F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Nas-Nas Alkitab yang Sukar. Show all posts
Showing posts with label Nas-Nas Alkitab yang Sukar. Show all posts

0 Ensiklopedia Kesukaran-Kesukaran Alkitab (3)

Oleh: Prof. Gleason L. Archer, Ph.D - Profesor  Emeritus Perjanjian Lama & Studi-Studi Semitik

“Peran Kritisme Tekstual Dalam Mengoreksi Kesalahan-Kesalahan Transmisional”

-

Bacalah lebih dulu bagian 2

3.Metathesis
Ini melibatkan sebuah pertukaran yang tidak disengaja dalam urutan-urutan huruf atau kata yang tepat. Sebagai contoh, pada gulungan Laut Mati IQIsa  pada akhir Yesaya 32:19 lebih menuliskan frasa “the forest will fall” ketimbang “the city is leveled completely” pada pembacaan MT yang telah dikoreksi. Dapat terjadi demikian sebab kata untuk “forest” (ya’ar) dituliskan dengan konsonan-konsonan yang sama dengan untuk kata “kota” (‘ir).Disebabkan kata kerja tispal (yang bermakna “is leveled completely”) dalam bentuk feminin dan ya’ar adalah maskulin, kata untuk “city”—yang bentuk feminin- adalah satu-satunya pembacaan yang mungkin. Tetapi kebingungan pada juru salin gulungan Laut Mati Yesaya dapat dipahami, sebab kata ya’ar muncul mendahului anak kalimat dalam ayat ini:”though hail flattens the forest [hayya’ar].”


Namun demikian, dalam Yehezkiel 42:16, secara nyata MT yang salah, membaca, “five cubits rods” (hames-emot qanim) bukannya membaca “five hundred rods” (hames me’ot qanim), yang pengoreksiannya telah diindikasikan oleh para Masoret dengan meletakan tanda titik-titik vokal bersama dengan kata untuk “hundreds” bukan dengan kata untuk “cubits.” Pada Alkitab LXX, Vulgata Latin, dan semua versi Alkitab lainnya, membaca “five hundred” di sini ketimbang “five cubits.”

0 Ensiklopedia Kesukaran-Kesukaran Alkitab (2)

Oleh: Prof. Gleason L. Archer, Ph.D - Profesor  Emeritus Perjanjian Lama & Studi-Studi Semitik

“Peran Kritisme Tekstual Dalam Mengoreksi Kesalahan-Kesalahan Transmisional”



Bacalah lebih dulu bagian1

Dalam diskusi sebelumnya kita telah beberapa kali merujuk pada peran kritisme tekstual dalam memahami kesalahan-kesalahan para penyalin teks dalam pentransmisian teks biblikal. Sehingga pembaca dapat memiliki sejumlah pemahaman pada metodologi yang digunakan oleh para pakar didalam menangani penyimpangan-penyimpangan semacam ini, yang bahkan muncul pada manuskrip-manuskrip terawal dan yang masih bertahan ada hingga kini, kita akan mengindikasikan garis-garis panduan yang harus diikuti untuk memecahkan problem-problem semacam ini. Prosedur-prosedur standard untuk menghadapi kesalahan-kesalahan transmisional berlaku bagi semua dokumen-dokumen purba, apakah sekular atau suci; tetapi tentu saja ada karakteristik-karaterisktik khusus yang berhubungan dengan bahasa-bahasa biblikal. Hal-hal tersebut mencakup pembentukan huruf-huruf Ibrani sehubungan dengan bahasa itu berkembang dari periode awal hingga masa-masa lebih belakang, beserta dengan perkenalan bertahap huruf-huruf vokal(seperti konsonan-konsonan yang yang mengindikasikan suara-suara vokal yang manakah atau jumlah-jumlah vokal yang harus digunakan dalam kata-kata). Dalam kasus Perjanjian Baru, yang dituliskan dalam sebuah bahasa yang menggunakan karakter-karakter vokal serta juga konsonan-konsonan (Yunani Koine), perubahan-perubahan didalam bentuk huruf juga dapat menimbulkan kekeliruan salin dalam perjalanan beberapa generasi para juru salin.

0 Ensiklopedia Kesukaran-Kesukaran Alkitab (1)

Oleh: Prof. Gleason L. Archer, Ph.D Profesor  Emeritus Perjanjian Lama & Studi-Studi Semitik

“Prosedur-Prosedur Yang Direkomendasikan Kala Berurusan Dengan Kesukaran-Kesukaran Alkitab”



Ilustrasi - kredit: Bumblebees Can Fly
Higher Than Mount Everest, Scientists Find
| National Geographic (blogs)


Dalam berurusan dengan problem-problem Alkitab pada jenis apapun, apakah dalam hal-hal faktual (fakta yang ada atau terjadi) atau dalam  hal doktrinal, adalah baik untuk mengikuti pedoman-pedoman dalam menentukan solusi. Inilah yang paling mudah dilakukan oleh mereka yang mempelajari Alkitab dalam cara penuh kecermatan dan penuh ketekunan untuk mengingat firman Tuhan. Beberapa pedoman tersebut adalah sebagai berikut:


1.Jadilah yang memiliki pertimbangan kokoh sepenuhnya didalam benakmu sendiri bahwa sebuah penjelasan memadai yang diperlukan itu ada, bahkan sekalipun anda belum juga menemukannya. Seorang  insinyur aerodinamika bisa jadi tidak memahami bagaimana seekor lebah Bumblebee [dari genus bombus-tambahan oleh editor] dapat terbang; namun demikian ia mempercayai bahwa pasti ada sebuah penjelasan memadai untuk  kemampuan terbangnya yang  baik karena, sebagaimana bukti menyatakan, serangga jenis ini memang dapat terbang! Demikian jugalah kita dapat memiliki keyakinan diri yang penuh bahwa  Penulis Ilahi telah menjaga penulis manusia pada setiap kitab pada Alkitab dari kesalahan atau kekeliruan selagi Ia sedang menuliskan manuskrip asli  teks kudus.

0 Jangan Menghakimi!



Jangan Menghakimi!

 Kebaktian G. K. R. I. ‘GOLGOTA’
Minggu, tgl 20 Oktober 2013, pk 17.00


Luk 6:37-42 - “(37) ‘Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. (38) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.’ (39) Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: ‘Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? (40) Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. (41) Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? (42) Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.’”.


I) ‘Jangan menghakimi’ (ay 37).

1)   Arti yang salah dari kata-kata ‘jangan menghakimi’ (ay 37).

Banyak orang menyalahtafsirkan dan karenanya menyalahgunakan bagian ini. Mereka beranggapan bahwa bagian ini melarang kita untuk menyalahkan orang lain, mengecam orang lain, melakukan siasat gerejani terhadap seseorang, dan yang paling extrim bahkan menganggap ini sebagai dasar untuk melarang adanya pengadilan.
Apa alasannya untuk mengatakan bahwa ini merupakan penafsiran dan penggunaan yang salah dari bagian ini?

0 Kasihilah musuhmu (2)

Oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div






Kebaktian Minggu, tanggal 29 September 2013, pk 17.00

Kasihilah Musuhmu (2)


Luk 6:27-36 - “(27) ‘Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; (28) mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. (29) Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. (30) Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. (31) Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. (32) Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. (33) Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. (34) Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. (35) Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. (36) Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.’”.


f)    Ay 29b: ‘jubah’ menunjuk pada ‘outer garment’ (= pakaian luar); sedangkan ‘baju’ menunjuk pada ‘tunic / under garment’ (= pakaian dalam).


  1. Mat 5:40 mengatakan sebaliknya; kalau mereka mengambil baju kita, kita harus menyerahkan juga jubah kita. Mungkin Yesus mengucapkan keduanya, Lukas menulis yang satu, Matius menulis yang lain. Jadi Matius dan Lukas bukannya bertentangan tetapi saling melengkapi.

0 Kasihilah musuhmu! (1)






Kebaktian Minggu, tanggal 29 September 2013, pk 17.00

Kasihilah musuhmu! (1)


credit :spiegel.de


Luk 6:27-36 - “(27) ‘Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; (28) mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. (29) Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. (30) Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. (31) Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. (32) Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. (33) Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. (34) Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. (35) Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. (36) Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.’”.


0 KASIH DAN PERINTAH TUHAN (Bagian 4)

Oleh : Prof. D.A. Carson

[Bagian3]“…Pada ahirnya, Paulus dapat menempatkan dirinya sendiri dibawah sebuah sumpah ( misal Roma 9:1; 2 Kor 1:23); Tuhan menempatkan dirinya sendiri dibawah sebuah sumpah ketika dia bersumpah demi dirinya sendiri ( Ibrani 6:13-18). Tetapi tidak Paulus atau  juga Tuhan menggunakan sebuah sumpah untuk mengelak atau menyanggah  dusta/bohong. Tidak juga dengan ketiadaan sebuah sumpah berarti baik Paulus atau Tuhan dapat bebas untuk berbohong………

Lex  talionis,  legislasi “mata ganti mata” (Matius 5:38-42). Hukum Perjanjian Lama, “mata ganti mata, dan  gigi ganti gigi,”  telah ditegakan sebagai bagian sistem yudisial dari benih bangsa Israel (Keluaran  21:24; Imamat 24:20;  Ulangan 19:21). Untuk jenis-jenis kejahatan tertentu, faktanya sangatlah adil. Lex talionis (hukum pembalasan) tidak dapat diaplikasikan dalam  banyak kasus kriminal—penyembahan berhala, sebagai contoh, atau perkosaan, atau penghujatan—tetapi  dalam  kejadian-kejadian, katakanlah, personal dan niat menciderai orang lain,  dalam hal ini sangat adil.  Terlebih lagi, lex talionis memberikan keuntungan  membuat perseteruan yang berkepanjangan dapat dihentikan…..

Legislasi atau perundang-undangan Perjanjian Lama tidak hanya menyajikan kedilan yang ketat’keras ; legislasi atau perundang-undangan PL memberikan proyeksi gambaran akan realisasinya dimuka atas sebuah masyarakat yang   tertata secara benar dimana  orang-orang   berinteraksi  dan  mendukung satu sama lain tanpa prasangka buruk/kebencian. Pada dasarnya ini adalah  sebuah dunia yang  telah rusak dan penuh dosa; legislasi harus dijalankan untuk  mengekang atau membatasi kejahatan, memenuhi  klaim-klaim keadilan, dan  meredam  dendam.

...itulah natur hubungan antara hukum Mosaik—atau, lebih luas lagi, “kitab hukum [dan] para nabi” ( 5:17)—dan kesempurnaan kerajaan yang sempurna. Yang   terdahulu menunjuk kepada  yang kemudian/akan datang; hukum taurat dan kitab para nabi menunjuk pada kerajaan. Dan kerajaan itu telah terbit;   kerajaan itu telah dilantik/diresmikan dalam  hidup dan pelayanan dan kematian  dan kebangkitan dan peninggian Yesus.

Konflik Syria
Credit : http://21stcenturywire.com


Saya menduga saat  kita  berpikir  tentang kasih di tempat-tempat keras, maka kita secara alami condong pada  sukarnya tuntutan  Yesus untuk mengasihi musuh-musuh kita. Musuh dalam berbagai bentuk dan ukuran. Sebelum kita merefleksikan pada keragaman musuh-musuh, dan  oleh karena itu pada keragaman kasih yang  dimintakan untuk diperlihatkan, kita harus  memikirkan cara kita melalui apa yang berangkali  merupakan nas paling penting pada subyek ini.

0 KASIH DAN PERINTAH TUHAN (Bagian 3)

Oleh : Prof. D.A. Carson

[Bagian 2]...Menariknya, walaupun Yesus  hanya ditanyai soal perintah yang paling penting, Yesus mempersiapkan jawaban tidak hanya   untuk yang paling penting tetapi kedua yang penting: ” Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Markus 12:31). Nas  Perjanjian Lama yang Yesus kutip adalah Imamat 19:18. Kandungan bab itu   secara khusus ditujukan pada sebuah susunan perintah-perintah yang  mengusung hubungan-hubungan sosial;… ). Ayat krusialnya, 19:18, dibaca,  Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”



…. Ada satu fitur atau hal khusus lagi dalam teks kita… segera Yesus berkata kepada dia, “ Engkau tidak  jauh dari kerajaan Allah” (Mark 12:34). Apapun juga  maknanya Teks ini tidak mengatakan  kepada kita bahwa kita  mendapatkan penerimaan ke dalam kerajaan Allah oleh karena kasih kita



dalam Matius 5:17-20, Yesus telah mengatakan bahwa dia tidak datang untuk melenyapkan Hukum dan kitab Nabi-Nabi, tetapi untuk “menggenapi” semua ituini tidak bermakna bahwa Yesus datang untuk “mempertahankan” Perjanjian Lama  atau untuk menguatkan Perjanjian Lama atau untuk mematuhi Perjanjian Lama, tetapi secara sangat literal untuk menggenapinya   kita harus  berpikir tentang Yesus sebagai bait terahir, domba paskah terahir, imam besar  terahir, dan korban terahir pada  Hari Penebusan


 

Dalam konteks pewahyuan Perjanjian Lama, perintah untuk mengasihi Tuhan  dengan hati dan jiwa dan kekuatan ( Ulangan 6:4-5) diletakan dalam konteks mengenal Firman Tuhan, mematuhinya, dan meneruskannya :



(1) Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, (2) supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.(3) Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

0 KASIH DAN PERINTAH TUHAN (Bagian 2)

Oleh : Prof. D.A. Carson


[Bagian 1] "...Yesus  kala  itu sedang melakukan sesuatu lebih daripada sekedar mengklasifikasikan apakah yang paling penting. Salah satu dari tema-tema besar pelayanan Yesus adalah: kasih,  yang telah dipahami dan dipraktekan secara benar, secara aktual telah menggenapi hukum Perjanjian Lama… sebuah era baru telah terbit, dan  eschaton (hari akhir) ... secara  sangat mencengangkan telah  dilantik. … Perintah pertama untuk mengasihi Tuhan. Kata-kata yang berasal dari Kitab Suci dimana Yesus mengutip dari Ulangan 6:4-5  Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!  (Markus 12:29)

Anti intelektualisme masih mendiami sebuah petak evangelikalisme  yang luas, dan terkadang pemikiran  serius diolok-olok dan diabaikan oleh mereka yang  lebih menyukai sentimen  dan emosi… Mereka juga menyerukan daya tarik-daya tarik profetik kepada orang-orang Kristen muda… untuk kehidupan pikiran


Tetapi kita tidak boleh mengabaikan  sebuah bahaya sebaliknya, bahaya arogansi  intelektual…  perintah pertama  dari Yesus ini bukanlah sebuah perintah untuk berpikir tapi sebuah perintah untuk mengasihi, bahkan  kala  perintah   untuk  mengasihi mencakup  modifikasi-modifikasi :  “dengan segenap hatimu….dengan segenap pikiranmu.”

 

Tiga hal  selanjutnya harus dikemukakan mengenai  tiga cara berbeda Alkitab mengutarakan kasih Tuhan.


Pertama, adalah lebih baik untuk  mengatakan  catatan-catatan dari daftar ini sebagai lima cara  berbeda  yang dimiliki Alkitab dalam  mengutarakan kasih Tuhan daripada sebagai lima cara  berbeda “kasih” Tuhan.  Mengatakan  “kasih-kasih”  Tuhan yang berbeda memberikan impresi bahwa Tuhan  memiliki sejumlah “kasih-kasih” yang terkotak-kotak yang  Tuhan   pilih gunakan atau pilih tidak gunakan untuk target-target yang berbeda atau  pada kesempatan-kesempatan yang berbeda.  Tidak ada bukti baik  mengenai hal ini bahwa itulah apa yang dimaksudkan oleh teks-teks  biblikal.

0 KASIH DAN PERINTAH TUHAN

Oleh : Prof. D.A. Carson

Apapun hal yang   mesti dilakukan orang-orang Kristen, mereka mesti  berlaku manis, dimana “kemanisan” disini bermakna banyak tersenyum dan tidak pernah  mengisyaratkan bahwa seseorang dapat saja menjadi salah….bermakna memulihkan para pezinah ( sebagai contoh) pada jabatan pastoralnya berdasarkan pada petunjuk pertobatan samar belaka… Kasih  Tuhan yang memilih, …yang memilih Israel—bukan karena Israel  itu lebih besar dan lebih kuat atau lebih impresif dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, tetapi karena Tuhan mengasihi bangsa itu ( Ulangan 7:7-8; 10:15). Kasih ini jangan dibingungkan dengan nas-nas yang memperkatakan kasih  providensia Tuhan, ….  Kasih Tuhan yang Kondisional. Baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sejumlah nas membuat kasih Tuhan kondisional   terhadap kepatuhan yang setia.., Yesus mengatakan kepada pengikut-pengikutnya, ”Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya” (Yohanes 15:10).

Ilustrasi
Credit :ima-g.ar.itb.ac.id



A. Sebuah Pengantar yang Memberikan Gambaran


Tiga tahun lampau, saya telah memberikan  beberapa perkuliahan yang pada akhirnya telah dipublikasikan dengan judul The Difficult Doctrine of  the Love of God [1]  atau Doktrin Sukar Kasih Tuhan. Hampir seluruh fokus dari perkulihan-perkuliahan tersebut tertuju pada cara-cara Alkitab mengutarakan kasih Tuhan. Saya telah mengutarakan  relatif sedikit mengenai  kasih Kristen, yakni  mengenai  kasih  orang-orang Kristen yang diminta untuk diekspresikan. Dalam buku ini  saya ingin memperbaiki sedikit keseimbangannya; tentu saja, pada bagian akhir  saya akan memperlihatkan beberapa cara dimana kasih orang-orang Kristen  merupakan sebuah refleksi kasih Tuhan.



Sebelum masuk kedalam topik,  caranya akan menjadi lebih mudah jika saya  meninjau dan sedikit mengadaptasi tiga poin yang telah saya  kemukakan pada serangkaian perkuliahan-perkuliahan pertama.

0 KELAHIRAN PERAWAN DAN YESAYA 7:14 (Bagian 3 Selesai)


Oleh : Charles L. Feinberg, Th.D.,Ph.D.

Mantan Dekan dan Profesor Perjanjian Lama
Talbot Theological Seminary – La Mirada, CA

[Bagian 2]"dalam 77:7  (pada teks Ugarit) si mempelai perempuan disebut  persis sama secara etimologi  dengan  yang digunakan dalam  bahasa Ibrani  ‘almâ “perempuan muda”… Perjanjian Baru mengartikan  ‘almâ sebagai “perawan” untuk Yesaya 7:14 yang berpijak pada interpretasi Yahudi yang lebih tua  sebagaimana  kenyataannya, tidak ada tempat diantara tujuh pemunculan ‘almâ dalam Perjanjian Lama dimana kata tersebut secara  jelas digunakan seorang wanita yang bukan seorang perawan

Replika tablet Ugaritic.
Ugarit adalah bahasa tulisan purba (Syria) yang kini lenyap,
bahasa yang digunakan di zaman Alkitab -
Sumber : nationalgeographic.com
Manfaat kecil dapat dipetik dengan mengulangi eksposisi-eksposisi  yang telah dipelajari, yang telah disumbangsihkan oleh  para pakar Ibrani dalam upaya mereka untuk mengklarifikasi   inti permasalahannya. Ini semua bermuara di sini: ketidakserupaan  kata Ibrani untuk “perawan” adalah betûlâ, sementara ‘almâ berarti seorang “wanita muda” yang mungkin seorang perawan, tetapi tidak selalu begitu. Tujuan dari catatan ini lebih pada untuk meminta perhatian kita pada sebuah sumber yang saat ini belum dibawa masuk kedalam diskusi.

0 KELAHIRAN PERAWAN DAN YESAYA 7:14 (Bagian 2)

Oleh : Charles L. Feinberg, Th.D.,Ph.D.


Mantan Dekan dan Profesor Perjanjian Lama
Talbot Theological Seminary – La Mirada, CA

[Bagian 1]... Pusat badai dari teks ini, tentu saja, kata ‘almâ (wanita muda). … Tetapi apakah makna  dari kata ‘almâ  persisnya?... Gordon, seorang pakar Jewish Semitic yang cakap, menghadirkan sebuah keping informasi tambahan yang menarik pada masalah ini. Dia menyatakan:…”


Meskipun ketidakpatuhan  si raja dan tanpa kerjasamanya, Diri Tuhan sendiri telah menjanjikan sebuah tanda spesifik: seorang perawan  mengandung anak yang  akan melahirkan seorang putera yang bernama Immanuel. Sebelum anak itu mencapai tahap-tahap pertumbuhan yang pasti, baik Syria dan Efraim  tidak lagi menjadi kekuatan-kekuatan yang membahayakan Yehuda. Bagaimana nas ini harus dipahami lebih besar? Apakah ini sebuah prediksi dari sebuah peristiwa  buruk yang akan terjadi di masa mendatang? Apakah ini adalah sebuah nubuat dari sebuah  karakter yang membawa dampak sangat menolong setelah sesuatu  hal buruk terjadi? Ataukah ini  menkomposisikan kedua elemen tersebut?[ Kraeling, “Immanuel,” 281, ably sets forth the three groups of interpretation]. Agar dapat menentukan pertanyaan dasar ini, menjadi sangat  perlu memikirkan secara khusus istilah-istilah individual dalam nas ini.

0 KELAHIRAN PERAWAN DAN YESAYA 7:14 (Bagian 1)

Oleh : Charles L. Feinberg, Th.D.,Ph.D.
Mantan Dekan dan Profesor Perjanjian Lama
Talbot Theological Seminary – La Mirada, CA

Yesaya 7:14 terus saja menjadi salah satu dari  teks-teks yang paling diperdebatkan dalam Alkitab. Setelah  mensurvei berbagai opini pakar, dua kata  kunci dalam bahasa Ibrani, almâ (wanita muda) dan  betûlâ (perawan) didiskusikan  terkait langsung  maksud Yesaya yang bersejarah dan profetik. Juga setelah melakukan  rujukan pada  versi LXX dan  penggunaan Matius (1:23) atas Yesaya 7:14, telah disimpulkan bahwa  nas tersebut adalah sebuah pertanda dan prediksi eksplisit pembuahan  kandungan yang ajaib dan kelahiran Yesus Kristus.


[Artikel ini untuk menopang "HARI INI DALAM FIRMAN" edisi esok]

Tidak ada  siswa Perjanjian Lama yang perlu minta maaf terhadap sebuah perlakukan pada Yesaya 7:14 dalam hubungan dengan doktrin kelahiran perawan  Yesus Kristus. Semenjak masa paling  awal hingga saat ini  berbagai diskusi yang berpusat pada tema ini telah  menjadi hal yang menarik, beragam,dan  ada saat-saatnya bahakan memanas.  Lindblom mengkarakteristikan  Yesaya 7:14 sebagai “the endlessly discussed passage of the Immanuel Sign- nas yang telah didiskusikan tanpa ada kesudahannya atas tanda Imanuel”[ Johannes Lindblom, “A Study on the Immanuel Section on Isaiah vii, 1–ix, 6,” Scripta Minora 1957–58:4 (Lund, Sweden: Lund CWK Gleerup, 1958), 15.] Rawlinson  menyatakan: “Sejumlah nubuat-nubuat telah menjadi subyek  begitu banyak kontroversi, atau  disebut sebagai sebuah variasi exegesis/penafsiran,  seperti nubuat tentang Imanuel ini. Rosenmueller memberikan sebuah daftar berisikan dua puluh delapan penulis yang telah menuliskan disertasi-disertasi  terkait hal ini, dan dia sendiri menambahkan yang ke dua puluh Sembilan. Namun demikian subyek ini  masih jauh dari menjemukan”[ George Rawlinson, “Isaiah: An Exposition,” in The Pulpit Commentary, ed. H. D. M.Spence and Joseph S. Excell (1892; repr., Grand Rapids: Eerdmans, 1977), 10:129.].

0 Menangani Secara Bijaksana Perkataan-Perkataan Hikmat Dalam Alkitab

Oleh : DR. R.C.Sproul


Setiap budaya nampaknya memiliki keunikan sendiri, kebijaksanaan yang dikumpulkan, pandangan-pandangan orang bijak yang sangat bernas. Kerap kali,   hikmat-hikmat pilihan ini diawetkan dalam bentuk Amsal. Kita memiliki perkataan-perkataan yang Amsal dalam kultur Amerika. Saya memikirkan perkataan seperti “A stitch in time saves nine” (maksudnya : jika anda memperbaiki sebuah masalah kecil secepatnya, masalah itu tidak akan menjadi masalah yang lebih besar nantinya- editor) atau “ A penny saved is a penny earned” ( maksudnya : adalah bijak untuk menabung uang).


Alkitab, tentu saja, pada keseluruhan bukunya memiliki kata-kata bernas/penuh makna semacam ini—Kitab Amsal. Akan  tetapi, kompilasi hikmat amsal ini berbeda dari semua kumpulan-kumpulan kata-kata bijak lainnya yang  tidak  hanya merefleksikan hikmat manusia tetapi hikmat ilahi, karena amsal-amsal ini diisnpirasikan oleh Tuhan.

0 ULAR, KELEDAI YANG BERBICARA

Oleh : Robin Schumacher,Ph.D



Orang-orang Kristen skeptik kerap melontarkan pernyataan-pernyataan seperti ini dalam upayanya untuk  melepaskan baik Alkitab dan iman Kristen :”Ya, andaikan saya  dapat percaya dengan seekor ular yang berbicara, berangkali saja saya akan mempertimbangkan Alkitab secara serius.”


Dapatkah anda mempercayai apa yang Alkitab katakan  mengenai sejarah Yesus, dan lebih lagi ketika Alkitab memiliki narasi-narasi yang menggambarkan binatang-binatang yang berbicara seperti manusia? Saya pikir anda dapat;  saya akan menjelaskan mengapa.

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48) - Bagian 7 Selesai


realtruth.org

Bacalah terlebih dahulu Enam  bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini ,bagian dua baca di sini  ,bagian  tiga di sini  , bagian  empat di sini,  bagian lima di sini dan bagian enam di sini

Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell

Anda berangkali membaca Matius 5:48 dan bertanya-tanya, “Akankah saya pernah dapat melakukannya?” Jika demikian, anda sedang menanyakan pertanyaan yang keliru. Saya tidak tahu apakah saya  dapat  terjun kedalam peperangan. Saya menyaksikan  tayangan-tayangan  di televisi—peperangan, keberanian, dan pengorbanan-pengorbanan, para korban—dan saya bertanya-tanya andaikan saya mengalaminya.  Akan tetapi keputusan utama dan terberat  bukan apakah saya dapat terjun  berperang dengan sebuah AK-47, tetapi apakah saya pertama-tama dapat bergabung atau masuk ke kesatuan  militer. Jika saya sampai dititik dimana saya merasa dipanggil untuk masuk kedalam militer dan saya menandatangani sejumlah dokumen, maka pada titik ini saya sudah memutuskan bahwa saya bersedia  untuk terjun berperang. Jawaban “ya’ untuk pertanyaan pertama, “Dapatkan saya mengabdi di militer?” Secara otomatis jawaban untuk yang kedua, “Dapatkah saya terjun ke medan perang?”

Tuntutan-tuntutan pada Khotbah di Bukit juga bekerja dalam cara yang sama. Ketika anda mengamati  persyaratan-persyaratannya, anda dapat dipastikan  akan bertanya, ”Dapatkah  sebenarnya aku melakukannya?” Tetapi ini adalah pertanyaan keliru  untuk dijadikan fokus. 

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48) - Bagian 6


scottsdaledomesticviolencedefense.com

Bacalah terlebih dahulu Lima  bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini ,bagian dua baca di sini  ,bagian  tiga di sini  , bagian  empat di sini, dan bagian lima di sini



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell




Mengapa anda harus mengasihi musuh-musuhmu?


Yesus memberikan tujuan dalam mengasihi musuh-musuhmu dan mendoakan mereka yang menganiaya kamu dalam Matius 5:45 :” Karena dengan demikianlah  kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar ”[Berdasarkan  Matius 5:45 inilah para  teolog merujukan istilah “Anugerah Umum” ( yaitu  perhatian Tuhan  yang dicurahkan baik kepada orang percaya dan tidak percaya)]. Anda mungkin berkata,”Tunggu sebentar, saya pikir saya telah menjadi seorang putera atau puteri Tuhan. “Jika anda telah percaya kepada Kristus sebagai Juru selamatmu, anda adalah putera atau puteri Tuhan. Fokus ayat ini bukan untuk mencapai sebuah hubungan baik dengan Tuhan, tetapi  lebih kepada  menjadi seseorang yang memiliki karakteristik-karakteristik Tuhan. Inilah apa yang dimaksudkan dengan idiom semitik “anak dari.” Kita mungkin akan berkata “Sebagaimana  ayah, seperti itulah anak”[ France, The Gospel of Matthew, 226.]. Kita mengatakan  tentang  anak laki-laki, “Perilakunya persis seperti ayahnya.”  Untuk anak perempuan kita mengatakan, “dia serupa benar dengan ibunya”[ Robinson, What Jesus Said About Successful Living, 165.].

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48) - Bagian 5


Bacalah terlebih dahulu Empat  bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini ,bagian dua baca di sini  ,bagian  tiga di sini   dan bagian empat di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


Pada ilustrasi Yesus yang keempat dan terakhir dalam Matius 5:42, Dia berkata : “Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.” Ilustrasi ini berkaitan dengan hukum memberikan pinjaman [Beberapa orang  meyakini bahwa kata-kata Yesus ini  merujuk pada meminta-minta; memberikan sedekah yang dipandang sebagai tindakan yang sangat dihargai  dalam dunia purba (Mat 6:1–4; Ulangan 15:7–11).] Ulangan 15:7-11 Memperlihatkan bahwa hutang-hutang dihapuskan setiap tujuh tahun. Para peminjam menyukai  hal ini. Para pemberi pinjaman tidak terlampau antusias. Jika saya adalah  seorang pemberi pinjaman dan seseorang datang kepadaku untuk mendapatkan pinjaman pada tahun ke-enam, saya akan berpikir dua kali sebelum memberikan kepadanya. Jika dia tidak melunasinya dengan segera, pinjaman yang kuberikan akan berubah menjadi  pemberian cuma-cuma/hadiah

0 Kasih Tanpa Batas-Batas (Matius 5:38-48) - Bagian 4

http://blogs.oc.edu/secondmile/about/

Bacalah terlebih dahulu tiga  bagian sebelumnya, bagian satu baca di sini ,bagian dua baca di sini  dan bagian  tiga di sini



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


Pada ilustrasi Yesus yang ketiga dalam Matius 5:41 Ia berkata :  Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.” Ayat ini memberikan latar belakang untuk sebuah ungkapan yang berbunyi , “Go the second mile” ( jalanilah mil ke dua).  Pada masa Yesus, prajurit-prajurit Roma memiliki otoritas untuk memaksa  penduduk sipil untuk mengangkut muatan-muatan mereka sejauh satu mil. Akan tetapi, Hukum Roma berkata bahwa seseorang hanya harus melakukannya sejauh satu mil dan kemudian dia bebas untuk pergi. Jelas, orang-orang Yahudi mengikuti ketentuan dalam hukum ini. Mereka mengukur  mil dalam hitungan langkah : seribu langkah tepatnya. Dan mereka menghitung setiap langkah kaki. Ketika  tiba pada langkah ke seribu mereka berhenti, meletakan barang yang mereka angkut, dan meninggalkan orang  Roma membawa bawaannya sendiri atau mencari korban lainnya [Robinson, What Jesus Said About Successful Living, 157.].
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9