Oleh: Prof. Gleason L. Archer, Ph.D - Profesor Emeritus Perjanjian Lama & Studi-Studi Semitik
“Peran
Kritisme Tekstual Dalam Mengoreksi Kesalahan-Kesalahan Transmisional”
-
Bacalah lebih
dulu bagian 2
3.Metathesis
Ini melibatkan sebuah
pertukaran yang tidak disengaja dalam urutan-urutan huruf atau kata yang tepat.
Sebagai contoh, pada gulungan Laut Mati IQIsa
pada akhir Yesaya 32:19 lebih menuliskan
frasa “the forest will fall” ketimbang “the city is leveled completely” pada
pembacaan MT yang telah dikoreksi. Dapat terjadi demikian
sebab kata untuk “forest” (ya’ar) dituliskan dengan konsonan-konsonan yang sama
dengan untuk kata “kota” (‘ir).Disebabkan kata kerja tispal (yang bermakna “is
leveled completely”) dalam bentuk feminin dan ya’ar adalah maskulin, kata
untuk “city”—yang bentuk feminin- adalah satu-satunya pembacaan yang mungkin.
Tetapi kebingungan pada juru salin gulungan
Laut Mati Yesaya dapat dipahami, sebab kata ya’ar muncul mendahului anak
kalimat dalam ayat ini:”though hail flattens the forest [hayya’ar].”
Namun demikian, dalam
Yehezkiel 42:16, secara nyata MT yang salah, membaca, “five cubits rods” (hames-emot qanim) bukannya membaca “five
hundred rods” (hames me’ot qanim),
yang pengoreksiannya telah diindikasikan oleh para Masoret dengan meletakan tanda titik-titik vokal bersama dengan kata untuk “hundreds” bukan dengan kata untuk “cubits.”
Pada Alkitab LXX, Vulgata Latin, dan semua versi Alkitab lainnya, membaca “five
hundred” di sini ketimbang “five cubits.”