Oleh:Pdt. Budi Asali, M.Div
KEBANGKITAN
YESUS
Kebaktian G. K. R. I. ‘GOLGOTA’
Minggu,
tgl 3 Nopember 2013, pk 17.00
-
Kebangkitan Yesus.
1) Bukti
kebangkitan Yesus dari antara orang mati.
a) Kubur yang kosong.
Yoh 20:1-9 - “(1) Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar
ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat
bahwa batu telah diambil dari kubur. (2) Ia berlari-lari mendapatkan Simon
Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka:
‘Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.’
(3) Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. (4) Keduanya
berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada
Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. (5) Ia menjenguk ke dalam, dan
melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. (6)
Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia
melihat kain kapan terletak di tanah, (7) sedang kain peluh yang tadinya ada di
kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di
tempat yang lain dan sudah tergulung. (8) Maka masuklah juga murid yang lain,
yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. (9) Sebab
selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus
bangkit dari antara orang mati”.
Perhatikan bahwa fakta tentang kubur yang kosong itu menyebabkan
Yohanes (murid yang dikasihi Yesus) percaya bahwa Yesus telah bangkit!
b) Yesus
berulangkali menampakkan diri setelah kebangkitanNya, dan tentang hal ini ada
banyak saksi!
- Kis 2:32 - “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal
itu kami semua adalah saksi”.
- Kis 3:15 - “Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu
bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang
hal itu kami adalah saksi”.
- Kis 5:30-32 - “(30) Allah nenek moyang kita telah membangkitkan
Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. (31) Dialah yang
telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kananNya menjadi Pemimpin
dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
(32) Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang
dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.’”.
- Kis 10:40-41 - “(40) Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari
yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, (41) bukan kepada
seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh
Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia,
setelah Ia bangkit dari antara orang mati”.
- 1Kor 15:3-7 - “(3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan
kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati
karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (4) bahwa Ia telah dikuburkan,
dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab
Suci; (5) bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada
kedua belas muridNya. (6) Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari
lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. (7) Selanjutnya Ia
menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul”.
2) Mengapa
orang sukar percaya pada kebangkitan Yesus?
a) Karena setan
bekerja.
Setan
selalu bekerja pada saat manusia mendengar suatu kebenaran rohani.
Ada suatu fakta yang sangat penting untuk
diperhatikan, yaitu bahwa pada waktu
seseorang mendengar sesuatu dari surat kabar, majalah, TV, bahkan iklan dan
gossip, ia dengan mudah percaya, tanpa meminta bukti. Tetapi kalau seseorang
mendengar firman Tuhan, maka seringkali ia tidak mau percaya sebelum ada
buktinya! Mengapa?
Jelas karena dalam kasus pertama, ia mendengar sesuatu yang bersifat jasmani /
duniawi, sehingga setan tidak merasa perlu untuk bekerja. Tetapi dalam kasus
kedua, ia mendengar suatu kebenaran rohani sehingga setan merasa perlu untuk
bekerja supaya orang itu tidak percaya!
Percaya pada kebangkitan orang mati adalah
sesuatu yang penting, karena kalau orang menganggap bahwa tidak ada kehidupan
setelah kematian, maka ia pasti akan hidup semaunya sendiri.
Bdk. 1Kor 15:32b - “Jika
orang mati tidak dibangkitkan, maka ‘marilah kita makan dan minum, sebab besok
kita mati’”.
Kepercayaan pada kebangkitan Yesus dari antara
orang mati, lebih-lebih merupakan sesuatu yang sangat vital untuk keselamatan
kita (Ro 10:9-10).
Ro 10:9-10 - “(9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa
Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (10) Karena dengan
hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan.”.
b) Hal itu
dianggap tidak rasionil / tidak masuk akal.
Ini biasanya merupakan anggapan dari orang-orang yang
membanggakan rasionya / kepandaiannya.
Tetapi, kalau mereka sampai pada kesimpulan seperti itu, saya berpendapat bahwa
itu menunjukkan kalau sebetulnya mereka justru kurang tajam / kurang teliti
dalam menganalisa. Mengapa?
1. Jelas sekali bahwa dalam
menganalisa persoalan kebangkitan, mereka tidak memperhitungkan kuasa Allah
yang tidak terbatas!
Kalau
mereka memperhitungkan kemahakuasaan Allah, maka jelaslah bahwa mereka tidak
akan menyimpulkan bahwa kebangkitan adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
Bandingkan dengan Kis 26:8 dimana Rasul
Paulus berkata: “Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan
orang mati?”. Juga bandingkan dengan Luk 1:37 - “Sebab
bagi Allah tidak ada yang mustahil.’”.
2. Sebetulnya kelahiran seseorang ke
dalam dunia, adalah suatu peristiwa yang lebih ajaib, dan lebih ‘tidak masuk
akal’, dibandingkan dengan peristiwa kebangkitan. Bagaimana bisa begitu?
Perhatikan kata-kata Blaise Pascal di bawah ini:
“What reason have atheists for saying that we cannot rise again? Which is the more difficult, to be born, or to rise again? That what has never been, should be, or that what has been, should be again? Is it more difficult to come into being than to return to it?“ (= Apa alasan orang-orang atheis untuk mengatakan bahwa kita tidak dapat bangkit kembali? Yang mana yang lebih sukar, dilahirkan atau bangkit kembali? Sesuatu yang tidak pernah ada, menjadi ada, atau sesuatu yang sudah ada, menjadi ada lagi? Apakah lebih sukar untuk menjadi ada dari pada untuk kembali ada?) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 566.
Keterangan: Saya kira
kalimat terakhir (yang digarisbawahi) susunannya terbalik! Tetapi, bagaimanapun
juga maksud dari orang itu jelas sekali. Kelahiran adalah suatu peristiwa
dimana seseorang yang tadinya tidak ada, lalu menjadi ada. Ini jelas lebih
ajaib / lebih tidak mungkin / lebih sukar dari peristiwa kebangkitan, dimana
seseorang yang tadinya sudah ada, lalu menjadi ada lagi! Tetapi anehnya, semua
orang percaya pada kelahiran, tetapi tidak percaya pada kebangkitan!
c) Ketidakpercayaan
pada Firman Tuhan, dan tidak adanya pekerjaan Roh Kudus dalam diri mereka.
Orang
yang betul-betul percaya pada Firman Tuhan, pasti tidak akan sukar untuk
mempercayai kebangkitan. Tetapi manusia, yang condong kepada dosa, tidak
mungkin bisa percaya pada Firman Tuhan maupun kebangkitan Yesus, kalau Roh
Kudus tidak bekerja dalam dirinya dan memberikan iman kepadanya.
3) Hal-hal yang
perlu dijelaskan tentang kebangkitan Yesus.
a) Yesus
bangkit pada hari yang ketiga.
Bahkan Mat 12:40 mengatakan Yesus tinggal di
dalam rahim bumi 3 hari 3 malam!
Mat 12:40 - “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga
hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi
tiga hari tiga malam”.
Ini menyebabkan ada orang
yang beranggapan bahwa Yesus mati pada hari Kamis, dan bahkan Rabu (karena Ia
bangkit pada hari Minggu). Tetapi Mark 15:42 jelas menunjukkan bahwa Yesus
mati pada hari Jum’at (Sabat = Sabtu; jadi ‘menjelang Sabat’ = Jum’at).
Mark 15:42 - “Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat.”. Tetapi kalau Yesus mati pada hari Jum’at pk 3 siang (Luk 23:44) dan bangkit pada hari Minggu dini hari, maka itu berarti bahwa Ia mati / ada dalam kubur hanya sekitar 38 jam. Lalu bagaimana menafsirkan Mat 12:40 yang berkata ‘3 hari 3 malam’? Jawab: ingat bahwa dalam menghitung hari, orang Yahudi menganggap ‘sebagian hari’ sebagai satu hari penuh!
Contoh:
1. Ester 4:16-5:1 - “(4:16) ‘Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi
yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah
minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta
dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk
menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku
mati, biarlah aku mati.’ (4:17) Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah
tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya. (5:1) Pada hari yang ketiga
Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana
raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di
dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu”.
Perhatikan
bahwa Ester 4:16 mengatakan bahwa orang-orang Yahudi itu diminta untuk
berpuasa 3 hari penuh, kemudian Ester akan menghadap raja. Tetapi Ester 5:1
mengatakan ‘pada hari yang ketiga’
(bukan ‘setelah hari ketiga’), Ester sudah menghadap raja. Ini menunjukkan
bahwa pada hari ke 3 mereka hanya berpuasa dalam sebagian dari hari itu, tetapi
toh dianggap sebagai satu hari penuh.
2. Kej 42:17-18 - “(17) Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke
dalam tahanan tiga hari lamanya. (18) Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf
kepada mereka: ‘Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan
Allah”.
Penjelasannya sama dengan tentang Ester di atas.
3. Mat 27:63-64 - “(63) dan mereka berkata: ‘Tuan, kami ingat, bahwa si
penyesat itu sewaktu hidupNya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. (64)
Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga;
jikalau tidak, murid-muridNya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan
kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan
yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama.’”.
Penjelasannya sama dengan yang di atas.
4. 2Taw 10:5,12 - “(5) Tetapi ia menjawab mereka: ‘Datanglah kembali
kepadaku lusa.’ Lalu pergilah rakyat itu. ... (12) Lusanya datanglah Yerobeam
dengan segenap rakyat kepada Rehabeam, seperti yang dikatakan raja: ‘Kembalilah
kepadaku lusa.’”.
- KJV: ‘after three days ... on the third day ... on the third day’ (= setelah 3 hari ... pada hari yang ke 3 ... pada hari yang ke 3).
- RSV: ‘in three days ... the third day ... the third day’ (= dalam 3 hari ... hari yang ke 3 ... hari yang ke 3).
- NIV: ‘in three days ... three days later ... in three days’ (= dalam 3 hari ... 3 hari lagi ... dalam 3 hari).
- NASB: ‘in three days ... on the third day ... on the third day’ (= dalam 3 hari ... pada hari ke 3 ... pada hari ke 3).
Yesus mati hari Jum’at. Biarpun Ia mati hari Jum’at pada 15.00,
tetapi Jum’at pk 15.00-18.00 (hanya 3 jam) dianggap / dihitung sebagai satu
hari. Seluruh hari Sabtu Ia ada dalam kubur, dan itu dianggap / dihitung
sebagai hari kedua. Lalu sebagian dari hari Minggu (pk 18.00 - pk 4 atau 5
pagi, ini hanya kira-kira 10 atau 11 jam) Ia masih ada dalam kubur dan itu
dianggap sebagai hari ketiga. Jadi, kata-kata Yesus dalam Mat 12:40 cocok
dengan apa yang Ia alami.
Catatan:
Ingat bahwa orang-orang Yahudi mempunyai pergantian hari pada pk 6 sore, bukan
seperti kita yang pergantian harinya terjadi pada pk 12 malam.
Satu
hal yang harus diperhatikan adalah: orang-orang Yahudi tidak menganggap bahwa
kata-kata Yesus dalam Mat 12:40 ini tidak cocok dengan fakta bahwa Yesus mati /
ada dalam kubur hanya sekitar 37-38 jam. Kalau mereka menganggap tidak cocok,
pasti mereka akan menuduh Yesus sebagai pendusta / nabi palsu karena nubuat /
kata-kataNya salah.
b) Yesus disebut sebagai yang pertama (yang sulung) yang bangkit dari antara orang mati.
Ada banyak peristiwa kebangkitan yang terjadi sebelum kebangkitan
Yesus (1Raja 17:17-24
2Raja 4:18-37 2Raja 13:21 Mark 5:21-43
Luk 7:11-17 Yoh 11:1-44 Mat 27:52-53), tetapi Kis 26:23,
1Kor 15:20-23, Kol 1:18 dan Wah 1:5 tetap menyebutkan kebangkitan Yesus sebagai
yang sulung (yang pertama).
- Kis 26:23 - “yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain.’”.
- 1Kor 15:20-23 - “(20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. (21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. (22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya”.
- Kol 1:18 - “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu”.
- Wah 1:5 - “dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya”.
Mengapa kebangkitan Yesus bisa disebut sebagai
yang pertama / sulung? Karena kebangkitan Yesus berbeda dengan kebangkitan
orang-orang tersebut di atas (yang bangkit sebelum Dia). Bedanya:
1.Yesus bangkit dengan tubuh lamaNya yang lalu diubahkan menjadi tubuh kebangkitan. Orang-orang itu bangkit dengan tubuh lama, dan tidak mengalami perubahan apa-apa.
2. Yesus setelah bangkit, hidup selama-lamanya. Orang-orang itu setelah bangkit, lalu mati lagi.
1.Yesus bangkit dengan tubuh lamaNya yang lalu diubahkan menjadi tubuh kebangkitan. Orang-orang itu bangkit dengan tubuh lama, dan tidak mengalami perubahan apa-apa.
2. Yesus setelah bangkit, hidup selama-lamanya. Orang-orang itu setelah bangkit, lalu mati lagi.
c) Siapa
yang membangkitkan Yesus?
Kebangkitan Yesus dikerjakan oleh:
1. Allah Bapa.
- Ro 10:9 - “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”.
- Gal 1:1 - “Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati”.
2. Allah Anak
/ Yesus sendiri.
Ada hamba-hamba Tuhan yang top yang tidak
percaya bahwa Yesus bangkit sendiri.
Mereka
perlu melihat ayat-ayat di bawah ini:
- Yoh 2:19,21 - “(19) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ ... (21) Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri”.
- Yoh 10:18 - “Tidak seorangpun mengambilnya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut kehendakKu sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari BapaKu.’”.
- Yoh 11:25 - “Jawab Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”.
Dalam komentarnya tentang Ro 8:11, Calvin
berkata: “‘I have power to lay down my
life, and to take it up again.’ (John 10:18.) No doubt Christ arose through his
own power” [= ‘Aku mempunyai kuasa untuk
meletakkan nyawaKu, dan untuk mengambilnya lagi’ (Yoh 10:18). Tak diragukan
Kristus bangkit melalui kuasaNya sendiri].
Jadi, kalau Yesus ditinjau sebagai manusia, maka Ia dibangkitkan.
Tetapi kalau Ia ditinjau sebagai Allah, Ia bangkit sendiri / membangkitkan
diriNya sendiri.
3. Roh Kudus.
- Ro 8:11 - “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu”.
Jadi kebangkitan Yesus adalah pekerjaan dari Allah Tritunggal!
d) Kebangkitan Yesus menjadikan
Dia Tuhan?
-
Kis 2:36
- “Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah
membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.’”.
- Ro 14:9 - “Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.”.
Serangan
seperti ini banyak dilakukan oleh orang Islam.
Jawab:
1. Yang
pasti, kedua ayat di atas ini tidak bisa / tidak mungkin diartikan bahwa
Kristus yang tadinya bukan Tuhan, lalu menjadi Tuhan. Mengapa?
a. Yang bukan Tuhan tak bisa menjadi Tuhan.b. Yesus sudah disebut Tuhan pada Natal yang pertama, sehingga tak mungkin baru ‘menjadi Tuhan’ setelah Ia bangkit.
Luk
2:11 - “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di
kota Daud.”.
2. Lalu apa
artinya? Ada bermacam-macam penafsiran tentang ayat-ayat ini:
a. Barnes’ Notes (tentang Ro 14:9): “‘That he might be Lord’. Greek, That he might ‘rule
over.’” (= ‘Supaya Ia bisa menjadi Tuhan’.
Yunani, Supaya Ia bisa ‘memerintah atas’).
Catatan: yang digunakan dalam Ro 14:9 memang adalah
kata kerja, bukan kata benda.
A. T. Robertson (tentang Ro 14:9): “kurieusei. ... An old verb from kurios,
lord.” (= kurieusei. ...
Suatu kata kerja kuno dari KURIOS, tuhan.).
b. Charles Hodge (tentang Ro 14:9): “The exaltation and dominion of Christ are
frequently represented in the Scriptures as the reward of his sufferings:
‘Wherefore God also hath highly exalted him, and given him a name which is
above every name; that at the name of Jesus every knee should bow,’ &c.
Phil. 2:8, 9.” (= Pemuliaan dan kekuasaan dari
Kristus sering digambarkan dalam Kitab Suci seperti upah dari penderitaanNya:
‘Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama
di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala’, dan seterusnya
Fil 2:8,9.).
Catatan: Fil 2:8-9 itu
seharusnya adalah Fil 2:9-10.
Fil 2:8-11 - “(8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, (10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!”.
c. Allah telah menunjukkan /
membuktikan / meneguhkan kepada kamu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus.
Adam Clarke (tentang Kis 2:36): “5. It was indisputably proved that this same Jesus, whom they had crucified, was the promised Messiah; and if so, 6. The Governor of the universe, from whose power and justice they had everything to dread, as they refused to receive his proffered mercy and kindness.” (= 5. Itu dibuktikan secara tak terbantahkan bahwa Yesus yang sama ini yang telah mereka salibkan, adalah Mesias yang dijanjikan; dan jika demikian, 6. Pemerintah dari alam semesta, terhadap kuasa dan keadilan siapa, mereka mempunyai segala sesuatu untuk ditakuti, karena mereka menolak untuk menerima belas kasihan dan kebaikan yang ditawarkanNya.).John Murray (tentang Ro 14:9): “This verse harks back to the latter part of verse 8 and states the ground upon which rests the lordship of possession just enunciated. This ground is stated, however, in terms of the way in which Christ secured this lordship and, more particularly, in terms of the purpose Christ had in view in dying and rising again, namely, that he might secure this lordship.” (= Ayat ini berhubungan dengan bagian akhir dari ayat 8 dan menyatakan dasar pada mana bersandar ketuhanan kepemilikan yang baru diucapkan. Tetapi dasar ini dinyatakan dalam istilah-istilah dari cara dalam mana Kristus memastikan / meneguhkan ketuhanan ini, dan dengan lebih khusus, dalam istilah-istilah dari tujuan yang Kristus punyai dalam mati dan bangkit kembali, yaitu supaya Ia bisa memastikan / meneguhkan ketuhanan ini.).
Ro 14:8-9 - “(8) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan,
dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita
adalah milik Tuhan. (9) Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup
kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas
orang-orang hidup.”.
Saya
sendiri menganggap kata-kata ini hanya sebagai suatu tindakan dari Allah untuk
memproklamirkan kepada dunia bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus!
Perlu
diperhatikan konteks dari Kis 2:36 ini.
Ayat ini didahului oleh khotbah Petrus tentang pembunuhan terhadap Yesus oleh
orang-orang Yahudi (Kis 2:23), lalu disusul dengan pemberitaan tentang
kebangkitan Kristus, kenaikanNya ke surga dan duduknya Ia di sebelah kanan
Allah (Kis 2:24-35). Jadi, sekalipun orang-orang Yahudi tidak mempercayai claim
Yesus bahwa Ia adalah Tuhan dan Kristus, tetapi Allah menyatakan kedua hal itu
kepada dunia dengan membangkitkan Yesus dari antara orang mati, mengangkatNya
ke surga dan sebagainya.
Tafsiran ini juga sesuai dengan Ro 1:1-4 - “(1) Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. (2) Injil itu telah dijanjikanNya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabiNya dalam kitab-kitab suci, (3) tentang AnakNya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, (4) dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita”.
4) Penyangkalan terhadap kebangkitan
Yesus.
a) Yesus
sebetulnya tidak bangkit, tetapi mayatNya dicuri oleh murid-muridNya.
- Mat 28:11-15 - “(11) Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. (12) Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu (13) dan berkata: ‘Kamu harus mengatakan, bahwa murid-muridNya datang malam-malam dan mencuriNya ketika kamu sedang tidur. (14) Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.’ (15) Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.”.
Pandangan ini tidak masuk akal, sebab:
1. Adanya batu besar yang menutup
kubur, meterai, dan penjagaan yang ketat
(Mat 27:62-66).
Perlu
diingat bahwa pada jaman itu penjaga yang lalai dalam tugasnya menghadapi
hukuman mati (bdk. Kis 12:19 Kis
16:27).
- Kis 12:19 - “Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak
ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh
mereka. Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ.”.
- Kis 16:27 - “Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.”.
Karena
itu tidak mungkin para penjaga kubur Yesus itu lalai dalam menjaga kubur
sehingga mayat Yesus bisa dicuri.
2. Kain kapan tetap ada dalam
kuburan (Yoh 20:5-7).
- Yoh 20:5-7 - “(5) Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. (6) Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, (7) sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.”.
Kalau
murid-murid mencuri mayat Tuhan Yesus, pasti mereka tidak akan berlama-lama di
dalam kubur. Mereka pasti tidak akan membuka kain kapan itu di dalam kuburan,
tetapi akan membawa mayat Yesus beserta kain kapannya.
3. Selama 40 hari, berulang-ulang
Yesus menampakkan diri.
4. Murid-murid mati syahid untuk
Yesus.
Kalau
murid-murid mencuri mayat Yesus, mereka pasti tahu bahwa Yesus adalah seorang
pendusta, dan tidak mungkin mereka mau mati untuk seorang pendusta.
5. Kalau memang ada pencuri yang
mencuri mayat Yesus pada waktu penjaga-penjaga sedang tertidur, dari mana para
penjaga itu tahu bahwa yang mencuri adalah murid-murid Yesus? Dan kalaupun dari penyelidikan mereka akhirnya bisa tahu
hal itu, mengapa mereka tidak berusaha menangkap murid-murid Yesus untuk
mendapatkan mayat Yesus kembali?
b) Yesus
tidak bangkit, tapi mayatNya dicuri oleh tentara Romawi / para pemimpin agama.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
- Pada saat murid-murid mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit, pencuri mayat itu
dengan mudah bisa menunjukkan mayat Yesus, dan membuktikan bahwa Yesus tidak
bangkit. Tetapi ternyata hal ini tidak pernah mereka lakukan.
- Selama 40 hari (antara Kebangkitan dan Kenaikan), berulang-ulang Yesus menampakkan diri.
c) Yesus
tidak bangkit, tetapi sadar dari pingsanNya.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
- Yesus mengalami luka-luka berat, baik karena pencambukan, penyaliban, maupun penusukan tombak.
- Yesus ada dalam kubur seorang diri, tanpa makanan, minuman, obat-obatan, dan tidak ada dokter atau perawat yang menolongNya. Dalam situasi seperti ini, bagaimana mungkin Yesus justru jadi ‘sembuh’ setelah hari yang ketiga?
d) Yesus
tidak bangkit, tetapi keluar dari persembunyianNya, sedangkan yang mati disalib
adalah orang lain yang mirip Yesus.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
- Orang-orang yang membenci Yesus tidak mungkin keliru menyalibkan orang lain, karena orang yang benci pada seseorang pasti mengingat wajah musuhnya.
- Murid-murid yang mencintai Yesus juga tidak mungkin keliru mengenali Guru mereka, sehingga mereka menjadi takut setelah Yesus mati.
- Waktu Yesus ‘keluar dari persembunyianNya’, mayat Yesus palsu seharusnya tetap ada di dalam kubur. Tetapi kenyataannya adalah: kubur itu kosong.
e) Yesus
tidak bangkit, murid-murid hanya mengalami halusinasi.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
- Murid-murid tidak pernah mengharapkan kebangkitan Yesus.
- ‘Halusinasi’ itu bisa dilihat oleh banyak orang sekaligus.
- Dalam ‘halusinasi’ itu Yesus bisa bercakap-cakap, bisa dipegang, dan juga bisa makan (Luk 24:36-43).
f) Yesus
bangkit, bukan secara jasmani, tetapi secara rohani (pandangan dari Saksi
Yehuwa?).
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
- Apa gerangan yang dimaksud dengan kebangkitan rohani? Roh Yesus tidak pernah mati! Ia memang pernah mengalami kematian rohani, yaitu pada waktu Ia ditinggal oleh Bapanya (Mat 27:46). Tetapi dalam arti sebenarnya ‘roh’ tidak bisa mati!
- Kubur Yesus kosong, dan ini menunjukkan bahwa Yesus pasti bangkit secara jasmani.
- Setelah kebangkitan, Yesus bisa makan, bisa dilihat / dipegang (Mat 28:9 Luk 24:38-43 Yoh 20:27).
- Mat 28:9 - “Tiba-tiba
Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: ‘Salam bagimu.’ Mereka mendekatiNya
dan memeluk kakiNya serta menyembahNya.”.
- Luk 24:38-43
- “(38) Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu terkejut dan apa
sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? (39) Lihatlah tanganKu dan
kakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu (PNEUMA
- roh) tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu.’
(40) Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kakiNya kepada
mereka. (41) Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran,
berkatalah Ia kepada mereka: ‘Adakah padamu makanan di sini?’ (42) Lalu mereka
memberikan kepadaNya sepotong ikan goreng. (43) Ia mengambilnya dan memakannya
di depan mata mereka.”.
- Yoh 20:27 - “Kemudian Ia berkata kepada Tomas: ‘Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.’”.
-bersambung-
No comments:
Post a Comment