Oleh : Matt Slick, M.Div
Mengapa,
Mengapakah Tuhan, Engkau Berpangku Tangan, Berdiam dan Membiarkannya???
Penasaran serta juga kritik-kritik dari orang-orang Kristen, menanyakan
pertanyaan ini. Jika Allah itu maha kuasa dan maha kasih, lantas mengapa Dia membiarkan kejahatan dan penderitaan dalam
dunia ini? Berbagai jawaban telah diberikan namun secara permanen menuntaskan
isu ini tidaklah mungkin karena sebanyak
jawaban yang kita kemukakan, memunculkan pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut.
Namun demikian, lemahnya kemampuan kita untuk menjawab pertanyaan secara
sempurna tidaklah bermakna bahwa kita tidak dapat menawarkan solusi-solusi.
Tentu saja, saya tidak hendak
menyatakan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut secara definitif, tetapi saya dapat menawarkan solusi-solusi.
Hal Pertama dari semuanya, adalah mungkin
bahwa Allah memiliki alasan-alasan untuk
memungkinkan/memperbolehkan atau mengizinkan kejahatan atau penderitaan untuk eksis yang
mana kita pada dasarnya tidak dapat memahaminya. Dalam hal ini, orang Kristen
dapat memiliki keyakinan didalam Tuhan, mengetahui bahwa jalan-jalannya
melampaui jalan-jalan kita ( Yesaya 55:8-9). Seperti Alkitab katakan , orang benar akan
hidup oleh iman ( Habakuk
2:4).
Yesaya 55:8-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN. Seperti
tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu.
Habakuk 2:4
Sesungguhnya, orang
yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Kedua, Allah dapat membiarkan kejahatan melaksanakan jalannya dengan maksud untuk membuktikan bahwa kejahatan itu sangat serius dan berbahaya, yang mana adalah produk tidak menguntungkan dari si jahat, merupakan bukti lebih lanjut bahwa apapun yang berlawanan dengan kehendak Allah adalah jahat, berbahaya, sangat menyakitkan, dan membawa kematian.
Allah telah memberikan kepada Adam kuasa atas seluruh dunia ( Kejadian 1:28). Ketika Adam memberontak melawan Allah, dia telah menggerakan seluruh rangkaian peristiwa-peristiwa dan telah mengubah natur hakiki manusia dan penciptaan. Keduanya telah dipengaruhi oleh dosa. Penciptaan tidak lagi sebuah surga, tetapi semak duri dan rumput duri :
Kejadian 3:17-18
Lalu firman-Nya
kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan
memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari
padanya, maka terkutuklah
tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan
mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
semak
duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya
(tanah)
bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
Roma 8:22
Roma 8:22
Sebab kita tahu,
bahwa sampai sekarang segala makhluk
sama-sama mengeluh
dan sama-sama
merasa sakit bersalin.
Manusia telah menjadi sangat berdosa, yang adalah para pembenci Allah :
Roma 5:12
Sebab itu, sama
seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga
maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang,
karena semua orang telah berbuat dosa.
Efesus 2:3
Sebenarnya dahulu
kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa
nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya
kami adalah orang-orang
yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Credit: abcnews |
Roma 3:9-12
Jadi bagaimana?
Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab
di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka
semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun
tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua
tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun
tidak.
Satu-satunya konklusi untuk situasi
seperti ini adalah kematian. Yesus
berkata, “Dan sekiranya
waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak
akan ada yang selamat;
akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat” (Matius 24:22).
Dosa adalah pemberontakan melawan Allah dan tatanan ciptaan-Nya, namun Allah tidak membiarkan kita sendirian dalam dunia yang telah jatuh kedalam dosa ini. Dia terus berupaya masuk kedalam dunia ini, mengarahkan kita pada diri-Nya sendiri,pada kebenaran, pada moralitas, kemurnian, dan kasih. Dia telah menggunakan hal jahat dunia ini (para pendusta, orang-orang yang bersumpah palsu,orang iri, dll), untuk membawa Anak-Nya ke salib sehingga kita dapat memiliki peluang untuk mendapatkan hidup kekal.
Dalam
hal ini, Allah tidak meninggalkan
ciptaan yang telah jatuh kedalam dosa, tetapi telah melangkah masuk kedalam dunia ini melalui menjadi Yesus. Allah
bekerja didalam dunia yang telah jatuh kedalam dosa untuk mengakibatkan pengubahan dan Dia
menggunakan orang-orang berdosa untuk
menuntaskan kehendak-Nya. Dalam hal ini, Dia sedang membuktikan
kedaulatan-Nya atas kejahatan, penderitaan, dan orang-orang memberontak,
membuktikan bahwa dosa dan kejahatan sama
sekali sia-sia, dan bahwa Dia layak akan hormat dan kemuliaan.
Sebuah kemungkinan ketiga
yang menjadi alasan Allah membiarkan hal jahat terjadi adalah agar pada hari penghakiman, terhukum tidak akan memiliki hal untuk
berkata bahwa hukuman mereka tidak adil. Allah tidak menghentikan orang
melaksanakan kehendak bebas mereka.
Pikirkan
hal ini: jika seseorang berkata bahwa Allah harus (berkewajiban) menghentikan kejahatan
dan penderitaan, maka
Allah harus (berkewajiban) menghentikan semua
kejahatan dan penderitaan? Jika Allah hanya menghentikan beberapa saja diantaranya, maka kita akan masih
menanyakan pertanyaan yang sama “menagapa
kejahatan dan penderitaan ada.”
-
"Kerusuhan Inggris beberapa tahun lampau" Credit: walkonomics.com |
Sehingga , jika kita mengingingkan Allah untuk
menghentikan kejahatan dan penderitaan, maka Dia
harus menghentikan semuanya. Kita tidak memiliki masalah dengan hal ini
kala itu bermakna menghentikan sebuah malapetaka, atau sebuah pembunuhan, atau
sebuah perkosaan. Tetapi bagimana kala seseorang memikirkan untuk berbuat jahat? Kejahatan
adalah destruktif/menghancurkan entah kejahatan itu dilaksanakan atau tidak.
Kebencian dan intoleransi dalam hati seseorang adalah hal yang salah,dan jika
Allah menghentikan semua kejahatan, maka Dia harus menghentikan orang tersebut dari
memikirkan pikiran-pikirannya itu. Untuk melakukannya, Allah harus menyingkirkan kemerdekaannya dalam
berpikir. Lebih lanjut, orang mana di atas bumi ini tidak memiliki pemikiran sesuatu yang jahat?
Tuhan akan dimintakan, kemudian, untuk menghentikan semua orang dari menjalankan kehendak bebas mereka. Ini adalah sesuatu yang Allah tidak pilih untuk lakukan. Karena itulah, kita dapat berkata bahwa salah satu alasan Allah mengizinkan kejahatan dan penderitaan adalah karena kehendak bebas manusia.
Tuhan akan dimintakan, kemudian, untuk menghentikan semua orang dari menjalankan kehendak bebas mereka. Ini adalah sesuatu yang Allah tidak pilih untuk lakukan. Karena itulah, kita dapat berkata bahwa salah satu alasan Allah mengizinkan kejahatan dan penderitaan adalah karena kehendak bebas manusia.
Keempat, adalah sangat mungkin bahwa Allah menggunakan penderitaan untuk melakukan hal baik. Dengan kata lain, Dia memproduksi kesabaran melalui penderitaan ( Roma 5:3 “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan”). Atau Dia mungkin berhasrat untuk menyelamatkan seseorang melalui penderitaan. Ambil sebagai contoh, kisah Yusuf yang telah dijual kedalam perbudakan oleh saudara-saudaranya. Apa yang mereka lakukan adalah salah dan Yusuf telah menderita sedemikian hebat karenanya. Tetapi, kemudian, Allah meninggikan Yusuf di Mesir untuk membuat persediaan-persediaan bagi orang-orang dari negeri tersebut selama datangnya tujuh tahun kekeringan. Tidak hanya Mesir telah diselamatkan, tetapi juga keluarga dan saudara-saudaranya yang sebelumnya menjual dia ke perbudakan.
Yusuf
pada akhirnya berkata kepada mereka,”Kamu memaksudkannya untuk
kejahatan, tetapi Allah memaksudkannya
untuk kebaikan” (Kejadian
50:15-21).
Tentu saja, contoh terhebat Allah menggunakan kejahatan untuk kebaikan adalah kematian Kristus. Orang-orang jahat telah membawanya ke salib, tetapi Allah telah menggunakan salib itu sebagai sarana untuk menyelamatkan dunia.
Tetapi kemudian kita
harus bertanya, jika
ini benar, apakah kita sedang melawan
Allah dengan melawan kejahatan dan penderitaan? Tidak.
Kita tidak sedang melawan. Allah berkata dia tidak menginginkan kita berdosa
dan menderita. Tetapi ini pada dasarnya benar bahwa Allah dapat menggunakan
kejahatan meskipun ini terlihat pada dasarnya tercela.
Allah didalam dunia menggunakan dunia dan kegagalan-kegagalannya
untuk kemuliaan-Nya dan kebaikan bagi mereka yang mendengarkan Dia.
Tetapi kemudian, bagaimana mereka
yang terlihat menderita secara tak
bersalah dengan tidak mendatangkan
kebaikan atau manfaat apapun? Bagaimana wanita yang diperkosa, atau saksi yang tak
bersalah yang dibunuh oleh sebuah peluru
salah sasaran. Dalam kedua kasus ini, para korban dan keluarga
mengalami penderitaan dan kehilangan. Kebaikan apakah yang mungkin ada?
Saya berpendapat bahwa jawabnya dua bagian. Satu,pada akhirnya, tidak seorangpun yang tidak bersalah/berdosa. Semua manusia telah bersalah/berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah ( Roma 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”) dan (2)pada dasarnya anak-anak murka ( Efesus 2:3 “…Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.”). Tidak ada orang yang tidak berdosa/bersalah. Walaupun ini akurat secara biblikal, ini-jawaban ini tidak memuskan pertanyaan secara emosional.
Mengapa
bayi-bayi mungil menderita untuk hal-hal yang tidak mereka lakukan? Saya harus akui bahwa saya tidak
mengetahuinya, kita
harus percaya Allah yang mengetahui permulaan dari kesudahan dan melihat gambar
besarnya. Dia akan memiliki kata akhir dan Dia akan memperlihatakan bahwa Dia memang benar.
Kesimpulan
Penderitaan adalah akibat dosa manusia. Dunia ini bukan cara Tuhan menciptakannya dan karena itu, semuanya rapuh terhadap dampak-dampak dosa dalam dunia. Mengapa satu orang menderita dan yang lain tidak? Mengapa malapetaka-malapetaka terjadi pada sejumlah orang dan tidak pada yang lainNya? Itu karena dosa dalam dunia. Tetapi akan tiba sebuah hari ketika Tuhan akan kembali dan membersihkan dunia ini dari semua dosa dan penderitaan.
“Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka,
dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap
tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
– Wahyu 21:4
Why is there evil and suffering in the world | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment