Oleh : Martin Simamora
Kong menyatakan bahwa karir bernyanyi Ho dapat menjadi sebuah alat untuk menyebarkan Injil… dia berperan sebagai seorang isteri Asia yang berbusana seronok atau memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya secara terbuka, melantunkan lagu tentang membunuh suaminya,..
Persidangan Pastor Kong Hee Reses, Akan Digelar Kembali Januari 2014
Persidangan Pastor Kong Hee yang telah didakwa menggunakan dana gereja sejumlah $41 juta untuk karir sang isteri, saat ini tengah memasuki masa reses dan baru akan digelar kembali pada Januari 2014. Pastor Kong Hee- City Harvest telah didakwa dengan konspirasi untuk melakukan tindak kejahatan pelanggaran kepercayaan, bersama dengan lima anggota staf lainnya, termasuk Pastor Tan Ye Peng, anggota-anggota Chew Eng Han dan Lam Leng Hung, dan mereka yang bertanggung jawab pada pembukuan : Serina Wee Gek Yin dan Sharon Tan ShaoYuen, semuanya akan menghadapi 10-20 tahun penjara jika terbukti.
Para jaksa telah, sebagaimana dilansir Christian Post, menuding bahwa para terdakwa telah menyalurkan uang “yang telah dialokasikan untuk dana pembangunan gereja menjadi bond-bond fiktif (sham bond) perusahaan yang berafiliasi dengan gereja “dan kemudian “telah memalsukan laporan keuangan gereja untuk membuat terlihat bahwa bond-bond tersebut telah ditebus.”
Jaksa juga telah mengklaim bahwa Kong dan rekan –rekan terdakwa lainya telah menggunakan $19 juta untuk secara langsung
mendanai karir isteri Kong Hee, dan $20 juta lainya untuk menutupi jejak-jejak
penyimpangan mereka.
Isteri Kong, Ho Yeow Sun tidak menghadapi dakwaan-dakwaan, walau dia telah tampil untuk mendukung suaminya dalam persidangan.
Kong menyatakan bahwa karir bernyanyi Ho dapat menjadi sebuah alat untuk menyebarkan Injil, walau jaksa telah menyingkirkan klaim-klaimnya ini, menyatakan bahwa penampilan-penampilan Ho di sebuah nightclub dalam video music Wyclef Jean “China Wine” dan “Mr Bill,” dimana dia berperan sebagai seorang isteri Asia yang berbusana seronok atau memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya secara terbuka, melantunkan lagu tentang membunuh suaminya, menarik mereka ‘ yang tidak pernah mau memilih untuk mendatangi gereja dan mendengarkan seorang pengkhotbah.”
Martin Simamora|CP
No comments:
Post a Comment