Oleh : Prof. John Gruzelier
Catatan Editor: Pada semua aspek, editor tidak
menyetujui Hypnosis. Artikel ini bernilai sebagai referensi akademis dan kritis
terhadap bahaya-bahayanya, sehingga selain bernilai informatif diharapkan dapat
mengedukasi pembaca.
Ini adalah artikel pertama dari rangkaian utama topik ini yang terdiri 3
artikel yang telah dipilih untuk memberikan wawasan yang memadai. Dua
artikel lainnya yang kelak akan disajikan merupakan penjelasan: JOHN F. KIHLSTROM Department of Psychology, University
of California, Berkeley, dan Tim Bayne
- University of Oxford
Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan Bukti Dan Implikasi-Implikasinya
Bacalah terlebih dulu bagian3
Hipnosis Panggung
Hipnosis untuk entertainmen/hiburan telah lama dikaitkan dengan sebuah frekuensi yang lebih tinggi untukdampak-dampak lanjutan yang tak dikehendaki (Schultz,1954; MacHovec,1987,1988). Ini dapat dikatakan sebagai bentuk hipnosis lebih luas yang dipraktekan dan satu bentuk yang hampir semua profesional sepakat dalam keprihatinan-keprihatinan mereka. Hipnosis hiburan telah dilarang di banyak tempat. Akan tetapi, literatur sains terkait hal ini jarang dan terdiri dari survei-survei dan laporan-laporan kasus.
Survei-survei
Echterling dan Emmerling ( 1987) telah melaporkan hasil-hasil wawancara dengan 18 siswa yang telah tampil di panggung selama 3 jam pertunjukan hipnosis di sebuah kampus universitas dan sebuah survei telepon terhadap 292 anggota penonton. Lamanya hipnosis untuk para performer tersebut mulai dari beberapa menit sampai dibawah 3 jam. Delapan belas performer, empat diantaranya dinilai pada dasarnya tidak mengalami apapun, tujuh performer memiliki berbagai perasaan mengenai pertunjukan dan tujuh lainnya sepenuhnya positif. Lima orang mengalami efek-efek spesifik setelah hipnosis.
Salah satunya
mengisahkan kembali bahwa dia “lari keluar dari auditorium, menuruni hall dan mulai melintasi lapangan ketika seorang petugas keamanan
menangkapku’ (1987:151). Lainnya telah melaporkan ‘Saya tidak tidur
selama 2 hari berikutnya. Saya telah berhibernasi (sebuah keadaan tidur
yang sangat dalam) dan bersembunyi dari semua orang. Hipnosis
masih membuatku terganggu. Saya
akan keluar dari sekolah. Ini telah
mengacaukan semuanya. Saya kehilangan kendali. Ini memaksaku untuk memikirkan tetang hal yang tidak saya
inginkan’ (1987:152).
Laporang ke-3, seorang melaporkan ‘telah berperilaku dalam sebuah cara yang liar selama 6 jam, tidak mampu untuk tidur atau berkonsentrasi,dan telah tertawa dengan hebatnya. Penasehat lingkungannya telah campur tangan untuk menenangkannya. ‘
Beberapa hari setelah dihipnotis, seorang mahasiswa ke-4 telah ‘mendengarkan radio selagi belajar. Ketika dia mendengarkan musik harmonika, dia telah masuk dalam sebuah trance. Kemudian dia telah tersadarkan oleh sebuah laporan cuaca’ (1987:152). Dalam hal reaksi para penonton, 68% persen memandangnya secara positif dan sisanya memandangnya sebagai tidak patut, eksploitatif dan aneh. Sebesar 17% penonton telah melaporkan positif mengalami efek-efek setelah hipnosis dan 2 penonton telah melaporkan efek-efek negative berupa ‘merasa cemas akan sesuatu yang buruk akan terjadi, ketakutan, dan telah dikendalikan oleh penghipnotis’ (1987:150).
Laporang ke-3, seorang melaporkan ‘telah berperilaku dalam sebuah cara yang liar selama 6 jam, tidak mampu untuk tidur atau berkonsentrasi,dan telah tertawa dengan hebatnya. Penasehat lingkungannya telah campur tangan untuk menenangkannya. ‘
Beberapa hari setelah dihipnotis, seorang mahasiswa ke-4 telah ‘mendengarkan radio selagi belajar. Ketika dia mendengarkan musik harmonika, dia telah masuk dalam sebuah trance. Kemudian dia telah tersadarkan oleh sebuah laporan cuaca’ (1987:152). Dalam hal reaksi para penonton, 68% persen memandangnya secara positif dan sisanya memandangnya sebagai tidak patut, eksploitatif dan aneh. Sebesar 17% penonton telah melaporkan positif mengalami efek-efek setelah hipnosis dan 2 penonton telah melaporkan efek-efek negative berupa ‘merasa cemas akan sesuatu yang buruk akan terjadi, ketakutan, dan telah dikendalikan oleh penghipnotis’ (1987:150).
Sebuah studi kedua telah dilakukan oleh Crawford dkk ( 1982) untuk mendapatkan wawasan—wawasan mengenai kedalaman hipnosis yang telah dicapai dalam diri para partisipan, dan mengenai pengalaman-pengalaman negatif dan positif.
Mereka pertama-tama diwawancarai secara langsung satu per satu atau melalui telpon, 22 mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam pertunjukan-pertunjukan panggung kampus. Enam orang diantaranya telah memiliki pengalaman hipnosis sebelumnya dan beberapa telah melaporkan bahwa mereka turut serta dalam pertunjukan dengan si penghipnotis dan memainkan peran selama hipnosis panggung. Sebuah level susceptibility/kerentanan untuk dipengaruhi telah diperlihatkan pada mayoritas mereka. Lebih dari 70% item-item skala hipnosis khusus telah berhasil dilalui, sebagaimana telah direkam oleh pengukuran peneliti selama pertunjukan-pertunjukan dan oleh laporan item-item setelah hipnosis yang dibuat sendiri oleh mereka.
Delapan orang telah melaporkan amnesia untuk beberapa pertunjukan segera
setelah acara, yang berlangsung selama beberapa hari pada lima subyek. Lima
subyek ini percaya bahwa penghipnotis telah mengontrol
perilaku mereka. Lima belas orang kemudian diberikan SHSS:C,
diantaranya 14 orang mencapai nilai
diatas 4 dan tujuh orang telah ada
didalam rentang susceptibility yang tinggi.
Pada sebuah kuesioner hampir semua telah
memandang pengalaman tersebut sebagai positif, delapan orang telah diukur mengalami sebuah kebingungan dan
sebagai bodoh, dan dua orang
telah menilainya sebagai menakutkan dan menjengkelkan. Satu orang telah
menilai pengalaman itu sebagai sepenuhnya
negatif dan telah sepenuhnya mengalami
amnesia karena pengalaman
tersebut.
Laporan Kasus-Kasus.
Beralih ke studi-studi kasus, Kleinhauz
dan rekan-rekan di Israel
telah
mendokumenkan sejumlah insiden. Kleinhauz, Dreyfuss, Beran, Goldberg dan Azikri (1979), telah
menyampaikan laporan.
Pertama sebuah kasus dimana, segera setelah hipnosis panggung
diikuti dengan sebuah kejadian yang tak dikehendaki, seorang
wanita tua , 41 tahun telah merasakan tertekan. Si penghipnotis tidak
dapat meredakan ini dan dan dia
dipulangkan untuk tidur melenyapkannya.
Keesokan harinya, dia telah
memanifestasikan sebuah keadaan disosiasi
dengan perilaku kanak-kanak, merasakan bahwa
keadaan sekitarnya adalah tidak
nyata dan hilangnya
karakteristik-karakteristik individualnya. Selama 11 tahun setelah periode-periode
disosiatif telah berulang terjadi,
termasuk regresi ke perilaku kanak-kanak. Ini termasuk berbicara hanya dalam
bahasa Prancis sebagaimana dia menghabiskan masa kanak-kanaknya di sana. Gejala-gejala ini telah disertai dengan gangguan-gangguan persepsi dan motorik.
Kleinhauz dkk telah menemukan bahwa
telah terjadi insiden-insiden di panggung yang memperlihatkan telah dibangkitkannya reaksi-reaksi kecemasan yang
berat. Pertama, ketika dia ditanyai untuk membayangkan sedang turun dalam sebuah elevator dari lantai 10, dia tidak mampu turun lebih dari
lantai 6. Ini menyingkapkan sesuatu yang tersembunyi bawah beberapa tahun
sebelum pertunjukan hipnosis berlangsung, ketika dijadwalkan untuk sebuah
operasi Myoma, dalam perjalan ke ruang operasi, lift rumah sakit telah macet di
lantai 6. Kedua, si penghipnotis, telah meneruskan regresi usia pada sebuah rentang waktu dimana dia telah bertahan selama perang dunia II.
Asosiasi-asosiasi yang tidak sengaja ini telah
mengakibatkan
konsekuensi-konsekuensi yang luar biasa dan bertahan.
Kleinhauz dan Beran (1981) selanjutnya telah
melaporkan efek-efek
setelah hipnosi yang berat dalam diri
seorang remaja putri yang normal secara
medis dan sosial. Dia
merasa tidak sehat segera setelah hipnosis panggung . lidahnya tertarik kebelakang (tounge collapse) dan
bisa berakibat membuatnya tercekik, kedua bola matanya berputar/terbalik
dalam rongga mata dan akhirnya dia masuk
dalam keadaan nyaris tak sadarkan diri. Semua tes medis di rumah sakit negatif kecuali untuk kehilangan indera perasa. Dia telah dikeluarkan dari kondisi tersebut satu minggu kemudian dengan dua puluh empat jam sesi hipnosis. Setelah ini dia kembali ke sekolah tetapi
kembali hal buruk itu terjadi 3 bulan kemudian, pulih setelah 2 hari hipnosis
dan dilanjutkan dengan sebuah sesi hipnosis mingguan selama 6 bulan.
Kleinhauz dan Beran
(1984) setelah itu telah melaporkan dua kejadian
komplikasi, satu yang melibatkan hipnosis panggung . Dalam sebuah show, seorang
pria telah diinstruksikan bahwa dia
adalah ‘ seorang yang mahir menembak
dan cowboy terbaik di Wild West’.
Setelah pertunjukan, dia merasa gelisah, bingung dan, dengan ‘sesuatu hilang dalam kepalanya,’ pergi keluar dan mencuri sebuah senjata. Ini bukan karakternya dan dia tidak memiliki sejarah perilaku anti sosial sebelumnya. Dalam tahun yang sama, Kleinhauz, Dreyfuss, Beran dan Azikri (1984) telah melaporkan sebuah kasus hipnosis panggung yang secara tak langsung memperlihatkan sebuah keadaan tertekan secara psikologis seorang partisipan, termasuk kecemasan, depresi dan dekompensasi psikotik episodik. Subyek telah mengalami pengalaman-pengalaman traumatik sebelumnya.
Credit: www.americaremembers.com |
Setelah pertunjukan, dia merasa gelisah, bingung dan, dengan ‘sesuatu hilang dalam kepalanya,’ pergi keluar dan mencuri sebuah senjata. Ini bukan karakternya dan dia tidak memiliki sejarah perilaku anti sosial sebelumnya. Dalam tahun yang sama, Kleinhauz, Dreyfuss, Beran dan Azikri (1984) telah melaporkan sebuah kasus hipnosis panggung yang secara tak langsung memperlihatkan sebuah keadaan tertekan secara psikologis seorang partisipan, termasuk kecemasan, depresi dan dekompensasi psikotik episodik. Subyek telah mengalami pengalaman-pengalaman traumatik sebelumnya.
Di United Kingdom/Inggris telah
terjadi sebuah rangkaian insiden-insiden. Dalam satu
insiden, seorang perempuan menghancurkan kakinya
selama sebuah pertunjukan hipnosis panggung.
Dia telah mengatakan pada si penghipnotis ditengah-tengah pertunjukan bahwa dia harus pergi ke toilet. Dia telah menginstruksikannya untuk melakukan ini ( maksudnya ke toilet) dalam cara tercepat yang dia bisa, dimana pada poin ini, dalam perjalanan menuju toilet, dia melompat dari panggung, mematahkan sebuah kakinya.
"ilustrasi"-nydaily |
Dia telah mengatakan pada si penghipnotis ditengah-tengah pertunjukan bahwa dia harus pergi ke toilet. Dia telah menginstruksikannya untuk melakukan ini ( maksudnya ke toilet) dalam cara tercepat yang dia bisa, dimana pada poin ini, dalam perjalanan menuju toilet, dia melompat dari panggung, mematahkan sebuah kakinya.
Berangkali ini yang
paling serius dari semua kasus Sudden Death Syndrome yang melibatkan seorang
ibu yang sehat secara jasmani, telah ditemukan tewas pada pagi hari setelah hipnosis panggung. Sejak masa
kanak-kanak dia telah menderita
pobia terhadap listrik setelah sebuah
insiden ketika dia telah telah terlempar keluar dari kamar setelah dia
menyentuh sebuah saklar yang terasui
listrik.
Pertunjukan hipnosis telah dihentikan begitu saja secara mendadak oleh kata-kata penghipnotis dengan berkata bahwa ketika dia berkata ‘selamat malam’ para partisipan akan merasakan 10.000 volt arus listrik mengalir di kursi yang mereka duduki. Pada titik ini, para penonton menggambarkannya sebagai ‘terpental dari kursinya.’
Di Jerman , seorang peserta sukses memenangkan tuntutan atas luka-luka yang dialaminya dari seorang penghipnotis panggung ketika sebuah pertunjukan rutin yaitu Human Plank, dia jatuh dengan wajahnya yang ‘sekeras sebuah papan’dan menderita cidera fisik ( Peter, Personal communication, 2000).
Pertunjukan hipnosis telah dihentikan begitu saja secara mendadak oleh kata-kata penghipnotis dengan berkata bahwa ketika dia berkata ‘selamat malam’ para partisipan akan merasakan 10.000 volt arus listrik mengalir di kursi yang mereka duduki. Pada titik ini, para penonton menggambarkannya sebagai ‘terpental dari kursinya.’
"Human Plank" |
Di Jerman , seorang peserta sukses memenangkan tuntutan atas luka-luka yang dialaminya dari seorang penghipnotis panggung ketika sebuah pertunjukan rutin yaitu Human Plank, dia jatuh dengan wajahnya yang ‘sekeras sebuah papan’dan menderita cidera fisik ( Peter, Personal communication, 2000).
Bersambung keBagian 5: Natur Efek-Efek Yang Tidak Dikehendaki Dipertimbangkan Kembali
UNWANTED EFFECTS OF HYPNOSIS: A REVIEW OF THE EVIDENCE AND ITS IMPLICATIONS,Contemporary Hypnosis (2000) Vol. 17, No. 4, 2000, pp. 163–193 |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment