Ia Memberikan Berkat Termulia Bagi Mereka Saat
Kenaikannya Ke Sorga
Oleh: Blogger Martin Simamora
A.
Keraguan Terhadap-Nya, Kemuliaan Dirinya Ditunjukan
Pembicaraan intensif dan interaksi yang mulia
menjadi agenda sangat penting bagi Kristus. Empat puluh hari merupakan
hari-hari yang dipenuhi-Nya dengan pengenalan akan dirinya melalui
pekerjaan-pekerjaan ajaib. Menjadi penting bagi Yesus Sang Kristus untuk menggembalakan
segenap diri mereka untuk masuk kedalam sebuah persekutuan yang begitu khusus
dan eksklusif:
Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai, dan dengan
banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh
hari Ia berulang-ulang menampakkan
diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah- Kisah Para Rasul 1:3
Bagi para murid, tantangan terbesar yang tak
mungkin mereka taklukan adalah bagaimana dapat mengimani Kristus setelah
kebangkitan. Kristus sebelum kematian dan kebangkitan adalah Kristus yang
didambakan dalam pengharapan dan pikiran mereka, namun Kristus setelah kematian
dan kebangkitannya dari antara orang mati adalah Kristus yang tak mungkin
begitu saja dapat mereka imani kembali sediakala.
Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya, tantangan bagi para murid semakin pelik, sebab Kristus setelah
kebangkitan, bukanlah Kristus yang senantiasa bersama dengan mereka sebagaimana
sebelumnya; Kristus setelah kebangkitan adalah Kristus yang berulang-ulang
menampakan diri kepada mereka, secara eksklusif kepada 11 murid diajarkannya
tentang Kerajaan Allah. Ekspektasi kerajaan yang dipimpin oleh Mesias jelas
telah runtuh dalam tatanan pengharapan dan pemikiran mereka, bagaikan batu sandung
besar dan melukai secara hebat rohani
mereka, kematiannya adalah sebuah kegagalan yang tak terampuni bagi mereka.
Dan karena itulah telah menjadi salah satu fokus penting yang diberikan Yesus kepada para
murid, yang telah menjadi catatan penting dijumpai dalam perjalanan menuju Emaus: