Oleh: Martin Simamora
“Aku” Diantara Kemuliaan
Sorga & Kegelapan Dunia,
Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Lainnya
Setelah Hari Pertama Pada Minggu Itu (7 - Selesai)
[Refleksi]
Bacalah lebih
dulu: “Kisah Mulia Lainnya Setelah Hari Pertama Minggu Itu (6)”
Momentum terakhir di
bumi ini telah benar-benar menegaskan
bahwa Ia telah merombak bait suci Israel tanpa menyisakan sedikitpun relik-relik
bernilai suci pada bait suci itu dalam
pandangan mata-Nya [Yohanes 2:19,21 Jawab
Yesus kepada mereka: "Rombak
Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.".. Tetapi
yang dimaksudkan-Nya dengan Bait
Allah ialah tubuh-Nya sendiri.], tetapi telah sama sekali didirikan
kembali oleh Allah Sang Pencipta Langit Bumi pada diri Sang Mesias yang telah
bangkit dari antara orang mati dengan
sebuah kegemilangan yang dibawa didalam genggaman-Nya bahwa di dalam
nama-Nya saja berita pertobatan dan pengampunan dosa di sampaikan
kepada segala bangsa [Lukas 24:47]. Sebuah cara penggenapan pikiran dan kehendak Allah pada Yohanes
3:16: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,” menurut Bapa
yang mengutus Anak-Nya yang tunggal itu.
Dunia yang
dimaksud, bukan tentang Israel atau sebuah spiritualisme
keyahudian atau judaisme. Dia
bukanlah konsepsi yang bahkan dapat diperbandingkan dengan religiusitas yang
seluhur apapun dalam barometer-barometer batiniah dan bahkan mistisme-mistisme
yang apapun juga ada di dunia ini. Ia
bukan bertakhta didalam kemuliaan jiwa dan hikmah spititualisme
manusia-manusia; Ia bertahkta di dalam
pikiran dan kehendak Allah atas segenap dunia ciptaan-Nya.
Sehingga ini: “Barangsiapa percaya
kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa
tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam
nama Anak Tunggal Allah- Yohanes 3:18” bukanlah sabda kuno oleh manusia masa lalu bernama
Yesus Kristus.