Sang
Kristus Memperlihatkan Tubuhnya Yang Telah Bangkit Dari Antara Orang Mati: "Taruhlah
jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku”
Oleh:
Blogger Martin Simamora
A.Tubuh Kristus yang Telah
Bangkit Lebih Dari Sekedar Bukti Bahwa Kerajaan Maut Telah Dilemparkan Keluar
Apa
yang paling istimewa pada diri Sang Kristus itu sendiri bukan pada kebangkitan
itu sendiri, tetapi tubuhnya sendiri. Jika kita meninjau kebelakang pada pra
penyalibannya dalam pengajaran Kristus maka substansi terpenting pada berita
kebangkitan ini adalah tubuhnya sendiri sebab pada tubuhnya itu terkandung
berita atau kabar baik itu. Dengan kata lain kebangkitannya tertulis secara
utuh pada tubuhnya dan sekaligus penggenapan Kitab Suci terletak dan tertulis
pada tubuhnya. Mari kita lihat:
Yohanes
12:23-24 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak
Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia
tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Yohanes
12:27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan
apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab
untuk itulah Aku datang ke dalam saat
ini.
Ini
adalah sebuah pengajaran yang bersentral pada dirinya dan kebenarannya
benar-benar bersentral pada dirinya sendiri. Semakin sukar karena letak
kebenaran dan kegenapannya bukan saja berlangsung didalam kematian tetapi
berlangsung didalam dunia orang mati. Apakah yang dilakukan Kristus? Dalam
ketakmahatahuan manusia akan apakah sebenarnya yang terjadi dibalik kematian,
Kristus bahkan berkata sebagai seorang manusia yang berkuasa dalam
kemahadaulatan untuk dalam kematian dirinya menghasilkan kehidupan bukan saja
bagi dirinya, tetapi dirinya akan menjadi sumber atau mata air kehidupan yang
menaklukan kematian. Dalam sebuah ekspresi yang dapat dipahami terkait kematian
dan kehidupan dan kehidupan yang dihasilkan dalam peristiwa kematian, beginilah
Kristus bersabda terkait tubuhnya sendiri: sesungguhnya jikalau biji gandumh
tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika ia
mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Dalam hal ini Kristus sedang
membicarakan satu tujuan agung dan penuh mahakuasa dalam ia memasuki kematian yang
dirancang dunia dalam pemerintahan Allah
terkait tujuan kedatangannya kedalam dunia ini. Kristus bahkan benar-benar
mengetahui momen tersebut dan menantikan
dengan penuh pengharapan untuk dilakukannya sebagai sebuah tujuan mahakudus:
sekarang jiwa-Ku terharu, apakah yang akan Kukatakan? Manusia-manusia tidak
menerima peristiwa semacam ini sebab ini begitu keji dan brutal, mengapa harus
demikian kelamnya dan brutalnya? Tetapi Kristus berkata begini :
Yohanes
12:32dan Aku, apabila Aku ditinggikan
dari bumi, Aku akan menarik
semua orang datang kepada-Ku."
Jika
sebelumnya Yesus menunjukan dirinya sebagai biji gandum yang harus jatuh, mati
agar dapat memberikan kehidupan bagi banyak jiwa, sekarang Yesus menunjukan
lebih tajam lagi pada bagaimana kematiannya dapat menghasilkan kehidupan bagi
jiwa-jiwa manusia dalam belenggu kematian? Kristus menunjukan bahwa kematiannya
adalah kematian yang berkuasa bukan saja atas dunia kematian tetapi sangat
berdaulat atas jiwa-jiwa manusia yang ditebusnya dari belenggu maut? Bagaimana
itu dilakukannya? Sang Kristus menunjukan apa yang dilakukan dirinya: Aku akan
menarik semua orang datang kepadaku.
Jika ada orang datang kepada Kristus yang disebabkan oleh penarikan Kristus
sebagai hasil karyanya disalib maka ini adalah kinerja tubuh Kristus yang
menebus jiwa seorang manusia tertentu dari perbudakan maut…sebanyak orang dari
berbagai bangsa dan suku sebagaimana dikehendakinya untuk ditariknya datang
kepada dirinya.
Kristus
bukan saja dalam kematian tersebut akan menghasilkan kebangkitan dan penebusan
begitu banyak jiwa dari perbudakan maut untuk datang menjadi milik
kepunyaannya, tetapi dalam kematiannya dan melalui karya tubuhnya itu, ia telah
melakukan peruntuhan kemegahan pemerintahan dan tatanan Kerajaan Maut:
Yohanes
12:31Sekarang berlangsung penghakiman
atas dunia ini: sekarang juga
penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar
Dalam
kematian dan kebangkitan Kristus, apa yang telah dihasilkan tubuh Kristus bukan
sekedar kebangkitan dirinya tetapi bagaimana Sang Kristus meruntuhkan tatanan
kerajaan maut/penguasa dunia ini: akan dilemparkan ke luar. Ini adalah
penjelasan yang mencengangkan sebab posisi dirinya yang harus mati dalam cara
ditinggikan dari bumi (disalibkan) secara langsung dan vulgar dikaitkan dengan
peristiwa penguasa dunia ini dilemparkan ke luar. Ini adalah ekspresi
ketakberdayaan pemerintahan maut
terhadap kerajaan Allah yang datang dalam Kristus, tepat seperti
penjelasan Yesus pada peristiwa sebelum ini yang juga begitu mencengangkan:
Lukas
11:14-15Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang
membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka
heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia
mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan."
Lukas
11:17Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan
yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah,
pasti runtuh.Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri,
bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir
setan dengan kuasa Beelzebul.
Lukas
11:20Tetapi jika Aku mengusir setan
dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan
Allah sudah datang kepadamu.
Kerajaan
Allah sudah datang, tetapi bagaimana caranya tatanan kerajaan Iblis diruntuhkan
kemegahannya, itu terjadi saat Sang Kristus ditinggikan pada Salib itu, pada
momen tersebutlah penguasa dunia ini dilemparkan keluar. Kristus datang bukan
sekedar berkuasa atas Setan tetapi berkuasa untuk menghakimi secara sempurna
sehingga bahkan dalam kematiannya, Ia menghempaskan kemuliaan kerajaan
kegelapan ini dalam cara yang paling mencengangkan untuk sekedar dibayangkan
oleh manusia.
Kematian
Kristus itu sendiri, telah digambarkan oleh dirinya bukan sekedar menyelamatkan
manusia dari maut tetapi didalam kematiannya, Sang Kristus melakukan
pendamaian bagi manusia terhadap Bapa
melalui pelayanan dirinya dengaan cara mempersembahkan dirinya sendiri sebagai
kurban pendamaian dan penebusan dosa (dan
oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam
Kristus Yesus, Kristus Yesus telah ditentukan Allah
menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya-Roma
3:24-25) sebagaimana ia menggambarkannya berdasarkan Kitab Musa:
Yohanes
3:14-15 Dan sama seperti Musa
meninggikan ular di padang gurun, demikian
juga Anak Manusia harus ditinggikan,supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Apa
yang terjadi pada tubuh Kristus pada salib itu, dengan demikian, bukan saja
istimewa sebab pada tubuh tersebut terkandung janji keselamatan dan pendamaian
yang akan meluputkan manusia dari murka Allah akibat dosa..dosa yang
pengampunan dan penghapusannya hanya oleh Kristus untuk satu kali saja namun
bekerja selama-lamanya melalui iman (Barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah-Yohanes
3:18). Sama seperti Musa meninggikan ular demikian juga Anak Manusia
ditinggi..apa yang terjadi pada era Musa, sebetulnya? Mari kita lihat:
Bilangan
21:7-9Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu
memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di
sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah
muak."
Lalu
TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka,
sehingga banyak dari orang Israel yang mati.Kemudian datanglah bangsa itu
mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata
melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya
ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
Maka
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada
sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap
hidup."Lalu Musa membuat ular
tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan
ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Apakah
yang dilakukan Kristus, dengan demikian? Pertama-tama, ia pasti harus
mengadakan pendamaian bagi manusia yang berada dibawah murka Allah akibat dosa melalui dan dalam dirinya saja,
dan selanjutnya Ia akan memberikan kehidupan dari Allah dengan menarik mereka
keluar dari keadaan maut yang mustahil diatasi oleh manusia itu sendiri.
Kristus
dan kematian Kristus sendiri, dari kepentingan Kristus adalah teramat penting
karena ini adalah kehendak Allah yang harus digenapi, sebagaimana Musa pun
harus melakukannya walau ia sendiri tak seperti Kristus-bukan sumber pendamaian
dan sumber kehidupan Allah bagi manusia. Jika maut sendiri tak berdaya
dihadapan Kristus maka tak ada satupun kuasa dunia yang sanggup mengarahkan
bagaimana seharusnya Kristus..bahwa tak seharusnya mati atau berita kematiannya
adalah aib? Jika Ia harus ditinggia sehingga menjadi pendamaian dan penebusan
dosa, maka memang tubuh Kristus adalah satu-satunya kurban pendamaian dan penebusan dosa yang tak
mungkin ditolak oleh Bapa segera setelah itu usai:
Yohanes
20:17Kata Yesus kepadanya: "Janganlah
engkau memegang Aku, sebab Aku
belum pergi kepada Bapa
B.Jamahlah Tubuhku
Malam
itu, dalam kemencekaman yang sukar bagi siapapun membayangkan, apa yang
selanjutnya akan diberikan Yesus kepada para muridnya adalah sebuah barang
bukti yang telah diterima Bapa di sorga-yang telah dibawa sendiri dan
dipersembahkannya sendiri kepada Bapa dan telah diterima. Sebuah kesempurnaan
telah dicapai oleh Sang Kristus bahwa Ia telah mempersembahkan tubuhnya sendiri
yang kelak disepanjang zaman akan menarik begitu banyak jiwa untuk datang
kepada Kristus. Bahkan Tomas yang begitu tak memiliki sedikit saja percaya dan
telah kehilangan imannya secara substansial, pada malam itu telah ditarik oleh
datang kepada Sang Kristus melalui tubuh Kristus itu sendiri:
Yohanes
20:24-25 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut
Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka
kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!"
Tetapi Tomas berkata kepada mereka:
"Sebelum aku melihat bekas paku
pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan
mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan
percaya."
Bisakah
anda melihat bahwa Tomas memiliki memori paling horor dan paling menghempaskan
pengharapannya pada Sang Mesias? Ia memiliki ingatan akan kekejian yang mendera
tubuh Sang Kristus: bekas paku pada tangan-Nya dan bekas tusukan tombak pada lambungnya. Tomas dapat
dipastikan adalah seorang saksi yang bertahan sekuat jiwanya menyaksikan
peristiwa kelam itu selama berjam-jam
pada hari itu. Tomas tidak bisa dibangkitkan oleh kesaksian lebih dari 2 orang
oleh orang-orang yang sangat sukar untuk sampai tega mendustai seorang sahabat
yang sedang berada dalam kekecewaan dan duka yang menghancurkan semangat hidup,
terintimidasi dalam ketakutan yang mencengkram dalam rumah persembunyian mereka
yang tertutup begitu rapat, sampai Kristus menariknya keluar dari
ketakpercayaan,dari ketersesatan pengharapan akan Kristus:
Yohanes
20:26-27Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu
dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus
datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai
sejahtera bagi kamu!"Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah
jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke
dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan
percayalah."
Sekarang
ini, siapapun tidak akan mengalami pengalaman seperti Tomas. Tetapi Kristus
sendiri sudah berkata bahwa Ia akan menarik siapapun yang dikehendakinya untuk
datang kepadanya, itu sebabnya janji Kristus kepada manusia-manusia setelah
Tomas akan bersentral pada iman yang dilahirkan oleh Sang Kristus kelak:
Yohanes
20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena
engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang
tidak melihat, namun percaya."
SOLI DEO GLORIA
No comments:
Post a Comment