Sekalipun
Aku Berjalan Dalam Lembah Maut: Kristus Telah Menaklukan Maut dan Memberikan
Hidup Kepada Domba-domba-Nya
Oleh:
Blogger Martin Simamora
A.Kematian Dalam Angka-Angka:
Bukan Sekedar Angka Tetapi Problem Maut Yang Belum Dapat Diselesaikan Manusia
Kemanusiaan
umat manusia, saat ini, dapat dikatakan mengalami
momentum yang jarang untuk mengalami sebuah situasi dalam dekapan maut yang
begitu nyata sebagai sebuah pengalaman yang berlangsung secara bersamaan dan
bersifat global. Negara maju dan berkembang menjadi tak ada bedanya sama sekali
jika maut mendekap dunia dengan tangan-tangannya yang menebarkan kematian yang
tak dikenali oleh kemajuan peradaban dan teknologi kedokteran. Akibatnya adalah
parade kematian dalam angka-angka yang bisa seperti ini:
Tetapi
ini bukan sekedar angka kematian tetapi ini adalah problem yang mengepung umat
manusia hingga kadang menyudutkannya pada sudut-sudut yang amat tajam sehingga
pilihan-pilihan yang sangat sukar dan memiliki problematik moralpun telah
menjadi jalan keluar terbaik pada akhirnya! Siapakah yang harus diselamatkan
dan siapakah yang harus dibiarkan mati.
Tantangan
kehidupan di dunia ini, karena itu, harus dikatakan tak selalu soal ekonomi, politik, perang dan perdamaian, kesehatan
global dan seterusnya. Mengapa demikian? Karena kala struktur dan organik global
dunia tak sanggup menanggulangi problem apapun yang menebarkan ancaman dan maut
pada siang dan malam tanpa jeda, berskala global, maka ukuran ancaman dan
resiko bersifat maut tersebut tak bisa dihadapi secara langsung oleh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
umat manusia. Karena itulah, kita dapat menemukan keputusan yang menunjukan
ketakberdayaan tersebut sebagaimana yang dikeluarkan oleh panduan medis yang diterbitkan oleh Italian
College of Anesthesia, Analgesia, Resuscitation and Intensive Care yang memandu
dunia medis untuk menentukan siapakah yang seharusnya diselamatkan dan siapakah
yang harus dibiarkan mati: