Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah
Oleh:
Blogger Martin Simamora
Sometimes I think we know more about outer space than we do our own minds,” … newscientist.com
|
A. Sang Firman adalah Allah
yang Lebih Rendah, dan Dalam Dalam Kodrat Manusianya Bernatur Dosa, Benarkah?
Ada
banyak cara atau paradigma yang bisa dibangun
atau dirancang untuk mengokohkan atau membuktikan kebenaran sebuah
premis. Misal premis: Yesus yang memberkati adalah Yesus jin, Yesus adalah
saudara setan?Lucifer, Yesus adalah Sang Firman dalam kodrat manusianya bernatur dosa sehingga ia harus lebih dulu
berjuang habis-habisan, sehingga mustahil ia adalah Tuhan dan apalagi sehakekat
dengan Tuhan. Ya…bisa dengan pradigma yang sangat spekulatif berdasarkan
sejumlah variabel “common sense” yang dimunculkan sebagai bahan baku untuk
membangun kerangka berpikirnya, hingga hal yang jauh lebih teknis yang bergerak
dari basis-misal- gramatika Yunani yang
menyoal “theos” dan “ho theos”, atau bahkan kombinasi keduanya yang dirancang
sedemikian rupa menjadi sebuah hipotesis yang terlihat brilian, tak peduli
apakah sudah pernah diuji dan dibuka untuk sebuah uji tesis?
Judul
yang saya pilih memang merupakan sebuah pilihan yang jenaka sebab “jin” sendiri
sama sekali tak mungkin disandingkan dengan Yesus Anak Maria yang lahir di
Bethlehem yang diberitakan oleh bala tentara Malaikat, apalagi berdasarkan pra
asumsinya yang mengatakan Yesus yang memberkati dan yang menyelamatkan maka
pasti bukan Yesus yang sejati. Yesus sejati adalah yang membawamu pada
rangkaian penderitaan demi penderitaan. Tentu saja ini benar-benar melawan
hakekat dari Bapa itu sendiri dan Sang Firman. Apakah anda akan mengatakan doa
berikut ini adalah sebuah mantra untuk memanggil Yesus Jin…
Karena
itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah
Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah
kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan
janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada
yang jahat. (Mat 6:9-13)
Pikirkanlah
dan renungkanlah sebelum membaca lebih lanjut blog ini:
Konsekuensi
fundamental dan merusak jiwa untuk dapat menerima sabda Kristus seperti Mat
6:9-13 via paradigma bahwa Sang Firman lebih rendah daripada Bapa dan dalam
Sang Firman itu kodrat manusia maka bernatur dosa adalah tidak main-main,
sangat destruktif hingga kekedalaman jiwa pendengarnya. Sebab, ini akan
memunculkan begitu banyak derivatifnya mulai dari yang terlihat brilian hingga
yang amat jenaka.
Memang
benar, sebuah paradigma yang kompleks, pelik dan amat teknis memerlukan sebuah
jembatan yang benar-benar variatif agar mampu dicerna oleh berbagai derajat
kemampuan anggota jemaatnya untuk menerimanya. Gol utamanya adalah bagaimana
konsepsi yang lebih praktis dapat menjadi jembatan gagasan sehingga sedemikian
rupa setiap paradigama yang lebih teknis, pelik dan memerlukan keahlian
tertentu dapat dipahami jemaatnya atau setiap telinga pendengarnya, tak peduli
bahwa ternyata ketika diuji pada hal paling mendasar menimbulkan konsekuensi
yang fatal, yaitu: seharusnya berpantang
untuk mengacu Alkitab dan terlarang untuk menyebut Yesus Tuhan dan alamat doa.
Akal sehat siapapun harusnya setuju dan dengan demikian tidak terjebak dalam
sebuah kemelut spiritual diantara dua dunia: fantasi.
Ketika
siapapun menganalisa pembukaan injil Yohanes dan membidik secara tajam pada theos
dan ho theos, seharusnya juga memperhatikan kontennya, sebab konten akan
menjadi sebuah identitas yang memandu pengertian seharusnya pada hal teknis tersebut,
sebab Kristen tidak dibangun diatas leksikal, lingusitik dan gramatika. Semisal
gramatika sebuah bahasa manusia di dunia ini. Kalau percaya bahwa theos dan ho theos menunjukan
semacam hirarki sehingga menjadi benar Kristus tak sehakekat dengan Bapa maka
itu juga berarti begitu mengabaikan ini: “Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan,” yang merupakan “content” pemandu untuk menarik
keluar pengertian apakah yang sebetulnya dikomunikasikan dalam gramatika dan
bahasa tersebut.
Kalau
Sang Firman adalah sumber segala sumber yang ada didunia ini termasuk segala
ciptaan yang ada di semesta dan di sorga, maka tidak menjadi soal jika Allah bersabda
melalui salah satu atau sejumlah ciptaannya baik secara tak langsung atau
secara langsung. Misal secara tak
langsung:
Langit
menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
hari
meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu
kepada malam. (Maz 19:1-2)
hari
meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu
kepada malam. Matahari untuk menguasai siang; bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya. Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai
malam! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Mazmur 136:7-9)
Setelah
pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada
nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi (Mazmur 1:1)
Secara langsung
melalui Sang Firman yang mengambil tubuh manusia baginya sendiri:
Siapakah
yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan
kekuasaan TUHAN dinyatakan?(Yesaya 53:1)…Orang menempatkan kuburnya di antara
orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat,
sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.Tetapi
TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan
dirinya sebagai korban penebus salah (Yesaya 53:9-10)
Dalam
Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu
tidak menguasainya. (Yohanes 1:4-5)
Sang
Firman tidak lebih rendah atau tidak berhakekat nyaris serupa dalam
kehakekatannya terhadap Bapa, tetapi secara jitu sehakekat. Surat Ibrani secara
sangat hati-hati berupaya menunjukan bahwa memang Sang Firman adalah Allah dan
dalam menjadi manusia tidak kehilangan dan tidak mengalami kesurutan akan
kesehakekatan dengan Bapa. Mari perhatikan ini:
Ibrani
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala
yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan
Harus
diperhatikan bahwa ini tidak hendak menekankan bahwa Yesus manusia adalah
sebuah abstraksi atau hendak mengatakan bahwa aspek manusia Yesus adalah jahat sebab
tubuh mengandung “evil desires” sehingga perlu diatur agar Yesus jangan
ditekankan kemanusiaannya. Tidak demikian, sebaliknya baik injil dan surat
Ibrani justru secara terbuka menunjukan kemanusiaan Yesus secara total.
Perhatikan ini:
Tetapi
Dia, yang untuk waktu yang singkat
dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus,
kita lihat (Ibrani 2:9)
Karena
anak-anak itu adalah anak-anak dari
darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian
dalam keadaan mereka (Ibrani 2:14)
Perhatikan
bagian-bagian yang saya tekankan dengan huruf tebal dan garis bawah, begitu
jelas ia memang mengalami semacam perendahan atau penurunan dibandingkan saat
Ia ada bersama-sama dengan Allah. Tetapi jika kita mau jujur maka walau ia
dibandingkan dengan : malaikat dan keadaanya mendapat bagia darah dan daging
sehingga benar-benar rendah…sama sekali tak kehilangan kesehakekakatannya
dengan Bapa. Mengapa? Sebab malaikat tak mungkin dan tak berkuasa untuk: mengalami
maut bagi semua manusia via penderitaan. Kita juga harus paham bahwa ini adalah
sebuah pekerjaan yang mendatangkan kemuliaan Allah dalam penderitaan tersebut: dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat
(Ibrani 2:9). Bagaimana mungkin dalam
penderitaan dan maut yang masih menyelimutinya terjadi pemahkotaan
padanya oleh Bapa? Penjelasannya hanya satu: Ia secara jitu, presesi, lengkap,
sempurna, mulia dan agung telah mengerjakan pekerjaan yang hanya mungkin
dikerjakan dalam kuasa dan otoritas yang hanya dimiliki Bapa. Dalam hal ini
Kristus memilikinya bahkan turut masuk kedalam dunia maut!
Kemanusiaan
Yesus memang benar-benar total namun bagi sebuah kemanusiaan yang tak
terpisahkan dari kesehakekatannya dengan Bapa maka konsekuensi alaminya adalah:
ketika maut menyengat tubuh Kristus yang telah masuk kedalam kematian itu maka
Maut berjumpa dengan tubuh Kristus yang berkuasa memusnahkan sengat maut itu sekali
dan selama-lamanya (bandingkan dengan Ibrani 2:9,14).
Relasi
tubuh Yesus terhadap dunia manusia dan dosa bukan menjadikan Yesus bagian dari
sandera dunia ini oleh karena Yesus menggunakan tubuh ciptaannya sendiri,
tetapi adalah ini: dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang
seumur hidupnya berada dalam perhambaan
oleh karena takutnya kepada maut (Ibrani 2:15).
Pertanyaannya
kemudian adalah: bagaimana bisa tubuh
Kristus tidak menjadi bagian perhambaan maut dan sebaliknya tubuh Kristus
menghancurkan perhambaan maut atas segenap manusia? Surat Ibrani
menjelaskannya begini:
Karena
itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak
Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah
menyediakan tubuh bagiku (Ibrani 10:5)
Yesus
Sang Mesias sendiri berkali-kali menjelaskan bahwa Manusia Yesus tidak datang
dari dunia ini tetapi dari Bapa-Nya yang membawanya masuk ke dalam dunia ini:
Lalu
Ia berkata kepada mereka: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari
dunia ini, Aku bukan dari dunia
ini. (Yohanes 8:23)
Aku
telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena
mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. (Yohanes 17:14)
[Walaupun di sini “bukan dari dunia” memiliki sebuah perbedaan tajam antara
para murid dan diri Yesus, namun justru di sini menunjukan bagaimana Manusia
Yesus memang memiliki otoritas untuk melepaskan para murid-Nya dari belenggu
maut dan masuk kedalam persekutuan dengan-Nya yang secara otentik bukan dari
dunia ini]
Kalau
anda dapat secara “jenius” mengkritisi
secara tajam..setajam silet mengajukan sejumlah pra-asumsi berdasarkan
kemanusiaan yang “sample”-nya adalah dirimu, diriku dan semua diri manusia..bukan sama sekali sampling dari
tubuh Kristus yang mampu membangkitkan manusia dari kubur dengan tubuh yang
menjadi mayat berhari-hari, mengapa tidak juga menggunakan kejeniusan anda
untuk juga mengkritisi pada basis yang sama: jika demikian apakah mungkin bagi
Yesus untuk tetap saya imani sebagai Tuhan dan anda jadikan alamat doa…apalagi
anda percaya bahwa Yesus hingga kini belum dilantik menjadi tuhan atau bahkan
mesias, bagaimana anda merawat rasionlitas iman, spiritualitas dan kebertuhanan
anda. Rawatlah rasionalitas anda agar tidak terjebak dalam logika yang terjebak
dalam hyperfantasia.
B.Kemanusiaan Yesus Tidak
Berkodrat Dosa
Jadi
bagaimana sebetulnya relasi manusia Yesus terhadap dosa, berdasarkan kesaksian
Kristus, perbutannya dan karya Allah yang dikerjakannya di salib dan didalam
dunia maut. Kita harus paham bahwa dalam kematiannyalah manusia Yesus secara aktif bekerja menaklukan
maut melalui tubuhnya yang datang dari Bapa bagi Sang Firman untuk secara
bersama-sama mengerjakan dan mewujudkan berita keselamatan dari Allah yang
telah diberitakan oleh para nabi kudus-Nya selama berabad-abad. Rasul Paulus
dalam Surat Roma menunjukan relasi manusia Yesus terhadap dosa yang
didasarkannya pada apa yang dilakukan Yesus pada kayu salib dan dalam dunia
maut atau kematian itu sendiri:
Roma
5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang,
dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua
orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Roma
5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada
zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama
seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah
gambaran Dia yang akan datang.
Roma
5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika
karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah
dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang,
yaitu Yesus Kristus.
Karena
Yesus adalah manusia penggenap profetik
atau Sabda dalam Kitab Suci:
Sebab
jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi
jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan
percaya akan apa yang Kukatakan?" (Yohanes 5:46-47)
Maka
jelas bahwa tubuh Kristus memang didesain Allah untuk melayani satu saja:
mengerjakan firmannya. Ini justru adalah konsekuensi bukan saja logis tetapi
merupakan natur manusianya yang membungkus Sang Firman yang bersemayam
didalamnya. Setiap spekulasi hormonal dan beragam hasrat yang lazim bekerja
pada saya dan anda harus lebih dulu menyangkal natur manusia Yesus (karena Taurat
bagi manusia bukan bagi Allah) adalah penggenap Kitab Suci.
Manusia
Yesus jelas-jelas adalah pelayan firman “by nature” (ini tidak kita miliki!!!!)
sebagai Ia berhakekat sebagaimana Bapa dan Roh sekaligus manusia sejati, itu
sebabnya jiwa kudusnya tercermin dalam
jiwa manusianya saat berinteraksi
dengan taurat..bagaimana seharusnya taurat itu hidup dalam jiwa seorang manusia
dalam standar kekudusan sebagaimana adanya Allah dan sebagaimana adanya taurat
dalam benak Allah. Perhatikan ini dalam sebuah “sequence”:
Matius
5:17"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku
datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Matius
5:21-22 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah
terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir!
harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus
diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Matius
5:27-29 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang
perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka
jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu
dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Dua
natur Yesus muncul seketika dalam sebuah kesetaraan yang mulia sebagai sebuah
pasangan yang menunjukan kesehakekatannya dengan Allah sekalipun ia untuk
sesaat lamanya lebih rendah daripada
malaikat. Pertama: Jelas hanya Allah saja yang dapat menggenapkan setiap
sabda-Nya sendiri; kedua: jelas terlihat apa yang terkandung dalam
hasrat-hasrat jiwanya yang begitu latensi dihadapan manusia, telah
diperlihatkan: tetapi aku berkata Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah. Natur manusia Yesus apakah berdosa atau
apakah ada sedikit saja kemungkinan untuk berdosa, jelas terlihat dari
pernyataan semacam ini yang dipasangkannya dengan: Maka jika matamu yang kanan
menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh
dicampakkan ke dalam neraka. Jika anda jeli saja, maka ketika anda membaca: jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah, maka inilah kualitas ketakbercelaannya! Jadi
memang Yesus tak mungkin dan tak memiliki potensi untuk punya hasrat
seksualitas yang cemar bagaimanapun juga. Dan mahkota kekudusan dan
ketakmungkinan Yesus untuk berdosa dalam jiwa dan pikiran ada terletak pada bagaimana didalam Kristus juga berdiam murka Allah terhadap dosa: karena lebih baik bagimu jika satu dari
anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam
neraka.
Ini
adalah sumber dan narasumber terbaik mengenai kemanusiaan Yesus dan naturnya.
C.Yesus yang Memberkatimu,
Menggembalakanmu dan Mengasihimu Bukan Jin, Tetapi Ia adalah Allah Yang Kasih
dan Mengasihi
Bagaimanakah
Yesus menggambarkan karakternya atau jiwanya terhadap semua orang yang
dikasihinya atau adalah murid-murid/tebusan-tebusan-Nya? Perhatikan saja
sabdanya sendiri:
Yohanes
10:10-11 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya
bagi domba-dombanya;
Matius
18:19-20 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini
sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku
yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di
situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Matius
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.
Yohanes
2:7-11 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan
itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata
Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin
pesta." Lalu merekapun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap
air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya,
tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil
mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan
anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik;
akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." dan
berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan
sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau
menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
Kristus
tidak pernah menegakkan semacam hukum bahwa setiap muridnya yang sejati adalah
jika sudah melalui penderitaan-penderitaan, tidak sama sekali. Mengikut Yesus
memang penuh tantangan dan dapat saja pada satu waktu menyebabkan kesukaran
dari yang bersifat sosial hingga keamanan atau keselamatan jiwa. Namun jelas
bukan sebuah syarat untuk menjadi pengikut Yesus, selain ini:
Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh
Dia.Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak
percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama
Anak Tunggal Allah. (Yohanes 3:16-18)
Teladan
Yesus bagi kita adalah jelas: Ia begitu taat pada firman, memang tak mungkin
kita taat pada level menggenapi sebab kitab suci memang dirancang dan
dituliskan Allah hanya untuk satu manusia: Yesus Kristus sebagaimana Yesus
sendiri berkata:
Ia
berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu
ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua
yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan
kitab Mazmur." (Lukas 24:44)
Meneladani
Yesus harus sebatas diri sebagai murid, sebab murid mustahil lebih besar dari
guru dalam hal relasi kita dengan Sang Penggenap, perhatikan ini:
Yesus
mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan
jatuh ke dalam lobang? Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat
pelajarannya akan sama dengan gurunya. (Lukas 6:39-40)
Kalau
anda percaya bahwa anda belum tamat dalam mengikut Yesus, maka jangan arogan
untuk mengatakan Yesus yang memberkati adalah Yesus Jin. Ini adalah sebuah jiwa
yang sedang menantang Tuhan dan sabda-Nya.
Orang yang
baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan
orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang
jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." "Mengapa
kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku
katakan?- Lukas 6:45-46
SOLI DEO GLORIA
If you're trying to lose pounds then you certainly need to start using this totally brand new custom keto meal plan diet.
ReplyDeleteTo create this keto diet, licensed nutritionists, fitness trainers, and top chefs have united to provide keto meal plans that are productive, convenient, price-efficient, and delightful.
From their launch in early 2019, 1000's of people have already transformed their figure and well-being with the benefits a certified keto meal plan diet can offer.
Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover eight scientifically-tested ones provided by the keto meal plan diet.