Ia Mengutus
Mereka Untuk Memberitakan Kerajaan Allah
Oleh: Blogger Martin Simamora
A. Kerajaan dengan Kuasa Pemerintahan
yang Mendominasi Maut
Tidak
ada yang lebih penting bagi Yesus untuk memberitakan sebuah Kerajaan yang tak
berasal dari dunia ini dan tak mungkin ada didalam dunia ini tanpa dirinya dan
kehadirannya sebagai Firman yang telah menjadi manusia, yang kemudian menjadi
sentral penggembalaan jemaat oleh para rasul, seperti terlihat pada bagian
surat ini: apa yang telah kami
lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya
kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan
dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus (1Yohanes
1:3).
Sang
Mesias senantiasa menjalankan pemerintahan dirinya sebagai pemilik dan pemegang
Kerajaan Allah dalam diri-Nya, sebagai manusia yang didalamnya bersemayam
Terang Allah (1 Yohanes 1:5 Allah adalah
terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan).
Sang
Kristus datang dengan tujuan yang melekat dengan hakekat dirinya sebagai Dia
yang berkuasa menggenapi segala kehendak Bapa tanpa cela baik dalam kuasa, otoritas dan kemuliaan-Nya
sebagaimana tercermin dalam salah satu perintah-Nya yang menggerakan
pemerintahan-Nya secara penuh kuasa, wibawa dan kemuliaan. Perhatikan bagaimana
hal ini disingkapkan Kristus dalam perintahnya kepada 12 murid utamanya:
Maka
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu
memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan
dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk
memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,…Lalu pergilah mereka
dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan
orang sakit di segala tempat. (Lukas
9:1-2,6)
Maut
tak dapat berbuat apapun bahkan hanya untuk sekedar terhadap para murid-murid
Kristus yang telah menerima kuasa dan otoritas yang bekerja didalam mereka
untuk menggenapi apapun yang dikehendaki Kristus agar kuasa pemerintahan-Nya
menggenapi : menguasai setan-setan, memberitakan injil dan menyembuhkan orang sakit pada setiap jengkal tempat yang
dijelejahi oleh pemerintahan Kerajaan Allah yang tegak didalam Kristus dan para
murid yang berada dalam persekutuan dengan Kristus.
Bukan
hanya kerajaan maut yang tak kasat mata, tetapi juga kerajaan atau pemerintahan
dunia pun tak mungkin tak memperhatikan sebuah pemerintahan yang mengusik
ketenangan pemerintahan dunia:
Lukas
9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas
Selama
pelayanan Kristus di muka bumi, memang merupakan tujuan utamanya untuk menegakan
pemerintahan Allah yang bersemayam dan bekerja didalam dirinya saja, dan untuk
itulah penegakan pemerintahannya pada dimensi kuasa yang menaklukan segala
pemerintahan dunia tak luput dalam rancangannya pada bagaimana seharusnya dunia
mengenal dirinya. Perhatikan ini:
Lukas
10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu
mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak
dikunjungi-Nya.
Lukas
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada
mereka: Kerajaan Allah sudah dekat
padamu.
Ia,
kali ini, mengutus 70 murid. Sebuah bilangan yang lebih besar dan kuasa yang
mendominasi dunia. Ini adalah kehadiran Kerajaan Allah lengkap dengan kemuliaan
dan kekudusan, memang tidak dalam bentuk api yang menghanguskan bagi yang
menolaknya dalam cara apapun,tetapi dalam bentuk penghakiman dan penghukuman
yang mengakibatkan siapapun yang menerima konsekuensinya berada dalam posisi
lawan Kerajaan Allah tersebut, perhatikan ini:
Lukas
10:5-6Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera
bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada
orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal
atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Lukas
10:10-11Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima
di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki
kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
Siapapun
boleh menolak sebagaimana siapapun boleh menerima, tetapi ada satu peringatan
bahwa dalam menolak terkandung sebuah konsekuensi maut, sebab mendatangkan
penghakiman dan kepastian tidak akan memiliki relasi dengan Kerajaan Allah
sebagai warganya tetapi sebagai terhukum. “Juga debu kotamu yang melekat pada kaki
kami, kami kebaskan di depanmu menunjukan tak ada satu teritorial di
dunia ini bebas dari konsekuensi atas sikap menolak atau menerima Kristus yang
padanya saja kehadiran Kerajaan Allah terwujud. Ini bukan penghakiman yang
ringan atau tak berujung maut, sebaliknya penolakan terhadap Kerajaan Allah
yang bersemayam dan memerintah dalam Kristus pasti mendatangkan maut. Kristus
terkait ini menggambarkannya secara keras untuk menunjukan bahwa Ia adalah
Allah yang kudus dan api yang menghanguskan bagi lawan-lawannya: Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota
itu (Lukas 10:12).
B.Bukan Hanya Divinitas
Tetapi Pemilik Pemerintahan Kerajaan Allah
Kristus
secara total tak hanya memberikan bukti-bukti bahwa ia adalah manusia dan ilahi
sehakekat dengan Bapa, tetapi Kristus menunjukan bahwa Ia adalah Dia yang
bertakhta pada kerajaan-Nya yang sudah
datang dan sudah berdiri di dunia ini
yang sekarang berhadap-hadapan dengan pemerintahan Kerajaan maut sebagaimana
Yesus sudah meneladankan-Nya kepada setiap murid-murid sebagai yang berkuasa
penuh atas pemerintahan maut.
Kerajaan
ini bukankah semacam doktrin yang bersifat menantikan penggenapan yang sama
sekali belum dimulai, tetapi sudah datang dan tinggal didalam dunia yang penuh
dengan penentangan dalam rejim maut, sebaliknya begitu otentik dan mendominasi
dunia pemerintahan maut hingga ultimatnya adalah Ia datang kembali sebagai Raja
dan Sang Hakim. Ini bahkan ditunjukan Yesus kepada 70 murid-murid sebagai pelaku, saksi dan instrumen kudus
Kerajaan Allah yang diutus oleh Yesus Kristus sebagai empunya Kerajaan.
Perhatikan ini:
Kemudian
ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga
setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." (Lukas 10:17)
Perhatikan
bahwa kemenangan 70 murid dalam misi pengutusan itu adalah nama Dia Sang
Pemilik Kerajaan Allah yang telah memberikan kuasa dan otoritas atas pemerintahan
maut: juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.
Kristus
sebagai Pemilik pemerintahan yang sedang digerakannya melalui 70 murid-murid
mengkonfirmasikan bagaimana pemerintahan diri-Nya menjungkalkan
kemapanan-kemapanan pemerintahan maut dalam cara yang siapapun tak akan bisa
membayangkannya:
Lalu
kata Yesus kepada mereka: "Aku
melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. (Lukas 10:18)
Bagaimana
Iblis jatuh seperti kilat dari langit sedang menunjukan bahwa tujuan Kristus
datang kedalam dunia ini adalah untuk menaklukan maut yang selama ini
memperbudak manusia…bahwa Ia memiliki kuasa untuk melakukan setinggi itu yang
nanti digenapinya didalam kematiannya di salib dan di bawah bumi ini di alam
kubur. Kedua, ini menunjukan bagaimana penebusan Kristus bagi manusia olehnya,
memang berlangsung dalam kuasa yang bersemayam dalam dirinya untuk meruntuhkan
dominasi kerajaan maut…tanpa perlu menanti Ia telah taat kepada Bapa sampai
mati di salib, barulah Ia sah Ia menjadi
Anak Allah dan juga barulah sah untuk memiliki
kuasa melucuti kuasa pemerintahan Iblis. Ia bukanlah Kristus yang terlebih
dahulu harus memiliki kuasa itu seolah bukan property kepunyaannya sendiri,
sebaliknya itu adalah properti dirinya secara manunggal yang akan efektif
menaklukan maut didalam sebuah kematian sebagaimana dimaksudkan oleh Kerajaan
Allah agar terjadi, sebagai ultimat kesempurnaan dirinya sebagai Firman yang
telah menjadi manusia dan Kerajaan Allah di bumi ini.
Melihat
kedatangan Kerajaan Allah semacam ini memang merupakan desain Allah yang telah
dinubuatkan atau dituliskan oleh para nabi. Kristus sendiri mendasarkan
kedatangan diri-Nya dan Kerajaan-Nya yang melekat padanya pada kitab suci yang
menuliskan tentang dirinya sendiri, perhatikan ini:
Sesudah
itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata:
"Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata
kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin
melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa
yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya." (Lukas 10:23-24)
Kerajaan
Allah dan relasinya dengan para murid-Nya bukanlah relasi yang tak kental
dengan kuasa Allah via Kerajaan Allah yang menjangkau bumi dan membebaskan
manusia melalui pemberitaan injil dan nama Sang Raja yang melucuti maut. Jika
ditanya pada hal: se-ultimat apakah
kuasa Kerajaan Allah itu terkait warganya atau murid-murid-Nya? Menjawab
ini, sebagaimana Yesus kemukakan, akan sangat terkait sesempurna apakah
kuasa kerajaan Allah menaklukan pemerintahan maut yang disingkapkan
melalui 70 saksi para murid tadi yaitu: juga setan-setan takluk kepada kami
demi nama-Mu, atau pada sisi Yesus: Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari
langit.
Realitas
ini bukanlah tujuan utama Kristus, tetapi inilah tujuan ultimat Kristus: janganlah bersukacita karena roh-roh itu
takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena
namamu ada terdaftar di sorga (Lukas 10:20). Ungkapan “karena
namamu ada terdaftar di sorga” merupakan ultimat dan kesempurnaan diri dan karya
atau kerja Kristus dalam penaklukan pemerintahan maut, sekaligus bukti yang
mendahului Karya Kristus di Salib itu akan benar-benar terjamin sebagai sebuah
kepastian untuk berhasil dalam membebaskan jiwa-jiwa dari perbudakan maut.
Kristus sedang membicarakan kepemilikian jiwa-jiwa dalam tangannya bukan semata
sebuah konversi iman sehingga percaya pada Kristus yang bersifat kognitif
spiritualis yang bekerja pada manusia, tetapi konversi menjadi seorang pengikut
Kristus terjadi dan bertumbuh di atas dasar penebusan Kristus atas
manusia-manusia dari pemerintahan maut, sehingga dari terdaftar di kerjaan maut berpindah menjadi terdaftar di sorga.
Jiwa-jiwa yang mati dalam belenggu maut, kini dalam penggembalaan Hidup oleh
Manusia yang didalamnya ada Hidup…yaitu Yesus Kristus.
Penentangan berita ini dan pengajaran yang berlawanan dengan ini hanya akan memastikan manusia untuk tetap berada dalam pemerintahan maut. Jadi awasilah telingamu dari suara yang berdiri di mimbar, sekalipun mengucapkan nama Tuhan tetapi bertentangan dengan Kristus, anda sedang digembalakan oleh sebuah firman yang begitu satanik untuk membimbing jiwamu kedalam maut.
Soli
Deo Gloria
No comments:
Post a Comment