F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Kristus dan Kerajaan Allah (B)


Ia Mengutus Mereka Untuk Memberitakan Kerajaan Allah
Oleh: Blogger Martin Simamora


A. Kerajaan dengan Kuasa Pemerintahan yang Mendominasi Maut
Tidak ada yang lebih penting bagi Yesus untuk memberitakan sebuah Kerajaan yang tak berasal dari dunia ini dan tak mungkin ada didalam dunia ini tanpa dirinya dan kehadirannya sebagai Firman yang telah menjadi manusia, yang kemudian menjadi sentral penggembalaan jemaat oleh para rasul, seperti terlihat pada bagian surat ini: apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus (1Yohanes 1:3).

Sang Mesias senantiasa menjalankan pemerintahan dirinya sebagai pemilik dan pemegang Kerajaan Allah dalam diri-Nya, sebagai manusia yang didalamnya bersemayam Terang Allah (1 Yohanes 1:5 Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan).

Sang Kristus datang dengan tujuan yang melekat dengan hakekat dirinya sebagai Dia yang berkuasa menggenapi segala kehendak Bapa tanpa cela baik dalam kuasa, otoritas dan kemuliaan-Nya sebagaimana tercermin dalam salah satu perintah-Nya yang menggerakan pemerintahan-Nya secara penuh kuasa, wibawa dan kemuliaan. Perhatikan bagaimana hal ini disingkapkan Kristus dalam perintahnya kepada 12 murid utamanya:
           
Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,…Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat. (Lukas 9:1-2,6)


Maut tak dapat berbuat apapun bahkan hanya untuk sekedar terhadap para murid-murid Kristus yang telah menerima kuasa dan otoritas yang bekerja didalam mereka untuk menggenapi apapun yang dikehendaki Kristus agar kuasa pemerintahan-Nya menggenapi : menguasai setan-setan, memberitakan injil dan menyembuhkan orang sakit pada setiap jengkal tempat yang dijelejahi oleh pemerintahan Kerajaan Allah yang tegak didalam Kristus dan para murid yang berada dalam persekutuan dengan Kristus.

Bukan hanya kerajaan maut yang tak kasat mata, tetapi juga kerajaan atau pemerintahan dunia pun tak mungkin tak memperhatikan sebuah pemerintahan yang mengusik ketenangan pemerintahan dunia:

Lukas 9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas

Selama pelayanan Kristus di muka bumi, memang merupakan tujuan utamanya untuk menegakan pemerintahan Allah yang bersemayam dan bekerja didalam dirinya saja, dan untuk itulah penegakan pemerintahannya pada dimensi kuasa yang menaklukan segala pemerintahan dunia tak luput dalam rancangannya pada bagaimana seharusnya dunia mengenal dirinya. Perhatikan ini:
           
Lukas 10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.

Lukas 10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

Ia, kali ini, mengutus 70 murid. Sebuah bilangan yang lebih besar dan kuasa yang mendominasi dunia. Ini adalah kehadiran Kerajaan Allah lengkap dengan kemuliaan dan kekudusan, memang tidak dalam bentuk api yang menghanguskan bagi yang menolaknya dalam cara apapun,tetapi dalam bentuk penghakiman dan penghukuman yang mengakibatkan siapapun yang menerima konsekuensinya berada dalam posisi lawan Kerajaan Allah tersebut, perhatikan ini:

Lukas 10:5-6Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

Lukas 10:10-11Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.

Siapapun boleh menolak sebagaimana siapapun boleh menerima, tetapi ada satu peringatan bahwa dalam menolak terkandung sebuah konsekuensi maut, sebab mendatangkan penghakiman dan kepastian tidak akan memiliki relasi dengan Kerajaan Allah sebagai warganya tetapi sebagai terhukum. “Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu menunjukan tak ada satu teritorial di dunia ini bebas dari konsekuensi atas sikap menolak atau menerima Kristus yang padanya saja kehadiran Kerajaan Allah terwujud. Ini bukan penghakiman yang ringan atau tak berujung maut, sebaliknya penolakan terhadap Kerajaan Allah yang bersemayam dan memerintah dalam Kristus pasti mendatangkan maut. Kristus terkait ini menggambarkannya secara keras untuk menunjukan bahwa Ia adalah Allah yang kudus dan api yang menghanguskan bagi lawan-lawannya: Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu (Lukas 10:12).



B.Bukan Hanya Divinitas Tetapi Pemilik Pemerintahan Kerajaan Allah
Kristus secara total tak hanya memberikan bukti-bukti bahwa ia adalah manusia dan ilahi sehakekat dengan Bapa, tetapi Kristus menunjukan bahwa Ia adalah Dia yang bertakhta pada kerajaan-Nya yang  sudah datang dan sudah berdiri  di dunia ini yang sekarang berhadap-hadapan dengan pemerintahan Kerajaan maut sebagaimana Yesus sudah meneladankan-Nya kepada setiap murid-murid sebagai yang berkuasa penuh atas pemerintahan maut.

Kerajaan ini bukankah semacam doktrin yang bersifat menantikan penggenapan yang sama sekali belum dimulai, tetapi sudah datang dan tinggal didalam dunia yang penuh dengan penentangan dalam rejim maut, sebaliknya begitu otentik dan mendominasi dunia pemerintahan maut hingga ultimatnya adalah Ia datang kembali sebagai Raja dan Sang Hakim. Ini bahkan ditunjukan Yesus kepada 70 murid-murid sebagai pelaku, saksi dan instrumen kudus Kerajaan Allah yang diutus oleh Yesus Kristus sebagai empunya Kerajaan. Perhatikan ini:
           
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." (Lukas 10:17)

Perhatikan bahwa kemenangan 70 murid dalam misi pengutusan itu adalah nama Dia Sang Pemilik Kerajaan Allah yang telah memberikan kuasa dan otoritas atas pemerintahan maut: juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.

Kristus sebagai Pemilik pemerintahan yang sedang digerakannya melalui 70 murid-murid mengkonfirmasikan bagaimana pemerintahan diri-Nya menjungkalkan kemapanan-kemapanan pemerintahan maut dalam cara yang siapapun tak akan bisa membayangkannya:
           
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. (Lukas 10:18)

Bagaimana Iblis jatuh seperti kilat dari langit sedang menunjukan bahwa tujuan Kristus datang kedalam dunia ini adalah untuk menaklukan maut yang selama ini memperbudak manusia…bahwa Ia memiliki kuasa untuk melakukan setinggi itu yang nanti digenapinya didalam kematiannya di salib dan di bawah bumi ini di alam kubur. Kedua, ini menunjukan bagaimana penebusan Kristus bagi manusia olehnya, memang berlangsung dalam kuasa yang bersemayam dalam dirinya untuk meruntuhkan dominasi kerajaan maut…tanpa perlu menanti Ia telah taat kepada Bapa sampai mati di salib, barulah Ia sah  Ia menjadi Anak Allah dan juga  barulah sah untuk memiliki kuasa melucuti kuasa pemerintahan Iblis. Ia bukanlah Kristus yang terlebih dahulu harus memiliki kuasa itu seolah bukan property kepunyaannya sendiri, sebaliknya itu adalah properti dirinya secara manunggal yang akan efektif menaklukan maut didalam sebuah kematian sebagaimana dimaksudkan oleh Kerajaan Allah agar terjadi, sebagai ultimat kesempurnaan dirinya sebagai Firman yang telah menjadi manusia dan Kerajaan Allah di bumi ini.

Melihat kedatangan Kerajaan Allah semacam ini  memang merupakan desain Allah yang telah dinubuatkan atau dituliskan oleh para nabi. Kristus sendiri mendasarkan kedatangan diri-Nya dan Kerajaan-Nya yang melekat padanya pada kitab suci yang menuliskan tentang dirinya sendiri, perhatikan ini:
           
Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya." (Lukas 10:23-24)

Kerajaan Allah dan relasinya dengan para murid-Nya bukanlah relasi yang tak kental dengan kuasa Allah via Kerajaan Allah yang menjangkau bumi dan membebaskan manusia melalui pemberitaan injil dan nama Sang Raja yang melucuti maut. Jika ditanya pada hal: se-ultimat apakah kuasa Kerajaan Allah itu terkait warganya atau murid-murid-Nya? Menjawab ini, sebagaimana Yesus kemukakan, akan sangat terkait sesempurna apakah kuasa kerajaan Allah menaklukan pemerintahan maut yang disingkapkan melalui 70 saksi para murid tadi yaitu: juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu, atau pada sisi Yesus: Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.

Realitas ini bukanlah tujuan utama Kristus, tetapi inilah tujuan ultimat Kristus: janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga (Lukas 10:20). Ungkapan “karena namamu ada terdaftar di sorga” merupakan ultimat dan kesempurnaan diri dan karya atau kerja Kristus dalam penaklukan pemerintahan maut, sekaligus bukti yang mendahului Karya Kristus di Salib itu akan benar-benar terjamin sebagai sebuah kepastian untuk berhasil dalam membebaskan jiwa-jiwa dari perbudakan maut. Kristus sedang membicarakan kepemilikian jiwa-jiwa dalam tangannya bukan semata sebuah konversi iman sehingga percaya pada Kristus yang bersifat kognitif spiritualis yang bekerja pada manusia, tetapi konversi menjadi seorang pengikut Kristus terjadi dan bertumbuh di atas dasar penebusan Kristus atas manusia-manusia dari pemerintahan maut, sehingga dari terdaftar di kerjaan maut berpindah menjadi terdaftar di sorga. Jiwa-jiwa yang mati dalam belenggu maut, kini dalam penggembalaan Hidup oleh Manusia yang didalamnya ada Hidup…yaitu Yesus Kristus.

Penentangan berita ini dan pengajaran yang berlawanan dengan ini hanya akan memastikan manusia untuk tetap berada dalam pemerintahan maut. Jadi awasilah telingamu dari suara yang berdiri di mimbar, sekalipun mengucapkan nama Tuhan tetapi bertentangan dengan Kristus, anda  sedang digembalakan oleh sebuah firman yang begitu satanik untuk membimbing jiwamu kedalam maut. 
Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9