Oleh: Dr. John Frame
Hai Kamu, Orang Kristen! Akankah Menjadi Agen Belas
Kasihan Tuhan atau Agen Kejahatan Dunia?
Sekilas pandang
terlihat janggal bahwa sebuah konferensi
tentang pelayanan-pelayanan belas kasihan harus mencakup pembicaraan aborsi, tetapi dipikir-pikir
kemudian, itu merupakan kombinasi yang luar biasa tepat. Belas kasihan dalam kitab suci
diarahkan utamanya pada mereka seperti para janda dan anak-anak yatim piatu
yang tak dapat menolong diri mereka sendiri, yang tidak memiliki kekuatan
efektif dalam masyarakat untuk membela urusan mereka sendiri. Siapa, kemudian,
yang merupakan obyek-obyek yang lebih
pantas daripada bayi-bayi yang masih berada di dalam kandungan?
Bayi-bayi ini tidak berdosa (berdosa didalam Adam, tetapi secara legal tanpa kesalahan) yang secara literal memang
tak berdaya, yang tidak dapat berbicara
atau bertindak membela dirinya sendiri.
Namun banyak dari bayi-bayi dalam kandungan ini mengalami serangan ganas pada
hari ini oleh kekuatan-kekuatan masyarakat dominan: diajarkan dalam sistem
pendidikan, media, pemerintah termasuk pengadilan-pengadilan yang seharusnya
dapat dituntut untuk adil. Bahkan
pemikiran paling etis dalam masyarakat moderen pun melawan bayi-bayi
yang belum dilahirkan ini.
Dan bagian yang paling
mengerikan pada perihal ini adalah,
bahwa anak-anak ini mengalami serangan dari para ibu kandungnya sendiri. Ibu
adalah garis pertahanan terakhir si anak. Jika ibu meninggalkan anaknya, siapa
yang akan menolong? Siapa yang sungguh-sungguh menolong? Mazmur 27:10
memberikan jawaban: “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN
menyambut aku.” Yesaya mengatakan dalam horor mengenai kemungkinan bahwa
seorang ibu mungkin melupakan anaknya. Tetapi melalui Yesaya, Tuhan berkata, “Dapatkah
seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari
kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Tuhan adalah penolong bagi orang miskin, suami bagi para janda, Ayah bagi yang
tak berayah. Dia peduli pada mereka yang
tidak dipedulikan dunia. Dan Tuhan memanggil umatnya menjadi
agen-agen-Nya: ”belajarlah berbuat baik; usahakanlah
keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah
perkara janda-janda!” (Yesaya 1:17). Bayi yang masih di dalam
kandungan ibu mewakili kemanusiaan dalam wujudnya yang paling tak berdaya. Dalam ancaman
serangan yang tak berbelas kasihan. Mereka
memiliki, dengan demikian, sebuah
klaim unik pada belas kasihan umat Tuhan.