F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Dosa Seksual Dalam Pelayanan (3) : Penyingkapan Dosa Tersembunyi Adalah Tindakan Kedaulatan Tuhan!

Menjauh Dari Dosa
bravehearts.net

Mengapa orang meninggalkan dosa seksual?

Dalam ribuan kasus  dimana saya melakukan pembimbingan/konseling, hanya sekitar satu persen orang pria saja yang datang kepada kami secara sukarela dan berupaya melakukan pencegahan. Sembilan puluh sembilan persen diantaranya kepergok melakukan dosa seksual.

Tertangkap Basah  Melakukan Dosa Seksual Tidak Mengubah Hati

Saya tidak dapat membuktikannya, tetapi saya percaya bahwa Tuhan sendiri akan mengungkapkan dosa seksual yang tersembunyi pada anak-anak-Nya (orang-orang Kristen).

Ini mengguncangkan imajinasi kita yang terbatas  bahwa Tuhan akan mengizinkan anak-anak yang  telah dipilihnya terjebak didalam dosa seksual yang mencengkramnya. Hidup didalam dosa semacam ini selama bertahun-tahun, dan mengakibatkan begitu banyak orang  yang sangat terluka.

Bacalah  dahulu bagian-bagian sebelumnya :


Dan tak peduli betapa sukarnya hal ini bagi pasangan-pasangana dan  anggota-anggota jemaat untuk melihat situasi ini, Tuhan sedang bekerja kala dosa seorang pendeta/ pastor tersingkap. Pengungkapan dosa tersembunyi adalah sebuah tindakan kedaulatan Tuhan. Cara-cara Tuhan tidak perlu sesuai dengan cara-cara kita! Dalam semuanya,  kejahatan dan pemberontakan melawan Tuhan adalah   sebuah bagian besar dari dosa seksual, penyingkapan memperlihatkan kepada kita kesabaran Kristus yang sempurna.

Kerap kali saya  ditanyai, “Bagaimana anda dapat terus-menerus berurusan dengan orang-orang berdosa semacam ini?” Ada dua alasan: Pertama, saya telah berkali-kali menyaksikan kuasa Tuhan untuk mengubah orang-orang  paling kelam yang berdosa.  Kedua, pemulihan dengan Tuhan lebih penting daripada yang lain-lainya. Ini lebih penting daripada karir atau pernikahan. Tuhan  lebih peduli kepada anda, jiwa anda, dan isteri anda daripada kepada karunia-karunia dan panggilan dalam diri anda.

Anda adalah anak-Nya sebelum anda menjadi seorang pastor atau seorang suami.

Rasa Bersalah

Setelah dosa seksual yang dirahasiakan terungkap kita dapat  melakukan kesalahan dengan mengarahkan perhatian pada tindakan-tindakan dan upaya-upaya untuk melenyapkan perilaku buruk itu. Kita bisa jadi secara ceroboh memperkuat rasa bersalah yang palsu ketimbang menyediakan  pembuktian kesalahan/ rasa bersalah  yang benar.

Rasa bersalah yang palsu adalah sebuah  reaksi yang spontan disebabkan  rasa jijik pada diri sendiri, sebuah kesedihan atas konsekuensi-konsekuensi dosa. Rasa bersalah didalam diri adalah sebuah kesedihan yang  ada didalam diri   atas perbuatan melawan Tuhan, dan bukanlah respon alami, pembuktian kesalahan yang terjadi didalam diri sendiri mendemonstrasikan bahwa Tuhan telah memulai sebuah pekerjaan yang baik yang akan Tuhan selesaikan.

Rasa  bersalah  yang sejati,  yang terjadi didalam diri  pastor atau  pelayan Tuhan diikuti dengan pertobatan sejati. Rasa bersalah yang palsu diikuti dengan  pertobatan palsu yang hanya melihat konsekuensi-konsekuensi dosa seksual dan rasa sakitnya disebabkan oleh orang-orang lain. Kerap kali hal ini menghasilakn sebuah perubahan sikap yang sementara pada perilakunya tanpa sebuah perubahan didalam hati.

Perubahan didalam hati adalah  hal yang kritikal, “Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal (imoralitas seksual- yun.porneia), orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah” (Efesus 5:5).  Tidak ada  ruang untuk adanya kesalahan ketika berurusan dengan dosa seksual. Ada sebuah tuntutan  apkah bertobat atau binasa (Lukas 13:3,5). Sehingga harus terjadi reformasi   di kedalaman hati karena hati manusia  “ licik dari segala-galanya dan teramat sakit” (Yeremia 17:9)

Orang-orang Kristen harus mengambil langkah yang tak main-main untuk membunuh dosa ini. Ini adalah bahaya yang nyata :” Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan…” (Kolose 3:5)

Salib bukanlah program pemulihan, tempat untuk meningkatkan kualitas apa yang memang sudah baik. Salib adalah sebuah tempat untuk mati. Bukan soal menanggalkan dosa seksual, tetapi menanggalkan hak-hak yang dimiliki oleh seseorang!

Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.  Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran( Roma 6:17-18). Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain (Efesus 2:3). Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korintus 6:19-20)

Pertobatan sejati adalah sebuah perubahan radikal dari dalam diri yang terpancar  pada tindakan lahiriahnya. “Arti mendasar pertobatan adalah mengalami sebuah perubahan persepsi-persepsi dan temperamental-tempramental dan tujuan-tujuan  dalam pikiran” (What Jesus Demands, 41). Pertobatan bukan  hanya  menjadi murni secara seksual, tetapi perubahan didalam diri, “sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah” (Kolose 1:10). Perubahan didalam diri membawa kepada kemurnian seksual. Pertobatan terjadi pada sisi dalam dimana perubahan hati meliputi perkembangan perilaku yang sudah dimurnikan untuk meninggalkan imoralitas seksual.


Bersambung

Sexual Sin in the Ministry, Harry Scaumburg | Martin Simamora

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9