Setidaknya 20 anak dan 6 orang dewasa tewas dalam sebuah aksi penembakan brutal di sebuah sekolah dasar yang berlokasi di Newtown-Connecticut- Foxnewsinsider |
Oleh : Pastor John Piper
Membunuh seorang manusia lainnya merupakan sebuah serangan terhadap Tuhan. Dia telah menciptakan kita dalam citraNya sendiri. Menghancurkan sebuah citra biasanya bermakna anda membenci apa yang dicitrakan. Membunuh manusia sebagai pembawa citra Tuhan tidak sekedar membunuh. Itu adalah pengkhianatan terhadap pencipta dunia ini. Tindakan itu merupakan kriminal besar—dan lebih daripada itu. “Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri” (Kejadian 9:6)
Seperti
biasa, Yesus mengangkat hal ini dalam istilah-istilah yang mematikan. Tak
satupun dari kita dapat meluputkan diri.
Matius 5:21-22
Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Foxnewsinsider |
Foxnewsinsider |
Yesus
tidak sedang berkata tentang kemarahan
yang tak berdasar sama dengan membunuh. Bukan. Tanyakan pada para orang tua di Newtown yang sedang bersedih karena
kematian. Yesus berkata bahwa keduanya layak ke neraka. Keduanya
berada dalam hukuman yang serupa dari Tuhan. Mengapa Yesus sampai berkata seperti itu?
Karena kedua tindakan itu adalah dosa terhadap Tuhan, bukan hanya terhadap manusia. Ancaman Yesus dengan neraka tidak sehubungan dengan keseriusan perbuatan membunuh terhadap manusia, tetapi terkait dengan keseriusan ancaman terhadap Tuhan. Dalam benak Yesus—benak Tuhan—Makian verbal yang dilontarkan sepenuh hati terhadap citra Tuhan merupakan sebuah serangan terhadap martabat Tuhan yang tak terhingga, kepantasan Tuhan yang tak terkirakan, oleh karena itu didalam benak Yesus, tindakan-tindakan ini pantas menerima penghakiman kebenaran Tuhan.
Karena kedua tindakan itu adalah dosa terhadap Tuhan, bukan hanya terhadap manusia. Ancaman Yesus dengan neraka tidak sehubungan dengan keseriusan perbuatan membunuh terhadap manusia, tetapi terkait dengan keseriusan ancaman terhadap Tuhan. Dalam benak Yesus—benak Tuhan—Makian verbal yang dilontarkan sepenuh hati terhadap citra Tuhan merupakan sebuah serangan terhadap martabat Tuhan yang tak terhingga, kepantasan Tuhan yang tak terkirakan, oleh karena itu didalam benak Yesus, tindakan-tindakan ini pantas menerima penghakiman kebenaran Tuhan.
Sehingga
apa yang
telah kita saksikan beberapa hari lalu
dalam pembunuhan Newtown merupakan sebuah gambaran akan keseriusan pada diri kita sendiri yang keadaannya sangat
rusak-bejat. Tidak satupun dari diri kita dapat meloloskan diri dari dakwaan akan
perbuatan dosa dalam ucapan mulut kita yang beracun dan kemarahan kita. Sehingga kita semua berada
dibawah dakwaan yang adil dari
penghukuman Tuhan. Itulah yang sedang Yesus katakan dalam Matius 5:21-22.
Dan apa yang
dikatakanNya dalam Matius 5:21-22 persis dengan apa yang Yesus katakan kembali
ketika orang menekan dia untuk
berbicara terkait saat Pilatus membantai para penyembah di bait suci. Ketimbang berfokus pada pembantaian atau pembatainya, dia berfokus
kepada kita semua:
Lukas 13:2-3
Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
The New York Times : Para korban |
Hal ini
bermakna bahwa para pembunuh Newtown adalah sebuah peringatan bagiku—dan anda.
Bukan sebuah peringatan untuk melihat sekolah-sekolah kita sebagai tak memiliki
pertahanan, tetapi untuk melihat jiwa-jiwa kita sebagai yang rusak total tanpa
kecuali. Untuk melihat kebutuhan kita akan seorang Juru selamat. Merendahkan
diri kita dalam pertobatan agar Tuhan
melenyapkan kepahitan didalam hati kita. Untuk berbalik kepada Tuhan dalam
kebutuhan yang sangat genting, dan untuk menghargai dengan sangat
pengampunanNya, transformasi yang
dilakukanNya pada kita, dan persahabatannya.
A Lesson for Us All from Newtown – desiringgod.org | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
A Lesson for Us All from Newtown – desiringgod.org | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment