"Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau
minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting
dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan
tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan
oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?... (Matius 6:25-34)
Suatu pagi Kematian memasuki sebuah kota ketika seorang pria menghentikannya dan bertanya apa yang sedang dia lakukan. Kematian menjawab, “Saya akan ke kota untuk membunuh 10.000 orang.” Orang itu lantas membalas,” Itu sungguh mengerikan bahwa anda akan membunuh 10.000 orang.” Kematian menjawab,”Mengambil nyawa orang ketika waktunya tiba adalah tugas saya. Hari ini saya harus mengambil nyawa 10.000 orang yang telah ditentukan bagi saya.” Kemudian, selagi Kematian berjalan meninggalkan kota itu, orang itu lantas menemuinya. Kembali dia menjadi geram. Dia berkata,”Anda tadi berkata kepada saya pagi ini bahwa kamu akan mengambil nyawa 10.000 orang, tetapi hari ini 70.000 orang telah mati.” Kematian menjawab,” Jangan marah padaku. Saya hanya mengambil 10.000 orang. Kuatir membunuh selebihnya”[ Haddon W. Robinson, What Jesus Said About Successful Living (Grand Rapids: RBC, 1991), 221.]
Suatu pagi Kematian memasuki sebuah kota ketika seorang pria menghentikannya dan bertanya apa yang sedang dia lakukan. Kematian menjawab, “Saya akan ke kota untuk membunuh 10.000 orang.” Orang itu lantas membalas,” Itu sungguh mengerikan bahwa anda akan membunuh 10.000 orang.” Kematian menjawab,”Mengambil nyawa orang ketika waktunya tiba adalah tugas saya. Hari ini saya harus mengambil nyawa 10.000 orang yang telah ditentukan bagi saya.” Kemudian, selagi Kematian berjalan meninggalkan kota itu, orang itu lantas menemuinya. Kembali dia menjadi geram. Dia berkata,”Anda tadi berkata kepada saya pagi ini bahwa kamu akan mengambil nyawa 10.000 orang, tetapi hari ini 70.000 orang telah mati.” Kematian menjawab,” Jangan marah padaku. Saya hanya mengambil 10.000 orang. Kuatir membunuh selebihnya”[ Haddon W. Robinson, What Jesus Said About Successful Living (Grand Rapids: RBC, 1991), 221.]
Kuatir
memiliki sebuah bakat luar biasa untuk
membunuh orang. Pujangga Robert Frost ( 1874-1963) menulis,” Alasan mengapa
kuatir membunuh lebih banyak orang daripada bekerja : karena lebih banyak
orang kuatir daripada bekerja.” Ini serius, kuatir telah menjadi sebuah
masa lalu orang Amerika. Bagi banyak orang, kuatir telah begitu berakar dan
berurat dalam kepribadian-kepribadian mereka sehingga pada waktu
kuatir-kuatir lama telah berlalu, mereka mencari kuatir-kuatir yang
baru. Mereka telah menjadi bergantung pada kuatir sebagai sebuah kacamata
yang digunakan untuk memandang kehidupan, dan mereka telah melupakan cara lainnya untuk hidup [David Jeremiah, Slaying the Giants in Your Life
(Nashville: Word, 2001), 61–62.].
Adakah alasan untuk menjadi kuatir pada hari ini? Hampir semua orang akan berkata ada. Biaya-biaya energi yang mahal, ekonomi yang memburuk, Negara-negara nuklir yang tidak bersahabat, ancaman-ancaman yang berasal dari terorisme, meluasnya pemberhentian kerja atau PHK, dan ketegangan di Timur Tengah—kesemuanya ini menghasilkan saat-saat tidak menentu [David Jeremiah, “Worried about the Future,” Today’s Turning Point, 10/1/08.].
Kecemasan ekonomi kini berpengaruh hebat terhadap kesehatan emosi dan jasmani orang-orang Amerika. Survei-survei memperlihatkan bahwa lebih dari setengah orang-orang Amerika dilaporkan lekas marah, marah, kelelahan, atau sulit tidur. Hampir setengahnya berkata mereka melakukan pengobatan sendiri dengan makan berlebihan atau memanjakan diri dengan makanan-makanan yang tidak sehat. Uang dan ekonomi memuncaki daftar pemicu stres terhadap setidaknya 80 persen mereka yang disurvei. Keuangan kini membayangi pemicu-pemicu stress harian secara lebih khas pada hubungan/relasi dan kerja [SermonNews.com, “Health Takes Hit as Economy Creates More Stress,” cited in USA Today, 10/7/2008.].
Syukur di tengah-tengah sebuah dunia yang dipenuhi dengan “kutil-kutil kuatir,” Yesus tidak kuatir. Bahkah jauh lebih baik, Dia memiliki Firman atau Kata definitif bagi anda. Dalam Matius 6:25-34 [Bandingkan dengan Lukas 12:22-31]. Yesus berkata, “Jangan Kuatir, berpengharapan penuhlah.” Ada beberapa nas firman Tuhan dalam Perjanjian Baru yang sulit untuk diinterpretasikan, tetapi yang ini bukanlah salah satunya. Yesus menggunakan kata “khawatir” enam kali dan Dia berkata, “Jangan kuatir” tiga kali. Yesus menentang kecemasan yang berlebihan dan kuatir yang tidak sehat. Karena itu, Dia memberikan dua alasan mengapa anda tidak perlu kuatir.
1. Kuatir adalah sebuah tindakan yang sia-sia (Matius 6:25-30). Yesus berjanji untuk memenuhi kebutuhanmu karena Dia peduli dengan anda. Dia memulai bagian ini dengan sebuah perintah larangan: ” Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai” (6:25a). Frasa “Karena itu” berhubungan dengan ayat sebelumnya 6:24 [Ed Glasscock, Matthew. Moody Gospel Commentary (Chicago: Moody, 1997), 154. Matt 6:25–34 mengulas keseluruhan Mat 6:19–24. Lihat Donald A. Hagner, Matius 1-13. Word Biblical Commentary series (Dallas: Word, 1993), 163; Leon Morris, The Gospel According to Matthew. Pillar New Testament Commentary (Grand Rapids: Eerdmans, 1992), 157.].
Maksud Yesus adalah : Jika anda tidak dapat melayani Tuhan dan uang, maka anda tidak dapat kuatir [Matius menggunakan kata kerja merimnao (“khawatir”) tujuh kali didalam Injilnya (6:25, 27, 28, 31, 34 [2x]; 10:19). Enam diantaranya ditemukan dalam Matius 6:25–34.] tentang hal-hal material yang dapat dibeli uang [David L. Turner, Matthew. Baker Exegetical Commentary on the New Testament (Grand Rapids: Baker, 2008), 198.].Frasa “jangan kuatir” dapat diterjemahkan secara harfiah “stop mengkuatirkan”[ Kalimat berbentuk present imperative dengan negatif aku (“tidak”)menyiratkan untuk menghentikan apa yang sudah dan sedang berlangsung (Bandingkan dengan Matius 6:19)]. Yesus menginginkan para pengikutnya untuk stop mengkuatirkan atas makanan, minuman dan pakaian karena dia akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar. Sekarang saya harus mengajukan dua sangkalan/disclaimer. Pertama, tidak kuatir tidak berarti tidak merencanakan. King James menerjemahkan “jangan kuatir” sebagai “ jangan memikirkan”[ Pilihan kata-kata ini diulangi kembali dalam Matius 6:34)]. Pilihan kata-kata ini menyesatkan karena terjemahan semacam ini memberikan kesan bahwa merencanakan masa depan tidak perlu. Selama bertahun-tahun, banyak orang secara keliru berasumsi bahwa ayat ini adalah sebuah larangan, untuk menentang ambisi karir, perencanaan keuangan, dan asuransi jiwa. Tetapi ini bukan apa yang Yesus sedang katakan. Yesus berpihak kepada perencanaan! Dia menginginkan anda untuk bekerja keras dan merencanakan masa depan anda. Tidak melakukan apapun juga menjadikan anda bodoh.
Kedua, tidak kuatir, tidak berarti tidak menjadi peduli. Jika anda tidak peduli atau perhatian dengan anak-anakmu yang sedang bermain dekat dengan lalu-lintas, anda adalah orang tua yang menakutkan [Jeremiah, Slaying the Giants in Your Life, 56.]. Jika anda tidak peduli dengan kesehatan anda, anda seorang yang kecanduan makanan cepat saji. Anda harus memiliki derajat kepedulian terhadap kesehatan [Wilkins menuliskan , “Kadang-kadang merimnao mengungkapkan sebuah perasaan yang tepat mengenai perhatian yang tinggi dan merawat sesuatu, seperti pekerjaan Tuhan (1 Kor. 7:32) atau kesejahteraan seseorang (Fil. 2:20).Dalam kasus ini kita dapat memperlakukan kata ini dalam bahasa Inggris sebagai “concern” atau “perhatian.” Perhatian adalah tepat manakala perhatian diarahkan terhadap hal-hal yang benar,dijaga dalam batasan-batasan, dan mengakibatkan kita melakukan tugas-tugas kita yang tepat. Akan tetapi, merimnao juga mengungkapkan perasaan-perasaan yang intensif akan kecemasan atas isu-isu kehidupan, seperti apa yang harus dikatakan ketika ditangkap Karena mengabarkan injil (Mat. 10:19), tentang hal-hal yang kurang penting (Luk 10:41), atau tentang berbagai soal sehari-hari yang menekan kehidupan.” Michael J. Wilkins, Matthew. NIV Application Commentary (Grand Rapids: Zondervan, 2004), 296.].. Jika tidak anda tidak akan memenuhi berbagai tenggat waktu atau menjalani pemeriksaan medis menyeluruh [David S. Dockery & David E. Garland, Seeking the Kingdom (Wheaton: Harold Shaw, 1992), 93.].
Anda dapat merohanikan semua yang anda maui, tetapi kuatir adalah dosa. Jika anda seorang Kristen yang kuatiran, anda adalah seorang Kristen yang sedang melakukan dosa. Tidak akan berat membebanimu bersama dengan Yesus bahwa Dia adalah cinta pertamamu, kemudian anda bertindak seperti anda tidak dapat mempercayai Dia untuk memeliharamu. Kuatir adalah dosa yang mengerikan terhadap Tuhan karena kuatir adalah sebuah dakwaan terhadap Tuhan, sebuah tamparan terhadap kasih-Nya. Jadi jangan kuatir, berpengharapan penuhlah.
Selanjutnya : Yesus Memberikankepada anda Empat Alasan mengapa anda tidak semestinya kuatir
Lifestyles of the Content & Worry –Free (Matthew 6:25-34) | diterjemahan dan diedit oleh : Martin Simamora
Adakah alasan untuk menjadi kuatir pada hari ini? Hampir semua orang akan berkata ada. Biaya-biaya energi yang mahal, ekonomi yang memburuk, Negara-negara nuklir yang tidak bersahabat, ancaman-ancaman yang berasal dari terorisme, meluasnya pemberhentian kerja atau PHK, dan ketegangan di Timur Tengah—kesemuanya ini menghasilkan saat-saat tidak menentu [David Jeremiah, “Worried about the Future,” Today’s Turning Point, 10/1/08.].
Kecemasan ekonomi kini berpengaruh hebat terhadap kesehatan emosi dan jasmani orang-orang Amerika. Survei-survei memperlihatkan bahwa lebih dari setengah orang-orang Amerika dilaporkan lekas marah, marah, kelelahan, atau sulit tidur. Hampir setengahnya berkata mereka melakukan pengobatan sendiri dengan makan berlebihan atau memanjakan diri dengan makanan-makanan yang tidak sehat. Uang dan ekonomi memuncaki daftar pemicu stres terhadap setidaknya 80 persen mereka yang disurvei. Keuangan kini membayangi pemicu-pemicu stress harian secara lebih khas pada hubungan/relasi dan kerja [SermonNews.com, “Health Takes Hit as Economy Creates More Stress,” cited in USA Today, 10/7/2008.].
Syukur di tengah-tengah sebuah dunia yang dipenuhi dengan “kutil-kutil kuatir,” Yesus tidak kuatir. Bahkah jauh lebih baik, Dia memiliki Firman atau Kata definitif bagi anda. Dalam Matius 6:25-34 [Bandingkan dengan Lukas 12:22-31]. Yesus berkata, “Jangan Kuatir, berpengharapan penuhlah.” Ada beberapa nas firman Tuhan dalam Perjanjian Baru yang sulit untuk diinterpretasikan, tetapi yang ini bukanlah salah satunya. Yesus menggunakan kata “khawatir” enam kali dan Dia berkata, “Jangan kuatir” tiga kali. Yesus menentang kecemasan yang berlebihan dan kuatir yang tidak sehat. Karena itu, Dia memberikan dua alasan mengapa anda tidak perlu kuatir.
1. Kuatir adalah sebuah tindakan yang sia-sia (Matius 6:25-30). Yesus berjanji untuk memenuhi kebutuhanmu karena Dia peduli dengan anda. Dia memulai bagian ini dengan sebuah perintah larangan: ” Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai” (6:25a). Frasa “Karena itu” berhubungan dengan ayat sebelumnya 6:24 [Ed Glasscock, Matthew. Moody Gospel Commentary (Chicago: Moody, 1997), 154. Matt 6:25–34 mengulas keseluruhan Mat 6:19–24. Lihat Donald A. Hagner, Matius 1-13. Word Biblical Commentary series (Dallas: Word, 1993), 163; Leon Morris, The Gospel According to Matthew. Pillar New Testament Commentary (Grand Rapids: Eerdmans, 1992), 157.].
Maksud Yesus adalah : Jika anda tidak dapat melayani Tuhan dan uang, maka anda tidak dapat kuatir [Matius menggunakan kata kerja merimnao (“khawatir”) tujuh kali didalam Injilnya (6:25, 27, 28, 31, 34 [2x]; 10:19). Enam diantaranya ditemukan dalam Matius 6:25–34.] tentang hal-hal material yang dapat dibeli uang [David L. Turner, Matthew. Baker Exegetical Commentary on the New Testament (Grand Rapids: Baker, 2008), 198.].Frasa “jangan kuatir” dapat diterjemahkan secara harfiah “stop mengkuatirkan”[ Kalimat berbentuk present imperative dengan negatif aku (“tidak”)menyiratkan untuk menghentikan apa yang sudah dan sedang berlangsung (Bandingkan dengan Matius 6:19)]. Yesus menginginkan para pengikutnya untuk stop mengkuatirkan atas makanan, minuman dan pakaian karena dia akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar. Sekarang saya harus mengajukan dua sangkalan/disclaimer. Pertama, tidak kuatir tidak berarti tidak merencanakan. King James menerjemahkan “jangan kuatir” sebagai “ jangan memikirkan”[ Pilihan kata-kata ini diulangi kembali dalam Matius 6:34)]. Pilihan kata-kata ini menyesatkan karena terjemahan semacam ini memberikan kesan bahwa merencanakan masa depan tidak perlu. Selama bertahun-tahun, banyak orang secara keliru berasumsi bahwa ayat ini adalah sebuah larangan, untuk menentang ambisi karir, perencanaan keuangan, dan asuransi jiwa. Tetapi ini bukan apa yang Yesus sedang katakan. Yesus berpihak kepada perencanaan! Dia menginginkan anda untuk bekerja keras dan merencanakan masa depan anda. Tidak melakukan apapun juga menjadikan anda bodoh.
Kedua, tidak kuatir, tidak berarti tidak menjadi peduli. Jika anda tidak peduli atau perhatian dengan anak-anakmu yang sedang bermain dekat dengan lalu-lintas, anda adalah orang tua yang menakutkan [Jeremiah, Slaying the Giants in Your Life, 56.]. Jika anda tidak peduli dengan kesehatan anda, anda seorang yang kecanduan makanan cepat saji. Anda harus memiliki derajat kepedulian terhadap kesehatan [Wilkins menuliskan , “Kadang-kadang merimnao mengungkapkan sebuah perasaan yang tepat mengenai perhatian yang tinggi dan merawat sesuatu, seperti pekerjaan Tuhan (1 Kor. 7:32) atau kesejahteraan seseorang (Fil. 2:20).Dalam kasus ini kita dapat memperlakukan kata ini dalam bahasa Inggris sebagai “concern” atau “perhatian.” Perhatian adalah tepat manakala perhatian diarahkan terhadap hal-hal yang benar,dijaga dalam batasan-batasan, dan mengakibatkan kita melakukan tugas-tugas kita yang tepat. Akan tetapi, merimnao juga mengungkapkan perasaan-perasaan yang intensif akan kecemasan atas isu-isu kehidupan, seperti apa yang harus dikatakan ketika ditangkap Karena mengabarkan injil (Mat. 10:19), tentang hal-hal yang kurang penting (Luk 10:41), atau tentang berbagai soal sehari-hari yang menekan kehidupan.” Michael J. Wilkins, Matthew. NIV Application Commentary (Grand Rapids: Zondervan, 2004), 296.].. Jika tidak anda tidak akan memenuhi berbagai tenggat waktu atau menjalani pemeriksaan medis menyeluruh [David S. Dockery & David E. Garland, Seeking the Kingdom (Wheaton: Harold Shaw, 1992), 93.].
Anda dapat merohanikan semua yang anda maui, tetapi kuatir adalah dosa. Jika anda seorang Kristen yang kuatiran, anda adalah seorang Kristen yang sedang melakukan dosa. Tidak akan berat membebanimu bersama dengan Yesus bahwa Dia adalah cinta pertamamu, kemudian anda bertindak seperti anda tidak dapat mempercayai Dia untuk memeliharamu. Kuatir adalah dosa yang mengerikan terhadap Tuhan karena kuatir adalah sebuah dakwaan terhadap Tuhan, sebuah tamparan terhadap kasih-Nya. Jadi jangan kuatir, berpengharapan penuhlah.
Selanjutnya : Yesus Memberikankepada anda Empat Alasan mengapa anda tidak semestinya kuatir
Lifestyles of the Content & Worry –Free (Matthew 6:25-34) | diterjemahan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment