F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu


Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu ... demikianlah firman TUHAN
KJ For my thoughts are not your thoughts... saith the LORD

Pada artikel “Masih Perlukah Berdoa, Jika Segala Sesuatunya Telah Dipredestinasikan?” kita telah melihat bagaimana secara tegas dan keras Yesus Kristus mengecam pikiran Petrus (Matius 16:22), dengan berkata :”Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."


Problem terpelik manusia adalah tidak memahami pikiran Tuhan tetapi merasa tahu apa yang dipikirkan oleh Tuhan. Bahkan, termasuk untuk hal-hal yang jelas dinyatakan oleh Yesus sendiri atau oleh tulisan-tulisan para rasul yang diilham oleh Allah sebagaimana tersaji  di dalam Alkitab. Kerap pembaca Alkitab akan tersandung dengan hal-hal yang tidak selaras dengan alam berpikir manusia sewajarnya. Ketika manusia menjadi dibingungkan maka segera pikiranku memodifikasi pikiran-Nya, ini adalah strategi Iblis bahkan sejak di taman Eden!


Kebingungan manusia seharusnya rasional kala berjumpa dengan gagasan-gagasan Allah, sebab seharusnya membuktikan bahwa Allah memang sangatlah akbar dan manusia sangatlah kecil kala berjumpa dengan gagasan-gagasan-Nya apalagi diri-Nya sendiri. Jika realita ini tidak dipahami maka pernyataan ini dapat dipahami sebagai dongeng dan fatalisme : Yeremia 1:4-5 (4) Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya 5) Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau..,”sebagaimana telah menjadi sentral dalam artikel “Peristiwa Dahsyat Bahkan Sebelum Dilahirkan (2).”



Kepada Yesaya, Allah telah berkata “Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu. Bagaimana dengan anda? Siapkah anda dengan kenyataan pada dirimu yang mengalami kesulitan untuk menjangkau pikiran Allah, sebagaimana engkau  sulit untuk mengukur setinggi apakah atau sejauh manakah langit itu? Dimanakah kesudahan langit itu?



Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik
Apa yang dikemukakan oleh Allah adalah menarik, tetapi sekaligus akan membingungkan manusia-manusia pendengarnya:

Yesaya 55:2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.  

Roti adalah REPRESENTASI  untuk makanan pokok ( sesuai dengan kebudayaan setempat, jadi bisa saja berupa daging, roti atau kalau konteks Indonesia beras atau singkong atau jagung- bacalah Bread In The Old Testament) atau לֶ֔חֶם le chem, dan dikatakan “mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti; mengapa uang upah kerja kerasmu digunakan untuk hal-hal yang tidak mengenyangkan?


Tentu anda segera akan menyergap dengan mengatakan :”ah...sungguh mengada-ada! Mana ada orang waras yang membelanjakan uangnya untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan apalagi sampai tidak membelikan beras atau kebutuhan pokok lainnya!”  Akan benar jika hanya sampai di situ. Namun perhatikan kelanjutannya, sebab kalimat berikutnya menentukan gagasan sesungguhnya :“Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.”


Pada titik ini gagasan makanan pokok yang dipahami oleh manusia mulai mengalami konflik yang tajam. Berbicara makanan  yang baik apalagi PALING LEZAT maka itu berbicara tentang mulut yang mengunyah dan lidah yang mengecap cita rasa makanan atau panganan yang lezat sekali. TETAPI mendengarkan Dia adalah makanan yang baik dan paling lezat, jelas membingungkan.


Jika manusia hidup dari makanan yang dimakannya maka bagi Allah kehidupan sejati berasal dari apa yang Allah perkatakan kepada manusia, Allah yang berfirman kepada manusia. Perkataan-Nya adalah MAKANAN POKOK.



Manusia Yang Muak Ketika  Tuhan Hanya Memberikan Makanan Pokok Saja
Firman-Nya adalah MAKANAN POKOK bagi  setiap orang percaya. Dan ini bukan omong  kosong sebab Allah sendiri bahkan telah memberikan MAKANAN POKOK dengan tangan-Nya sendiri, bahwa Allah telah mengambil makanan dari “gudang  penyimpanan makanan” sorga bagi umat-Nya:

Ulangan 8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.


Jika manusia menginginkan sebuah makanan karena tahu kelezatannya; maka makanan pokok dari sorga tidak seperti itu. Allah harus membiarkan engkau lapar dan memberikan makanan manna atau roti atau makanan pokok, yang tidak kau kenal, agar engkau mengerti hal yang sangat mahal dan mulia dan merupakan kehidupan sejati itu sendiri.


Sajak era kuno hingga kini, persoalan ini selalu menjadi sebuah  hal yang secara sengit bertarung dalam diri  orang-orang percaya; mengarahkan kemana dirinya atau yang manakah harus dikejar atau dengan apakah seharusnya diri ini dikenyangkan? Apakah dengan makanan pokok duniawi yang memang terkenal kelezatannya ataukah dengan makanan pokok sorgawi yang sangat tidak terkenal kelezatannya. Makanan pokok duniawi  akan meningkatkan dorongan-dorongan dalam dirimu untuk semakin menginginkan apa yang engkau inginkan, sementara itu makanan pokok sorgawi akan mengkonfrontasi segala dorongan keinginan  dirimu yang sangat diinginkan untuk dipuaskan sepuas-puasnya.


Allah harus melakukan sebuah pengubahan yang menyakitkan, yang membuat  penderitaan perut dan daging menyeruak secara  liar. Dan ketika kelaparan melanda hebat, Allah bukannya memberikan daging dan santapan lezat YANG SANGAT DIKENALI DUNIA, sebaliknya Allah memberikan santapan yang asing bagi lidah-lidah dunia ini; manna- roti dari sorga. SELALU DAN SENANTIASA, dan akhirnya MUAK.

Bukankah  anda akan BEGITU MUAKNYA BILA SENANTIASA SAJA DISAJIKAN DENGAN FIRMAN . Apalagi jika firman itu  BERSENTRAL SEPENUHNYA KEPADA TUHAN  DAN KEHENDAK TUHAN ATAS DIRIMU DAN SAMA SEKALI MEMANDANG RENDAH SEGALA PENCAPAIAN DUNIA INI. Ya...seperti yang Allah lakukan kepada bangsa Israel hingga MUAK DAN MENGAMUK.


Bukankah orang kalau sudah kelaparan menjadi gampang marah dan bisa menjadi kurang ajar terhadap Tuhan? Bukankah jemaat akan ngamuk meninggalkan gereja atau hamba Tuhan yang tidak menjanjikan berkat kelimpahan berlipat ganda, bukankah anda sangat asing dengan  Allah yang membuatmu kelaparan sehingga dapat menerima makanan sorgawi? Bukankah??


Mari kita melihat kepada  Israel yang MUAK dengan  Makanan Pokok Sorga:
Bilangan 11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."


Makanan Pokok Sorga Tidak Membuat Dirimu Gemuk Dan Segar
Akankah anda percaya  ketika seseorang berkata bahwa  seseorang yang diberkati oleh Tuhan akan menjadi kurus dan kering?

Alkitab bahasa Inggris membantu kita untuk menangkap nuansanya:

KJ Numbers 11:6 But now our soul (jiwa) is dried away: there is nothing at all, beside this manna, before our eyes.
NIV Number 11:6 But now we have lost our appetite; we never see anything but this manna!"
NASB Number 11:6 but now our appetite (hasrat untuk makan) is gone. There is nothing at all to look at except this manna."

Apa yang luar biasa, bahwa bangsa ini menjadi bosan dan muak dengan makanan sorga. Tubuh mereka kurus kering sebab manna tidak menggemukan tubuh jasmani mereka. Perkataan Tuhan sejatinya membuat dirimu hanya memandang pada Dia dan terarah pada Dia; perkataan Tuhan sejatinya meminta dirimu untuk tidak memuaskan hasratmu dengan kegemilangan apapun yang engkau kejar seolah itulah makanan pokokmu, seolah itulah kehidupanmu!


Firman Tuhan yang dari sorga (bukan dari mulut hamba Tuhan yang telah digubah sedemikian sehingga menggemukanmu-memuaskan hasrat dan selera lidahmu) sejatinya akan membuatmu tidak lagi mengejar semua pengejaran dunia seolah itulah hidup matimu, seolah itulah harga dirimu, seolah itulah martabat kemanusiaanmu yang melebihi segala-galanya. Ingat, Allah tidak mati perhatian sampai-sampai Dia tidak memberikan makanan. Dia memberikan makanan bahkan dari perbendaharaan sorga tetapi bukanlah makanan yang berkemilauan, bahkan memang Allah membiarkan saja pemberian-Nya kalah bersaing dengan  makanan dunia ini. Terbayangkah anda bahwa  makanan dunia selalu memiliki pesona hebat ketimbang makanan pokok sorga? Saya pikir tidak susah untuk membayangkannya sebab itu sudah mendarah daging. Kalaupun  pergeseran hebat sedang berlangsung dalam dirimu maka jelas menyakitkan.


Dicabut oleh Tuhan dari keberakaran nikmat dunia ini memang menyakitkan dan menguruskan badanmu. Pesona makanan dunia adalah maut yang dicintai dan diasup dalam sebuah kenikmatan  tak bertara:

Bilangan 11:4-5 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.


Firman Tuhan memang MEMUAKAN bagi orang-orang bajingan diantara umat Tuhan. Mereka ada dalam kumpulan umat Tuhan, tetapi sesungguhnya adalah orang-orang bajingan. Dan dampaknya luar biasa terhadap orang Israel: mereka menangisi diri mereka karena hanya makan  makanan pokok dari sorga; mereka mulai membandingkan nasib hidup mereka yang miskin, kurus yang hanya bisa  meneteskan air liur “ngiler” melihat lezat dan gurihnya makanan bangsa-bangsa tak mengenal Tuhan yang tangan dan kakinya menjijikan bagi Allah yang kudus itu.


Ini adalah kegilaan yang diperlihatkan umat Tuhan di era kuno, orang-orang percaya kepada Allah namun meratapi dirinya sebab BERPIKIR bahwa Allah tidak memberikan yang terbaik, kalah dengan Mesir. Allah tidak bisa memberikan daging! Allah tidak bisa memberikan mentimun! Allah yang tidak bisa memberikan semangka! Allah yang tidak bisa memberikan bawang prei !Allah yang tidak bisa memberikan bawang putih! Allah yang tidak  bisa memberikan makanan yang gurih dan lezat! Allah yang HANYA BISA memberikan makanan yang hambar!  Begitulah Allah dalam pikiran mereka! Allah kami sangat miskin, sampai-sampai kami harus “ngiler” melihat makanan bangsa  lain yang Allah-Nya  bukan Allah yang mengeluarkan kami dari Mesir dan membelah laut agar kami bebas dan memakan pasukan musuh dalam lambung laut! Ah......Allah yang perkasa namun miskin!



Kami Butuh ENGKAU Memberikan Daging, Bukan Yang Biasa-Biasa!
Manna selain memuakan juga  BUKAN MAKANAN INSTAN yang memuaskan hasratmu dan menuntaskan rasa lapar perutmu. Makanan Pokok dari sorga bukanlah makanan instan cepat saji yang menarik seperti KFC atau McDonald’s :

Bilangan 11:7  (7) Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah.(8) Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.(9) Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.

Apa yang terlintas dalam benakmu atau apa pikirmu ketika melihat poin-poin kenyataan ini:

  • Manna turun di MALAM HARI 
  • Turun bersamaan  turunnya embun 
  • Manna seperti ketumbar 
  • Berlari kian kemari untuk memungutnya 
  • Harus digiling/ditumbuk 
  • Dimasak 
  • Hasil akhir :  HANYA roti 
  • Rasanya makanan yang digoreng


Wow....ini sukarnya, berangkali, seperti memburu hewan buruan di hutan belantara. Apa-apaan Tuhan ini? Menurunkan bahan makan mentah pada MALAM HARI dan membuat umatnya berlari-larian untuk memungutnya? Harus memasak dan dari hasil jerih payah memungut cuma roti yang rasanya seperti makanan yang digoreng. Tentu hambar sebab tidak ada bumbu  penyedap rasa sekedar bawang pun!


Apakah ini berkat yang datang dari Tuhan? YA! Inilah berkat sejati dari Tuhan! Bukan daging, bukan ikan, bukan mentimun dan semangka, bukan bawang prei, bukan bawang merah, bukan bawang putih! Tidak sedikitpun makanan yang menyelerakan, bukan yang memuaskan hasrat makanku, bukan ini yang kuinginkan, bukan ini yang kumaui. Yang kumaui adalah daging, yang kumaui adalah ikan, yang kukehendaki adalah makanan yang lezat dan gurih. Hidup seperti apakah ini? Ini gila!


Dan kegilaan situasi ini pun membuat Musa mengadu kepada Allah bahwa bangsa yang dipimpinnya sudah muak dengan Manna, mereka butuh daging! Mereka muak dengan makanan pokok dari sorga, mereka kangen  hebat dengan makanan pokok dunia yang gurih dan lezat. Mari kita simak dialog Musa dengan TUHAN:

Musa kepada TUHAN:
Bilangan 11:11- (11) Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini?(12) Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya?(13) Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan.(14) Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku.(15) Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku."


Pikiran-Ku bukan Pikiranmu. Para pembaca budiman, tahukah saudara bahwa  keberakaran dunia ini dalam diri orang percaya adalah  penghalang utama untuk dapat memahami pikiran Tuhan. Tahukah bahwa hanya Allah saja yang sanggup memberikan solusi dan menguasai kemalangan manusia yang tak akan dapat ditebus bahkan dengan memberikan daging dan ikan yang gurih dan lezat!


Bahkan Musa pun berpikir bahwa TUHAN memperlakukannya  buruk dan tidak mendapatkan kasih karunia oleh karena problem  hebat ini, problem daging dan ikan yang tak ada! Musa pun berpikir bahwa TUHAN melakukan kesalahan besar sebab tidak selaras dengan apa yang telah dikatakan-Nya sendiri kepada dirinya : “Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan.“ Musa berpikir bahwa TUHAN akan memanjakan bangsa yang dipimpinnya, bahwa TUHAN akan memperlakukan bangsa ini dengan sangat esklusif dan sangat dimanja. Berpikir bahwa kepada dirinya saja, dirinya disuruh pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang TUHAN janjikan. Bahwa TUHAN akan memberikan asupan yang terbaik dan penjagaan yang terbaik. Tetapi kenyataannya  tidak!

Bagi Musa situasi ini adalah CELAKANYA (Bilangan 11:15) jika TUHAN tidak berbuat sesuatu yaitu memenuhi tuntutan bangsa yang dipimpinnya yaitu makanan pokok dunia – daging!

TUHAN kepada MUSA:
Bilangan 11:16-20 “(16) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau.(17) Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya.(18) Tetapi kepada bangsa itu haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan TUHAN dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? --TUHAN akan memberi kamu daging untuk dimakan.(19) Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari,(20) tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak--karena kamu telah menolak TUHAN yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?"


Pikiran-Ku bukan pikiranmu. Tahukah saudara, bahwa jika anda berpikr Tuhan tidak sanggup membuat dirimu gemuk, membuat engkau makmur, membuat engkau gemuk dan tidak kurus dan menyedihkan, maka itu SALAH BESAR!

Permasalahannya adalah pikiran TUHAN bukan pikiranmu! Bahkan  dalam hal TUHAN memberkati, cara-Nya memberkatimu bukanlah caramu yang kau damba atau harapkan, sehingga jika pikir-Nya memberikan makanan yang tak gurih dan tak lezat adalah jalan-Nya maka itulah yang terbaik walau bagimu itu membuat dirimu di mata dunia sebagai orang yang tidak mendapatkan kasih karunia bahkan terlihat sebagai orang malang. TUHAN memperlakukan dirimu buruk oleh sebab CARA yang menghadirkan situasi buruk adalah CARA TUHAN  DALAM memberkatimu. Dan TUHAN melakukan sebuah tindakan yang menunjukan bahwa Dia, kalau Dia mau, maka Dia bisa dan sangat mudah! TUHAN tidak dapat dipersandingkan dengan Mesir dalam kebaikan! Tidak pernah bisa Mesir menyaingi TUHAN. Tetapi memang ini  bukan hanya persoalan Israel kuno. Lihatlah gerejamu sendiri, lihatlah pendeta-pendeta yang berkhotbah di mimbarmu dan perhatikanlah apa yang dimakan oleh telingamu? Samakah dengan makanan yang dari sorga itu? Apakah  pendeta yang berkhotbah di atas mimbar gerejamu akan  melakukan kesalahan yang sama dengan Musa dan segenap bangsa itu? Jika sama, WASPADALAH!



TUHAN Memberikan Daging Hingga Muak Sebab Dia Telah Ditolak
Apa yang mengerikan? Inilah yang mengerikan: engkau berpikir bahwa berkat-berkat  yang memuaskan   hasrat-hasrat duniamu adalah bukti  perkenanan TUHAN. Faktanya, TUHAN berkata itu adalah bukti bahwa engkau telah MENOLAK TUHAN!


Bilangan 11:19-20 19) Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari,(20) tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak--karena kamu telah menolak TUHAN yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?"


TUHAN memenuhi  maumu, keinginanmu. TUHAN  MENDENGARKAN TANGIS RENGEKMU AKAN KEPUASAN MAUMU, INGINMU, MIMPIMU, CITAMU! Ya....tetapi AWAS, sebab Dia berkata bahwa dia melakukannya bukan karena Dia senang dan berkenan, tetapi KARENA KAMU TELAH MENOLAK TUHAN.
Ini adalah pemberian TUHAN yang paling menakutkan. Seharusnya! Sebab TUHAN tidak pernah hadir bagimu dan bagi jemaat-Nya untuk memuaskan segala kebutuhanmu dan maumu sehingga engkau semakin berakar saja di dunia ini! BUKAN sama sekali!


Pikiran-Ku bukan pikiran mu. Jika anda berpikir : bukankah orang-orang yang terberkati oleh Tuhan maka hidupnya sejahtera? Tuhan memang pasti memberkatimu tetapi AWAS bukan seperti pikirmu dan jalanmu tetapi PASTI seperti Pikiran TUHAN dan Cara TUHAN! Jika Tuhan memberkati dalam cara memberikan manna dan bukan memberikan daging dan ikan, apakah yang hendak kau katakan? Ah....itu bukan berkat penuh, itu berkat awal atau kamu diberkati tetapi ada satu penghalang dalam dirimu sehingga tidak masuk ke NEXT LEVEL? Atau anda hendak berkata  “untuk apa aku keluar dari Mesir,” untuk apa aku jadi pengikut Tuhan kalau begitu, jika sama saja dan tetap menderita bahkan orang-orang yang tak menjadi pengikut Dia jauh lebih berbahagia dan sejahtera di dunia ini?


TUHAN mengunjungi orang yang dikasihi-Nya bukan untuk memberikan apa yang dapat lenyap dan sesaat tetapi apa yang tak dapat lenyap dan hanya oleh-Nya, hanya dari-Nya, hanya Dia yang dapat memberikan. Sebuah pemberian yang cuma-cuma, gratis namun tidak dapat dibeli oleh uang dan tidak dapat dihasilkan oleh dunia ini!


Ratusan tahun sebelum Yesus, TUHAN telah berkata:

Yesaya 55:2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.


Tetapi ingat, yang lezat itu dan nikmat itu BUKAN MENURUT LIDAHMU/SELERAMU/HASRATMU/MAUMU.  Makanan itu adalah mendengarkan perkataan-Nya, firman-Nya.
Yesaya 55:3 Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.


Makanan pokok sorgawi dapat dinikmati dengan MENYENDENGKAN TELINGAMU, makanan pokok sorgawi tidak memedulikan dan melayani lidah dan mulutmu. Lidah dan mulutmu dapat memuntahkan apa yang masuk kedalam mulutmu, jika tidak sesuai dengan maumu. Tetapi makanan pokok sorgawi ini mau anda menerima atau anda menolaknya, Dia tidak bisa anda muntahkan, Dia pasti menyentuh gendang telingamu, Dia pasti menghujam nuranimu, Dia pasti memorak-morandakan otakmu. Anda boleh membenci-Nya, tetapi anda tidak akan sanggup mengusir-Nya dari dalam otakmu. Dia akan masuk ke dalam setiap pendengar-Nya dan mengerjakan seturut dengan kehendak-Nya :

Yesaya 55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
NIV Isaiah 55:11 so is my word that goes out from my mouth: It will not return to me empty, but will accomplish what I desire and achieve the purpose for which I sent it.
NASB Isaiah 55:11 So will My word be which goes forth from My mouth; It will not return to Me empty, Without accomplishing what I desire, And without succeeding in the matter for which I sent it.
KJ Isaiah 55:11 So shall my word be that goeth forth out of my mouth: it shall not return unto me void, but it shall accomplish that which I please, and it shall prosper in the thing whereto I sent it.


Ketika firman-makanan pokok sorga dihadirkan di dunia ini, maka jelas asing dan tidak dikenali dan jika saja firman itu  benar-benar makanan maka  akan bisa dibuang atau dimuntahkan karena tidak sesuai dengan cita rasa lidahmu. Puji TUHAN bahwa  makanan  pokok sorgawi itu dinikmati dengan cara MENDENGARKAN, menyentuh dan dikecap tanpa dapat ditolak oleh gendang telingamu, menyentuh intelektualitasmu sekaligus menghujam di kedalaman jiwamu. APA YANG MENJADI MISTERI adalah apa yang dikerjakan firman  itu, sebab firman yang disampaikan tidak akan kembali dengan hampa; dia tidak akan bisa dibuang oleh pembenci-pembencinya, oleh pemaki-pemakinya, oleh penghujat-hujatnya sebab firman itu akan mengerjakan hingga tuntas  SESUAI dengan KEINGINAN TUHAN dan  hingga mencapai apa YANG MENJADI MAKSUD TUHAN, entah kepada orang yang menerimanya dan orang yang menolaknya!  Firman itu bekerja sukses  terhadap kedua-duanya sesuai dengan kehendak-Nya!


Makanan pokok sorgawi memiliki sifat dasar tidak dikenali oleh dunia ini dan asing di dunia ini. Makanan pokok sorgawi ini  mengandung keinginan dan maksud TUHAN yang tak sesuai dengan cita rasa lidah kita dan maunya kita. SANGAT ASING dan MENAKUTKAN KEDUNIAAN KITA.


TUHAN tidak  kejam, Dia memberi makan. Dia memang tidak memberi Daging dan Ikan Dunia ini tetapi DIA SETIA MEMBERI MAKAN KEPADA BANGSA YANG DIKASIHINYA. Bahkan Dia tetap menuruti permintaan daging  yang hanya mendatangkan kejauhan diri mereka dengan diri-Nya. Penolakan yang mematikan terhadap TUHAN!



Yesus Adalah  Makanan Pokok Sorgawi Sejati, Dia Adalah Kebutuhan Pokokmu!
Pikiran-Ku bukan Pikiranmu. Perkataan-Nya adalah makanan pokok  SEJATI pada ratusan tahun kemudian ditegaskan oleh Yesus Kristus sendiri. Dan Yesus mengulangi hal yang sama, pesan yang sama, pesan yang dibenci oleh bangsa yang sama. TUHAN masih dan tetap memberikan pesan yang sama kepada bangsa yang bebal ini.


Mari kita perhatikan pernyataan-pernyataan  Yesus ini:

  • Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."   
  • Lukas 4:3-4 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."

  • Yohanes 6:48- “(48) Akulah roti hidup.(49) Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.(50) Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.(51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."(52) Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."(53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.(54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.(55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.(56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.(57) Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.(58) Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."(59) Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.


Pesan yang sama dan tak berubah sejak era Israel kuno, dan kini disampaikan oleh Yesus Kristus kepada  orang-orang Israel, dan juga kepada kita saat ini!


Pikiran-Ku bukan pikiranmu. Siapa yang sanggup memahami apa yang sedang Yesus maksudkan? Siapa yang sanggup memahami makan dagingnya dan minum darahnya? KANIBALKAH? TIDAK! Sebab Yesus berkata daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman! Inilah yang diributkan oleh orang-orang Yahudi sebab kala Yesus berkata makanan dan roti maka segera saja berpikir Yesus sedang berbicara pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dunia ini. Mereka berpikir sebagaimana cukup banyak orang Kristen memperlakukan  Yesus adalah roti berlapis coklat  yang super lezat sehingga memuaskan lidah dan pasti mengenakan lidah dan mengenyangkan perut.


Makanan pokok dari sorga bukanlah seperti apa yang dipikirkan oleh dunia ini; makanan pokok dari sorga adalah kebutuhan pokok yang sejati, dan itulah yang akan dia berikan kepada siapa yang akan dia berikan. 
Bagaimana bisa dia berbicara memakan tubuhnya dan meminum darahnya yang keduanya adalah  benar-benar makanan dan benar-benar minuman, namun juga membicarakan persatuan dirinya dengan mereka yang memakan dan meminum tubuh dan darahnya yang kedua-duanya adalah benar-benar makanan dan minuman? Ini sungguh-sungguh :

Yesaya 55:9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu  


Yesus berkata dalam Yohanes 6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sebuah persatuan yang sempurna. Makanan pokok  sorgawi itu mempersatukan Yesus dengan orang-orang yang menikmati tubuh dan darahnya yang  sungguh-sungguh adalah makanan. Sesungguhnya Yesus sedang menggenapi sebuah perjanjian abadi yang tersimpan dalam kerajaan Mesias:

Yesaya 55:3 Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.


Perjanjian menurut Kasih Setia? Ini baru sama sekali! Sebab bangsa Israel hidup dalam Covenant Hukum/Musa yang tidak melandaskannya pada Kasih Setia:

Roma 10:5 Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."


Perjanjian abadi berdasarkan kasih setia yang MEMBERIKAN HIDUP sebab orang tersebut tinggal didalam  Yesus dan Yesus di dalam orang itu. Perhatikan ini :

  • I Korintus 11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku;perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
  • Lukas 22:19-20 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.


Pikiran-Ku bukan pikiranmu. Hidup kekal tidak lagi dicapai dengan cara melakukan Taurat, tetapi oleh  tubuh dan darah Yesus. Oleh kematian Yesus Kristus, peristiwa yang diluar pikiran siapapun sebab kematian-Nya memberikan hidup. Bagaimana bisa kematian memberikan hidup? Bagaimana bisa Tuhan memberkati kita dengan kematian? Sungguh absurd! Tetapi memang  benar Pikiranku bukan pikiranmu!

Perhatikan ini :
1 Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,


  • Karena rahmat-Nya, BUKAN karena melakukan Taurat 
  • Dilahirkan kembali oleh Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, BUKAN karena melakukan Taurat 
  • Memiliki hidup yang penuh pengharapan karena Kristus, BUKAN karena melakukan Taurat.


Pikiran-Ku bukan pikiranmu, rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku. Renungkanlah dan biarlah  firman-Nya memberikan kamu hidup oleh Dia bukan karena melakukan Taurat.


Roma 3:19-22 Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut  dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. ... Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan. ... yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya.”

Amin


Bacalah  artikel terkait : Anda Ingin Lega? Pikullah Kuk-Ku!

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9