Oleh: Martin Simamora
Damai Sejahtera Yang Tidak Mungkin Anda
Temukan Di Dunia ini
Yoh
14:27...Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu... tidak
seperti yang diberikan oleh dunia
kepadamu”
Menurut anda, apakah yang membuat dirimu merasa damai sejahtera?
Kapankah terakhir kali dirimu damai atau merasa tenang dan nyaman? Mengapa anda
merasa damai dan mengapa damai itu tidak berlangsung lama? Apakah pergi ke daerah pegunungan atau pedesaan dan semacamnya membuatmu damai? Apakah anda
sebagai seorang Kristen justru mendapatkan damai kala melihat seseorang
menunaikan ibadah dalam imannya yang berbeda?
Damai merupakan hal yang dikejar oleh manusia untuk
diperoleh, namun tak dapat dihasilkan secara permanen oleh diri manusia itu
sendiri,bahkan oleh kekayaan yang dicari oleh si miskin atau oleh ketenangan
hidup di alam pedesaan atau pegunungan yang dicari oleh si kaya raya.
Jika pun ya maka
segera sirna ketika kembali ke dunia nyata masing-masing; pikiran kembali
disesaki dengan bergai-bagai ketakutan, kecemasan dan ketakpastian dan pada
akhirnya damai menjadi anak tiri dan kecemasan menjadi kesayangan setiap
manusia.
Ya..kegentaran hidup
menjadi tuan yang setia mengunjungi dan damai berupaya mencuri-curi kesempatan
untuk membesuk dirimu yang sekarat batinnya. Yesus memberikan
damai yang tidak mungkin anda temukan di dunia ini, sebuah damai yang hanya
dapat diberikan olehnya sebab hanya ada didalam dirinya:
Damai
Yang Berasal Dari Dirinya Sendiri
Yohanes 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Damai sejahtera seperti apakah yang Yesus maksudkan disini
sehingga dikatakannya sebagai sesuatu yang dapat dia berikan kepada murid-muridnya? Damai jenis apakah yang Yesus berikan
sehingga,olehnya, dikatakan tidak seperti diberikan oleh dunia ini.
Damai sejahtera di sini adalah eiréné εἰρήνη, damai sejahtera bermakna peace of mind atau damai pada pikiran.Martin Luther menyatakan bahwa perkataan Yesus ini adalah bagaikan sebuah kata-kata terakhir yang diucapkan oleh seseorang yang hendak pergi, dan berkata “Selamat malam” dan memberikan berkatnya. [Then follow the last words as of one who is about to go away, and says 'Good night,' or gives his blessing" (Martin Luther). – Pulpit Commentary]
Yesus jelas sedang memberikan sebuah damai yang divine atau ilahi, sebab dia berkata
bahwa damai sejahtera yang diberikan-Nya tidak seperti yang diberikan oleh
dunia ini. Jika damai sejahtera di dunia ini diasosiasikan dengan kesejahteraan
jasmaniah (misal kemakmuran,
kesehatan, pendidikan yang baik, pasangan
hidup yang mapan) yang seturut
dengan kesejahteraan batin atau jiwa, maka tentu saja damai sejahtera ini akan
sangat flutuatif atau gampang bergejolak atau gampang sekali untuk datang dan
pergi atau malah datang sebentar dan pergi untuk jangka waktu lama, entah kapan
kembalinya sebab tak ada janji atau jaminan yang bagaimanapun untuk kembali.
Yesus
jelas sedang tidak memberikan sebuah damai yang seperti ini; ini adalah sebuah
damai sejahtera yang tak
akan fluktuatif atau gampang bergejolak atau gampang sekali untuk
datang dan pergi atau malah datang sebentar dan pergi untuk jangka waktu lama,
entah kapan kembalinya sebab tak ada janji untuk kembali.
Damai
sejahtera dunia yang fluktuatif seperti itu jelas akan menimbulkan kecemasan
hati dan menimbulkan pikiran yang tenang. SEBALIKNYA :
Damai sejahtera yang Yesus tinggalkan dan diberikan kepada setiap murid atau setiap orang yang telah dipilihnya jelas BUKAN jenis yang fluktuatif oleh karena dia berkata tidak seperti yang diberikan oleh dunia.
Sehingga Yesus dapat berkata secara pasti tanpa ragu berkata “janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Ya...JANGAN, sekalipun faktanya masih tinggal di dunia yang sangat mungkin menggelisahkan dirimu.
Ini
adalah sebuah damai sejahtera yang hanya dapat datang dari sorga dan hanya
dapat dimiliki oleh manusia yang telah mengalami rekonsiliasi atau pendamaian dengan Bapa
saja:
Lukas 2:14 Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
Apakah
mungkin ada damai sejahtera semacam ini secara aktual?
Jawaban untuk pertanyaan ini pun sama dengan pernyataan Yesus bahwa damai sejahtera yang darinya adalah tidak seperti di dunia ini:
Eksistensi
damai sejahtera Allah tidak dapat
digugat atau diguncangkan oleh segala hal situasional di dunia ini. Jika dunia memahami
damai sejahtera adalah hati damai karena
kebutuhan hidup tersedia secara aman atau pikiran tenang karena memiliki
tabungan masa depan yang memadai, maka tidak berlaku bagi damai sejahtera yang
diberikan oleh Yesus.
Ketika
malaikat besar bala tentara sorga berkata “damai sejahtera di bumi diantara manusia
yang berkenan kepada-Nya,” terkait kelahiran Yesus Kristus
(Lukas 2:11), maka jelas Bapa menyandarkan damai sejahterah itu bukan pada bumi atau apa yang ada atau akan bumi
lakukan, tetapi memang hanya terkait
pada Yesus Kristus.
Jadi memang, ketika Yesus berkata “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu," BUKAN sebuah klaim dirinya yang mengada-ada! Sejak kelahirannya di bumi ini, malaikat bala tentara sorga telah mendeklarasikan damai sejahtera bagi manusia terkait dirinya. Yesus adalah sumber dan faktor tunggal damai sejahtera itu sendiri. Dia adalah damai sejahtera sendiri; dia telah memberikan dirinya sebagai damai sejahtera itu sendiri.
Semakin
otentik perkataan Yesus ini, sebab dia mengemukakan hal ini pada momen-momen
yang paling kritikal bagi murid-muridnya, sebab ini dikatakannya menjelang
Yesus ditangkap untuk mengalami
penderitaan dan cemooh hingga disalib, mati dan dikubur, lalu bangkit dan
kemudian pergi kepada Bapa.
Yohanes 14:28 (28)Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.(29) Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.(30) Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.(31) Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
Karena Yesus adalah damai sejahtera itu sendiri dan
faktor utama damai sejahtera itu, maka
apapun yang terjadi pada diri Yesus akan berdampak pada setiap murid-muridnya. Maka
penting sekali bagi Yesus untuk menjelaskan apa yang harus terjadi sebelum semuanya terjadi, sebagai sebuah penjaminan olehnya!
Terkait
apa yang harus terjadi pada dirinya, sang Damai Sejahtera, maka dia menegaskan lima
hal penting:
- Yesus memastikan bahwa dia akan kembali lagi terkait “Aku pergi.” (ayat 28)
- Yesus menyatakan bahwa setiap yang mengasihi dia pasti akan bersukacita terkait kepergiannya, sebab Yesus pergi kepada Bapa.
- Yesus memberikan sebuah penjaminan yang mengamankan hari ini dan masa depan para murid yang percaya kepadanya bahwa apa yang akan terjadi, SEKARANG dikemukakannya SEBELUM hal itu terjadi, supaya mereka percaya. Bukan sebaliknya malah bimbang dan meragukan diri Yesus.
- Yesus memberitahu bahwa apapun yang akan dilakukan penguasa dunia ini terhadap dirinya, bagaimanapun hal itu terlihat dan bagaimanapun hal itu sedemikian aktualya, sama sekali tidak berarti penguasa dunia berkuasa SEDIKITPUN atas dirinya.
- Yesus menegaskan, semua itu dapat terjadi karena Yesus melakukan apa yang diperintahkan Bapa kepada-Nya, dengan maksud agar dunia tahu bahwa Yesus mengasihi Bapa!
Yesus sebagai damai sejahtera itu
sendiri dan sumber damai sejahtera yang divine serta sekaligus faktor damai sejahtera yang tak dapat digugat oleh situasi apapun di dunia
ini, secara tegas dalam sebuah kepastian memberikan sebuah landasan damai
sejahtera yang aman dan tak dapat dicuri. Inilah damai sejahtera
yang diberikan oleh Yesus kepada murid-muridnya dan setiap orang yang telah
dipilihnya menjadi sahabat-sahabatnya.
Bagaimana dengan
anda? Apakah dunia ini
dengan segala kesenangan dan kesejahteraannya yang dapat diraih dengan kerja
keras masih menjadi sumber damai sejahteramu? Ataukah Yesus telah menjadi yang
terutama dan tak tertandingi sebagai sumber damai sejahteramu. Marilah kita bersama-sama mengarahkan
diri kita hanya kepada Yesus yang telah memberikan kepada kita damai
sejahteranya untuk kita sebagai orang-orang percaya.
Amin
No comments:
Post a Comment