Oleh : Martin Simamora
Pikiran-Ku
Bukan Pikiranmu (2) : Anda Ingin Lega? Pikullah Kuk-Ku!
Bacalah
lebih dulu bagian 1
Setelah
Yesus menyatakan bahwa dirinya adalah
Roti yang turun dari sorga, jenis roti yang tidak sama seperti yang telah
dimakan nenek moyang mereka yang tetap
mati setelah memakannya, sebaliknya jika memakan Yesus (Roti) justru akan hidup
selama-lamanya (Yohanes 6:58)? Bagaimanakah
reaksi para pendengar?
BANYAK yang mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut dia? Perkataan Yesus membuat
pendengarnya menjauhinya dan tidak
menyukainya! Tepat seperti manna yang dibenci dan tak diinginkan oleh
orang-orang Israel kuno.
Perkataan-Nya
yang Keras, Yesus Roti Yang Dijauhi
Dan kasih
Karunia-Nya
Sejatinya manna yang turun
dari sorga itu adalah asing dan memuakan orang-orang Israel kuno, pun demikian dialami
oleh Yesus yang memperkenalkan dirinya sebagai roti yang
turun dari sorga dan asing bagi dunia
ini, sebab dia bukan berasal dari dunia ini seperti Yesus kemukakan sendiri :
- Yohanes 8:23 “...Aku bukan dari dunia ini”
- Yohanes 18:36 “Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini...”
Sebagaimana dahulu dengan nenek moyang orang Israel mengalami
sebuah konflik yang tajam, maka demikian juga dengan orang-orang Israel era
Yesus pun mengalaminya.
Pikiran-Ku bukan pikiranmu. Hal ini terungkap
apa adanya dari bibir para
pendengarnya dengan berkata: “Perkataan
ini keras, siapakah yang sanggup
mendengarkannya (Yohanes 6:60)?“ Tidak ada yang sanggup memahami apa
yang menjadi pikiran Tuhan, tidak nenek
moyang mereka dan juga tidak mereka saat itu ketika berhadap-hadapan dengan
Yesus.
Hal yang mencengangkan
adalah :sama seperti nenek moyang mereka yang muak dengan roti –manna dari
sorga, maka demikian juga dengan
orang-orang Israel kala berhadap-hadapan dengan Yesus, Roti yang turun dari
sorga, muak atau menjauhkan diri dan tidak lagi mengikut Dia (Yohanes 6:66)!
Pemikiran para murid tidak
sanggup menahan kuasa perkatan Yesus yang mengkonfrontasi diri mereka (bandingkan
dengan Yesaya 55:11) dan
akibatnya banyak murid yang memilih mundur dan tidak lagi mengikut-Nya (Yohanes
6:60); ini lebih dari sekedar keras sebab yang dikatakan oleh Yesus jauh sekali
dari apa yang menjadi pemikiran para pendengar Yesus.
Yesus tahu
sekali bahwa perkataan-Nya teramat janggal dan teramat menggoncangkan iman mereka.
Mengatakan diri-Nya sebagai roti yang turun dari sorga dan memperbandingkannya
sebagai roti yang jauh lebih berkualitas saja sungguh hal yang tidak main-main.
Apalagi menyatakan jikalau menyatakan dirinya naik ke tempat di mana ia sebelumnya
berada?. Mengatakan hal itu maka Yesus lebih mempertajam lagi
persilangan pemikiran para murid dengan diri-Nya terkait siapakah dirinya atau
dengan kata lain Yesus sedang memperhadapkan dirinya yang mustahil diraih oleh
hikmat manusia!
Yohanes 6:62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
Tentu saja hal itu akan jauh lebih
menggoncangkan (Yohanes 6:61) lagi! Tak akan ada yang sanggup bertahan dengan
Yesus, tak seorangpun! Hal ini memang
sebuah fakta yang misterius bagi
eksistensi manusia sebagai
makhluk berakal budi yang memiliki kemampuan berasio untuk melakukan
pertimbangan-pertimbangan dan memutuskan keputusan-keputusan terbaik.
Problem terbesar bagi manusia adalah
ketaksanggupan rasio atau alam berpikir
manusia untuk memahami Yesus adalah Roti
yang turun dari sorga dan jikalau
melihat tempat di mana Ia sebelumnya berada? Adakah manusia yang sanggup
mengukur tingginya pikiran Allah yang seperti tingginya bumi dari langit?
Adakah yang sanggup mengukur dan menentukan dimanakah kesudahan langit itu?
Problem terbesar bagi manusia adalah tak mungkin akal budi manusia dapat memahami gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran Yesus yang bagaimanapun, oleh sebab fakta yang telah dia kemukakan sendiri: (1)Dia bukan dari dunia ini dan (2)kerajaannya bukan dari dunia ini! Ini adalah situasi yang mematikan sebab tak ada yang dapat menjangkau sorga apalagi gagasan sorga. Pikiran-Ku bukan pikiranmu.
Problem terbesar bagi manusia adalah tak mungkin akal budi manusia dapat memahami gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran Yesus yang bagaimanapun, oleh sebab fakta yang telah dia kemukakan sendiri: (1)Dia bukan dari dunia ini dan (2)kerajaannya bukan dari dunia ini! Ini adalah situasi yang mematikan sebab tak ada yang dapat menjangkau sorga apalagi gagasan sorga. Pikiran-Ku bukan pikiranmu.
Bahkan tak juga kala sang
Firman berinkarnasi sehingga dapat bercakap tatap muka dengan manusia. Lihatlah
ketika Roti yang turun dari sorga ini
berkata :
Yohanes 6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
NIV The Spirit gives life; the flesh counts for nothing. The words I have spoken to you--they are full of the Spirit and life.KJ It is the spirit that quickeneth; the flesh profiteth nothing: the words that I speak unto you, they are spirit, and they are life.
Bagi Yesus sang Roti yang
turun dari sorga, daging SAMA SEKALI
TIDAK BERGUNA. Yesus sedang membawa sebuah gagasan dari sorga yang sedang
menghantam gagasan dunia ini dalam sebuah
cara yang akan dikatakan oleh dunia saat ini sebagai fanatik, iman
buta, iman miskin atau bahkan iman yang naif! Tetapi
apapun yang akan saya dan anda katakan terkait hal ini. Hanya meneguhkan fakta
yang tak dapat disingkirkan bahwa pikiran-Ku bukan pikiranmu.
Problem bagi manusia adalah:
Yesus datang tidak memberikan sebuah pengharapan untuk menikmati makanan yang
gurih dan lezat, sebab sebetulnya Yesus sedang menghadirkan kerajaan sorga
beserta dengan gagasan-gagasan dan ketentuan-ketentuannya yang asing. Bagaimana
mungkin Yesus mengatakan daging SAMA SEKALI TIDAK BERGUNA? Tidak ada yang sanggup untuk menerima
gagasan-gagasan Yesus dan kerajaan-Nya terkait kehidupan kekal yang hanya dapat
dimiliki dengan memakan makanan dari sorga dimana makanan dari dunia ini sama
sekali tidak ada nilainya bagi kekekalan.
Pikiran-Ku bukan pikiranmu. Ini sudah menjadi hal yang teramat sukar jika sudah
dikatakan pikiran manusia bukan pikiran Tuhan, sebab yang sedang dibicarakan
adalah pikiran Sang Pencipta dan ciptaan-ciptaan:
- Ayub 37:23 Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami
- Mazmur 77:19 Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan
- Matius 11:27 tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak
Ini bukan sekedar masalah pikiran atau
apakah anda sepikiran dan sejiwa dengan Allah seolah-olah ada bagian yang
secara independen harus atau bergantung pada dirimu agar bisa sepikiran dan
sejiwa dan seperasaan dengan Bapa.
Walau memang dikatakan Pikiran-Ku bukan pikiranmu; Sejatinya merupakan 2 hal yang tak dapat dan tak mungkin untuk diperbandingkan walau subyeknya adalah pikiran sebab sebetulnya hanya ada satu subyek pada relasinya, yaitu sang Pencipta itu sendiri. Ini adalah sebuah kemustahilan untuk sedikit saja percaya bahwa manusia sebagai ciptaan atau obyek dapat memahami apa yang menjadi gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran Yesus, secara independen dalam sebuah kemungkinan yang sangat baik.
Walau memang dikatakan Pikiran-Ku bukan pikiranmu; Sejatinya merupakan 2 hal yang tak dapat dan tak mungkin untuk diperbandingkan walau subyeknya adalah pikiran sebab sebetulnya hanya ada satu subyek pada relasinya, yaitu sang Pencipta itu sendiri. Ini adalah sebuah kemustahilan untuk sedikit saja percaya bahwa manusia sebagai ciptaan atau obyek dapat memahami apa yang menjadi gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran Yesus, secara independen dalam sebuah kemungkinan yang sangat baik.
Apakah yang dapat dilakukan oleh
manusia jika dinyatakan:
(1)Yang
Mahakuasa TIDAK DAPAT dipahami manusia
(2)Jalan-jalan
atau cara-cara-Nya TIDAK ADA YANG DAPAT menyelaminya
(3)TIDAK
SEORANGPUN MENGENAL Anak, SELAIN BAPA!
Jika memang faktanya HANYA
BAPA YANG MENGENAL ANAK atau dengan kata lain, walaupun anda setiap hari
serumah dengan Yesus saat di bumi maka
itu bukan satu jalan untuk mengenal Yesus, sebab HANYA BAPA. Ini
menutup segala bentuk kemungkinan yang bagaimanapun bagi seorang manusia
untuk dapat mengenal Yesus sebagaimana Bapa!
Pikiran-Ku bukan pikiranmu. Jika demikian
adanya, maka apalagi yang tersisa bagi manusia? Apalagi yang dapat diharapkan
melihat fakta manusia yang demikian malangnya? Jawabnya: Hanya jika Tuhan melakukan sesuatu atas
kemustahilan yang memenjarakan manusia! Tidak bisa tidak! Maka kita melihat sebuah
pernyataan yang menjelaskan bahwa memang hanya ada satu-satunya jalan keluar
atas masalah ini dan itu bersumber dari Tuhan dan hanya oleh Tuhan dan manusia
tidak dapat berbuat apapun sama sekali. Demikianlah Yesus mengatakan terkait
mengenal dirinya:
Matius 11:27 “tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.”
Apa solusinya? KEBERKENANAN
ANAK UNTUK MENYATAKANNYA! Pikiran-Ku bukan pikiranmu!
Itu sebabnya ketika Yesus
menyatakan dirinya adalah Roti yang turun dari sorga dan dapat memberikan
kehidupan kekal, akan ada 2 kelompok
pendengar, yaitu yang percaya dan yang
tidak percaya :
Yohanes 6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
Mengapa tidak percaya? Ada
apa? Jika memang masalahnya adalah ini terkait pemikiran sang Pencipta yang
MUSTAHIL UNTUK DIPAHAMI maka problem ini hanya punya solusi tunggal,
yaitu dari pihak sang Pencipta. Dan beginilah Yesus menyingkapkannya:
Yohanes 6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
Telah
kukatakan? Apa yang telah dikatakan sebelumnya oleh Yesus?
Yohanes 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku
Kelompok kedua atau yang
percaya hanya akan muncul kala memang Anak berkenan untuk menyatakannya, mereka
adalah orang-orang yang bertahan dan
dapat menerima perkataan keras itu:
Yohanes 6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"Yohanes 6:68-69 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
Mengapa 12 murid itu tidak
pergi seperti banyak murid-murid yang
pergi? Apakah karena PEMIKIRAN mereka sedemikian briliannya sehingga dapat
mencerna pikiran yang keras itu? Demikiankah? Mari kita lihat apakah jawab
Yesus:
Yohanes 6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini?
Bukan ternyata, tetapi oleh
sebuah tindakan Yesus yang memungkinkan 12 muridnya tidak pergi dan memiliki
pengertian yang seiring atau selaras dengan Kristus, tidak luncas! Yaitu YESUS
TELAH MEMILIH MEREKA. Ini memang sama sukarnya dengan memahami Yesus adalah
roti yang turun dari sorga, roti yang
barang siapa memakannya akan memiliki hidup kekal.
Hanya jika dikaruniakan oleh
Bapa maka problem yang mustahil dijembatani oleh manusia dapat dituntaskan.
Jangan
sekali-kali berpikir bahwa dengan demikian maka sia-sia manusia memiliki akal
budi. Kalaupun diasumsikan semua manusia memang benar-benar mencari Allah (bandingkan dengan
Roma 3:11) maka faktanya tak satu orangpun akan sanggup memahami pemikiran sang
Pencipta dan tak satu orangpun dapat mengenal Anak selain Bapa. Ini adalah
situasi di Bumi yang membutuhkan solusi dari Sorga. Tindakan Allah yang bernama “mengaruniakan”
adalah solusi dari sorga. Menegaskan Pikiran-Ku bukan pikiranmu.
Yesus Yang Melegakanmu Dengan Memikulkan Kuk, Bukan
Melepaskannya Darimu
Ada satu bagian penting yang akan sangat membantu kita dalam memahami bagaimana dalam mengikut Yesus, depedensi atau kebergantungan yang totalitas terhadap Dia sebagai faktor utama yang membuat anda dapat menjadi pengikutnya terdemonstrasi dengan kuat.
Bajak yang dihela kerbau pada era Yesus, pada budaya pertanian setempat Credit: Palestine Exploration Fund, Quarterly Statement 1891, London Society Office 24, Hanover Square W |
Tidak seperti apa yang menjadi pemikiranmu yang menyatakan penting untuk pertama-tama manusia memiliki “capital” atau”modal” dasar pada dirinya sendiri sehingga dia dapat menjadi pengikut. Modal pada dirimu yang bagaimanapun TIDAK BERGUNA, sama seperti Yesus berkata bahwa Daging SAMA SEKALI TIDAK BERGUNA kala berbicara bagaimana memiliki kehidupan kekal.
Satu bagian yang akan
menunjukan bahwa memiliki pikiran atau sepikiran atau seritme dengan pikiran,
perasaan dan kehendak Bapa, tidak sama
sekali pada kepemilikan “capital: atau “modal” dasar yang harus engkau miliki
atau usahakan atau engkau bangun dengan penuh disiplin. Ini bukan soal
pemilikan capital dasar olehmu sehingga
engkau dapat. Tetapi sepenuhnya harus DIMULAI DAN DIPIMPIN OLEH YESUS TANPA
SEDETIKPUN TERLEPAS DARINYA.
Mari kita mengarahkan perhatian kita:
Matius 11:28-30 “(28)Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.(30) Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Apa pendapatmu bila
mendapatkan seseorang letih lesu dan berbeban berat?
Tentu saja anda akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan kelegaan dan ketenangan.
Tetapi bagaimana caranya?
Bagaimana cara Yesus? Pikiran-Ku bukan pikiranmu. Ini
bagi siapapun pembaca akan mendapatkan gagasan atau pemikiran Yesus yang
semacam ini adalah hal yang ambigu. Bagaimana mungkin solusi bagi orang yang letih lesu dan berbeban berat
digambarkan dengan cara Yesus memasangkan kuk bagaikan pada seekor kerbau
membajak tanah.
Kuk pada Matius 11:29 adalah ζυγός – zugos yang bermakna beban berat atau sepasang neraca atau sepasang kuk kayu yang dipasangkan pada leher-leher kerbau penarik sehingga hewan itu dapat menariknya bersama-sama. Anda dapat membaca perihal ini di sini.
- Apa yang spektakuler adalah kuk dalam penggambaran Yesus,dengan demikian, tak hanya dipasangkan pada leher anda tetapi juga pada leher Yesus. Darimana kita tahu? Yesus berkata “beban-Kupun ringan.” Anda berpasangan dengan Yesus dalam memikul beban. Solusi anda untuk menanggulangi permasalahan hidupmu dalam perjalanan imanmu tidaklah olehmu sendirian; beban hidupmu atau tantangan hidupmu sebagai orang beriman adalah tetap bergerak hidup menghadapi permasalahan dan segala tantangan yang bagiamanapun juga bersama dengan Yesus.
- Apalagi yang spektakuler? Anda dalam memikul kuk tidak sekedar memikul kuk dan bergerak sesuai apa yang baik menurutmu dan dalam caramu sendiri, sebab Yesus berkata:BELAJARLAH PADA-KU. Yesus adalah sentral dan sumber kemampuanmu untuk memikul kuk itu dan anda tidak bisa dan tidak boleh membayangkan dalam memikul kuk itu anda sendirian atau anda tidak memikulnya sama sekali sebab telah digantikan oleh Yesus. Perhatikan bahwa Yesus adalah guru dan satu-satunya sebab tidak ada guru lain dalam hal ini; perkataan dan instruksinya adalah panduan bagimu dalam memikul kuk tersebut. Bandingkan dengan “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku- Yohanes 8:31.” Anda harus bersatu dengan Yesus, dan dalam hal ini HANYA Yesus yang bisa menyatukan dirinya denganmu dalam kuk tersebut : “Pikullah kuk yang Kupasang –ayat 29 .“
Yesus yang memasangkan kuk
itu; Yesus yang mengajarkanmu dalam sebuah persatuan yang sempurna dimana anda
ada bersama-sama dengan Yesus –Yesus ada mendampingi anda dalam memikul kuk
yang Dia sendiri kenakan.
Apa
hasilnya? Setiap orang yang berpasangan atau disandingkan atau disatukan
dengan diri-Nya akan mengalami:
- Kelegaan (ayat 28)
- Jiwamu mendapatkan ketenangan (ayat 29)
- Beban itu bukan lagi sesuatu yang menyiksa dan memutusasakan tetapi enak
Perintah-perintah
Yesus dengan demikian dikatakan mudah bukan karena pertama-tama mudah oleh
sebab enteng atau remeh seperti mengangkat barbel 1Kg.
Bukan! Tetapi Yesus ada beserta atau berada didalam kehidupan kita dan dia ada
didalam kehidupan kita.
Ada interaksi dimana interaksi itu adalah “belajarlah padaku” dalam sebuah persatuan yang intim yaitu dalam satu kuk yang sama
dimana anda tidak mungkin melangkah kakimu, mengarahkan pandangan matamu ke
arah yang berbeda (dengan Yesus), sesuai selera atau hasratmu oleh sebab Yesus
mengikatkan dirinya kepadamu; anda harus berjalan sesuai dengan rel atau jalan
yang Dia tentukan harus anda lalui BERSAMA DENGAN DIA!
Bukan hanya harus sepikir dan sejiwa tetapi juga selangkah. Hal mustahil menjadi kenyataan oleh sebab Yesus yang memasangkan kuk itu; Yesus yang menarikmu kepadanya sehingga dalam persekutuan yang demikian!
Bukan hanya harus sepikir dan sejiwa tetapi juga selangkah. Hal mustahil menjadi kenyataan oleh sebab Yesus yang memasangkan kuk itu; Yesus yang menarikmu kepadanya sehingga dalam persekutuan yang demikian!
1Yohanes 5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,
Mengapa
tidak berat? Sebab Yesus
bersama denganmu dan anda belajar dari dirinya dan dia
sendiri mengatakan bahwa perintah-perintah itu bukanlah berat tetapi melegakan,
menenangkan dan enak. Semua karena Yesus. Pikiran-Ku bukan pikiranmu.
Yesus memang tidak pernah
memberikan gagasan yang menyenangkan
hasratmu, bahkan dia berkata daging sama sekali tidak berguna terkait
kehidupan kekal. Itu sia-sia. Di dunia ini, Yesus adalah penolongmu dan
pembebasmu, tetapi bukan seperti yang anda pikirkan dan maui. Seperti
halnya TUHAN hanya memberikan manna yang rasanya sangat membosankan
maka pada akhirnya jika tidak memiliki persekutuan dengan Allah maka yang ada
hanyalah orientasi duniamu akan mengendalikan hasratmu terhadap Tuhan; anda
akan jenuh dan letih dan mengakhiri perjalananmu bersama Yesus dan undur tak pernah mengikutnya lagi. Solusinya hanya dari Allah, bahwa Dia
harus menarikmu dalam persekutuan dengan Anak sehingga dunia ini tak
akan bisa merampasmu (Yohanes 10:29)
sebab dunia harus berhadapan dengan Yesus yang se-kuk denganmu; sebab dunia ini
harus menghadapi Yesus yang mengajarmu
dalam persekutuan”kuk” yang
Dia kenakan sendiri.
Inilah kunci sukses untuk sepikiran dengan Tuhan; inilah kunci untuk memiliki perasaan Kristus; inilah kunci untuk seirama dengan Tuhan sementara anda melakukan perjalan di dunia fana ini dalam persekutuanmu dengan Kristus. Anda tidak sendiri dan tidak akan sendirian dalam memikul kukmu!
Sanggupkah anda
berkata sesungguh-sungguhnya dan memahaminya dengan segenap pikiranmu?
Yohanes 6:68 “...Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; “
Kepada siapakah anda mencari kehidupan kekal? Benarkah hal itu adalah prioritas mulia dalam hidupmu yang sesungguh-sungguhnya didambakan untuk anda raih dan capai? Anda membutuhkan Bapa menarikmu kepada Yesus dengan demikian! Dan anugerahnya tetap ada hingga saat ini, berdoalah kepada-Nya sebab dialah pengharapan yang ada dan satu-satunya!
Bersambung ke Bagian 3
Amin
No comments:
Post a Comment