Oleh: Martin Simamora
Mari
kita membaca ini dengan segenap diri kita:
Efesus 2:1-2,4-6 (1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.(2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka....(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,(5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan—(6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
Apa menurutmu Yesus adalah seorang Pemenang? Maka jawab yang segera
meluncur dari bibirmu adalah Paskah, kebangkitan Yesus dari kematian; dan itu bermakna Allah yang hidup, pengampunan dosa, kubur
kosong dan kematian yang telah ditaklukan. Dalam sebuah kalimat : Yesus adalah
Pemenang.
Tetapi, benarkah memang ini
jawaban seungguh-sungguhnya? Jawaban yang memang sungguh-sungguh anda pahami, yang dengan jawaban itu kita dapat
melakukan sesuatu? Apakah jawaban-jawaban itu
merupakah kalimat yang gamblang dan dapat dipahami?
Kemenangan
Yang Bersanding Dengan Realita Pahit
Bukankah jawaban-jawaban
tersebut merupakan jawaban yang memusingkan kepala, kata-kata yang saling
bertautan satu sama lain, yang hanya akan membawa kita semakin dalam saja.
Mungkinkah kita akan berkata
kepada diri sendiri “Kami sudah kenyang dengan pertanyaan usang ini, berbagai
hal mengenai hidup yang sukar untuk
dijelaskan yang telah memusingkan kita sehari-hari? kami tidak peduli untuk berurusan
dengan pertanyaan usang ini, dan juga tidak peduli dengan pertanyaan-pertanyaan
yang lebih baru dan besar.
Hidup ini tidak mudah dan tidaklah cerah. Anda
berangkali akan berkata bahwa saya hanya punya sedikit terang, dan saya pergi
ke gereja dengan sebuah harapan dapat menerima lebih banyak terang, sehingga
terang kecil yang saya miliki tidak lebih redup lagi, atau DICURI dari saya.
Bagaimana dengan anda?
Apakah demikian juga pikir anda?
Berangkali anda berada dalam
sebuah kebimbangan yang begitu dalam.
Anda mungkin tidak memahami hidup dan tidak memahami dirimu sendiri. Anda
ketakutan dengan hidup yang sedang anda jalani.
Anda melihat begitu banyak
bayang-bayang gelap melingkupi dirimu
yang mana begitu sukarnya untuk menemukan solusi atau jalan keluarnya.
Pada akhirnya anda akan
mulai terpojok dan mulai bertanya, apakah memang sungguh-sungguh ada jalan
keluar itu? Apakah hidup ini memiliki sebuah makna atau arti?
Dan
kala tiba hari Paskah, semua berkata : Tuhan, Tuhan yang hidup itu eksis/ada.
Tuhan itu hidup. Tuhan menang! YA................ itu yang saya pertanyakan!!! Teriakmu tak tertahankan.
Itulah
pertanyaan yang anda simpan rapat-rapat dalam dirimu agar tak merembes ke khalayak umum. Saya
berjuang untuk percaya bahwa Tuhan itu hidup, Dia eksis dan Dia menang!
Anda akan terus berkata
begini : tidak ada saya jumpai dalam Alkitab atau dari pengkhotbah sebuah asumsi
yang dapat menolong saya mengatasi kesulitan-kesulitan hidupku.
Baginya kegelapan semakin
ekstrim kala anda berkata demikian bahwa Tuhan itu ada dan hidup dan menang!
Itu hanya menimbulkan luka-luka baru.
TUHAN YANG HIDUP.......ohhhhh.... andaikan saja
aku dapat memahaminya! Andaikan saja
TUHAN YANG HIDUP itu berkata sesuatu kepadaku sekarang ini juga!
Oh....berangkali saja anda berbeda dengan yang lainnya. Anda kan seorang yang aktif, anda kan seorang yang ambisius. Anda adalah tipe orang yang berjuang keras untuk maju. Tetapi anda menggaruk-garuk dibawah kegagalan-kegagalan dan kelemahan-kelemahanmu, dan dengan semua kemajuan –kemajuan yang anda telah raih masih saja anda menggaruk-garuk dibawah kegagalan-kegagalan dan kelemahan-kelemahanmu.
Oh...berangkali anda melakukan sebuah pelanggaran atau dosa
yang hebat sehingga dikutuk Tuhan.
Ya..anda nggak tahu soal ini sebab anda tak menyadarinya! Orang lain yang bisa
melihat itu. Anda itu kena kutuk. Ada
cacing-cacing yang lagi menggerogoti akar pohon kehidupanmu sehingga anda tidak
bisa berkembang dan bertumbuh dalam
hidupmu! Dan anda tidak tahu bagaimana mengatasinya! Kamu—dirimu yang lebih
baik—sedang terantai di sebuah Aku yang
lain, Aku yang sangat tidak disukai oleh semua sahabat dan keluarga. Kamu, dirimu yang dalam kemalangan
teramat berat, siapakah yang akan membebaskanmu dari tubuh kematian ini? Dan lagi, tiba PASKAH dan berkata:
Pengampunan atas dosa-dosa dan rantai-rantai telah diputuskan! Jika Tuhan bersama kita, siapa yang dapat melawan kita? Yes..teriakmu denga lega. “Betapa indahnya yang akan kualami, tetapi yang ada hanyalah bebanku, kemalanganku sehingga aku tidak mengalami apapun juga yang melegakan itu.
Teriak sukacita itu tidak
dapat mengalir deras dalam pengalaman hidupku dan akhirnya hanyalah rentetan
kegagalan-kegagalan yang tak lagi terhitungkan jumlahnya. Biarlah teriak
sukacita itu tetap diteriakan oleh yang akan mengalaminya, tetapi tidak
bagi saya.
Berlawanan dengan hal ini,
pengampunan bermakna kemerdekaan, dan akulah yang pertama kali akan memahami
apakah itu rantai-rantai dan pagar-pagar
yang membelenggu ketika kita
membicarakan kemerdekaan.
Atau, pada akhirnya kami memang
harus mati. Momentum kegelapan yang tak pernah dikisahkan akan
mendatangi kami semua, ketika kesudahannya
tiba. Di tempat dimana dunia ini akan tenggelam dan dimana kita
harus menawarkan selamat tinggal dengan
realita-realita dunia dengan semua bayang-bayang dan cahayanya. Kemana
kita kemudian akan pergi? Apa yang tersisa bagi kita? Dari posisi kita yang
seperti ini maka jawabnya “ TIDAK ADA!”
Sejauh pemikiran dan
kehidupan manusia dapat menjangkaunya,
itulah kata terakhir yang dapat kita miliki! Batu nisan dan seuntai bunga,
hanya itu yang tersisa bagi kita pada posisi itu.
Oh.... misteri kematian yang
memusingkan, Oh....misteri kehidupan yang memusingkan yang akan menghadap kita
di pintu keluar kehidupan. NAMUN
DEMIKIAN, lagi, Paskah datang mengatakan
kata-kata yang tak terdengar tentang kematian yang telah ditaklukan, kubur
kosong, dan kata-kata ini adalah bagi kita semua, ini adalah kata-kata yang tak
terdengar, ini adalah kata-kata yang paling sukar untuk dipercayai. Siapa yang
dapat memahaminya? DIMANA SEMUA BERAKHIR,
ADA SUNGGUH-SUNGGUH PERMULAAN. Apakah kita tak tergoda untuk berkata: ”ah...sudahlah
hentikan omongan ini!” Kita sudah pernah membicarakan sekali semuanya soal misteri hidup yang
memusingkan ini. Kamu hanya membuka luka lama saja dengan membicarakannya!
Kesimpulan final dari semua ini adalah apa yang
dikatakan pada kita kala Paskah: YESUS PEMENANG! Yesus......??? Tidakkah dia ini lahir dalam sebuah
kerendahan yang demikian hina, yang telah mati di kayu salib meneriakan
teriakan Allah yang meninggalkannya, Dia yang telah mengampuni dosa tetapi yang
telah terjatuh menanggung dosa, Dia sang rendah hati, telah dipukuli oleh apa
yang harus dijalaninya;dan semua ini disarati dengan kesedihan mendalam,
tidakkah Dia adalah manusia dari Nazareth yang kehidupannya paling disarati dengan berbagai kemalangan memilukan? DAN DIA DIDAULAT PEMENANG?
Perhatikan baik-baik! Ketika
anda membaca :
(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,(5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan—(6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga
Maka maknanya sangat gamblang dan tidak perlu memusingkan kepala. Kebangkitan adalah hal yang literal bukan sebuah makna yang lebih rendah seperti kelanjutan hidup secara spiitual. Kebangkitan memang benar bangkit dari kematian. Kematian telah ditaklukan!
Apa yang terjadi pada Yesus
hanya memperjelas fakta bahwa dunia ini
memang disarati oleh berbagai tragedi, bahwa HIDUP INI MEMANG DALAM TAWANAN
TRAGEDI DAN KESEDIHAN DAN DOSA. Hidup di dunia ini disandera dengan misteri
kematian dan kehidupan yang memusingkan setiap penduduknya, sehingga tak
mengherankan jika hidup dalam dunia yang
dijejali oleh keraguan dan batu nisan kubur pada akhirnya adalah hidup yang
melintas di bumi menuju kematian.
Begitu nyata bahwa misteri hidup ini pada akhirnya akan berujung pada batu nisan dimana tubuhmu akan dibaringkan kelak, kala saatnya datang! Kecuali anda dapat memiliki DIA YANG TELAH MENAKLUKAN KEMATIAN!
Begitu nyata bahwa misteri hidup ini pada akhirnya akan berujung pada batu nisan dimana tubuhmu akan dibaringkan kelak, kala saatnya datang! Kecuali anda dapat memiliki DIA YANG TELAH MENAKLUKAN KEMATIAN!
Renungkanlah!
Kamu
dahulu
sudah mati ... Tetapi Allah telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun
kita telah
mati oleh
kesalahan-kesalahan kita
Amin
Rujukan:
Jesus
Is Victor, Karl Barth, AChorus of Witnesses: Model Sermons for Today's Preacher edited by Thomas G. Long, Cornelius Plantinga
Bacalah
juga :
No comments:
Post a Comment