F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Hymnal. Show all posts
Showing posts with label Hymnal. Show all posts

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (10): Lebih Besar Daripada Hidup Walau Mati



Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (10): Lebih Besar Daripada Hidup Walau Mati
credit: Gislain and Marie David de Lossy- zaventern, Belgium
Bacalah lebih dulu bagian 9

Salah satu pilar yang tak dapat dipisahkan dari Yesus Kristus kala membicarakannya adalah, bahwa dirinya adalah hidup atau dia adalah sumber hidup. Dan ini bukan sebuah hidup yang dapat dikalahkan atau ditaklukan atau memiliki sebuah titik-titik kematian dalam durasinya. Rasul Yohanes dalam Injilnya memberikan sebuah penggambaran yang luar biasa terkait hal ini, begini dia melukiskannya :

Yohanes 1:4-5 “(4) Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.(5) Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Tahukah anda,  bahwa apa yang dituliskan Yohanes sekalipun indah namun sangat sukar untuk dipahami, bagaimana bisa di dalam diri manusia Yesus ada sebuah hidup yang sedemikian kuat atau dahsyat. Yohanes menautkan hidup  yang ada di dalam  Yesus dengan terang dan bercahaya di dalam kegelapan. Bahkan kegelapan itu tidak menguasainya. Tak ada yang dapat melukiskan hal indah ini sebab otak manusia akan gagal untuk melangkah maju. Ini adalah bagian terbaik dari keindahan yang tak ada satu gambarpun dapat mengekspresikannya (ungkapan ini, saya kutip dari Francis BaconThe Best Part of Beauty is That Which No Picture Can Express”).

Siapakah Yesus bagimu? Ini hal terutama untuk memahami hal ini. Jika Yesus bukan siapa-siapa bagimu selain manusia berkualitas atau selain seorang nabi hanya bagi bangsa Yahudi atau seorang manusia dengan super ego yang ekstrim, maka perihal semacam ini adalah omong kosong saja. Namun, terlepas dari  siapakah dia bagimu, kita akan melihat bahwa  hal ini tidak bertali sama sekali dengan super ego Yesus, NOL BESAR hubungannya!

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (9): Manusia Duniawi Yang Belum Dewasa Dalam Kristus



Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (9): Manusia Duniawi Yang Belum Dewasa Dalam Kristus


Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu- 1Korintus 3:17”


Bacalah lebih dahulu bagian 8
Kita telah melihat sebelumnya bagaimana Yesus begitu peduli dan menjadi sangat murka dengan keadaan bait Allah yang tak lagi seperti yang dimaksudkan-Nya. Tuhan tidak tinggal diam dengan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam bait Allah, Tuhan peduli. Sekarang, jika Paulus mengatakan bahwa dirimu adalah bait Allah, apakah dengan demikian Bapa peduli dengan keadaan hidupmu sebagai bait Allah?


Kerap disangka atau dituding bahwa Kristen yang sejati itu adalah Kristen yang berjuang untuk memiliki dan memastikan kesuciannya atau kekudusannya sendiri. Dengan kata lain seolah-olah suci dan kudus juga adalah salah satu inventaris pusaka yang tersedia di dunia ini dan dapat diupayakan. Kita sudah melihat sebelumnya bahwa Kudus adalah Allah atau dengan kata lain Kekudusan atau Kesucian hanya ada pada Allah dan bukan pada manusia atau dengan kata lain ketika berbicara kudus  sebagaimana di maksud Alkitab, maka itu adalah  hal yang divinitas atau ilahi.


Poin kali ini hendak membidik satu aspek dari  begitu banyak aspek kompleks terkait hal ini, yaitu: apakah kalau dikatakan orang percaya menjadi kudus sebagai sebuah akibat menerimanya dari Tuhan maka  saya tidak lagi perlu memperhatikan bagaimana saya hidup oleh karena sudah dikuduskan?

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (8): Kasih Yesus Bukan Kasih Duniawi



Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (8): Kasih Yesus Bukan Kasih Duniawi



Bacalah  lebih dulu bagian 7

Sekalipun Yesus memiliki klaim yang absolut, namun Yesus  bukanlah penguasa besar dan apalagi memiliki bala tentara yang menggentarkan para lawan. Dia bahkan, dalam hal semacam ini, tak dapat dibandingkan dengan Alexander the Great, Caesaratau Charlemagne yang menjadi inspirasi bagi Napoleon Bonaparte.

Bahkan, mengenai Yesus Kristus, beginilah Napoleon menuturkannya:

I know men and I tell you that Jesus Christ is no mere man. Between Him and every other person in the world there is no possible term of comparison. Alexander, Caesar, Charlemagne, and I have founded empires. But on what did we rest the creation of our genius? Upon force. Jesus Christ founded His empire upon love; and at this hour millions of men would die for Him.”- I Fail To Miss Your Point, p.413, Jim O’Bryon
“Saya mengenal orang-orang dan saya katakan padamu bahwa Yesus Kristus bukan orang-orang kebanyakan. Antara Dia dan setiap orang lain di dalam dunia ini tidak ada ukuran pembandingan yang mungkin. Aleksander, Caesar, Charlemagne, dan saya telah  mendirikan imperium-imperium. Tetapi pada apa kami telah melandaskan ciptaan kami yang jenius? Pada kekerasan. Yesus Kristus telah mendirikan kerajaan-Nya pada kasih; dan pada jam ini ada jutaan orang  rela mati  bagiNya.”

Kita tidak akan melakukan tinjauan pada Napoloen atau Aleksander untuk kemudian kita bandingkan dengan Yesus. Namun dari titik pandang semacam ini  kita akan melihat cara pandang Yesus yang sangat bertolak belakang dengan ekspektasi kebanyakan orang terhadapnya.  Namun apakah Napoleon benar-benar memahami kasih yang dimiliki Kristus? Apakah juga anda? Mari kita  melihat kasih Yesus!

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (7): Kekuatan KEBENARAN Bukan Ditentukan Oleh Daya Nalar Tetapi DIRI Yesus Sendiri



Oleh: Martin Simamora


Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (7):   Kekuatan KEBENARAN  Bukan Ditentukan Oleh Daya Nalar Tetapi DIRI Yesus Sendiri


Bacalah lebih dulu bagian 6
Harus  menjadi peringatan bagi siapapun, sekalipun sangat berguna dan sangat baik untuk bernalar dan berargumentasi secara mendalam dan meluas kala memberitakan dan mejelaskan kebenaran, namun itu bukan samakali parameter untuk menilai bahwa sebuah kebenaran adalah lebih baik dibandingkan dengan kebenaran-kebenaran lainnya. Yesus sendiri bahkan secara absolut menyatakan bahwa dirinya bukanlah salah satu kebenaran diantara kebenaran-kebenaran lainnya, namun satu-satunya. Bahkan dia, Yesus merujukan dirinya sendiri-bukan semata gagasannya, bukan semata perkataanya, bukan semata dia berfirman. Itu sebabnya dia kerap berkata AKULAH atau AKU ADALAH, seperti:

  • Yohanes 6:35 “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi..” (juga diulangi Yesus sebagaimana ayat 48,51)

  • Yohanes 8:12 “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan “

  • Yohanes 10:7 “sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu” (diulanginya pada ayat 9)

  • Yohanes 10:11 “Akulah gembala yang baik...”(diulanginya pada ayat 14)

  • Yohanes 11:25 “Akulah kebangkitan dan hidup..”

  • Yohanes 14:6 “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup...”

  • Yohanes 15:1 “Akulah pokok anggur yang benar...” (diulanginya pada ayat 5)

Dengan kata lain  Yesus hendak berkata AKU ADALAH KEBENARAN, nyata hadir saat ini dan sebuah hal kongkrit tersedia. Bukan lagi  gagasan, pemikiran, konsepsi  yang memerlukan sebuah argumentasi yang meluas. 

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (6): Hal-Hal Mengerikan Di Sekitar Yesus



Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (6): Hal-Hal  Mengerikan Di Sekitar Yesus



Lalu  keluarlah orang-orang  Farisi itu dan  bersekongkolah untuk membunuh Dia – Matius 12:14.”
Bacalah lebih dulu bagian 5
Sekarang, kita akan melihat hal-hal mengerikan di sekitar Yesus. Maksudnya, hal-hal mengerikan itu sangat dekat dengan diri Yesus dan telah diketahui oleh Yesus dalam sebuah cara  yang akan membuat anda dan siapapun akan terhenyak melihatnya. Yesus  dapat dikatakan sebagai manusia yang begitu menguasai peristiwa-peristiwa buruk yang “hilir-mudik” dan berusaha menggagalkan hingga meremukan misi besar yang telah dimandatkan oleh Bapa kepada-Nya. 


Hal-Hal mengerikan itu melibatkan banyak oknum mulai dari orang biasa sampai dengan tokoh-tokoh Yahudi,  para prajurit Roma, bahkan muridnya sendiri, hingga penguasa dalam peristiwa-peristiwa alamiah.

Tak dapat dihindarkan, hal-hal mengerikan disekitarnya merupakan hal-hal yang telah sangat diketahui oleh Yesus secara baik jauh di depan (Yohanes 18:4). Sebuah predestinasi peristiwa-peristiwa mengerikan terjadi di sekitar Yesus. 


Mari kita melihat bagaimana kasih Yesus secara konstan mendatangkan hal-hal mengerikan baginya; kasih Yesus  justru melahirkan kelicikan dan kejahatan-kejahatan terkeji dari dalam hati manusia yang memuncak dalam nafsu dan tindakan.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (5): Pemilihan Oleh Bapa Di Sepanjang Abad



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (5): Pemilihan Oleh Bapa Di Sepanjang Abad

Bacalah lebih dulu bagian 4


Kita telah melihat bagaimana Bapa memiliki kehendak dalam kedaulatan-Nya agar  dari semua yang telah diserahkan-Nya kepada Anak  jangan ada yang hilang.  Ada 2 hal besar  yang dimandatkan atau diserahkan Bapa kepada Anak:

  1. Bapa memberikan atau menyerahkan orang-orang  sehingga menjadi percaya kepada Yesus, dan  Yesus menjamin siapapun yang diserahkan oleh Bapa kepadanya tidak akan dibuang (Yohanes 6:36)
  2. Bapa memandatkan  penjaminan kepada Yesus  agar semua  yang telah diberikan, jangan ada yang hilang (Yohanes 6:39).

Pertanyaan yang  akan mengemuka kemudian, apakah Bapa yang menyerahkan orang-orang kepada atau ke dalam tangan Anak (Yohanes 10:27-28) dan memandatkan penjaminan jangan ada hilang adalah sebuah pola kerja Bapa dan Anak sepanjang masa? Ataukah pola semacam ini hanya terbatas pada murid-murid era Yesus di muka bumi dan hanya bagi murid-murid berkebangsaan Yahudi? Ataukah pola semacam ini menjangkau ke sebuah masa yang jauh ke depan dan kepada seluruh bangsa? Dengan kata lain, apakah dua hal besar  tersebut berlangsung sepanjang masa tak sebatas era Yesus di muka bumi?

Kita akan melihat interaksi antara Bapa dan Anak dalam menyelenggarakan keselamatan dan  bagaimana Bapa menjaminkan keselamatan itu pada diri-Nya sendiri.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (4) : Selamat Di Tangan Yesus. Dahsyatkah Atau... ?



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (4) : Selamat Di  Tangan Yesus. Dahsyatkah Atau... ?

credit: telegraph.co.uk

Yohanes 6:39 inilah kehendak Dia (Bapa) yang telah mengutus Aku... dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang

Yohanes 10:29 “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku... dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.”

Bacalah lebih dulu bagian3

Selamat  Di Tangan Yesus.” Judul ini saya ambil dari sebuah himne Kristen berjudul asli Safe in the Arms of Jesus, sebuah lagu tua yang diciptakan oleh Fanny J. Crosby pada 1870. Lagu ini juga dapat ditemukan dalam Kidung Jemaat, lagu nomor 388: Slamat Di Tangan Yesus. Saya akan  mengajukan sebuah pertanyaan krusial berdasarkan lagu ini, yaitu :Apakah kehebatan TANGAN Yesus? Dengan kata lain anda dapat mempertanyakan sehebat apakah TANGAN Yesus itu?


Pertanyaan ini akan semakin krusial dan otentik jika melihat latar belakang mengapa Fanny J. Crosby yang  lahirpada  24 Maret 1820  mengalami kebutaan sejak masih bayi berusia beberapa minggu saja. Mari kita simak sedikit kesaksian Fanny Crossby :


 "When I was six weeks old a slight cold caused inflammation of the eyes. Our usual doctor was away from home, so a stranger was called in. He recommended the use of hot poultices, which practically destroyed my sight. When this sad calamity became known, the unfortunate man thought it best to leave the neighbourhood, and we never heard of him again."
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9