F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Ahir Zaman dan Kedatangan Yesus kedua kali. Show all posts
Showing posts with label Ahir Zaman dan Kedatangan Yesus kedua kali. Show all posts

0 Tak Diharapkan Namun Begitu Manis & Cerdas Dirancangkan Manusia

Oleh: Martin Simamora & 'Martin's Political Thought"

Ketika Apakah Akan Perang Atau Damai Diandalkan Di Tangan Manusia - Manusia Fana Yang Fasih Mengepalkan Tinju Ketika Bahaya Mengancam

kredit: inserbia.info

Mendengarkan amsal latin yang berbunyi Si vis pacem, para bellum  yang bermakna “If you want peace, prepare for war” atau “jika anda menginginkan damai, bersiaplah untuk perang?” Bagaimana bisa perang dan damai adalah sebuah pasangan yang harus hadir dalam perimbangan yang harus benar-benar dilakukan? Apa yang harus diperhatikan adalah, amsal ini bukan lahir dari sebuah moralitas putih nan suci tetapi lahir dari realitas dunia manusia yang sejak awal belajar bagaimanakah kedamaian bisa ditegakan dengan perang dan dipelihara dengan membangun kekuatan  militer yang terhormat. Negara Kesatuan Republik Indonesia, sejak pemerintahan presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, misalnya telah mencanangkan agar kekuatan militer kita harus memenuhi Minimum Essential Force (MEF), sebagaimana dapat ditelusuri pada “Pidato Presiden RI Pada Penyampaian RUU APBN 2015 Beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR-RI, Jakarta, 15 Agustus 2014.” 

Apakah yang hendak ditunjukan melalui amsal latin tersebut? Hanya ada satu: damai yang diupayakan dunia ini, tidak akan pernah eksis sehingga menciptakan sterilisasi segala rupa dan skala perang di setiap titik dunia ini. Faktanya, damai dalam segala perwujudannya harus berkompetisi  keras dalam gagasan-gagasan, anggaran-anggaran dan  berbagai riset pengembangan berbagai rupa persenjataan pembunuh masal yang kian cerdas dan kian efektif melahirkan kematian, sekalipun semua manusia berlindung di dalam bunker-bunker atau kosntruksi-konstruksi beton dan baja yang sangat kokoh dan tebal perlindungan manusia, untuk menahan hantaman bom atau rudal-rudal pintar yang menyasar jiwa-jiwa manusia.

Mengapa demikian konsep damai yang dioperasikan dan diyakini bersama-sama oleh semua umat manusia warga negara-negara bumi ini? Perlu diketahui bahwa si vis pacem, para belum hanyalah penggalan dari [lihatlah sejenakTHE ORIGINS OF WARdan untuk bacaan lebih seriusTHE REASONS FOR WARS”  danWAR AND PEACE- LEO TOLSTOY”] “Qui desiderat pacem, bellum praeparat; nemo provocare ne offendere audet quem intelliget superiorem esse pugnaturem" atau “Whosoever desires peace prepares for war; no one provokes, nor dares to offend, those who they know know to be superior in battle” atau “siapapun yang mendambakan damai bersiaplah untuk perang, tidak ada yang mencari gara-gara,  atau tidak juga ada yang berani berlaku kurang ajar pada mereka yang tahu tahu untuk menjadi superior dalam pertempuran.” Tak mengherankan bahwa Yesus Sang Mesias telah mempersiapkan para muridnya untuk  mengajarkan kepada generas-generasi berikutnya dan menghadapi perkembangan dunia di masa depan, atau di dunia yang lebih maju kelak. 

Apakah yang dikatakan Yesus terkait natur damai yang diyakini oleh  pada umumnya (sebab ada beberapa negara tidak memiliki angkatan bersenjatanya sendiri) semua negara? 


Mari kita mendengarkannya:

0 Harapan-Harapan Lama


Oleh : Dr. Iain Duguid

Ketika Yesus tiba pada khotbah kerajaan Allah, Dia berbicara  dengan latar belakang  harapan-harapan dalam Perjanjian Lama. Dia telah memproklamasikan  pemerintahan Tuhan diatas bumi dalam sebuah cara yang baru dan kongkrit: Tuhan sendiri telah datang dan tinggal diantara manusia untuk membawa hasil tujuan kekal-nya yaitu memiliki sebuah    umat bagi-Nya sendiri. Kedatangan-Nya akan membawa kebenaran, damai, dan suka cita dalam Roh Kudus ( Lukas 4:18-19).

Harapan- trekearth


Ketika Yesus memulai pelayanannya di muka bumi, dia  telah memulainya dengan “memproklamasikan injil kerajaan” (Matius 4:23). Namun  dimanapun dalam Injil-Injil kita tidak menemukan Yesus memberikan sebuah definisi yang jelas mengenai kerajaan tersebut. Alasannya sederhana : Yesus tidak perlu mendefiniskan apakah yang dimaksudkan dengan kerajaan tersebut, karena para pendengarnya adalah mereka yang terdidik baik dalam Perjanjian Lama. Teka-teki bagi mereka dicoba untuk dijawab dengan bagaimana kedatangan Yesus  itu sesuai atau selaras dengan  harapan-harapan Perjanjian Lama. Itu sebabnya belakangan Yesus mengatakan, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya” (Matius 13:52). Kerajaan Allah, atau kerajaan surga sebagaimana disebut dalam catatan Matius, adalah sesuatu yang lama sekaligus baru. Itu adalah konsep yang sama tuanya dengan penciptaan itu sendiri, namun dengan kedatangan Kristus,  kerajaan ini telah tiba di bumi dalam sebuah cara yang sama sekali baru. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi asal-usul kuno terkait kerajaan Tuhan dan  mencermati bagaimana  kerajaan ini diperbarui dan diselesaikan dalam pribadi dan karya Yesus Kristus.

0 Pencarian Juru Selamat Sekuler yang Sia-Sia


Ilustrasi dari hadiono.wordpress.com

Pepatah  lama berkata “ jangan pernah diskusikan agama atau politik” dengan cepat menjadi sebuah  pernyataan yang  mubazir sebab bagi banyak orang politik telah menjadi agama mereka. Meskipun mereka yang tidak percaya  kepada Tuhan menunjukan tanda-tanda bahwa Amerika dan negara-negara lain sedang  menjadi Negara-negara yang kurang religius, kebenarannya adalah : bahwa agama sedang berkembang dimana-mana—hanya saja bukan jenis agama  seperti kebanyakan orang pikirkan kala istilah ini digunakan[1].


Kebenaran absolutnya adalah :  ketika anda mengadakan pemakaman Tuhan seseorang akan selalu menggantikan posisi-Nya. Orang ini setiap waktu akan   berupaya untuk berkuasa dengan janji-janji pembebasan bagi audiensnya dari berbagai ketakutan-ketakutana dan masalah-masalah yang sedang menjangkiti masyarakat. Mereka akan selalu menghadirkan diri mereka sendiri sebagai seorang  juru selamat  bagi   masyarakat yang sedang membutuhkan dan mencarinya  dalam keadaan putus asa.

0 Waktu Bagi Israel Untuk Membuat Keputusan! (Bagian 3 Selesai) : Kala Percaya Bukan Sekedar Percaya

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M






Reaksi Populer
(Yohanes 6:60-65)




Pengajaran mengenai roti hidup  menyingkapkan bahwa  konsep Yesus mengenai Kerajaan Allah  berbeda sama sekali  dengan  harapan-harapan umum/populer  yang diyakini oleh massa di Israel. Sebagai akibatnya, ada reaksi negatif, “Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" (Yohanes 6:60)



Orang banyak ini tidak menjadi  gusar karena mereka tidak dapat memahami apa yang Yesus telah katakan tetapi karena secara tepat mereka memahami perkataan Yesus dengan sangat baik. Tidak sukar untuk memahaminya tetapi sukar untuk  menjalankan kehidupan dalam pemahaman demikian, karena penjelasan Yesus   tidak selaras dengan pandangan-pandangan mereka  terhadap Kerajaan Allah ,yang telah  terdistorsi.

Sekali lagi Yesus tidak berupaya memodifikasi atau meninjau ulang doktrin-Nya  agar  tidak kehilangan dukungan populer. Dia sebaliknya malah mempertajam isu tersebut. Jika mereka menjadi terjatuh dengan pengajaran-Nya  betapa  lebih  tertekannya lagi mereka pada saat kenaikan Yesus untuk kembali  berada di sebelah kanan Bapa (ayat 62).

0 Waktu Bagi Israel Untuk Membuat Keputusan! (Bagian 2) : Kala Pengharapan yang Digenggam Materialistik Belaka

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M






Berjalan di atas Air
(6:16-21)



Yesus Kristus lalu membubarkan kerumunan orang banyak tersebut, dia sendiri pergi  untuk berdoa ( Matius 14:23). Dia  semula bisa jadi  bermaksud  hendak pergi berjalan menuju ke sisi lain danau tersebut, kala kerumunan orang banyak telah tiba di sana. Melihat dari kejauhan di  gunung tempatnya  berdoa, Yesus dapat melihat murid-murid-Nya sedang berjuang mendayung, dan  Yesus bergegas  untuk melintasi danu untuk membantu mereka. Kala Yesus  mendekat, mereka mengira bahwa mereka sedang melihat hantu, dan berteriak dalam ketakutan (Markus 6:49,50). Dengan segera, ketika Yesus ada didalam  kapal kecil itu, angin menjadi tenang dan mereka  mengarah ke tujuan mereka. Ketakjuban murid-murid terkait dengan kekerasan hati mereka ( Markus 6:51-52).Hal terutama, Markus menginformasikan kepada kita bahwa mereka tidak memahami  soal roti-roti itu ( Yohanes 6:52 : .."Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan").


Jika  saya memahami nas ini secara tepat, insiden  pada roti-roti ini semestinya membuktikan bahwa Yesus  pastilah lebih besar daripada Musa.  Andaikan saja  murid-murid  memiliki kesadaran bahwa mereka sedang berada   dengan Orang yang  pasti lebih besar daripada Musa,  maka sebagaimana Tuhan telah  menyediakan roti dari atas,  maka Dia dapat membuat  sebuah jalan melalui  perairan. Mereka semestinya tidak perlu menjadi terkejut sama sekali dengan apa yang telah terjadi, karena  peristiwa itu adalah akibat wajar yang logis dengan memberi  makan  5.000 orang.

0 Waktu Bagi Israel Untuk Membuat Keputusan! (Bagian 1)


Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M

Berangkali kita semua  pernah mengalami kedatangan tamu yang jumlahnya  diluar perkiraan kita, maksudnya, tamu yang datang jumlahnya  jauh lebih besar dari yang telah ditetapkan. Dan kala tamu sudah mulai berdatangan dan memperhatikan  jumlahnya lebih besar maka untuk mengantisipasinya maka isteri mengolah sejumlah makanan yang dimasak dengan oven. Ditengah-tengah keasyikan menjamu para tamu,  tanpa disadari asap memenuhi ruangan dan segera saja menyadari bahwa asap pasti berasal dari oven  model lama tanpa indikator  yang sedang digunakan, dan kekuatiran besar segera melanda ketika  isteri melihat bahwa makanan didalam oven telah menghitam, bahkan menjadi abu. Situasi sungguh   mencemaskan sebab itu berarti persediaan makanan untuk menjamu semua tamu pasti tidak cukup, pasti sangat kurang.



Anda dapat membayangkan kekuatiran yang melanda rumah kami pada saat  itu. Situasi semacam ini berangkali dapat dibandingkan dengan situasi yang tercatat dalam Yohanes bab 6 dimana disuatu tempat sekitar 20.000 orang hadir dan menanti jamuan makan malam. Ini, sebagaimana anda nanti mengetahuinya, merupakan situasi yang dihadapi Yesus Kristus dan murid-muridnya sebelum mujizat memberi makan 5000  orang untuk yang  laki-laki saja terjadi.

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 5 - Selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini  , bagian 2 di sini  bagian 3 di sini dan bagian 4 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M






Sebuah Kata Penyemangat dan Sebuah  Ucapan Berkat
2 Tesalonika 3:4-5



(4) Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan.(5) Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.



Paulus sekarang sedang memberikan semangat atau dorongan kepada orang-orang kudus di Tesalonika dengan secara terbuka mengekspresikan keyakinannya bahwa mereka akan terus memperhatikan  perintah-perintah Tuhan melalui para rasul, ketimbang menerima pengajaran palsu dari para penipu. Keyakinan yang dimiliki Paulus  tidak mengabaikan kesetiaan  jemaat Tesalonika di masa lalu, dan terus bertumbuh  dan  bertekun, tetapi  hal ini menegaskan bahwa keyakinan utama Paulus adalah didalam Tuhan, yang secara berdaulat membawakan keselamatan bagi  mereka, dan dengan demikian akan membawa mereka secara aman hingga kesudahan (kematian mereka atau kedatang kembali Tuhan). Itu sebabnya Paulus mengatakan kepada  jemaat Tesalonika ini bahwa Paulus   yakin akan mereka didalam  Tuhan.

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 4


Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini  , bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M






Doa, Kemurnian, dan Pekabaran Injil
2 Tesalonika 3:1-3




(1) Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, (2) dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.(3) Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.


Orang dapat dengan mudah melihat bagaimana 2 Tesalonika 2:13-17 berhubungan dengan kesalahan  terkait Hari Tuhan, tetapi saya akan berpendapat bahwa ayat 1-3 pada bab 3 ini juga secara ketat bertalian dengan instruksi Paulus dalam bab 2, memberikan semacam  penutup untuk soal ini. Hal ini diindikasikan  oleh “Akhirnya” ( pada LAI BIS  2 Tes 3:1 “Akhirnya, Saudara-saudara, berdoalah untuk kami. Berdoalah supaya berita dari Tuhan dapat terus tersebar dengan cepat dan diterima dengan baik, sama seperti yang sudah terjadi padamu dahulu”)  yang digunakan Paulus pada permulaan ayat 1. “Akhirnya” ini memberitahukan pembaca bahwa Paulus kini sedang menyimpulkan argumen  bab 2.

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 3


Ilustrasi : JUMP
Foto: blog.lifeway.com

Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini  dan bagian 2 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M




2 Tesalonika 2:15

Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.



Kita  pertama-tama harus mengamati bahwa Paulus berbicara mengenai kebenaran yang  harus mereka pegang teguh sebagai “ tradisi-tradisi yang kami ajarkan kepadamu.” Setidaknya ada dua jenis tradisi dalam Perjanjian Baru. Jenis pertama adalah tradisi buruk—tradisi-tradisi ini berasal dari manusia yang bertentangan dengan Firman Tuhan :


Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? (Matius 15:3)


Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. (Kolose 2:8)

0 Pengadilan (Bema) Mendatang Bagi Orang Percaya - Bagian 3 Selesai


Bacalah lebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh : Dr Lehman Strauss


Mahkota-Mahkota  atau Upah-Upah


Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu (Wahyu 3:11)

Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya (Wahyu 22:12)

Kursi Pengadilan Kristus akan menjadi sebuah hari pemahkotaan bagi orang-orang Kristen yang akan menerima upah-upah  untuk  semua yang mereka kerjakan. Perjanjian Baru mengajarkan bahwa upah-upah ini disebut “mahkota-mahkota.” Ada lima  jenis mahkota yang diberikan.


1. Mahkota yang Tidak Dapat Rusak. “Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi” (1 Korintus 9:25). Disini Paulus memiliki pemikiran  tentang atletik di gelanggang Roma. Sebelum pertandingan setiap peserta melakukan pendisiplinan diri, mengendalikan dirinya dalam segala hal.  Tidak ada keraguan  ada banyak kesenangan-kesenangan dan  waktu-waktu yang dilewati,  yang bisa saja  dinikmati dan tidak dilewatkan, tetapi mereka telah menyangkal diri mereka sendiri terhadap  hal-hal semacam ini agar dapat melakukan yang tebaik. Sebuah mahkota menanti pemenang. Mahkota yang tidak dapat rusak bagi orang-orang Kristen adalah mahkota pemenang bagi mereka yang mengendalikan  dan menguasai tubuhnya. 

0 Pengadilan (Bema) Mendatang Bagi Orang Percaya - Bagian 2


Kemuliaan matahari lain dari pada
kemuliaan bulan,
dan kemuliaan bulan lain dari pada
kemuliaan bintang-bintang,
dan kemuliaan bintang yang
satu berbeda dengan
kemuliaan bintang yang lain.
Demikianlah pula
halnya dengan
kebangkitan orang mati
Bacalah lebih dahulu bagian 1 di sini



Oleh : Dr Lehman Strauss


Pekerjaan-Pekerjaan Orang Kristen Akan Diuji



Mari kita berhenti sejenak untuk membaca secara seksama pesan  Roh Kudus terkait pekerjaan  orang Kristen dan upah-upahnya:


(9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.(10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.(11) Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.(12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,(13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.(14) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.(15) Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. ( 1 Korintus 3:9-15).

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M






Injil : Seberapa Kokoh Sebuah Fondasi





1Tesalonika  2:13-17

Kata-kata  Rasul Paulus memberikan kepada kita sebuah fondasi yang kokoh karena kata-kata ini merangkumkan   berita injil  yang murni, yang dengannya kita telah selamat, dan yang diatasnya kita berdiri:



2 Tesalonika 2:13-17
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai .Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.



Dalam ayat 13 dan 14, Paulus merangkumkan berita Injil. Ini merupakan sebuah  rangkuman yang selektif dari Injil.  Kedua ayat tersebut tidak menekankan pengudusan [Sebuah subyek yang telah dibahwa Paulus sebelumnya dalam  1 Tesalonika, khususnya 4:1-12] atau perubahan-perubahan yang semestinya terjadi sebagai sebuah akibat beriman kepada Yesus. Ini karena Paulus sedang menekankan kedaulatan Tuhan dalam keselamatan kita, ketimbang dosa manusia dan  keadaan tak berpengharapan tanpa  Kristus. Dalam menjabarkannya, Paulus menekankan kepastian keselamatan kita dan keamanan setiap orang kudus, yang  menjadi kunci bagi  ketekunan atau ketabahan ditengah-tengah penganiayaan.

0 Pengadilan (Bema) Mendatang Bagi Orang Percaya - Bagian 1



Oleh : Dr Lehman Strauss


Kedatangan Kristus akan menjadi sebuah peristiwa  sorak  kegirangan akbar  bagi semua orang kudus. Ketika kubur-kubur telah terbuka dan orang mati didalam Kristus akan pertama-tama bangkit dan semua orang kudus yang masih hidup akan diangkat bersama-sama  berjumpa dengan  dengan Tuhan di udara, itu akan menjadi sebuah waktu bagaikan  menghadiri sebuah pertemuan seorang pengantin wanita dengan pengantin prianya.



Orang-orang percaya tidak perlu takut akan  sebuah pengadilan yang akan memberikan vonis bersalah atas dosa. Karena  bagi setiap orang Kristen pengadilan ini telah berlalu. Ketika Yesus datang kembali Dia akan memiliki tanda pada tubuh-Nya tanda-tanda penyaliban, dan ini akan membuktikan bahwa penghukuman atas dosa-dosa telah terbayar lunas. Tuhan kita telah menjaminkan kita dengan perkataannya sendiri : “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Yohanes 5:24). Terhadap hal ini  rasul Paulus menyatakan :” Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1). Jiwa-jiwa kita berdiam selamanya pada firman-firman kekal dari Tuhan kita.

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 1

credit : frontpagemag.com

Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M



2Tesalonika 2:13-3:5
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik. Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan. Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.



Pengantar

Dua tahun lalu ( artikel ini 3 Oktober 2010), saya diundang untuk berbicara di sebuah konfrensi di sebuah tempat di dunia ini dimana orang-orang Kristen disana mengalami sebuah penganiayaan besar karena iman mereka kepada  Tuhan Yesus. Ada beberapa hal mengapa saya harus menolak undangan ini, tetapi saya ingat berpikir, “Apa yang mungkin dapat saya kataka  kepada orang-orang ini? Mereka sedang mengalami penderitaan yang sangat besar karena iman mereka, tetapi saya hidup dalam kehidupan yang relatif  aman dan mudah. Apa yang dapat dilakukan oleh orang seperti saya untuk dikatakan kepada orang seperti mereka?” Saya sekarang tahu  teks Alkitab apa yang dapat saya  gunakan untuk memberikan semangat kepada orang-orang kudus yang teraniaya—teks kita,  karena teks ini dituliskan oleh Rasul Paulus  untuk melayani mereka yang sedang menghadapi sebuah penganiayaan yang  hebat.


1 Tesalonika 1:6
Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 6 Selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini , bagian 2 di sini bagian 3 di sini  bagian 4  di sini dan bagian 5 di sini

Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M



Natur Upah-Upah


Apakah yang menjadi natur upah dan bagaimana upah digambarkan dalam Kitab suci?  Natur dan penggambaran upah digambarkan dalam istilah yang bersifat umum. Apa yang kita ketahui mengenai upah  diungkapkan dalam istilah-istilah yang lebih umum  daripada spesifik. Istilah-istilah itu adalah :


(1)Janji akan Mahkota-Mahkota. Ini kelihatannya digunakan sebagai simbol  kemenangan, otoritas dan tanggung jawab.


(2)Janji Harta Surgawi (Matius 6:20; 1 Petrus 1:4). Menekankan nilai dan keamanan kekal harta itu.


(3)Janji  Penghargaan dan Pujian.  Hal ini terlihat didalam nas-nas firman dimana sebuah upah diberikan dalam bentuk sesuatu seperti “sudah dikerjakan dengan baik engkau hamba yang baik dan setia…” (bandingkan dengan Matius 25:21; Lukas 19:17; 1 Korintus 4:5b)



(4)Janji  kepada Para  Pemenang. Kedua hal ini dapat merujuk pada berkat khusus upah-upah untuk  orang-orang percaya yang telah mengatasi cobaan-cobaan dan ujian-ujian khusus , lebih daripada sebuah janji umum untuk semua orang percaya. Lihat Wahyu 2 :7; 2:11,17,26.


(5)Janji Tanggung Jawab-Tanggung Jawab dan  Wewenang Khusus  atas Kepemilikan-Kepemilikan Tuhan (Bandingkan dengan Matius 19:28; 24:45-47; 25:21,23; Lukas 19:17-19; 22:29-30; Wahyu 2:26


Analogi-Analogi Untuk Dipertimbangkan

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 5


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini , bagian 2 di sini bagian 3 di sini dan bagian 4  di sini



Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M




Aspek-Aspek Positif Bema


(1)Untuk mengevaluasi kualitas setiap pekerjaan orang percaya, apakah pekerjaannya baik atau buruk, yaitu dapat diterima dan menjadi layak menerima upah-upah, atau tidak dapat diterima, menjadi ditolak dan  tidak layak menerima upah-upah. Sebetulnya sebuah evaluasi oleh Tuhan sedang berlangsung setiap  hari (bandingkan dengan Wahyu 2-3).


(2)Untuk menghancurkan dan menyingkirkan  hasil yang tidak dapat diterima tergambar dalam simbol-simbol kayu, rumput kering , dan jerami. Semua perbuatan-perbuatan dosa, pikiran-pikiran,dan motif-motif, serta juga perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukan dengan kekuatan daging akan terbakar sperti kayu, rumput kering dan jerami dihadapan   api karena semuanya itu tidak layak untuk menerima upah. Mengapa?Ini akan  dijawab selagi kita menimbang basis yang menjadi dasar upah diberikan atau kehilangan upah.


(3)Untuk memberi  upah orang percaya atas semua hal  baik yang dia telah lakukan seperti dipotret oleh simbol-simbol  emas,perak, batu permata, yang merupakan benda-benda berharga dan dapat bertahan dalam ujian api tanpa menjadi musnah terbakar.

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 4


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini , bagian 2 di sini  dan bagian 3 di sini


Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M



Tujuan Bema



Tujuan Bema bukan untuk  menghukum. Bema bukan untuk mengadili orang-orang percaya karena dosa apapun juga, yang telah diakui maupun tidak diakui. “Kitab suci mengajarkan bahwa bagi orang percaya, keadilan Tuhan telah sepenuhnya dan selamanya dipenuhi di Kayu Salib dalam hubungannya dengan dosa orang-orang percaya. Andai Tuhan harus menghukum orang percaya secara yudisial Karena dosa-dosanya yang mana Kristus sudah melakukan pembayaran, Dia  dengan demikian dimintakan untuk melakukan dua  pembayaran untuk dosa dan dengan demikian  menjadi tidak adil. Konsep  semacam ini (penghukuman dosa) secara keliru merendahkan ketercukupan seutuhnya akan kematian Kristus di kayu salib”[ Hoyt, electronic media.]. Kritus telah membayar penghukuman bagi dosa orang percaya baik kala dia belum menjadi orang percaya dan setelah menjadi orang percaya.  Orang percaya akan   kehilangan upah yang  sebenarnya dapat dia terima, tetapi dia tidak akan dihukum  dalam pengadilan, dalam makna “membayar” untuk dosa-dosanya.

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 3


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M



Pemeriksa atau Hakim di Bema


Tidak  lain dan tidak bukan Tuhan Yesus yang menjadi Hakim  bahkan saat ini sedang memeriksa kehidupan-kehidupan kita dan akan memberikan terang kebenaran akan natur perjalanan dan apa yang kita kerjakan ketika kita berdiri dihadapan-Nya di Bema ( Wahyu 1-2; 1 Korintrus 4:5 dan seterusnya; 2 Korintus 5:10; 1 Yohanes 2:28). Dalam Roma 14:10 rasul Paulus menyebut  hal ini sebagai saat pemeriksaan Bema Tuhan sementara dalam 2 Korintus 5:10, dia menyebutnya Bema Kristus. Poinnya: Yesus  yang adalah Tuhan adalah  pemeriksa  kita dan pemberi upah.


Tujuan dan Basis  Bema

Tujuan dan basis merupakan isu  yang paling kritikal dari semua isu yang ada dan membawa kita untuk berhadap-hadapan dengan aspek-aspek praktis dari Bema. Sejumlah pertanyaan-pertanyaan krusial adalah : Mengapakah kita dibawa kehadapan Bema? Apakah hanya untuk menerima upah-upah  atau kehilangan upah-upah? Akan adakah bentuk penghukuman yang akan diganjarkan? Akan adakah kesusahan besar? Apakah yang menjadi basis Bema diselenggarakan? Apakah dosa, perbuatan-perbuatan baik, atau apa sih sebenarnya?

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M



Saat    Bema Berlangsung


Peristiwa ini akan terjadi segera setelah pengangkatan atau kebangkitan gereja, setelah gereja diangkat untuk berada bersama dengan Tuhan sebagaimana digambarkan dalam 1 Tesalonika 4:13-18


Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai  Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.

Argumen-argumen yang mendukung pandangan ini :

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 1

Bema (credit:pilgrims2010nov.wordpress)


Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M


Salah satu doktrin utama dari Perjanjian Baru adalah Doktrin Upah  dan Kursi Pengadilan  Kristus. Ini adalah doktrin yang  kerap diabaikan atau, ketika diajarkan, doktrin ini salah dalam menggambarkannya karena istilah “penghakiman” yang digunakan diterjemahkan dari teks Yunani. Mengomentari hal ini, Samuel Hoyt menulis :


Dalam gereja hari ini ada  kebingungan dan debat serius terkait dengan   natur sebenarnya terkait penelitian  pada  kursi pengadilan  Kristus.  Ungkapan  “kursi pengadilan  Kristus” dalam Alkitab bahasa Inggris memberi  kecenderungan untuk mengakibatkan   penyimpulan yang salah terkait natur dan tujuan evaluasi subyek ini. Sebuah kekeliruan konsep yang umum  muncul dari terjemahan bahasa Inggris ini adalah : bahwa Tuhan akan menjatuhkan ganjaran yaitu sebuah hukuman setimpal-adil  untuk dosa-dosa dalam kehidupan orang-orang percaya, dan sejumlah tindakan penghukuman setimpal untuk dosa-dosa akan dihasilkan [Hoyt, electronia media. dapat dibaca di sini]


Sebagaimana akan diperlihatkan dibawah berikut ini, walaupun hal ini luar biasa serius dengan dampak-dampak kekalnya, kursi  pengadilan  Kristus bukan sebuah tempat dan saat ketika Tuhan akan memberikan   hukuman setimpal  untuk dosa-dosa yang dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Sebaliknya kursi pengadilan  Kristus adalah sebuah tempat dimana upah akan diterima atau kehilangan upah bergantung pada bagaimana seseorang mengunakan hidupnya bagi Tuhan.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9