Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini , bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini
Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M
Tujuan Bema
Tujuan Bema bukan untuk menghukum. Bema bukan untuk mengadili orang-orang percaya karena dosa apapun juga, yang telah diakui maupun tidak diakui. “Kitab suci mengajarkan bahwa bagi orang percaya, keadilan Tuhan telah sepenuhnya dan selamanya dipenuhi di Kayu Salib dalam hubungannya dengan dosa orang-orang percaya. Andai Tuhan harus menghukum orang percaya secara yudisial Karena dosa-dosanya yang mana Kristus sudah melakukan pembayaran, Dia dengan demikian dimintakan untuk melakukan dua pembayaran untuk dosa dan dengan demikian menjadi tidak adil. Konsep semacam ini (penghukuman dosa) secara keliru merendahkan ketercukupan seutuhnya akan kematian Kristus di kayu salib”[ Hoyt, electronic media.]. Kritus telah membayar penghukuman bagi dosa orang percaya baik kala dia belum menjadi orang percaya dan setelah menjadi orang percaya. Orang percaya akan kehilangan upah yang sebenarnya dapat dia terima, tetapi dia tidak akan dihukum dalam pengadilan, dalam makna “membayar” untuk dosa-dosanya.
Kitab suci
mengajarkan bahwa semua dosa, baik yang telah diakui dan tidak diakui, telah
diampuni dan diselesaikan oleh karya
Kristus di atas salib sehingga orang Kristen tidak akan pernah menghadapi
dosa-dosa itu kembali pada penghakiman.
Ayat-ayat berikut ini mendemonstrasikan prinsip dasar
tentang natur karya Kristus yang telah
lengkap dan telah selesai :
Ibrani 10:14
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Roma 5:19
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Kolose 2:10
dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
Ayat-Ayat berikut ini menyatakan hasil-hasil yang utuh atau tuntas:
Ibrani 8:12
Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
Yesaya 44:22
Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!
Mazmur 103:12
sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Mikha 7:19
Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Yesaya 38:17
Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Ibrani 10:14
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Roma 5:19
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Kolose 2:10
dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
Ayat-Ayat berikut ini menyatakan hasil-hasil yang utuh atau tuntas:
Ibrani 8:12
Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
Yesaya 44:22
Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!
Mazmur 103:12
sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Mikha 7:19
Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Yesaya 38:17
Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Ayat-Ayat ini Memperlihatkan Kita tidak Dapat Masuk
Kedalam Penghukuman. Mengapa? Karena Kristus telah menanggung penghukuman dengan menjadi kutuk di tempat kita berada :
Roma 5:1
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Roma 8:1
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
Yohanes 3:18
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Yohanes 5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Kemudian mengapa kita harus mengakui dosa dalam hidup kita kini? Dan mengapakah Tuhan menghakimi orang-orang percaya untuk dosa yang tidak diakui seperti pada Ananias dan Safira dalam Kisah Para Rasul 5 dan beberapa orang percaya dalam 1 Korintus 11:28 dan seterusnya? Karena hal ini sama sekali berbeda.
(1)Dosa yang tidak diakui terkait dengan persekutuan dalam hidup ini, bukan hubungan seseorang dengan atau berdiri dengan Tuhan. Dosa yang tidak diakui berdiri sebagai sebuah penghalang untuk bersekutu dengan Tuhan dan kendali Tuhan atas hidup seseorang. Seperti Amos 3:3 mengatakan,” Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” Jelas jawabnya tidak. Pengakuan bermakna kita setuju dengan Tuhan terkait dosa kita dan ingin kembali kepada kendali Tuhan. “Pengampunan setiap hari untuk mereka yang ada didalam keluarga Allah yang dibedakan dari pengampunan yudisial atau posisional ( pengampunan keselamatan yang terjadi satu kali saja) yang telah diterapkan secara forensic kepada semua dosa seseorang pada waktu dia telah percaya kepada Yesus Kristus” [Hoyt, p. 38.]. Kita harus membedakan antara pengampunan persekutuan dan pengampunan legal atau forensik yang membenarkan kita dan memberikan kita sebuah tempat untuk berdiri dihadapan Tuhan melalui Kristus.
Roma 5:1
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Roma 8:1
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
Yohanes 3:18
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Yohanes 5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Kemudian mengapa kita harus mengakui dosa dalam hidup kita kini? Dan mengapakah Tuhan menghakimi orang-orang percaya untuk dosa yang tidak diakui seperti pada Ananias dan Safira dalam Kisah Para Rasul 5 dan beberapa orang percaya dalam 1 Korintus 11:28 dan seterusnya? Karena hal ini sama sekali berbeda.
(1)Dosa yang tidak diakui terkait dengan persekutuan dalam hidup ini, bukan hubungan seseorang dengan atau berdiri dengan Tuhan. Dosa yang tidak diakui berdiri sebagai sebuah penghalang untuk bersekutu dengan Tuhan dan kendali Tuhan atas hidup seseorang. Seperti Amos 3:3 mengatakan,” Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” Jelas jawabnya tidak. Pengakuan bermakna kita setuju dengan Tuhan terkait dosa kita dan ingin kembali kepada kendali Tuhan. “Pengampunan setiap hari untuk mereka yang ada didalam keluarga Allah yang dibedakan dari pengampunan yudisial atau posisional ( pengampunan keselamatan yang terjadi satu kali saja) yang telah diterapkan secara forensic kepada semua dosa seseorang pada waktu dia telah percaya kepada Yesus Kristus” [Hoyt, p. 38.]. Kita harus membedakan antara pengampunan persekutuan dan pengampunan legal atau forensik yang membenarkan kita dan memberikan kita sebuah tempat untuk berdiri dihadapan Tuhan melalui Kristus.
Ayat Kunci : Ibrani
12:5 dan seterusnya dan 1 Korintus 11:28-32. Nas-nas ini :
Menjelaskan natur penghakiman Tuhan atas orang-orang percaya dalam hidup ini. Hal ini telah dirancang untuk melatih dan membawa kembali orang-orang percaya untuk berjalan bersama Tuhan.
Nas-nas ini mengajar kita dasar penyebab pendisiplinan adalah kegagalan untuk memeriksa dan mengakui dosa yang kita kenali karena hal itu menghalangi persekutuan kita dengan Tuhan
“Dihukum bersama dengan dunia” dalam 1 Korintus 11:32 hampir dapat dipastikan merujuk pada penghakiman pada Roma 1:24 dan seterusnya, terjadi degenerasi moral dan kerusakan bertahap dalam nilai-nilai moral manusia ketika mereka berpaling dari Tuhan, tetapi Tuhan menerapkan pendisiplinan untuk menghentikan proses situ.
(2) Tuhan tidak menghakimi dosa kita dalam pengertian membuat kita membayar penghukuman untuk dosa itu
Kitab suci mengajarkan bahwa kematian Kristus mencukupi sepenuhnya, sepenuhnya telah menuntaskan-menyelesaikan murka Tuhan atas dosa dalam diri orang percaya. Pertanyaan dosa terkait dengan keadilan Tuhan telah dituntaskan/dipenuhi selama-lamanya dalam benak Tuhan dengan korban Anak-Nya yang sepenuhnya memadai. Penghukuman bagi dosa yang dilakukan oleh orang percaya telah dibayarkan sepenuhnya oleh Kristus, pengganti atau substitusi orang percaya. Kristus telah berada di ruang pengadilan, telah dikutuk, telah dihukum, dalam posisi substitusinya, Yesus Kristus. Tuhan tidak dapat menetapkan pembayaran atas dosa dilakukan dua kali karena pembayarannya sudah sepenuhnya lunas dan selama-lamanya. Orang percaya dipandang oleh Bapa sebagai yang berpakaiankan kebenaran Kristus. Tuhan oleh karena itu tidak dapat menemukan peyebab apapun untuk mendakwa orang Kristen secara yudisial lagi selain menemukan penyebab untuk mendakwa Kristus. Oleh karena itu di kursi pengadilan Kristus, penghukuman forensik tidak akan diganjarkan pada dosa-dosa orang percaya [Hoyt, p. 38.]
Sebaliknya Tuhan mendisiplinkan kita sebagai bapak yang mendisiplinkan anak-anaknya untuk membawa kita kembali kedalam persekutuan sehingga kita dapat selaras dengan Anak-Nya. Ini adalah urusan keluarga.
Selanjutnya : Aspek-Aspek PositifBema
The Doctrine of Rewards: The Judgment Seat (Bema) of Christ |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
Menjelaskan natur penghakiman Tuhan atas orang-orang percaya dalam hidup ini. Hal ini telah dirancang untuk melatih dan membawa kembali orang-orang percaya untuk berjalan bersama Tuhan.
Nas-nas ini mengajar kita dasar penyebab pendisiplinan adalah kegagalan untuk memeriksa dan mengakui dosa yang kita kenali karena hal itu menghalangi persekutuan kita dengan Tuhan
“Dihukum bersama dengan dunia” dalam 1 Korintus 11:32 hampir dapat dipastikan merujuk pada penghakiman pada Roma 1:24 dan seterusnya, terjadi degenerasi moral dan kerusakan bertahap dalam nilai-nilai moral manusia ketika mereka berpaling dari Tuhan, tetapi Tuhan menerapkan pendisiplinan untuk menghentikan proses situ.
(2) Tuhan tidak menghakimi dosa kita dalam pengertian membuat kita membayar penghukuman untuk dosa itu
Kitab suci mengajarkan bahwa kematian Kristus mencukupi sepenuhnya, sepenuhnya telah menuntaskan-menyelesaikan murka Tuhan atas dosa dalam diri orang percaya. Pertanyaan dosa terkait dengan keadilan Tuhan telah dituntaskan/dipenuhi selama-lamanya dalam benak Tuhan dengan korban Anak-Nya yang sepenuhnya memadai. Penghukuman bagi dosa yang dilakukan oleh orang percaya telah dibayarkan sepenuhnya oleh Kristus, pengganti atau substitusi orang percaya. Kristus telah berada di ruang pengadilan, telah dikutuk, telah dihukum, dalam posisi substitusinya, Yesus Kristus. Tuhan tidak dapat menetapkan pembayaran atas dosa dilakukan dua kali karena pembayarannya sudah sepenuhnya lunas dan selama-lamanya. Orang percaya dipandang oleh Bapa sebagai yang berpakaiankan kebenaran Kristus. Tuhan oleh karena itu tidak dapat menemukan peyebab apapun untuk mendakwa orang Kristen secara yudisial lagi selain menemukan penyebab untuk mendakwa Kristus. Oleh karena itu di kursi pengadilan Kristus, penghukuman forensik tidak akan diganjarkan pada dosa-dosa orang percaya [Hoyt, p. 38.]
Sebaliknya Tuhan mendisiplinkan kita sebagai bapak yang mendisiplinkan anak-anaknya untuk membawa kita kembali kedalam persekutuan sehingga kita dapat selaras dengan Anak-Nya. Ini adalah urusan keluarga.
Selanjutnya : Aspek-Aspek PositifBema
The Doctrine of Rewards: The Judgment Seat (Bema) of Christ |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment