Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini
Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M
Saat Bema Berlangsung
Peristiwa ini akan terjadi segera setelah pengangkatan atau kebangkitan gereja, setelah gereja diangkat untuk berada bersama dengan Tuhan sebagaimana digambarkan dalam 1 Tesalonika 4:13-18
Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M
Saat Bema Berlangsung
Peristiwa ini akan terjadi segera setelah pengangkatan atau kebangkitan gereja, setelah gereja diangkat untuk berada bersama dengan Tuhan sebagaimana digambarkan dalam 1 Tesalonika 4:13-18
Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Argumen-argumen yang
mendukung pandangan ini :
(1) Dalam Lukas 14:12-14, upah dikaitkan dengan kebangkitan dan pengangkatan yang terjadi ketika gereja dibangkitkan
(2). Dalam Wahyu 19:8, ketika Yesus dating kembali dengan pengantin wanita-Nya pada akhir tribulasi, gereja (pengantin wanita) dipandang telah menerima upah. Upahnya digambarkan sebagai kain lenan halus, Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus—tak diragukan akibat dari upah-upah.
(3)Dalam 2 Timotius 4:8 dan 1 Korintus 4:5, upah dikaitkan dengan “hari itu” dan dengan
kedatangan Tuhan, bagi gereja ini bermakna peristiwa pada 1 Tesalonika 4:13-18.
Sehingga
urutan peristiwa-peristiwa adalah (a) pengangkatan yang meliputi pemuliaan kita
dan kebangkitan tubuh-tubuh, (b) peninggian kedalam surga bersama dengan
Tuhan, (c)pemeriksaan
dihadapan Bema, dan (d)kompensasi atau upah-upah.
Tempat Bema
Bema akan terjadi di suatu tempat di surga dalam hadirat Tuhan. Hal ini nyata pada 1 Tesalonika 4:17 dan Wahyu 4:2 dan 19:8
Wahyu 4:2 dan 19:8
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
1 Tesalonika 4:17
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Siapa Saja yang Terlibat di Bema
(1) Semua nas yang berkait dengan Bema atau upah ditujukan kepada orang-orang percaya atau terkait dengan orang-orang percaya jemaat ( Roma 14:10-12; 1 Korintus 3:12 dan selanjutnya; 2 Korintus 5:9 dan seterusnya; 1 Yohanes 2:28; 1 Tes 2:19-10; 1 Tim 6:18-19; Tit 2:12-14 [perhatikan penekanan pada perbuatan baik])
Program kebangkitan dan kemudian upah orang-orang kudus Perjanjian Lama terjadi setelah tribulasi, setelah orang-orang kudus era gereja sudah terlihat di langit dan telah menerima upah dan datang kembali bersama dengan Tuhan Yesus untuk menghakimi dunia (bandingkan dengan Wahyu 19:8 dengan Daniel 12:1-2; Matius 24).
(2)Semua orang percaya , terlepas dari kondisi rohaninya, akan diangkat dan akan berdiri dihadapan Bema untuk memberikan pertanggungjawaban kehidupan mereka dan juga akan menerima upah atau kehilangan upah. Beberapa orang percaya pada teori pengangkatan sebagian orang percaya yang mengatakan bahwa hanya mereka yang berada dalam persekutuan dengan Tuhan akan diangkat sebagai bentuk penghukuman atas dosa mereka. Sebagaimana dikatakan diatas, teori ini tidak hanya berlawanan dengan karya Kristus yang telah tuntas yang melakukannya satu kali dan telah membayar semua penghukuman atas dosa-dosa kita, tetapi juga bertentangan dengan pengajaran 1Tes 5:9-11.
Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.
Konteks nas diatas tersebut menyatakan bahwa Paulus memiliki pemikiran terkait kedatangan kembali Kristus untuk gereja—pengangkatan ( 1 Tes 4:13-18). Pengangkatan adalah sarana kelepasan kita dari murka yang sedang kita bicarakan pada 1 Tes 5:1-3. Lebih lanjut, kata-kata “bangun atau tidur” pada ayat 10 merujuk kepada sebuah kondisi rohani atau spiritual, bukan apakah orang itu masih hidup atau sudah mati ketika Kristus datang sebagaimana dalam 1 Tes 4:13-14. Ini jelas baik dari konteks 5:4-8 dan oleh fakta Paulus telah mengubah kata-kata yang dia gunakan untuk menyatakan tidur. Paulus sebelumnya menggunakan kata Yunani katheudo dalam 5:10 bukannya koimao, kata yang dulu dia gunakan secara metafora dalam 4:13-14 merupakan kematian jasmani. Walaupun katheudo digunakan untuk tidur jasmaniah dan bahkan kematian, kata ini juga umum digunakan untuk menyatakan apatis rohani atau keacuhan dengan hal-hal rohani, dan ini jelas merupakan konteks pada bab 5. Poinnya ,kemudian, adalah ini : Karena kesempurnaan dan natur kematian Yesus yang telah menyelesaikan (Perhatikan kata “yang sudah mati untuk kita” 1 Tes 5:10), apakah kita dalam keadaan waspada secara rohani atau tidak, kita akan hidup bersama dengan Dia melalui pengangkatan untuk menghadapi pemeriksaan di Bema.
Selanjutnya : Pemeriksa atauHakim di Bema
The Doctrine of Rewards: The Judgment Seat (Bema) of Christ |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
Bema akan terjadi di suatu tempat di surga dalam hadirat Tuhan. Hal ini nyata pada 1 Tesalonika 4:17 dan Wahyu 4:2 dan 19:8
Wahyu 4:2 dan 19:8
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
1 Tesalonika 4:17
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Siapa Saja yang Terlibat di Bema
(1) Semua nas yang berkait dengan Bema atau upah ditujukan kepada orang-orang percaya atau terkait dengan orang-orang percaya jemaat ( Roma 14:10-12; 1 Korintus 3:12 dan selanjutnya; 2 Korintus 5:9 dan seterusnya; 1 Yohanes 2:28; 1 Tes 2:19-10; 1 Tim 6:18-19; Tit 2:12-14 [perhatikan penekanan pada perbuatan baik])
Program kebangkitan dan kemudian upah orang-orang kudus Perjanjian Lama terjadi setelah tribulasi, setelah orang-orang kudus era gereja sudah terlihat di langit dan telah menerima upah dan datang kembali bersama dengan Tuhan Yesus untuk menghakimi dunia (bandingkan dengan Wahyu 19:8 dengan Daniel 12:1-2; Matius 24).
(2)Semua orang percaya , terlepas dari kondisi rohaninya, akan diangkat dan akan berdiri dihadapan Bema untuk memberikan pertanggungjawaban kehidupan mereka dan juga akan menerima upah atau kehilangan upah. Beberapa orang percaya pada teori pengangkatan sebagian orang percaya yang mengatakan bahwa hanya mereka yang berada dalam persekutuan dengan Tuhan akan diangkat sebagai bentuk penghukuman atas dosa mereka. Sebagaimana dikatakan diatas, teori ini tidak hanya berlawanan dengan karya Kristus yang telah tuntas yang melakukannya satu kali dan telah membayar semua penghukuman atas dosa-dosa kita, tetapi juga bertentangan dengan pengajaran 1Tes 5:9-11.
Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.
Konteks nas diatas tersebut menyatakan bahwa Paulus memiliki pemikiran terkait kedatangan kembali Kristus untuk gereja—pengangkatan ( 1 Tes 4:13-18). Pengangkatan adalah sarana kelepasan kita dari murka yang sedang kita bicarakan pada 1 Tes 5:1-3. Lebih lanjut, kata-kata “bangun atau tidur” pada ayat 10 merujuk kepada sebuah kondisi rohani atau spiritual, bukan apakah orang itu masih hidup atau sudah mati ketika Kristus datang sebagaimana dalam 1 Tes 4:13-14. Ini jelas baik dari konteks 5:4-8 dan oleh fakta Paulus telah mengubah kata-kata yang dia gunakan untuk menyatakan tidur. Paulus sebelumnya menggunakan kata Yunani katheudo dalam 5:10 bukannya koimao, kata yang dulu dia gunakan secara metafora dalam 4:13-14 merupakan kematian jasmani. Walaupun katheudo digunakan untuk tidur jasmaniah dan bahkan kematian, kata ini juga umum digunakan untuk menyatakan apatis rohani atau keacuhan dengan hal-hal rohani, dan ini jelas merupakan konteks pada bab 5. Poinnya ,kemudian, adalah ini : Karena kesempurnaan dan natur kematian Yesus yang telah menyelesaikan (Perhatikan kata “yang sudah mati untuk kita” 1 Tes 5:10), apakah kita dalam keadaan waspada secara rohani atau tidak, kita akan hidup bersama dengan Dia melalui pengangkatan untuk menghadapi pemeriksaan di Bema.
Selanjutnya : Pemeriksa atauHakim di Bema
The Doctrine of Rewards: The Judgment Seat (Bema) of Christ |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment