Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini
Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M
Akhirnya Sampai Di Rumah
( 2 Samuel 6:12-19)
(12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. (13) Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. (14) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. (15) Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.(16) Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya. (17) Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. (18) Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.(19) Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M
Akhirnya Sampai Di Rumah
( 2 Samuel 6:12-19)
(12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. (13) Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. (14) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. (15) Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.(16) Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya. (17) Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. (18) Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.(19) Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Pastilah
sebuah suasana kesedihan meliputi Yerusalem selama hari-hari itu ketika tabut tetap tinggal di rumah
Obed-edom. Akan tetapi saat-saat itu
merupakan hari-hari yang hebat bagi Obed-edom dan keluarganya. Kita tidak
diberitahu bentuk berkat-berkat yang
dialami, tetapi kita diberitahu bahwa selama tabut itu ada didalam rumah
itu, Obed-edom dan keluarga-Nya diberkati
Tuhan. Orang-orang telah mendengarkan perihal itu, dan kabar mengenai ini juga sampai di telinga Daud. Ini
merupakan semacam pertanda. Apakah Daud telah berkesimpulan bahwa tabut itu
menjadi semacam kutuk bagi mereka yang
dekat dengan tabut itu? Jika ini yang ada di benak Daud, maka Daud jelas-jelas
tidak menginginkan tabut itu ada di Yerusalem bersama dengan dia. Itu mengapa
dia harus menyimpannya di sebuah tempat aman yang jauh di rumah Obed-edom.
Tetapi kini menjadi terlihat bahwa tabut itu adalah sebuah sumber berkat. Apa
yang salah sehingga mendatangkan kematian Uza? Bagaimana hal ini diperbaiki
sehingga tabut dan berkat-berkat yang menyertainya dapat datang ke
Yerusalem? Pertanyaan-pertanyaan ini pastilah sangat memenuhi benak Daud, dan juga memenuhi benak
orang-orang Israel lainya.
Saya percaya
bahwa kita berharap dapat mengetahui
jawabannya, yang menjadi alasan penulis
kitab Samuel tidak mengatakannya kepada kita. Penulis kitab Tawarikh tidak membuat para pembacanya berasumsu pada bagian ini, jadi dia langsung saja
memberitahukannya :
(1) Daud membuat bagi dirinya gedung-gedung di kota Daud, lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu.(2) Ketika itu berkatalah Daud: "Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi, sebab merekalah yang dipilih TUHAN untuk mengangkat tabut TUHAN dan untuk menyelenggarakannya sampai selama-lamanya."(3) Kemudian Daud mengumpulkan segenap Israel ke Yerusalem untuk mengangkut tabut TUHAN ke tempat yang telah disiapkannya untuk itu.(4) Daud mengumpulkan bani Harun dan orang Lewi (5) dari bani Kehat: Uriel, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: seratus dua puluh orang; (6) dari bani Merari: Asaya, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: dua ratus dua puluh orang; (7) dari bani Gerson: Yoel, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: seratus tiga puluh orang;(8) dari bani Elsafan: Semaya, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: dua ratus orang;(9) dari bani Hebron: Eliel, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: delapan puluh orang; (10) dari bani Uziel: Aminadab, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: seratus dua belas orang.(11) Lalu Daud memanggil Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, dan orang-orang Lewi, yakni Uriel, Asaya, Yoel, Semaya, Eliel dan Aminadab, (12) dan berkata kepada mereka: "Hai kamu ini, para kepala puak dari orang Lewi, kuduskanlah dirimu, kamu ini dan saudara-saudara sepuakmu, supaya kamu mengangkut tabut TUHAN, Allah Israel, ke tempat yang telah kusiapkan untuk itu.(13) Sebab oleh karena pada pertama kali kamu tidak hadir, maka TUHAN, Allah kita, telah menyambar di tengah-tengah kita, sebab kita tidak meminta petunjuk-Nya seperti seharusnya."(14) Jadi para imam dan orang-orang Lewi menguduskan dirinya untuk mengangkut tabut TUHAN, Allah Israel. (15) Kemudian bani Lewi mengangkat tabut Allah itu dengan gandar pengusung di atas bahu mereka, seperti yang diperintahkan Musa, sesuai dengan firman TUHAN.
(1) Daud membuat bagi dirinya gedung-gedung di kota Daud, lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu.(2) Ketika itu berkatalah Daud: "Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi, sebab merekalah yang dipilih TUHAN untuk mengangkat tabut TUHAN dan untuk menyelenggarakannya sampai selama-lamanya."(3) Kemudian Daud mengumpulkan segenap Israel ke Yerusalem untuk mengangkut tabut TUHAN ke tempat yang telah disiapkannya untuk itu.(4) Daud mengumpulkan bani Harun dan orang Lewi (5) dari bani Kehat: Uriel, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: seratus dua puluh orang; (6) dari bani Merari: Asaya, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: dua ratus dua puluh orang; (7) dari bani Gerson: Yoel, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: seratus tiga puluh orang;(8) dari bani Elsafan: Semaya, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: dua ratus orang;(9) dari bani Hebron: Eliel, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: delapan puluh orang; (10) dari bani Uziel: Aminadab, seorang pemimpin, dan saudara-saudara sepuaknya: seratus dua belas orang.(11) Lalu Daud memanggil Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, dan orang-orang Lewi, yakni Uriel, Asaya, Yoel, Semaya, Eliel dan Aminadab, (12) dan berkata kepada mereka: "Hai kamu ini, para kepala puak dari orang Lewi, kuduskanlah dirimu, kamu ini dan saudara-saudara sepuakmu, supaya kamu mengangkut tabut TUHAN, Allah Israel, ke tempat yang telah kusiapkan untuk itu.(13) Sebab oleh karena pada pertama kali kamu tidak hadir, maka TUHAN, Allah kita, telah menyambar di tengah-tengah kita, sebab kita tidak meminta petunjuk-Nya seperti seharusnya."(14) Jadi para imam dan orang-orang Lewi menguduskan dirinya untuk mengangkut tabut TUHAN, Allah Israel. (15) Kemudian bani Lewi mengangkat tabut Allah itu dengan gandar pengusung di atas bahu mereka, seperti yang diperintahkan Musa, sesuai dengan firman TUHAN.
Daud pertama-tama murka atas kematian Uza, yang kemudian menjadi ketakutan. Rasa takut pada Daud adalah hal yang sehat dan beralasan, tetapi Tuhan ingin dekat dengan umatnya untuk memberkati mereka. Satu-satunya cara hal ini dapat terjadi bagi manusia untuk dapat mendekati Dia ada dalam cara yang telah ditentukan. Kehadiran Tuhan diasosiasikan dengan tabut itu. Manusia dapat mendekati Dia, tetapi tidak terlampau dekat. Mereka tidak dapat menyentuh tabut itu, jika menyentuh maka mati. Ini bermakna bahwa satu-satunya cara tabut itu dapat dipindahkan adalah memindahkannya sebagaimana yang Tuhan telah sampaikan, oleh orang-orang Kehat, yang harus membawa tabut itu dengan kayu-kayu pengusung, yang ditempatkan melalui gelang-gelang tabut.
Daud kini telah
diyakinkan bahwa kedekatan dengan tabut
merupakan sebuah berkat, tetapi tabut harus dibawa ke Yerusalem mengacu kepada arahan-arahan Tuhan. Dan
kemudian Daud mengumpulkan orang-orang Israel dan menugaskan anak-anak Kehat
untuk membawa tabut, menginstruksikan mereka secara seksama bagaimana mereka harus melaksanakan kewajiban
mereka. Penulis memberithukan kepada kita
bahwa setelah tabut dibawa sejauh enam langkah, sebuah korban
dipersembahkan. Enam langkah tersebut tidak diragukan pastilah langkah-langkah
yang paling menegangkan dari keseluruhan perjalanan. Setelah kematian Uza, mereka yang ada paling dekat dengan tabut itu
(orang-orang Kehat) pasti gugup menjadi
terlampau dekat dengan dengan kotak yang sakral ini, tentu saja,
terhadap hadirat Tuhan itu sendiri. Selagi
perjalanan berlanjut, semangat dan suka cita orang-orang pasti meningkat. Segera saja ada sebuah
selebrasi besar ketika mereka berhasil melakukan perjalanan ke kota suci.
Teks kita
pada 2 Samuel memberitahukan bahwa ada
selebrasi besar ketika tabut dibawa ke Yerusalem. Kisah paralel pada 1
Tawarikh bahkan lebih lengkap lagi.
Tidak hanya sekelompok kecil orang-orang Israel, tetapi “seluruh orang Israel”
(2 Samuel 6:15). Pada perjalanan pertama yang mematikan bersama dengan tabut,
para musisi mendampingi tabut ( 2 Samuel 6:5). Pada perjalanan kedua yang
sukses, ada berbagai macam musisi ( 1 Tawarikh 15:16-24). Ini merupakan salah
satu momen-momen besar dalam sejarah Israel :
(28)Seluruh orang Israel mengangkut tabut perjanjian TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala, nafiri dan ceracap, sambil memperdengarkan permainan gambus dan kecapi. ( 1 Tawarikh 15:28)
Itu merupakan saat selebrasi, persembahan korban dan pesta :
(17) Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. (18) Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam. (19) Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Selanjutnya : Ketika Isteri Daud Memandangnya Rendah
When God Rained on David’s Parade (2 Samuel 6:1-23) |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
(28)Seluruh orang Israel mengangkut tabut perjanjian TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala, nafiri dan ceracap, sambil memperdengarkan permainan gambus dan kecapi. ( 1 Tawarikh 15:28)
Itu merupakan saat selebrasi, persembahan korban dan pesta :
(17) Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. (18) Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam. (19) Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Selanjutnya : Ketika Isteri Daud Memandangnya Rendah
When God Rained on David’s Parade (2 Samuel 6:1-23) |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment