Oleh : Bob Deffinbaugh
Bacalah juga bagian 1 dan bagian 2 untuk mendapatkan pemahaman, dan ikutilah bagian selanjutnya sehingga mendapatkan pengertian yang utuh.
Ular Dihukum ( Kejadian
3:14-15)
Ular yang pertama dibereskan dan penghukuman baginya telah dijatuhkan. Mahkluk ciptaan itu, sebagai instrumen Setan, dikutuk dan tunduk pada keadaannya yang dipermalukan, merangkat didalam debu (Kejadian 3:14).
Ayat 15 menjelaskan ular dibalik ular tersebut, Setan, naga besar itu:” Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, … “(Wahyu 12:9)
Pasti ada, pertama-tama, sebuah permusuhan abadi antara Hawa dan ular itu :” Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kejadian 3:15)
Permusuhan semacam ini dapat dengan mudah dimengerti. Tetapi permusuhan ini akan meluas: “Dan antara keturunanmu dan keturunannya” (ayat 15)
Ular yang pertama dibereskan dan penghukuman baginya telah dijatuhkan. Mahkluk ciptaan itu, sebagai instrumen Setan, dikutuk dan tunduk pada keadaannya yang dipermalukan, merangkat didalam debu (Kejadian 3:14).
Ayat 15 menjelaskan ular dibalik ular tersebut, Setan, naga besar itu:” Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, … “(Wahyu 12:9)
Pasti ada, pertama-tama, sebuah permusuhan abadi antara Hawa dan ular itu :” Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kejadian 3:15)
Permusuhan semacam ini dapat dengan mudah dimengerti. Tetapi permusuhan ini akan meluas: “Dan antara keturunanmu dan keturunannya” (ayat 15)
Disini, saya percaya Tuhan sedang merujuk pada pertempuran berabad-abad antara umat Tuhan dan pengikut iblis (bandingkan dengan Yohanes 8:44 dan seterusnya).
Akhirnya, ada konfrontasi personal antar benih[Kata benih (zera)
dapat digunakan baik secara kolektif maupun individual (bandingkan
dengan Kejadian 4:25; I Samuel 1:11; II Samuel 7:12). Disini
pada Kejadian 3:15kata itu digunakan dalam dua makna tersebut,saya yakin.
Kidner menyatakan, “Yang terakhir,seperti
benih Abraham, keduanya kolektif (bandingkan dengan Rom 16:20)dan, dalam perjuangan yang krusial,
individual (bandingkan dengan Gal 3:16),
karena Yesus sebagai Adam terakhir telah menyimpulkan umat
manusia didalam diri-Nya sendiri.” Derek Kidner, Genesis (Chicago:
Inter-Varsity Press, 1967), hal. 71.] Hawa, sang Mesias, dan Setan:” keturunannya
akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya”(ayat 15).
Dalam konfrontasi ini Setan akan terluka parah sementara itu Mesias akan menerima sebuah luka yang menyakitkan, tetapi bukan luka yang fatal.
Betapa
cantiknya nubuat yang memotret kedatangan Juru selamat, yang akan membalikan peristiwa-peristiwa kejatuhan. Hal inilah
yang Paulus tuliskan dalam tinjauan
kembali di Roma 5 :
(14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. (15) Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.(16) Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.(17) Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.(Roma 5:14-17)
Meskipun
nubuat dari Kejadian 3:15 agar
terselubung, menjadi semakin nyata dalam
terang pewahyuan selanjutnya. Menjadi agak sedikit mengejutkan, kemudian,
mempelajari bahwa orang-orang Yahudi, menurut Targum, menganggap nas Kejadian
3:15 sebagai Mesianik [H. C. Leupold, Exposition of Genesis (Grand Rapids:
Baker Book House, 1942), I, hal. 170.].
Penghukuman bagi Perempuan itu (ayat 16)
Hal ini hanya pas karena Setan telah menyerang umat manusia melalui perempuan sehingga Tuhan akan membawa keselamatan Manusia dan kehancuran Setan melalui perempuan. Hal ini telah diungkapkan kepada Setan pada ayat 15. Setiap anak yang terlahir perempuan telah menyusahkan Setan.
Penghukuman bagi Perempuan itu (ayat 16)
Hal ini hanya pas karena Setan telah menyerang umat manusia melalui perempuan sehingga Tuhan akan membawa keselamatan Manusia dan kehancuran Setan melalui perempuan. Hal ini telah diungkapkan kepada Setan pada ayat 15. Setiap anak yang terlahir perempuan telah menyusahkan Setan.
Sementara keselamatan akan datang melalui kelahiran seorang anak, kelahiran itu sendiri bukanlah proses yang tanpa sakit. Penghukuman pada perempuan terletak di sentral eksistensinya. Ini berkaitan dengan melahirkan anak-anaknya. Namun ditengah-tengah kesakitan melahirkan dia dapat mengetahui bahwa maksud Tuhan baginya telah diwujudkan, dan itu, berangkali, Mesias akan dilahirkan melaluinya.
Menambahkan
hal rasa sakit dalam melahirkan, hubungan perempuan itu dengan
suaminya telah ditentukan. Adam haruslah
memimpin dan Hawa haruslah
mengikuti. Tetapi hal satu ini bukan terkait dengan kasus kejatuhan. Karena
itu, sejak saat ini perempuan harus diperintah oleh pria :” namun engkau akan
berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu” (ayat 16).
Beberapa hal harus
dikatakan terkait kutuk ini. Paling pertama, ini adalah satu kutuk yang
ditujukan kepada semua perempuan, bukan hanya
Hawa. Semua perempuan akan mengalami rasa sakit yang sama dalam
melahirkan anak, sehingga mereka harus
tunduk terhadap otoritas suami-suaminya. Hal ini tidak dimaksudkan dalam cara yang
bagaimanapun untuk menunjukan
inferioritas pada pihak perempuan. Tidak juga hal ini membenarkan
pembatasan hak-hak memilih atau menahan
pembayaran yang setara dan lain sebagainya.
kepada mereka yang menolak untuk tunduk pada pengajaran biblikal terkait peran wanita didalam gereja—bahwa perempuan tidak boleh memimpin atau mengajar pria, dan bahkan berbicara secara publik-dihadapan orang banyak ( 1 Korintus 14:33b-36; I Timotius 2:9-15)—saya akan mengatakan hal ini. Peran perempuan didalam gereja dan didalam pernikahan tidak dibatasi pada pengajaran Paulus, tidak juga menjadi dipandang sebagai hanya berhubungan dengan konteks amoralitas di Korintus. Itu adalah doktrin Biblikal, yang memiliki asal-usulnya dengan Kejadian 3. Itulah sebabnya Paulus menulis ,
perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat ( 1 Korintus 14:34)
Kepada mereka para pria dan perempuan yang ingin meremehkan instruksi Tuhan, saya harus katakan, tepat hal seperti inilah yang Setan inginkan. Persis sebagaimana dia menarik perhatian Hawa dari pembatasan satu pohon, sehingga setan ingin perempuan itu merenungkan pembatasan yang ditempatkan pada perempuan di hari ini. “Lemparkan belenggu-belenggumu,”desak setan, “Temukan pemenuhan diri sendiri.” “Tuhan sedang menjauhkan anda dari apa yang terbaik,” setan membisikan. Dan ini adalah sebuah dusta! Aturan-aturan Tuhan memiliki dasar-dasarnya, entah kita memahaminya atau tidak.
Untuk para pria, saya cepat-cepat menambahkan bahwa ayat ini (dan pengajaran biblikal tentang perang perempuan) bukanlah sebuah ayat bukti atas superioritas pria atau semacam kediktatoran didalam pernikahan. Kita memimpin dengan kasih. Kepemimpinan kita menjadi pengorbanan diri kita sendiri, mencari apa yang terbaik bagi isteri kita ( Efesus 5:25 dan seterusnya). Kepemimpinan Biblikal adalah berpolakan seturut dengan Tuhan Yesus ( bandingkan dengan Filipi 2:1-8)
Penghukuman bagi Pria ( Kejadian 3:17-20)
Tepat sebagaimana penghukuman bagi Hawa yang berhubungan dengan sentral kehidupannya, demikian juga halnya dengan Adam. Dia telah ditempatkan didalam Taman, sekarang dia harus mencari nafkah dari tanah “dengan berpeluh” (ayat 17-19).
Anda akan memperhatikan disini bahwa meskipun ular telah dikutuk, hanya tanah yang dikutuk disini, dan bukan Adam atau Hawa. Tuhan telah mengutuk Setan karena Tuhan memang tidak bermaksud untuk merehabilitasi atau menebus Setan. Tetapi telah menjadi maksud Tuhan untuk menyelamatkan manusia telah disingkapkan (ayat 15).
Tidak hanya
Adam akan berjuang mengolah tanah untuk mencari nafkah, dia pada akhirnya
akan kembali kepada debu. Kematian
rohani telah terjadi ( bandingkan dengan Kejadian 3:7-8). Kematian fisik telah
dimulai. Terlepas dari hidup yang Tuhan
berikan, manusia pada dasarnya (walau
perlahan) kembali ke keadaan
aslinya—debu ( bandingkan dengan Kejadian 2:7)
Tanggapan Adam terhadap hukuman-hukuman Tuhan dan janji disingkapkan dalam Kejadian 3:20:” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.”
Saya percaya tindakan ini telah membuktikan sebuah iman sederhana pada pihak Adam. Dia telah menerima kesalahan dan penghukumannya, namun telah fokus pada janji Tuhan bahwa melalui keturunan perempuan Juru selamat akan datang. Keselamatan Hawa (dan juga kita) akan datang melalui penundukannya terhadap suaminya dan melalui melahirkan anak-anak. Adam menamai perempuan itu, Hawa, yang artinya “hidup” atau “kehidupan” telah memperlihatkan bahwa kehidupan akan datang melalui Hawa.
Tanggapan Adam terhadap hukuman-hukuman Tuhan dan janji disingkapkan dalam Kejadian 3:20:” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.”
Saya percaya tindakan ini telah membuktikan sebuah iman sederhana pada pihak Adam. Dia telah menerima kesalahan dan penghukumannya, namun telah fokus pada janji Tuhan bahwa melalui keturunan perempuan Juru selamat akan datang. Keselamatan Hawa (dan juga kita) akan datang melalui penundukannya terhadap suaminya dan melalui melahirkan anak-anak. Adam menamai perempuan itu, Hawa, yang artinya “hidup” atau “kehidupan” telah memperlihatkan bahwa kehidupan akan datang melalui Hawa.
Tuhan bukan hanya
sebuah Tuhan yang memberikan hukuman-hukuman, tetapi memberikan pemberian kasih karunia. Jadi, Tuhan telah membuatkan bagi Adam dan
isterinya garmen dari kulit hewan-hewan
untuk menutupi ketelanjangannya. Sebuah nubuat terselubung tentang penebusan melalui pencurahan darah bukanlah, dalam pandanganku, ini bukan sebuah penyalahgunaan ayat
ini.
Bersambung : Sebuah Belas Kasih yang Hebat
The Fall of Man (Genesis 3:1-24) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
Bersambung : Sebuah Belas Kasih yang Hebat
The Fall of Man (Genesis 3:1-24) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment