Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M
(1) Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang
demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,(2) dan
yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang
didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.(3) Sebab setiap Imam Besar
ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus
perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan.(4) Sekiranya Ia di bumi ini, Ia
sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang
mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat.(5) Pelayanan mereka adalah
gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang
diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa
engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di
atas gunung itu."
(6) Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. (7) Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.(8) Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,(9) bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan.(10) "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.(11) Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.(12) Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."(13) Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya. (Ibrani 8:6-13)
(6) Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. (7) Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.(8) Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,(9) bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan.(10) "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.(11) Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.(12) Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."(13) Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya. (Ibrani 8:6-13)
Pengantar
Bertahun-tahun lalu isteriku dan saya mengalami sebuah posisi dimana kita harus merawat seorang sahabat yang sakit. Kita telah menjadi saksi terhadap wasiatnya, dan karenanya kita memahami bagaimana dia menghendaki urusan-urusannya dijalankan. Dia telah memberikan saya sebuah wewenang tertentu atas keuangannya, dan sebagai tambahan, saya bahkan dapat memperoleh otoritas yang lebih besar jika situasi-situasi yang telah diperintahan diperlukan. Seiring kesehatanya yang merosot, sepertinya saya harus menjalankan otoritas tambahan. Saya ingin pasti bahwa saya akan bertindak dalam wewenang yang telah dia limpahkan kepadaku, jadi saya menghubungi orang yang dapat menginterpretasikan wasiat sahabatku itu terkait dalam situasi-situasi tertentu. Saya telah katakana bahwa saya memiliki sebuah salinan wasiatnya dan saya harus mengkonsultasikannya. Beruntung bagiku, saya tidak perlu melakukan apapun lagi diluar apa yang telah saya lakukan hingga pada waktu ini. Anda dapat membayangkan keterkejutanku setelah kematian sahabatku mengetahui bahwa (tanpa diketahu dan diberitahukan kepadaku) sebuah wasiat baru telah dituliskan, wasiat yang tidak pernah saya lihat, atau diketahui bahwa wasiat itu bahkan ada.
Bertahun-tahun lalu isteriku dan saya mengalami sebuah posisi dimana kita harus merawat seorang sahabat yang sakit. Kita telah menjadi saksi terhadap wasiatnya, dan karenanya kita memahami bagaimana dia menghendaki urusan-urusannya dijalankan. Dia telah memberikan saya sebuah wewenang tertentu atas keuangannya, dan sebagai tambahan, saya bahkan dapat memperoleh otoritas yang lebih besar jika situasi-situasi yang telah diperintahan diperlukan. Seiring kesehatanya yang merosot, sepertinya saya harus menjalankan otoritas tambahan. Saya ingin pasti bahwa saya akan bertindak dalam wewenang yang telah dia limpahkan kepadaku, jadi saya menghubungi orang yang dapat menginterpretasikan wasiat sahabatku itu terkait dalam situasi-situasi tertentu. Saya telah katakana bahwa saya memiliki sebuah salinan wasiatnya dan saya harus mengkonsultasikannya. Beruntung bagiku, saya tidak perlu melakukan apapun lagi diluar apa yang telah saya lakukan hingga pada waktu ini. Anda dapat membayangkan keterkejutanku setelah kematian sahabatku mengetahui bahwa (tanpa diketahu dan diberitahukan kepadaku) sebuah wasiat baru telah dituliskan, wasiat yang tidak pernah saya lihat, atau diketahui bahwa wasiat itu bahkan ada.
Saya menduga
bahwa beberapa orang Kristen Ibrani (Israel) merasakan hal
yang sama ketika mereka mulai menangkap implikasi-implikasi Perjanjian
Baru. Selama berabad-abad, orang-orang Yahudi saleh telah beroperasi dibawah
Perjanjian Lama, Musa, tetapi sekarang mereka diberitahukan bahwa oleh Yesus
dan para rasul bahwa hal-hal itu telah berubah.
Dalam kasus mereka, mereka tidak mengklaim bahwa mereka tidak
diberitahukan sejak mula bahwa sebuah
perubahan dramatik akan terjadi.
Para penulis Perjanjian Lama
telah menubuatkan bahwa sebuah Perjanjian yang Baru akan datang, sebuah
perjanjian yang jauh lebih unggul
daripada yang Lama. Orang semacam nabi Yeremia, dan nubuatnya dikutip oleh penulis kitab Ibrani dalam teks kita
ini. Faktanya, kutipan tersebut berasal
dari Yeremia 31:31-34 merupakan kutipan terpanjang dari Perjanjian Lama yang
ditemukan dalam Perjanjian Baru. Perjanjian Baru adalah subyek teks kita dalam Ibrani 8 (dan selanjutnya).
Ini juga merupakan alas an lainya
mengapa pelayanan imamat Yesus Kristus
jauh lebih unggul daripada Imamat menurut ketentuan Haruan karena imam besar
harus menjalankan ketentuan-ketentuan perjanjian dimana dia melayani.
Apakah Perjanjian (Covenant) itu?
Karena kita sedang membicarakan Perjanjian Baru, hal ini akan membantu kita untuk memahami apa yang Alkitab maksudkan dengan istilah “perjanjian.” Sebuah perjanjian adalah sebuah kesepakatan; biasanya diantara dua pihak. Di Timur Dekat kuno, perjanjian itu semacam kesepakatan yang melaluinya para penguasa masuk kedalam sebuah hubungan kovenan atau perjanjian dengan subyek-subyek mereka. Ada kesemaan-kesamaan tertentu dalam gaya antara kovenan-kovenan secular ini dengan kovenan-kovenan biblikal, tetapi isinya jelas berbeda. Beberapa kovenan bersifat bilateral dimana didalamnya ada kewajiban-kewajiban dan komitmen-komitmen pada kedua belah pihak. Kita melihat sebuah kovenan semacam ini antara Abraham dan Abimelekh dalam Kejadian 21:27, 32. Pernikahan digambarkan sebagai sebuah kovenan yang bersifat bilateral dalam Maleakhi 2:14. Baik suami dan isteri membuat kovenan perjanjian-perjanjian yang wajib mereka jaga.
Perjanjian atau Kovenan Mosaik (Musa) bersifat bilateral, kondisional, kovenan :
“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.” (Keluaran 19:5)
Apakah Perjanjian (Covenant) itu?
Karena kita sedang membicarakan Perjanjian Baru, hal ini akan membantu kita untuk memahami apa yang Alkitab maksudkan dengan istilah “perjanjian.” Sebuah perjanjian adalah sebuah kesepakatan; biasanya diantara dua pihak. Di Timur Dekat kuno, perjanjian itu semacam kesepakatan yang melaluinya para penguasa masuk kedalam sebuah hubungan kovenan atau perjanjian dengan subyek-subyek mereka. Ada kesemaan-kesamaan tertentu dalam gaya antara kovenan-kovenan secular ini dengan kovenan-kovenan biblikal, tetapi isinya jelas berbeda. Beberapa kovenan bersifat bilateral dimana didalamnya ada kewajiban-kewajiban dan komitmen-komitmen pada kedua belah pihak. Kita melihat sebuah kovenan semacam ini antara Abraham dan Abimelekh dalam Kejadian 21:27, 32. Pernikahan digambarkan sebagai sebuah kovenan yang bersifat bilateral dalam Maleakhi 2:14. Baik suami dan isteri membuat kovenan perjanjian-perjanjian yang wajib mereka jaga.
Perjanjian atau Kovenan Mosaik (Musa) bersifat bilateral, kondisional, kovenan :
“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.” (Keluaran 19:5)
Tuhan telah
menjanjikan berkat-berkat ketika umat-Nya melaksanakan kovenan atau
perjanjian-Nya (Ulangan 28:1-14) dan mengutuk ketika mereka mengabaikannya ( Ulangan 28:15-68).
Kita juga menemukan sebuah jenis kovenan yang berbeda dalam Alkitab. Ini adalah kovenan dimana Tuhan sendiri yang mengikatkan diri-Nya sendiri untuk melakukan hal-hal tertentu, tetapi tidak dipersyaratkan terhadap tindakan-tindakan pihak-pihak lain. Dalam kasus Perjanjian Abraham (Abrahamik), Tuhan telah menjanjikan untuk membuat Abram sebuah bangsa yang besar, dan memberkati keturunannya secara dahsyat, dan karenanya dia dan keturunan-keturunannya akan menjadi sebuah berkat bagi orang-orang lain. Ini merupakan sebuah kovenan atau perjanjian tak bersyarat, dan sebagai tambahan, ini adalah sebuah kovenan yang diteguhkan oleh sumpah Tuhan. Jadi, ini adalah sebuah kovenan yang tidak dapat diubah. Dalam pemahaman ini, Kovenan Abrahamik dan Perjanjian Baru terdiri atas janji-janji. Inilah tepatnya apa yang penulis Ibrani katakan kepada kita:
“Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.” (Ibrani 8:6)
Perjanjian atau Kovenan Baru adalah serangkaian janji-janji yang Tuhan telah buat bagi Israel dan Yehuda, janji-janji yang tidak dapat diubah dan tidak dapat dibatalkan, karena janji-janji itu telah dimeteraikan dengan sumpah Tuhan. Janji-janji ini membuat Perjanjian Baru jauh lebih unggul daripada Perjanjian Lama, sedemikian unggulnya sehingga Perjanjian Baru menggantikan yang Lama, membuat Perjanjian Lama menjadi usang.
Kita juga menemukan sebuah jenis kovenan yang berbeda dalam Alkitab. Ini adalah kovenan dimana Tuhan sendiri yang mengikatkan diri-Nya sendiri untuk melakukan hal-hal tertentu, tetapi tidak dipersyaratkan terhadap tindakan-tindakan pihak-pihak lain. Dalam kasus Perjanjian Abraham (Abrahamik), Tuhan telah menjanjikan untuk membuat Abram sebuah bangsa yang besar, dan memberkati keturunannya secara dahsyat, dan karenanya dia dan keturunan-keturunannya akan menjadi sebuah berkat bagi orang-orang lain. Ini merupakan sebuah kovenan atau perjanjian tak bersyarat, dan sebagai tambahan, ini adalah sebuah kovenan yang diteguhkan oleh sumpah Tuhan. Jadi, ini adalah sebuah kovenan yang tidak dapat diubah. Dalam pemahaman ini, Kovenan Abrahamik dan Perjanjian Baru terdiri atas janji-janji. Inilah tepatnya apa yang penulis Ibrani katakan kepada kita:
“Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.” (Ibrani 8:6)
Perjanjian atau Kovenan Baru adalah serangkaian janji-janji yang Tuhan telah buat bagi Israel dan Yehuda, janji-janji yang tidak dapat diubah dan tidak dapat dibatalkan, karena janji-janji itu telah dimeteraikan dengan sumpah Tuhan. Janji-janji ini membuat Perjanjian Baru jauh lebih unggul daripada Perjanjian Lama, sedemikian unggulnya sehingga Perjanjian Baru menggantikan yang Lama, membuat Perjanjian Lama menjadi usang.
Perjanjian
Baru tidak Semuanya Baru
Perjanjian Baru tidak harus menjadi hal baru bagi siswa Kitab suci. Tidak jarang, Perjanjian Baru merupakan subyek nubuat Perjanjian Lama:
“Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN”(Yesaya 59:21)
(4) Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi. (5) Orang-orang luar akan melayani kamu sebagai gembala kambing dombamu, dan orang-orang asing akan bekerja bagimu sebagai petani dan tukang kebun anggurmu.(6) Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka. (7) Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.(8) Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu (Yesaya 61:4-8).
(36) Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN, Allah Israel, mengenai kota ini, yang engkau katakan telah diserahkan ke dalam tangan raja Babel karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar: (37) Sesungguhnya, Aku mengumpulkan mereka dari segala negeri, ke mana Aku menceraiberaikan mereka karena murka-Ku, kehangatan amarah-Ku dan gusar-Ku yang besar, dan Aku akan mengembalikan mereka ke tempat ini dan akan membuat mereka diam dengan tenteram.(38) Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. (39) Aku akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepada-Ku sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian. (40) Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.(41) Aku akan bergirang karena mereka untuk berbuat baik kepada mereka dan Aku akan membuat mereka tumbuh di negeri ini dengan kesetiaan, dengan segenap hati-Ku dan dengan segenap jiwa-Ku (Yeremia 32:36-41)
(19) Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, (20) supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. (Yehezkiel 11:19-20)
(60) Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal. (61) Barulah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu, pada waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang termuda, dan memberikan mereka kepadamu menjadi anakmu, tetapi bukan berdasarkan engkau memegang perjanjian. (62) Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN,(63) dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." (Yehezkiel 16:60-63)
(22) Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.(23) Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.(24) Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.(25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. (26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.(27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.(28) Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.(Yehezkiel 36:22-28)
Perjanjian Baru tidak harus menjadi hal baru bagi siswa Kitab suci. Tidak jarang, Perjanjian Baru merupakan subyek nubuat Perjanjian Lama:
“Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN”(Yesaya 59:21)
(4) Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi. (5) Orang-orang luar akan melayani kamu sebagai gembala kambing dombamu, dan orang-orang asing akan bekerja bagimu sebagai petani dan tukang kebun anggurmu.(6) Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka. (7) Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.(8) Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu (Yesaya 61:4-8).
(36) Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN, Allah Israel, mengenai kota ini, yang engkau katakan telah diserahkan ke dalam tangan raja Babel karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar: (37) Sesungguhnya, Aku mengumpulkan mereka dari segala negeri, ke mana Aku menceraiberaikan mereka karena murka-Ku, kehangatan amarah-Ku dan gusar-Ku yang besar, dan Aku akan mengembalikan mereka ke tempat ini dan akan membuat mereka diam dengan tenteram.(38) Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. (39) Aku akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepada-Ku sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian. (40) Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.(41) Aku akan bergirang karena mereka untuk berbuat baik kepada mereka dan Aku akan membuat mereka tumbuh di negeri ini dengan kesetiaan, dengan segenap hati-Ku dan dengan segenap jiwa-Ku (Yeremia 32:36-41)
(19) Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, (20) supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. (Yehezkiel 11:19-20)
(60) Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal. (61) Barulah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu, pada waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang termuda, dan memberikan mereka kepadamu menjadi anakmu, tetapi bukan berdasarkan engkau memegang perjanjian. (62) Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN,(63) dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." (Yehezkiel 16:60-63)
(22) Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.(23) Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.(24) Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.(25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. (26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.(27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.(28) Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.(Yehezkiel 36:22-28)
(24) Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. (25) Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.(26) Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. (27) Tempat kediaman-Kupun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.(28) Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya." (Yehezkiel 37:24-28)
Selain daripada nas-nas yang kita temukan dalam kitab Ibrani[Lihat Ibrani 7:22; 8:6-13; 9:1-20; 10:16-29; 13:20.],
juga terdapat sejumlah teks dalam Perjanjian Baru yang mengangkat Kovenan atau Perjanjian Baru.
(20)Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. (Lukas 22:20)
(25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" (1 Kor 11:25)
(15) Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh seorangpun.(16) Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus. (17) Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.(Galatia 3:15-17)
(24) Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar—(25) Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.(26) Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita. (Galatia 4:24-26)[ Lihat juga Lukas 1:72; Kisah 3:25; 7:8; Roma 11:27; Efesus 2:12; Wahyu 11:19.]
JANJI-JANJI LEBIH BAIK PADA PERJANJIAN BARU
Ibrani 8:8-12 ; Yeremia 31:31-34
Yeremia hidup pada hari- hari paling gelap bangsa Israel. Kerajaan utara telah dikalahkan dan telah dicerai-beraikan ke segenap penjuru oleh bangsa Asyria. Ini merupakan penghukuman Tuhan bagi bangsa ini akibat banyaknya dosa bangsa ini. Kerajaan selatan Yehuda tidak belajar dari pengalaman saudaranya, Israel. Dia juga terus saja ada dalam dosa-dosa dan akibatnya dinubuatkan dalam waktu mendekat dalam perbudakan Babilonia. Setelah beberapa orang Yahudi dideportasi ke Babilonia[Lihat Yeremia 29:20.]. Yeremia telah memprediksikan 70 tahun pendudukan, dalam kurun itu tanah itu akan menerima sisanya. Tetapi dia telah menubuatkan bahwa setelah ini, ada pengharapan untuk restorasi:
(4)Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel: (5) Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya;(6) ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang!(7) Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (8) Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan! (9) Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN. (10) Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. (11) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (12) Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; (13) apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,(14) Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. (Yeremia 29:4-14)
Baik Israel dan Yehuda
akan direstorasi dan diampuni, bukan berdasarkan pada Kovenan (Perjanjian) Lama/Mosaik-Musa, tetapi
berdasarkan pada Perjanjian
Abrahamik dan Perjanjian Baru. Janji-janji Perjanjian Baru kemudian diungkapkan
oleh Yeremia dalam bab 31 :
(31) Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,(32) bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.(33) Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.(34) Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka." (Yeremia 31:31-34)
Konfirmasi lebih lanjut terungkap dalam bab selanjutnya pada kitab Yeremia:
(36) Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN, Allah Israel, mengenai kota ini, yang engkau katakan telah diserahkan ke dalam tangan raja Babel karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar: (37) Sesungguhnya, Aku mengumpulkan mereka dari segala negeri, ke mana Aku menceraiberaikan mereka karena murka-Ku, kehangatan amarah-Ku dan gusar-Ku yang besar, dan Aku akan mengembalikan mereka ke tempat ini dan akan membuat mereka diam dengan tenteram.(38) Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.(39) Aku akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepada-Ku sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian.(40) Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.(41) Aku akan bergirang karena mereka untuk berbuat baik kepada mereka dan Aku akan membuat mereka tumbuh di negeri ini dengan kesetiaan, dengan segenap hati-Ku dan dengan segenap jiwa-Ku.(Yeremia 32:36-41)
Penulis Kitab Ibrani (Perjanjian Baru) mengatakan kepada kita bahwa Perjanjian Baru lebih baik daripada yang Lama (Kovenan Mosaik), beberapa alasannya karena yang Baru mengandung janji-janji yang lebih baik[Ibrani 8:6]. Hanya saja apa saja sih janji-janji itu, dan mengapa dikatakan lebih baik? Penulis Kitab Ibrani memilih kata-kata yang berasal dari Yeremia 31;31-34 untuk memutuskan mengapa lebih baik. Mari kita mempelajarinya secara berurutan sebagaimana Yeremia telah menuliskan janji-janji yang lebih baik itu. Kita akan mulai dengan pengantar penulis kitab Ibrani, dimulai dengan ayat 6
Ibrani 8:6-8a
(6) Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.(7) Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.(8) Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata… (Ibrani 8:6-8a)
Bersambung
ke Bagian II
What's New About the New Covenant (Hebrews 8:6-13)|diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
What's New About the New Covenant (Hebrews 8:6-13)|diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment