F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Apa yang Baru Pada Perjanjian Baru - Bagian 4


Bacalah Terlebih dahulu pada bagian 1 di sini  ,bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini agar anda dapat memahaminya, dan untuk mendapatkan pemahaman yang utuh ikutilah artikel yang ditulis secara serial



Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M



Hubungan antara  Kovenan-Kovenan Abrahamik, Mosaik, dan Baru


Setelah mempelajari  janji-janji yang lebih baik  pada  Kovenan atau Perjanjian Baru dari Yeremia 31:31-34, kita sekarang harus mengeksplorasi hubungan antara kovenan-kovenan  Abrahamik, Mosaik dan Baru. Kovenan Abrahamik pertama kali muncul dalam Alkitab, dimana kita  pertama kali menemukannya dalam Kejadian 12:1-3 [Kovenan ini kemudian   diulangi penyampaiannya   kepada  Abraham  dan kepada keturunan-keturunannya, kerap dalam detail yang  mendalam ]

(1)Sekarang Tuhan berkata kepada Abram, “Pergilah dari  negerimu, Dan dari sanak saudaramu Dan dari rumah ayahmu, Ke tanah yang  Aku akan perlihatkan  kepada kamu; (2)Dan Aku akan   menjadikan engkau sebuah bangsa yang besar, Dan Aku akan memberkati engkau, Dan membuat namamu terkemuka; Dan dengan demikian  engkau akan menjadi sebuah berkat;(3)Dan Aku akan memberkati mereka yang memberkati engkau, Dan orang yang mengutuk engkau Aku akan kutuk. Dan dalam engkau semua keluarga di bumi akan diberkati” (Kejadian 12:1-3, NASB95- terjemahan bebas oleh editor Anchor)



LAI:
(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;(2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. (3) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."



Kovenan Abrahamik ini adalah sebuah kovenan yang tak bersyarat (Unconditional) dan tidak dapat diubah karena Tuhan telah menyegel kovenan ini dengan sumpah-Nya[Lihat Ibrani  6:13-15  dimana penulis kitab Ibrani merujuk pada  Kejadian 22:15-20.]


Kovenan Mosaik (Musa) datang  dalam kurun waktu bertahun-tahun kemudian. Kovenan ini  kondisional atau bersyarat, dan kovenan ini tidak dikonfirmasi dengan sebuah sumpah,  tidak seperti pada Kovenan Abrahamik.



(3)Musa  pergi menghadap Tuhan, dan Tuhan   telah memanggil dia dari gunung,”Jadi engaku akan mengatakan pada kaum Yakub, dan mendeklarasikan pada orang Israel (4)’Engaku sendiri telah melihat apa yang telah Aku perbuat terhadap Mesir dan bagaimana Aku telah mengangkat engkau di atas sayap-sayap burung Rajawali dan  membawa engkau kepada diriku. (5)Dan bagaimana, jika engkau mau secara tekun mendengarkanku dan  menjaga kovenanku, maka engaku akan menjadi kepunyaanku yang istimewa  dari segala bangsa-bangsa, karena seluruh bumi adalah punyaku, (6)dan engkau  akan menjadi bagiku sebuah kerajaan imam-imam dan sebuah bangsa yang kudus.’Inilah kata-kata yang akan engkau perkatakan kepada orang-orang Israel”(Keluaran 19:3-6 NET-diterjemahkan secara bebas)




LAI
(3) Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel (4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.(5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.(6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."




Keluaran 24:1-8
(1) Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.(2) Hanya Musa sendirilah yang mendekat kepada TUHAN, tetapi mereka itu tidak boleh mendekat, dan bangsa itu tidak boleh naik bersama-sama dengan dia."(3) Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan."(4) Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel.(5) Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel, maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada TUHAN.(6) Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu.(7) Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: "Segala firman TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan."(8) Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: "Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini."



Sejak permulaan sekali, telah terlihat bahwa  Kovenan Lama, Mosaik tidak akan menjadi sarana-sarana  keselamatan manusia dari dosa. Kita memiliki sebuah petunjuk sangat bernilai untuk hal ini dalam  Ulangan 28. Pada 14 ayat pertama (1-14) berbicara tentang berkat-berkat yang akan dihasilkan  jika umat  Tuhan menjalankan kovenan ini. Pada 54 ayat terakhir (15-68) berbicara mengenai kutuk-kutuk yang akan menimpa umat Tuhan ketika mereka gagal menjalankan kovenan ini. Dengan demikian kita mendapatkan dalam Hukum , prediksi kegagalan manusia, penghakiman Tuhan, dan  anugrah  ketetapan   keselamatan  yang terlepas dari upaya-upaya manusia untuk memilikinya:



(2) Musa memanggil seluruh orang Israel berkumpul, lalu berkata kepada mereka: "Sudah kamu lihat segala yang dilakukan TUHAN di tanah Mesir di depan matamu terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan terhadap seluruh negerinya (3) cobaan-cobaan yang besar yang telah dilihat oleh matamu sendiri, tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang besar itu.(4) Tetapi sampai sekarang ini TUHAN tidak memberi kamu akal budi untuk mengerti atau mata untuk melihat atau telinga untuk mendengar. (Ulangan 29:2-4)




(1) Maka apabila segala hal ini berlaku atasmu, yakni berkat dan kutuk yang telah kuperhadapkan kepadamu itu, dan engkau menjadi sadar dalam hatimu di tengah-tengah segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, menghalau engkau,(2) dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau maupun anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,(3) maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia akan mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah menyerakkan engkau.(4) Sekalipun orang-orang yang terhalau dari padamu ada di ujung langit, dari sanapun TUHAN, Allahmu, akan mengumpulkan engkau kembali dan dari sanapun Ia akan mengambil engkau.(5) TUHAN, Allahmu, akan membawa engkau masuk ke negeri yang sudah dimiliki nenek moyangmu, dan engkaupun akan memilikinya pula. Ia akan berbuat baik kepadamu dan membuat engkau banyak melebihi nenek moyangmu.(6) Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup. (Ulangan 30:1-6)



Ketika Yoshua  menjelang kematian, dia menantang orang-orang Israel untuk menentukan apakah mereka akan  mengikut Tuhan dan menjaga kovenan-Nya atau tidak. Rakyat  meyakinkan Yoshua bahwa mereka akan mengikut Tuhan , namun Yoshua tidak mengemukakan optimism mereka; dia mendeklarasikan bahwa mereka tidak akan dapat melaksanakan Hukum itu :



(14) Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.(15) Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"(16) Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!(17) Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,(18) TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kamipun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."(19) Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.(20) Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu."(21) Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah."(22) Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!"(23) Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel."(24) Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."(25) Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.(26) Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN. (27) Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu." (28) Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.(Yosua 24:14-28)


Kovenan Lama tidak akan menyelamatkan orang-orang Israel, tak peduli betapa  besarnya determinasi mereka untuk melaksankanya. Kovenan itu hanya akan menghukum mereka, lantas, apa yang salah dengan Perjanjian Lama? Perjanjian Baru memberitahukan kepada kita. Problem dengan hukum Perjanjian Lama adalah bukan pada hukum itu sendiri, karena hukum itu menentukan sebuah standard kebenaran yang kudus, benar, dan baik :


Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.” (Roma 7:12)



Problem dengan hukum itu adalah bahwa, didalam dagingku, aku tidak berdaya untuk menolak dosa dan untuk mencapai semacam kebenaran yang Tuhan syaratkan.

(14) Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. (15) Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.(16) Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.(17) Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.(18) Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.(Roma 7:14-18)



Problem dengan hukum adalah : bahwa hukum tidak dapat melepaskan aku dari kuasa dosa dan dari kesalahan  dosaku. Dan karena itulah Paulus menyimpulkan,

Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? (Roma 7:24)


Lantas apa bagusnya hukum itu? Hukum itu menegakan standard kebenaran Tuhan. Hukum itu (Kovenan Lama, Mosaik) memperlihatkan dosaku, dan kebutuhanku akan keselamatan tanpa sedikitpun upaya-upayaku untuk menyenangkan Tuhan.

(19) Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.(20) Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. (Roma 3:19-20)


Pada Galatia 3, Paulus menempatkan Hukum dalam tempatnya yang tepat, memperlihatkan kepada kita bagaimana hukum  itu  sesuai dengan maksud Tuhan dalam menyediakan keselamatan bagi orang-orang berdosa yang tersesat:

(15) Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh seorangpun.)16) Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus. (17) Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.(18) Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.(19) Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.(20) Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.(21) Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat.(22) Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.(23) Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.(24) Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.(25) Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.(26) Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.(27) Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.(28) Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.(29) Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.(Galatia 3:15-29)



Izinkan saya untuk memberikan penekanan hanya pada poin-poin utama dari apa yang Paulus sedang katakan di sini dalam Galatia 3.



  1. Janji-janji Tuhan kepada Abraham telah digenapi didalam Kristus ( Gal 3:16). Kristus
    adalah  keturunan” yang telah dijanjikan  yang  melaluinya  berkat-berkat Tuhan akan datang.

  2. Hukum itu datang setelah Kovenan Abrahamik dan tidak menghapus atau mengubahnya (Gal 3:17)

  3. Pewarisan berkat-berkat Tuhan telah didasarkan pada janji Tuhan (kepada Abraham) dan bukan Hukum Taurat ( Gal 3:18).

  4. Hukum  taurat merupakan  sebuah tindakan atau langkah temporer untuk menuntun kita kepada Kristus ( Gal 3:19 dan seterusnya). Hukum merupakan  tutor kita, untuk menuntun kita kepda Kristus.

  5. Sekarang Kristus telah dating, kita tidak lagi berada di bawah sebuah tutor-Hukum (Gal 3:25)

Ini membawa kita kepada Kovenan Baru, yang merupakan fkcus perhatian penulis kita dalam bab ini pada Kitab Ibrani. Sejak sedari awal, tidak hanya jelas bahwa orang-orang Israel akan gagal untuk menjalankan Kovenan Mosaik, tetapi bahwa Tuhan akan menyelamatkan umat-Nya, berdasarkan pada Kovenan atau Perjanjian-Nya dengan Abraham. Perhatikan kata-kata ini dalam bab 4 kitab Ulangan :

(25) Apabila kamu beranak cucu dan kamu telah tua di negeri itu lalu kamu berlaku busuk dengan membuat patung yang menyerupai apapun juga, dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Nya,(26) maka aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu habis binasa dengan segera dari negeri ke mana kamu menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya; tidak akan lanjut umurmu di sana, tetapi pastilah kamu punah.(27) TUHAN akan menyerakkan kamu di antara bangsa-bangsa dan hanya dengan jumlah yang sedikit kamu akan tinggal di antara bangsa-bangsa, ke mana TUHAN akan menyingkirkan kamu.(28) Maka di sana kamu akan beribadah kepada allah, buatan tangan manusia, dari kayu dan batu, yang tidak dapat melihat, tidak dapat mendengar, tidak dapat makan dan tidak dapat mencium.(29) Dan baru di sana engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.(30) Apabila engkau dalam keadaan terdesak dan segala hal ini menimpa engkau di kemudian hari, maka engkau akan kembali kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya.(31) Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu. (Ulangan 4:25-31)


Kata-kata dalam Kitab  Ulangan menjadi fokus yang lebih jelas dalam terang apa yang penulis kita tuliskan dalam Kitab Ibrani  6;

(13) Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,(14) kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak."(15) Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.(16) Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan.(17) Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,(18) supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.(19) Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,(20) di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.(Ibrani 6:13-20)


Kovenan yang Musa  rujuk dalam Ulangan 4 adalah sebuah kovenan  yang Tuhan telah konfirmasikan dengan sebuah sumpah. Dan mengacu pada Ibrani 6, kovenan ini adalah kovenan yang Tuhan buat dengan Abraham. Jadi, sekalipun Kovenan Mosaik akan dihancurkan oleh Israel dan  tidak dapat menyelamatkan siapapun, pengharapan orang-orang Israel   harus ada didalam Tuhan, berdasarkan pada kovenan-Nya dengan Abraham.


Sekarang, ketika kita  sampai pada Perjanjian Baru, kita  menemukan bahwa keselamatan Tuhan dalam Yesus disajikan sebagai penggenapan baik Kovenan Abraham dan Kovenan Baru, sebagai hasil dari karya Yesus Kristus di Kalvari. Disampaikan secara berbeda, melalui sarana Kovenan Baru  bahwa janji-janji Tuhan kepada Abraham sudah dipenuhi:



(68) Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,(69) Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,(70) --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus—(71) untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita,(72) untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,(73) yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita (Lukas 1:68-73)



(24) Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.(25) Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.(26) Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."(Kisah Para Rasul 3:24-26)
 
(20) Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. (Lukas 22:20)



(23) Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti (24) dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"(25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"(26) Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. (1 Korintus 11:23-26)


Bersambung ke Bagian V : Kovenan BaruTelah Diadakan Dengan Israel dan Yehuda



What's New About the New Covenant (Hebrews 8:6-13)|diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora


No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9