Oleh : Martin Simamora
Dibenarkan Karena Berkhianat
Ilustrasi- credit : wallz.moon.pk |
Yakobus
2:24-25 “Jadi kamu
lihat, bahwa manusia dibenarkan
karena perbuatan-perbuatannya dan bukan
hanya karena iman. Dan bukankah
demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan
orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos
melalui jalan yang lain?”
Pertama-tama saya wajib untuk mengatakan bahwa artikel ini SAMA SEKALI tidak sedang menganjurkan baik pada diri saya
sendiri maupun para pembaca
sekalian untuk melakukan PENGKHIANATAN
terhadap NEGARA dan bahwa itu seolah sebuah perbuatan baik, luhur apalagi sebuah tindakan yang patriotik. Judul diatas SEMATA-MATA adalah sebuah frasa sederhana
untuk menunjukan apa yang sebenarnya dimaksud dengan “manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan
bukan hanya karena iman,” dalam apa yang terjadi pada Rahab. Kedua, memang benar dalam kasus Rahab, apa yang
dimaksud dengan dibenarkan karena perbuatan-perbuatan dan
bukan hanya karena iman adalah tindakan menyembunyikan 2 mata-mata Israel; seorang
Kanaan dengan ini menjadi bagian dalam sebuah operasi mata-mata oleh bangsa asing melawan negara dimana dia adalah
warga negaranya. Ketiga atau yang
terakhir, judul diatas pada puncaknya memiliki tujuan strategis bahwa pada saat Yakobus 2: 24 yang menyatakan “manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatan” dalam maksudnya
yang hakiki pada akhirnya sama sekali tidak melawan apalagi menghantam
“manusia dibenarkan hanya oleh iman,”
seperti tersurat misalnya dalam Galatia
2:16 “tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum
Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus
Yesus.” Mari kita melihat tindakan seperti apakah yang sesungguhnya dilakukan
oleh Rahab yang membuat dia dibenarkan.
Operasi Spionase Yang Melibatkan Seorang Pelacur Asing
Kisah Rahab sebagaimana dimaksudkan dalam Yakobus 2:24-25 dapat kita jumpai selengkapnya dalam Yosua 2-6. Pada kesempatan sederhana ini saya akan menyajikan sejumlah catatan peristiwa pentingnya saja terkait judul di atas, yang akan membantu kita memahami tindakan seperti apakah yang telah dilakukan Rahab sehingga dalam Yakobus 2:24-25 dikatakan “bukankah demikian juga Rahab,” terkait dengan “manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.”
Yosua 2 (1) Yosua bin Nun dengan
diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah,
amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan
sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu
tidur di situ.(2) Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian:
"Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik
negeri ini."(3) Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan:
"Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke
dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri
ini."(4) Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang
itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi
aku tidak tahu dari mana mereka,(5) dan ketika pintu gerbang hendak ditutup
menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang
itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul
mereka."(6) Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh
rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan
di atas sotoh itu. (7) Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah
sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang,
segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.
(8) Tetapi sebelum kedua orang itu
tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh.(9) dan berkata
kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini
kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan
segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.(10) Sebab kami mendengar, bahwa
TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan
keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang
di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu
tumpas.
(11) Ketika kami mendengar itu,
tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab
TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
(12) Maka sekarang, bersumpahlah
kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga
akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu
tanda yang dapat dipercaya,(13) bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan
ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua
orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari
maut."
(14) Lalu jawab kedua orang itu
kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan
perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka
kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."
Teks cukup
panjang yang baru saja kita baca tersebut merupakan sebuah operasi mata-mata
yang harus dilakukan oleh Yosua tak lama
setelah Musa pemimpin utama itu meninggal, Yosua 1:1-2 “Sesudah Musa hamba
TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu,
demikian: Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah
sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan
Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.”
Negeri yang hendak diintai oleh 2 spionase Israel tersebut
adalah bagian dari “negeri yang akan
Kuberikan kepada mereka.” Dan jika kita lanjutkan hingga ayat 9, jelas
terlihat betapa TUHAN telah menegaskan kepada Yosua bahwa Dia pasti menyertainya dan
bangsanya dan meminta kepadanya untuk teguh hati dan tidak menyimpang ke kanan
dan ke kiri atas hukum atau perintah yang telah diberikan kepada Musa. Dan pada Yosua 2, sebuah
operasi rahasia atau diam-diam dilancarkan oleh Yosua :“dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai.” Apa misinya?
Mengamat-amati negeri itu dan kota Yeriko.
Dalam misi rahasia tersebut atau operasi spionase/mata-mata
tersebut kedua mata-mata tersebut sampai
di rumah seorang perempuan sundal atau pelacur bernama Rahab. Dan tokoh yang
sangat hina baik dalam masyarakat kuno maupun moderen inilah yang akan terlibat
dalam sebuah aksi spionase yang menghasilkan kejatuhan negerinya secara tidak
main-main atau terlibat dalam sebuah aksi spionase yang menggenapi janji Tuhan untuk menyerahkan negeri tersebut
ke tangan Yosua-Israel.
Dikatakan bahwa “sampailah mereka ke rumah seorang perempuan
sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.”
Operasi Spionase
Telah Terdeteksi!
Namun Yeriko bukanlah negeri yang lemah dalam pertahanan negaranya terutama terhadap infiltrasi operasi intelijen oleh pihak-pihak asing yang berniat jahat, tak kecuali oleh dua spionase Israel ini pun terdeteksi bahkan secara jitu dapat mengetahui dimanakah keberadaan mereka [perhatikan bahwa sejak semula Tuhan, sekalipun mengatakan MENYERTAI, namun juga mengatakan Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dalam pengutaraan janji-Nya, bahkan tercatat lebih dari 1 kali yaitu pada Yosua 1:6,7,9 – menunjukan bahwa TUHAN dalam PENYERTAANNYA TIDAK AKAN MEMBERIKAN SEBUAH SITUASI AMAN ATAU MUDAH, BAHKAN MEMBIARKAN SITUASI KRITIS MENYERTAI] :
Kemudian
diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke
mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini."
Dan segera sebuah langkah kontra intelijen pun dilakukan oleh pemerintahan Yeriko:
Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada
Rahab, mengatakan: "Bawalah
ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam
rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."
Tahukah anda bahwa
sebetulnya Rahab telah melakukan sebuah bentuk kejahatan luar biasa baik untuk
ukuran zaman dahulu maupun sekarang dan hampir dapat dipastikan sanksi hukuman yang akan dijatuhkan oleh negara
sangatlah berat dan sangat mungkin hingga hukuman mati.
Apa
reaksi atau apa jawaban Rahab terhadap aparat negara –Kerajaan Yeriko :
Menyembunyikan dan Memberikan Informasi Palsu kepada aparat negara yang
berwenang:
(1)“Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu.
Berkatalah ia: "Memang, orang-orang
itu telah datang kepadaku, tetapi
aku tidak tahu dari mana mereka.”
(2) “dan ketika
pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke
mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah
kamu dapat menyusul mereka.”
Saya dapat katakan bahwa Rahab adalah seorang perempuan sundal atau pelacur yang cerdas sekaligus sungguh luar biasa berani! Sebab dia : Menyembunyikan, Memberikan Informasi Palsu atau BERBOHONG, dan Mengalihkan pengejaran aparat negara ke arah yang salah.
Apa sesungguhnya yang terjadi atau apa yang menjadi tujuan utama
dengan melakukan penyembunyian,
pemberian informasi palsu dan pengalihan adalah untuk MENGAMANKAN KEDUA
MATA-MATA ISRAEL AGAR TIDAK TERTANGKAP. Dengan kata lain saya dapat katakan
MELALUI TINDAKAN PENGHIANATAN RAHAB INI
maka misi spionase Israel ini
terlindungi, terproteksi dan dengan demikian TUJUAN “GRAND” dari misi
ini : untuk menaklukan negeri ini
menjadi tetap hidup! Dan inilah yang dilakukan Rahab :
“Tetapi perempuan itu telah
menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di
bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan
di atas sotoh itu.”
Rahab, seorang perempuan Kanaan yang cerdas dan berani! Bahkan Pengalihan atau Diversi yang dilakukannya
sanggup mengecoh operasi Intelijen Kerajaan Yeriko :
Maka pergilah
orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat
penyeberangan, dan ditutuplah pintu
gerbang, segera sesudah
pengejar-pengejar itu keluar.”
Dan aksi
pengalihan oleh Rahab secara mulus dan menegangkan berhasil “mengusir” para
petugas negara atau dengan kata lain Rahab sukses menggagalkan operasi Kontra
Intelijen Kerajaan Yeriko secara gemilang tanpa cela! Terpikirkah oleh anda
seorang pelacur memecundangi operasi kontra intelijen sebuah kerajaan?
Jelas, ini adalah sebuah PERTARUHAN
NYAWA atau HIDUP MATI bagi seorang Rahab. Jelas ini adalah sebuah PERMAINAN
YANG TIDAK DIA PAHAMI DAMPAK DAN KONSEKUENSINYA. Dan dengan demikian maka ini
melahirkan sebuah pertanyaan MAHA
PENTING :
“Apakah yang MENDASARI tindakan SANGAT BERBAHAYA oleh seorang Rahab yang seorang Pelacur?” Atau “Apakah yang menjadi KEYAKINAN Rahab bahwa MELINDUNGI 2 MATA-MATA ISRAEL dengan melakukan penyembunyian, pemberian informasi palsu dan pengalihan PASTI sebuah TINDAKAN YANG BENAR dan bukan SEBUAH TINDAKAN YANG TAK BERDASAR setidaknya bagi dirinya atau demi hidupnya!
Kita akan menemukan jawaban yang sangat luar
biasa; sebuah jawaban yang menjadi MOTOR UTAMA yang MENGGERAKAN Rahab untuk melakukan rangkaian tindakan-tindakan yang sedikit saja
tergelincir maka malapetaka mematikan segera menghampirinya :
“Tetapi sebelum kedua orang
itu tidur, naiklah perempuan
itu mendapatkan mereka di atas sotoh.(9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN
telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap
kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi
kamu.”
Sampai malam tiba, setelah thriller suspense terlalui; setelah
ketenangan kembali mengusasi rumahnya; sampai Rahel dapat melihat dirinya yang
tadi siang, yang entah bagaimana dapat dengan beraninya memecundangi aparat
negara demi 2 orang asing yang bahkan
tidak dia kenal; dia lantas naik menghampiri dua orang yang dia lindungi dengan
segenap jiwa dan raganya didalam rumahnya sendiri dan dia memulai perkataannya
kepada 2 orang tersebut dengan “ AKU TAHU.”
Rahab bisa dipastikan tidak mengenal dua orang tersebut bahkan sebetulnya dia tidak mungkin memeriksa identitas mereka atau bahkan yang lebih penting kredibilitas mereka, sebab mereka dalam operasi diam-diam- operasi rahasia- operasi mata-mata atau operasi intelijen. Tetapi terlihat bahwa Rahab mengetahui kebangsaan kedua mata-mata tersebut, namun bukan karena Rahab tahu bahwa mereka adalah berkebangsaan Israel yang MEMBUAHKAN KEYAKINAN DAN PERBUATAN yang tidak main-main.
Ketika Rahab membuka percakapan dengan “AKU TAHU,” maka inilah yang yang RAHAB KETAHUI :
- TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu
- kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami
- segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu
- tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
Perhatikanlah baik-baik bahwa TUHAN adalah FAKTOR UTAMA bagi RAHAB untuk menjadi dasar atau menjadi KEYAKINAN atau KEPERCAYAAN atau PENGHARAPAN KOKOH bahwa bila dia memperlakukan sebaik-baiknya kedua mata-mata Israel itu maka hal-hal baiklah yang akan pasti terjadi pada dirinya. Rahab memiliki keyakinan kokoh, bahkan sekalipun itu belum terjadi pada dirinya, dia telah melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan dirinya berdasarkan keyakinan ini atau merupakan REFLEKSI dari apa yang telah menjadi keyakinannya.
Apa yang luar biasa dalam diri Rahab adalah kala dia berkata “ TUHAN telah memberikan negeri ini kepada
kamu.” Darimana
dia dapat berkata demikian padahal dia
adalah perempuan Kanaan yang bangsanya bukan penerima janji sebagaimana Israel?
Kita sebentar lagi akan mengetahui dari mulut Rahab sendiri.
Rahab pun mengenali bahwa TUHAN ada dibalik tindakan kedua
mata-mata ini dengan mengatakan “kengerian
terhadap kamu menghinggapi kami.”
Tak mengherankan-dan
tentu sangat wajar- jika Raja Yeriko
segera melakukan operasi kontra intelijen berpikir apa yang diketahui oleh
intelijen kerajaan terkait “sepak terjang” Israel dapat menimpa
kerajaannya sebagaimana pada bangsa-bangsa yang menjadi lawan Israel.
Ketika Rahab berkata “segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu,” maka sebetulnya Rahab hendak mengatakan bahwa Israel sebagai bangsa memiliki reputasi yang menggentarkan bangsa-bangsa lain. Mendengar nama Israel berarti adalah kehancuran dan kematian bagi para lawannya dan jika sampai ada 2 mata-mata Israel di sebuah negeri maka ini adalah tanda yang jelas bahwa TUHAN sudah menyerahkan negeri ini kedalam tangan mereka. Demikianlah Israel sebagai Instrumen TUHAN dalam era Perjanjian Lama.
Dan Rahab melanjutkan “AKU TAHU” kepada kedua
mata-mata tersebut sebelum mereka tidur malam dengan berkata :
(10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut
Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa
yang kamu lakukan kepada kedua
raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon
dan Og, yang telah kamu tumpas.(11)
Disini Rahab mempertajam apa yang dia maksudkan KENGERIAN TERHADAP KAMU dan SEGALA PENDUDUK NEGERI INI GEMETAR TERHADAP KAMU dengan sebuah KESAKSIAN LUAR BIASA DARI SEORANG PEREMPUAN YANG KEBANGSAANNYA AKAN SEGERA DIHANCURKAN TUHAN MELALUI TANGAN-TANGAN ISRAEL .
Rahab bukan hanya seorang Pelacur
atau perempuan sundal atau perempuan jalang (bacalah Yehezkiel 16:25-26 untuk mendapatkan gambaran tentang perempuan
sudal “menjual kecantikanmu menjadi
kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat,
sehingga persundalanmu bertambah-tambah. Engkau bersundal dengan orang Mesir,
tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang
menimbulkan sakit hati-Ku.”), tetapi dia juga adalah seorang perempuan
Kanaan- sebuah bangsa yang telah diserahkan Tuhan kedalam tangan Israel untuk
ditaklukan dan dimusnahkan.
Namun kita baru saja melihat bagaimana dia TELAH MENUNJUKAN KEPERCAYAAN ATAU KEBERIMANANNYA pada TUHAN orang Israel yang tidak diakui oleh bangsa-bangsa lain. Dalam hal ini ada sebuah PENGAKUAN DALAM DIRI RAHAB YANG DIAKIBATKAN OLEH APA YANG DIA KETAHUI MENGENAI APA YANG TUHAN TELAH LAKUKAN DAN BAGAIMANA TUHAN SECARA PERKASA BERTINDAK MELALUI ISRAEL YANG DIKENAL BUKAN SEBUAH BANGSA DENGAN PASUKAN YANG PERKASA DI MUKA BUMI.
Rahab pada titik ini secara demonstratif kepada
kedua mata-mata Israel tersebut sebelum tidur memperlihatkan sebuah keajaiban ditengah-tengah operasi
intelijen yang mencekam bahwa ada seorang perempuan asing yang memiliki
Iman luar biasa terhadap TUHAN yang menjadi sembahan Israel selama ini. Dan itu
telah dia pertontonkan bukan dengan kata-kata tetapi perbuatan nyata yang
bahkan mempertaruhkan mati atau hidup dirinya baik di bumi atau setelah di bumi
ini. APA YANG RAHAB TAHU TELAH MENJADI
FONDASI KEYAKINAN DALAM DIRINYA (dalam derajat tertentu hal ini dapat
dibandingkan misalnya dengan seorang centurion dan seorang ibu yang dipuji oleh
Yesus atas imannya pada Matius 8:5-13
dan Matius 15:27-28)
RAHAB MENUNTUT SUMPAH DEMI TUHAN
Ketika Rahab berkata “AKU TAHU” sebagai pembuka kata-katanya, itu SANGAT KUAT, SANGAT PERSONAL, DAN SANGAT MENEKANKAN BAHWA ITU YANG SESUNGGUH-SUNGGUHNYA. Kita juga melihat bahwa KEKUATAN KEYAKINAN yang telah TERSEMBUNYI BEGITU LAMA dan tak tertahankan menyeruak tanpa dapat dicegah oleh apapun bahkan oleh bahaya dan ketakutan, dan tak dapat ditahan oleh waktu!
Malam hari, sesaat jelang kedua mata-mata
tersebut tidur setelah hari yang panjang dan mencekam, Rahab “mengurung”
keduanya kedalam situasi yang mengharuskan mereka untuk tidak bermain-main; bahkan Rahab MENUNTUT MEREKA BERSUMPAH DEMI
NAMA TUHAN MEREKA dan jelas disaat yang bersamaan itu adalah REFLEKSI YANG SANGAT KUAT AKAN KEYAKINANNYA
TERHADAP SIAPA YANG DIYAKINI OLEH ISRAEL
sekalipun dia adalah perempuan Kanaan! :
(12)Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN,
bahwa karena aku telah berlaku ramah
terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan
berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,(13) bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku
yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu
akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."
Rahab kini MENYINGKAPKAN MOTIF atau DASAR HAKIKI yang melatarbelakangi PERBUATAN-PERBUATANNYA atau dalam hal ini RAHAB secara gamblang MENYINGKAPKAN BERASAL DARI MANAKAH SUMBER ATAU BUAH-BUAH PERBUATAN yang dia katakan dengan untaian kata-kata :“karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya.”
Rahab kini adalah seorang Kanaan dan
seorang Pelacur yang kini hatinya terpikat tak tertahankan pada TUHAN dan
karena yang dia tahu adalah 2 orang yang dia yakini TUHAN mau mendengarkan
mereka maka dia menuntut sumpah agar : “membiarkan
hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan
semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut.”
Dan jawaban kedua mata-mata itu sungguh menyejukkan hati Rahab sekaligus sebuah IMAN yang berangkali untuk kali pertamanya bagi kedua mata-mata Israel itu diikatkan kepada seorang pelacur dan seorang Kanaan.
DUA ELEMEN YANG SEMESTINYA TIDAK MEMANTASKAN
BAIK BAGI MATA-MATA ITU UNTUK MENGIKATKAN JANJI DAN BAGI RAHAB UNTUK PERCAYA ITU DAPAT TERJADI :
(14) Lalu jawab kedua orang
itu kepadanya: "Nyawa kamilah
jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri
ini kepada kami, maka kami
akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."
Yakobus 2:25 menyatakan bahwa RAHAB DIBENARKAN KARENA PERBUATANNYA; YAITU MENYEMBUNYIKAN, MENOLONG DAN MEMLOLOSKAN. Kala kita memeriksa peristiwa ini secara lebih lengkap dan utuh, maka kita telah mengetahui bahwa ternyata PERBUATAN RAHAB ADALAH BUAH IMANNYA ATAU BUAH DARI KEYAKINAN. Ya, Rahab sendiri sudah menyatakan dengan “AKU TAHU.” Dan berdasarkan apa yang DIA TAHU dan yang DIA PERCAYA maka dia bertindak.
Iman Rahab yang kafir itu, jelas HANYA DAPAT DILIHAT DARI PERBUATANNYA sebab DIA ADALAH PERTAMA-TAMA ADALAH PELACUR DAN KEDUA BANGSA KAFIR. Tidak bisa diketahui didalam sanubarinya apakah dia memang benar-benar percaya kepada TUHAN ISRAEL selain daripada buah-buah keyakinannya dengan melakukan perbuatan-perbuatan keyakinannya.
Perbuatan-perbuatan Rahab bukanlah perbuatan yang dangkal; dapat dipastikan perbuatan-perbuatan itu HARUS BERSUMBER DARI SEBUAH KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN AKAN SESUATU YANG TIDAK MAIN-MAIN DAN TELAH MENGUASAI JIWA DAN PIKIRAN DAN TINDAKANNYA. Anda dan saya telah melihatnya dan tidak bisa membantahnya, sedikitpun!
Jadi, apakah Yakobus 2:24- 25 berbicara tentang MANUSIA DIBENARKAN OLEH PERBUATAN sebagaimana pengertian yang MELAWAN MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN? Ternyata tidak sama sekali!
Justru Yakobus 2:24-25 memberikan sebuah pilar kembar bagi MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN. Dan tentu senada dengan PERKATAAN YESUS bahwa Dia adalah Pokok Anggur dan kita selama tertaut pada pokok anggur itu pasti berbuah dan Yesus katakan semakin lebat.
Dan bahwa kisah Rahab dalam Yakobus 2:24-25 sama sekali tidak
menghantam MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH
IMAN pun dapat kita jumpai dalam :
Ibrani 11:1 “Iman adalah DASAR dari segala sesuatu yang kita harapkan dan BUKTI dari segala sesuatu YANG TIDAK KITA LIHAT.
Seperti saya sudah ungkapan sebelumnya ketika Rahab berkata
“AKU TAHU’
dia sedang mengungkapkan DASAR segala sesuatu yang dia harapkan. Bahkan DASAR
pengharapannya itu MENGEMUKA atau dapat DILIHAT melalui PERBUATAN-PERBUATAN
YANG tidak bisa dilakukan dengan MOTIF SEMBARANGAN apalagi FANA, dan kita tahu
bahwa Rahab telah mengungkapkan bahwa TUHAN Israel adalah Faktor utama dari
seluruh keyakinan dan tindakannya.
Ibrani bahkan memasukan Rahab yang Pelacur dan Kanaan ini dalam “hall of fame” tokoh-tokoh Iman, pada ayat 31:
“Karena IMAN maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah MENYAMBUT pengintai-pengintai itu dengan baik.”
Perhatikan bagaimana
IBRANI menggambarkan Rahab:
- Selamat atau tidak turut binasa KARENA IMAN
- Imannya terotentikan melalui KARENA IA TELAH MENYAMBUT; dengan kata lain Iman adalah akar perbuatannya atau dengan kata lain IMAN AKAN SELALU DIWARNAI DENGAN TINDAKAN-TINDAKAN IMAN
Dalam hal ini SEWARNA DAN SENADA DENGAN YAKOBUS 2:26 yang mendefinitifkan konklusi bahwa Yakobus 2:24-25 SAMA SEKALI TIDAK MELAWAN MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN. Pada ayat 26 dikatakan demikian :
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati
Ayat 26 pada Yakobus 2
memiliki semangat setara dengan perkataan Yesus bahwa Akulah pokok anggur dan
kita yang tertanamkan pada pokok anggur itu
akan berbuah bahkan lebat (perihal ini telah saya sajikan dalam artikel
terdahulu, anda dapat menemukan pada kanal “martin simamora.”). Yesus adalah
PANGKAL dari semua yang kita bicarakan. Dan saat berbicara Iman maka secara
alamiah kita akan berbicara juga perbuatan-perbuatan yang lahir dari iman itu
seperti halnya Rahab.
Rahab bukan manusia yang dapat pamerkan dirinya seolah-olah perbuatan-perbuatannya bernilai dimata TUHAN. Dia seorang perempuan sundal –kita sudah lihat sekilas apa yang dilakukan perempuan semacam ini melalui Yehezkiel- dan dia juga adalah seorang perempuan Kanaan, sebuah keadaan yang memustahilkan dia untuk melayakan dirinya atau membenarkan dirinya untuk diselamatkan. Rahab SELAMAT atau DILUPUTKAN DARI KEBINASAAN karena DIA TAHU atau DIA PERCAYA kepada TUHAN dan APA YANG DAPAT DILAKUKAN TUHAN.
Lalu, apa lagi kemudian yang dapat anda banggakan dari
perbuatan-perbuatanmu dengan secara gegabah MEMELINTIR Yakobus 2:24-25 sebagai
argumen kokoh yang menampik pernyataan Paulus bahwa manusia dibenarkan hanya oleh iman? Terlihat
terang sekali bahwa baik Yakobus dan Paulus dengan demikian tidak sama sekali
saling melawan apalagi saling
menjatuhkan.
***
No comments:
Post a Comment