Yusuf diturunkan kedalam sumur oleh saudara-saudaranya |
Bacalah terlebih dahulu bagian 5
C) Ayat-ayat Kitab Suci yang menunjukkan hubungan Providence
dan dosa.
Ada sangat banyak ayat Kitab Suci yang
menunjukkan hubungan Providence dan dosa, seperti:
- Kej 45:5-8 - “(5) Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri,
karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. (6) Karena
telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang
tidak akan membajak atau menuai. (7) Maka Allah
telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan
keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar
dari padamu tertolong. (8) Jadi bukanlah kamu
yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah
menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan
sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir”.
Khususnya perhatikan
kata-kata ‘Allah
menyuruh aku mendahului kamu’ (ay 5,7) dan ‘bukan kamu yang menyuruh aku ke sini tetapi Allah’
(ay 8). Bdk. Maz 105:17 - ‘diutusNyalah
seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual sebagai budak’.
Semua ini menunjukkan bahwa penjualan Yusuf ke Mesir, yang jelas adalah suatu dosa, merupakan
pekerjaan Allah, yang melakukan semua itu untuk
melaksanakan rencana tertentu.
- Dalam tafsirannya tentang bagian ini, Calvin
berkata:“Good men are ashamed to confess, that what men undertake cannot be accomplished except by the will of God; fearing lest unbridled tongues should cry out immediately, either that God is the author of sin, or that wicked men are not to be accused of crime, seeing they fulfil the counsel of God. But although this sacrilegious fury cannot be effectually rebutted, it may suffice that we hold it in detestation. Mean while, it is right to maintain, what is declared by the clear testimonies of Scripture, that whatever men may contrive, yet, amidst all their tumult, God from heaven over rules their counsels and attempts; and, in short, does, by their hands, what he himself decreed”
(= Orang-orang saleh malu mengakui, bahwa apa yang manusia lakukan tidak bisa tercapai kecuali oleh kehendak Allah; karena mereka takut bahwa lidah-lidah yang tidak dikekang akan segera berteriak, bahwa Allah adalah pencipta dosa, atau bahwa orang jahat tak boleh dituduh karena kejahatannya, mengingat mereka menggenapi rencana Allah. Tetapi sekalipun kemarahan yang tidak senonoh ini tidak bisa dibantah secara efektif, cukuplah kalau kita menganggapnya sebagai sesuatu yang menjijikkan. Sementara itu, adalah benar untuk mempertahankan, apa yang dinyatakan oleh kesaksian yang jelas dari Kitab Suci, bahwa apapun yang manusia usahakan / rencanakan, ditengah-tengah segala keributan mereka, Allah dari surga menguasai rencana dan usaha mereka, dan, singkatnya, melakukan dengan tangan mereka apa yang Ia sendiri tetapkan).
- Calvin melanjutkan dengan berkata: “Good men, who fear to expose the justice of God to the calumnies of the impious,resort to this distinction, that God wills some things, but permits others to be done. As if, truly, any degree of liberty of action, were he to cease from governing, would be left to men. If he had only permitted Joseph to be carried into Egypt, he had not ordained him to be the minister of deliverance to his father Jacob and his sons; which he is now expressly declared to have done. Away, then, with that vain figment, that, by the permission of God only, and not by his counsel or will , those evils are committed which he after wards turns to a good account”
(= Orang-orang saleh, yang takut membuka keadilan Allah terhadap fitnahan dari orang-orang jahat, memutuskan untuk mengadakan pembedaan ini, yaitu bahwa Allah menghendaki beberapa hal, tetapi mengijinkan hal-hal yang lain untuk dilakukan. Seakan-akan Ia berhenti dari tindakan memerintah, dan memberikan kebebasan bertindak tertentu kepada manusia. Jika Ia hanya mengijinkan Yusuf untuk dibawa ke Mesir, Ia tidak menetapkannya untuk menjadi pembebas bagi ayahnya Yakub dan anak-anaknya; yang dinyatakan secara jelas telah dilakukanNya. Maka singkirkanlah isapan jempol yang sia-sia yang mengatakan bahwa hanya karena ijin Allah, dan bukan karena rencana atau kehendakNya, hal-hal yang jahat itu dilakukan, yang setelah itu Ia balikkan menjadi sesuatu yang baik).
- Kej 50:20-
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,
dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara
hidup suatu bangsa yang besar”.
-
Ini secara explicit
menunjukkan bahwa sekalipun saudara-saudara Yusuf
mereka-rekakan / memaksudkan yang jahat terhadap Yusuf, tetapi
Allah telah mereka-rekakannya / memaksudkannya
untuk kebaikan! Jadi, jelas bahwa Allah
bekerja menggunakan dosa dari saudara-saudara Yusuf demi kebaikan Yusuf / Israel.
- Dalam tafsirannya tentang bagian ini, Calvin
berkata:
“The selling of Joseph was a crime detestable for its cruelty and perfidy; yet he was not sold except by the decree of heaven. For neither did God merely remainat rest, and by conniving for a time, let loose the reins of human malice, in order that after wards he might make use of this occasion; but, at his own will, he appointed the order of acting which he intended to be fixed and certain. Thus we may say with truth and propriety, that Joseph was sold by the wicked consent of his brethren, and by the secret providence of God”
(= Penjualan terhadap Yusuf adalah suatu kejahatan yang menjijikkan karena kekejaman dan pengkhianatannya; tetapi ia tidak dijual kecuali oleh ketetapan dari surga. Karena Allah bukannya semata-mata berdiam diri, dan sambil menutup mata / pura-pura tidak melihat untuk sementara waktu, melepaskan kendali terhadap keinginan jahat manusia, supaya setelah itu ia bisa menggunakan kejadian ini; tetapi, pada kehendakNya sendiri, Ia menetapkan urut-urutan tindakan yang Ia maksudkan untuk menjadi tetap dan tertentu. Jadi kita bisa berkata dengan benar dan tepat, bahwa Yusuf dijual oleh persetujuan jahat dari saudara-saudaranya, dan oleh providensia rahasia dari Allah).
- Kel 1:8-10- “(8) Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. (9) Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: ‘Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita. (10) Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan - jika terjadi peperangan - jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini.’”.
bdk. Maz 105:25 - “diubahNya
hati mereka (orang Mesir) untuk
membenci umatNya, untuk memperdayakan hamba-hambaNya”.Jelas
dikatakan bahwa Tuhanlah yang mengubah hati orang Mesir untuk membenci Israel,
supaya dengan demikian rencanaNya bisa terlaksana.
- Kel 4:21
7:3,22 8:15,19,32 9:12 9:15-16 (bdk. Ro 9:15-18) 9:34-35 10:1-2,20,27 11:10
14:4,8,17. Berulang kali dikatakan bahwa
Allah mengeraskan hati Firaun! Dan itulah yang menyebabkan hati Firaun
menjadi keras. Bahkan setelah Firaun terpaksa membiarkan Israel meninggalkan
Mesir, Tuhan lalu bekerja mengeraskan hati Firaun lagi, sehingga ia
memerintahkan tentaranya untuk mengejar Israel. Tujuan
Allah ialah supaya baik Israel maupun Mesir bisa melihat kuasaNya (Kel 10:1-2
14:4,17-18,30-31).
- Ul 2:30 -“Tetapi Sihon, raja Hesybon, tidak mau memberi kita berjalan melalui daerahnya, sebab TUHAN, Allahmu, membuat dia keras kepala dan tegar hati, dengan maksud menyerahkan dia ke dalam tanganmu, seperti yang terjadi sekarang ini”.
Ayat ini mengatakan bahwa
Allahlah yang mengeraskan hati Sihon supaya bisa menyerahkannya ke tangan
Israel.
- Yos 11:20- “Karena TUHAN yang menyebabkan hati orang-orang itu menjadi keras, sehingga mereka berperang melawan orang Israel, supaya mereka ditumpas, dan jangan dikasihani, tetapi dipunahkan, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa”.
Ayat ini mengatakan bahwa
Allah mengeraskan hati orang Kanaan supaya mereka tidak dikasihani tetapi
ditumpas.
- Hak 9:22-24 - “(22) Setelah tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah atas orang Israel, (23) maka Allah membangkitkan semangat jahat di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu menjadi tidak setia kepada Abimelekh, (24) supaya kekerasan terhadap ketujuh puluh anak Yerubaal dibalaskan dan darah mereka ditimpakan kepada Abimelekh, saudara mereka yang telah membunuh mereka dan kepada warga kota Sikhem yang membantu dia membunuh saudara-saudaranya itu”.
Ayat ini mengatakan bahwa
Allah membangkitkan semangat jahat dalam diri orang-orang tertentu, supaya
memberontak terhadap Abimelekh (anak Yerubaal / Gideon), supaya Ia bisa menghukum baik Abimelekh maupun orang-orang Sikhem karena
pembunuhan yang mereka lakukan terhadap anak-anak Yerubaal / Gideon yang lain
dalam Hak 9:1-5.
- Hak 14:4- “Tetapi ayahnya dan ibunya tidak tahu bahwa hal itu dari pada TUHAN asalnya: sebab memang Simson harus mencari gara-gara terhadap orang Filistin. Karena pada masa itu orang Filistin menguasai orang Israel”.
Simson mau kawin dengan
orang Filistin / kafir (Hak 14:1-2),
dan ayahnya menasehatinya untuk tidak melakukan hal
itu, karena itu jelas adalah dosa
(Hak 14:3). Dan dalam ay 4
dikatakan bahwa hal itu datang dari Tuhan, karena Tuhan menghendaki Simson mencari gara-gara
terhadap orang Filistin!
- 1Sam 2:25b- “Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?’ Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka”.
Ayat ini mengatakan bahwa Tuhan bekerja
sehingga anak-anak Eli tidak menuruti nasehat ayahnya, karena
Tuhan hendak membunuh mereka.
- 2Sam 12:11- “Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan” (bdk. 2Sam 16:20-23).
Ayat ini menunjukkan
bahwa peristiwa hubungan sex antara Absalom dan gundik-gundik Daud, yang bisa
dikatakan merupakan perkosaan dan incest (perzinahan dalam keluarga)
merupakan pekerjaan Tuhan!
- 2Sam 12:11- “(10) Tetapi kata raja: ‘Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?’ (11) Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya: ‘Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian”.
Daud / ayat ini
mengatakan bahwa Tuhan ‘menyuruh’ Simei mengutuki Daud. Tetapi kata ‘menyuruh’
di sini tentu tidak bisa diartikan seakan-akan Tuhan betul-betul berfirman
kepada Simei supaya mengutuki Daud.
Kata ‘menyuruh’ di sini harus diartikan ‘bekerja sehingga’ atau ‘mengatur
sehingga’. Penafsiran ini bukanlah sesuatu yang dibuat-buat, karena penafsiran ini
sejalan dengan beberapa ayat yang lain seperti:
- Kej 45:7-8
yang mengatakan bahwa Allah ‘menyuruh’ Yusuf ke Mesir untuk memelihara Israel. Bandingkan juga dengan Maz 105:17 yang
menggunakan istilah ‘diutusNya’. Padahal Allah sama sekali tidak pernah
berfirman untuk menyuruh / mengutus Yusuf pergi ke Mesir. Yusuf pergi ke Mesir
karena dipaksa oleh sikon, yaitu pada waktu ia dijual sebagai budak. Tetapi
karena ini semua merupakan pengaturan Allah, maka digunakan istilah Allah
‘menyuruh’ / ‘mengutus’.
- 1Raja 17:4,9
dimana Allah berfirman kepada Elia bahwa Ia telah ‘memerintahkan’
burung gagak dan seorang janda di Sarfat untuk memberi makan Elia. Tetapi Allah
tidak betul-betul berbicara kepada burung gagaknya, melainkan Allah hanya ‘mengatur’ sehingga burung gagak itu memberi makan
Elia. Demikian juga dengan janda di Sarfat itu. Pada waktu Elia sampai di
Sarfat, janda itu tidak tahu apa-apa tentang persoalan memberi makan Elia. Jadi
jelas bahwa Tuhan tidak betul-betul berfirman kepadanya supaya ia memberi makan
Elia. Tuhan hanya ‘mengatur’ supaya janda itu memberi makan Elia.
- 1Raja 11:14,23- “(14) Kemudian TUHAN membangkitkan seorang lawan Salomo, yakni Hadad, orang Edom; ia dari keturunan raja Edom. ... (23) Allah membangkitkan pula seorang lawan Salomo, yakni Rezon bin Elyada, yang telah melarikan diri dari tuannya, yakni Hadadezer, raja Zoba”.
Ayat ini mengatakan bahwa
Tuhanlah membangkitkan lawan-lawan untuk memberontak terhadap Salomo, padahal
pemberontakan adalah suatu dosa (bdk. Ro 13:1-7).
- 1Raja 12:15,24- “(15) Jadi raja tidak mendengarkan permintaan rakyat, sebab hal itu merupakan perubahan yang disebabkan TUHAN, supaya TUHAN menepati firman yang diucapkanNya dengan perantaraan Ahia, orang Silo, kepada Yerobeam bin Nebat. ... (24) Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang melawan saudara-saudaramu, orang Israel. Pulanglah masing-masing ke rumahnya, sebab Akulah yang menyebabkan hal ini terjadi.’ Maka mereka mendengarkan firman TUHAN dan pergilah mereka pulang sesuai dengan firman TUHAN itu” (bdk. 2Taw 10:15 11:4).
Bagian ini menunjukkan bahwa Tuhan
bekerja sehingga Rehabeam menolak nasehat yang baik dari tua-tua, karena Tuhan
mau memecah Israel.
- 1Raja 22:19-23- “(19) Kata Mikha: ‘Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk diatas takhtaNya dan segenap tentara sorga berdiri di dekatNya, di sebelah kananNya dan di sebelah kiriNya. (20) Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot Gilead? Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu. (21) Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa? (22) Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian! (23) Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu.’” (bdk. 2Taw 18:19-22).
Ini merupakan bagian Kitab Suci yang sangat
aneh! Tuhan ‘kongkalikong’ / melakukan kolusi
dengan setan?
Tidak,
karena ini lagi-lagi menunjukkan Tuhan sebagai first cause dan setan
sebagai second cause pada peristiwa penyesatan oleh nabi-nabi palsu
terhadap Ahab.
- 1Taw 10:4,14-
“(4) Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: ‘Hunuslah pedangmu dan
tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini
memperlakukan aku sebagai permainan.’ Tetapi pembawa senjatanya tidak mau,
karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil
pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.... (14) dan tidak
meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN membunuh
dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai”.
Saul membunuh dirinya dengan pendangnya sendiri
Credit : Marc Chagall - Naive art 1956
Musée national Message Biblique Marc Chagall, Nice, France
Sekalipun dalam ay 4 dikatakan bahwa Saul mati bunuh diri, tetapi dalam ay 14 tetap dikatakan ‘Tuhan membunuh
dia’.
- 2Taw 21:16-17- “(16) Lalu TUHAN menggerakkan hati orang Filistin dan orang Arab yang tinggal berdekatan dengan orang Etiopia untuk melawan Yoram. (17) Maka mereka maju melawan Yehuda, memasukinya dan mengangkut segala harta milik yang terdapat di dalam istana raja sebagai jarahan, juga anak-anak dan isteri-isterinya, sehingga tidak ada seorang anak yang tinggal padanya kecuali Yoahas, anaknya yang bungsu”.
Ayat ini mengatakan bahwa
Tuhan menggerakkan hati orang Filistin dan Arab untuk melawan Yoram.
- 2Taw 25:16-
“Waktu nabi sedang berbicara, berkatalah Amazia kepadanya: Apakah kami telah
mengangkat engkau menjadi penasihat raja? Diamlah! Apakah engkau mau dibunuh?
’Lalu diamlah nabi itu setelah berkata: ‘Sekarang aku tahu, bahwa Allah telah menentukan akan membinasakan engkau,
karena engkau telah berbuat hal ini, dan tidak mendengarkan nasihatku!’”.
- 2Taw 25:20 - “Tetapi Amazia tidak mau mendengarkan; sebab hal itu telah ditetapkan Allah yang hendak menyerahkan mereka ke dalam tangan Yoas, karena mereka telah mencari allah orang Edom”.
Penolakan Amazia terhadap nasehat nabi
membuat nabi itu yakin / tahu bahwa Allah telah menentukan
supaya Amazia tidak mendengarkan nasehatnya, karena Allah hendak menyerahkannya
ke tangan Yoas. Jelas bahwa penolakan Amazia terhadap nasehat nabi, yang jelas
merupakan suatu dosa, termasuk dalam pelaksanaan Rencana Allah.
- 2Taw 36:17- “TUHAN menggerakkan raja orang Kasdim melawan mereka. Raja itu membunuh teruna mereka dengan pedang dalam rumah kudus mereka, dan tidak menyayangkan teruna atau gadis, orang tua atau orang ubanan - semua diserahkan TUHAN ke dalam tangannya”.
Ini menunjukkan bahwa
kekejaman orang Kasdim terhadap Yehuda, yang jelas merupakan suatu dosa, adalah
pekerjaan Tuhan.
- Ayub 1:21-
“katanya: ‘Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan
telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!’”.
- Ayub 42:11b - “Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya ...”.
Kedua ayat di atas ini
mengatakan bahwa semua malapetaka yang dialami Ayub, termasuk perampokan
terhadap ternaknya, yang jelas merupakan dosa, adalah pekerjaan Tuhan.
- Amsal 16:4- “TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuatNya untuk hari malapetaka”.
Ayat ini menunjukkan bahwa
Tuhan membuat orang fasik untuk hari malapetaka!
- Yes 10:5-7,12,22-23- “(5) Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murkaKu dan yang menjadi tongkat amarahKu! (6) Aku akan menyuruhnya terhadap bangsa yang murtad, dan Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murkaKu, untuk melakukan perampasan dan penjarahan, dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan. (7) Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa. ... (12) Tetapi apabila TUHAN telah menyelesaikan segala pekerjaanNya di gunung Sion dan di Yerusalem, maka Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati raja Asyur dan sikapnya yang engkuh sombong. ... (22) Sebab sekalipun bangsamu, hai Israel, seperti pasir di laut banyaknya, namun hanya sisanya akan kembali. TUHAN telah memastikan datangnya kebinasaan dan dari situ timbul keadilan yang meluap-luap.(23) Sungguh, kebinasaan yang sudah pasti akan dilaksanakan di atas seluruh bumi oleh Tuhan, TUHAN semesta alam”.
Teks Kitab Suci ini
menunjukkan bahwa penindasan oleh Asyur terhadap Israel merupakan pekerjaan
Tuhan yang menggunakan Asyur sebagai ‘cambuk murka /
tongkat amarah’ (ay 5). Tetapi karena penindasan itu sendiri adalah
dosa, dan Asyur melakukannya dengan tujuan yang berbeda dengan tujuan Tuhan,
maka akhirnya Asyur sendiri dihukum oleh Tuhan (ay 12).
- Yes 63:17a- “Ya TUHAN, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalanMu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepadaMu?”.
Ayat ini mengatakan bahwa
kesesatan dan ketegaran hati merupakan pekerjaan Tuhan!
- Yer 19:9- “Aku akan membuat mereka memakan daging anak-anaknya laki-laki dan daging anak-anaknya perempuan, dan setiap orang memakan daging temannya, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhnya kepada mereka dan oleh orang-orang yang ingin mencabut nyawa mereka”.
Tuhan membuat orang Yehuda mati oleh
pedang lawan (Yer 19:7), dan membiarkan
mayat mereka dimakan burung dan binatang (Yer17:8),
dan lalu dalam Yer 19:9 ini dikatakan sesuatu yang mengerikan dimana Tuhan membuat mereka memakan daging anaknya
dan daging temannya sendiri! Perbuatan kanibal ini merupakan pekerjaan Tuhan! Bdk. juga dengan Yeh
5:8-10 Yes 49:26.
- Yeh 5:8-10
- “(8) sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri
akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu dihadapan
bangsa-bangsa. (9) Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan Kuperbuat
terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagiakan
Kuperbuat. (10) Sebab itu di tengah-tengahmu ayah-ayah akan memakan anak-anaknya
dan anak-anak memakan ayahnya dan Aku akan menjatuhkan hukumankepadamu, sedang
semua yang masih tinggal lagi dari padamu akan Kuhamburkan kesemua penjuru
angin”.
- Yes 49:26
- “Aku akan memaksa orang-orang yang menindas engkau memakan dagingnya sendiri,
dan mereka akan mabuk minum darahnya sendiri, seperti orang mabuk minum anggur
baru, supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, adalah
Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub.’”.
- Yer 25:8-12- “(8) Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: Oleh karena kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataanKu, (9) sesungguhnya, Aku akan mengerahkan semua kaum dari utara - demikianlah firman TUHAN - menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hambaKu itu; Aku akan mendatangkan mereka melawan penduduknya dan melawan bangsa-bangsa sekeliling ini, yang akan Kutumpas dan Kubuat menjadi kengerian, menjadi sasaran suitan dan menjadi ketandusan untuk selama-lamanya. (10) Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita. (11) Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya. (12) Kemudian sesudah genap ketujuh puluh tahun itu, demikianlah firman TUHAN, maka Aku akan melakukan pembalasan kepada raja Babel dan kepada bangsa itu oleh karena kesalahan mereka, juga kepada negeri orang-orang Kasdim, dengan membuatnya menjadi tempat-tempat yang tandus untuk selama-lamanya”.
Ayat-ayat ini menunjukkan
bahwa Tuhan bekerja sehingga Babilonia menghancurkan Yehuda, tetapi sama
seperti Asyur, akhirnya Babilonia juga dihukum Tuhan.
- Yer 43:10-11- “(10) lalu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku mengutus orang untuk menjemput Nebukadnezar, raja Babel, hambaKu itu, supaya ia mendirikan takhtanya di atas batu-batu yang telah Kusuruh sembunyikan ini, dan membentangkan permadani kebesarannya di atasnya. (11) Dan apabila ia datang, ia akan memukul tanah Mesir: Yang ke maut, ke mautlah! Yang ke tawanan,ke tawananlah! Yang ke pedang, ke pedanglah!”.
Ayat ini menunjukkan bahwa
peristiwa dimana Babilonia menghancurkan Mesir, merupakan pekerjaan Tuhan
.
.
- Yer 47:6-7- “(6) Ah, pedang TUHAN, berapa lama lagi baru engkau berhenti? Masuklah kembali ke dalam sarungmu, jadilah tenang dan beristirahatlah! (7) Tetapi bagaimana ia dapat berhenti? Bukankah TUHAN memerintahkannya? Ke Askelon dan ke tepi pantai laut, ke sanalah Ia menyuruhnya!’”.
Ayat ini menyatakan
pedang Firaun / Mesir yang membunuhi orang Filistin, sebagai ‘pedang Tuhan’,
dan pembantaian itu sebagai perintahTuhan!
· Yer 50:9-
“Sebab sesungguhnya, Aku menggerakkan dan
membangkitkan terhadap Babel sekumpulan bangsa-bangsa yang besar
dari utara; mereka akan mengatur barisan untuk melawannya, dari sanalah kota
itu akan direbut. Panah-panah mereka adalah seperti pahlawan yang mujur, yang
tidak pernah kembali dengan tangan hampa”.
Tuhan menggerakkan
bangsa-bangsa besar dari Utara untuk menghancurkan Babel.
- Rat 2:6b- “Di Sion TUHAN menjadikan orang lupa akan perayaan dan sabat”.
Merayakan hari raya dan hari Sabat adalah sesuatu yang
diperintahkan oleh Tuhan, sehingga melupakan /
melalaikan hal itu jelas merupakan suatu dosa. Tetapi
ayat ini mengatakan bahwa Tuhanlah yang membuat hal itu!
- Yeh 14:9- “Jikalau nabi itu membiarkan dirinya tergoda dengan mengatakan suatu ucapan - Aku, TUHAN yang menggoda nabi itu - maka Aku akan mengacungkan tanganKu melawan dia dan memunahkannya dari tengah-tengah umatKu Israel”.
Ayat ini terletak dalam suatu konteks dimana Allah mengancam Israel.
Ia berkata bahwa kalau ada orang yang pergi kepada seorang nabi palsu dan
menanyakan petunjuk kepada nabi itu, maka Allah sendiri akan menjawab orang itu
(Yeh 14:7). Lalu dalam Yeh 14:9 dikatakan bahwa pada waktu nabi palsu itu memberi petunjuk, yang tentunya
merupakan petunjuk yang sesat, maka Tuhan yang menggoda nabi palsu itu.
- Hab 1:6,12- “(6) Sebab, sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka. ... (12) Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kau tentukan dia untuk menyiksa”.
Tuhan membangkitkan /
menentukan orang Kasdim untuk membunuh / menghukum / menyiksa.
- Zakh 14:2- “Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu”.
Ayat ini mengatakan bahwa
Tuhan bekerja mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yehuda / Yerusalem dan
mengalahkannya, lalu merampok dan bahkan melakukan pemerkosaan di sana.
- Mat 11:25-27- “(25) Pada waktu itu berkatalah Yesus: ‘Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. (26) Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. (27) Semuatelah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya”.
Tuhan menyembunyikan Injil
terhadap orang bijak / pandai. Ini membuat mereka tidak mungkin bisa percaya
kepada Kristus, padahal ketidakpercayaan kepada Kristus adalah dosa.
- Yoh 12:39-40- “(39) Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga: (40) ‘Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka’” (bdk. Mark 4:11-12).
Tuhan bekerja sehingga
Israel menjadi buta / degil dan tidak mau percaya, sesuai dengan nubuat Yesaya.
- Ro 11:7-8,25- “(7) Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, (8) sepertiada tertulis: ‘Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini.’ ... (25) Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk”.
Ayat ini mengatakan bahwa
orang-orang Israel itu menjadi tegar karena Allah membuat mereka tertidur, dan
memberi mereka mata / telinga yang tidak dapat melihat / mendengar. Jelas bahwa
ketegaran mereka merupakan pekerjaanTuhan.
- Ro 11:32- “Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua”.
Kata-kata ‘Allah telah
mengurung semua orang dalam ketidaktaatan’ jelas menunjukkan
bahwa Allah bekerja sedemikian rupa sehingga orang-orang itu terus berbuat dosa.
- 2 Tes 2:11-12- “(11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan”.
Ayat ini mengatakan bahwa
Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan
dusta!
- Wah 17:17 (NIV) - “For God has put it into their hearts to accomplish his purpose by agreeing to give the beast their power to rule, until God’s wordsare fulfilled” (=Karena Allah telah memasukkan hal itu kedalam hati mereka untuk melaksanakan tujuanNya dengan menyetujui untuk memberikan binatang itu kuasa untuk memerintah, sampai firman Allah tergenapi).
Ini menunjukkan bahwa
Allah bekerja dalam hati orang-orang itu sehingga orang-orang itu mau tunduk
kepada binatang itu!
Kalau saudara
betul-betul ingin mengetahui apakah doktrin Providence of God ini
betul-betul merupakan ajaran Kitab Suci, bacalah dan renungkanlah
semua ayat-ayat di atas ini dengan teliti, dan lalu renungkan satu hal ini: kalau
saudara menolak doktrin Providence of God ini, bagaimana saudara
menafsirkan semua ayat ini?
D) Allah mempunyai tujuan yang
baik.
Sekalipun ada dosa dalam Providence
of God, itu tentu tidak berarti bahwa dosa itu merupakan tujuan akhir dari
Allah. Kalau Allah menetapkan terjadinya dosa dan lalu melaksanakan
rencanaNya itu, maka tentu Ia mempunyai tujuan yang baik.
Ayat-ayat Kitab Suci yang
menunjukkan hal itu:
- Ro 3:5 - “... ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah”.
- Ro 3:7 - “... kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya”.
- Ro 5:20b- “di mana dosa bertambah banyak di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah”.
- Ro 11:32- “Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua”.
Kata-kata ‘telah
mengurung semua orang dalam ketidaktaatan’ menunjukkan bahwa dalam Providence
of God ada dosa, dan kata-kata ‘supaya Ia
dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua’ menunjukkan adanya
tujuan yang baik di dalam semua itu.
- 1Tim 1:13-16-
“aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang
ganas, tetapi aku telah dikasihaniNya, karena semuanya itu telah kulakukan
tanpa pengetahuan yaitu diluar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah
dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus
Yesus. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: ‘Kristus Yesus datang
ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.’ dan di antara mereka akulah yang
paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku
dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus
Kristus menunjukkan seluruh kesabaranNya. Dengan demikian aku
menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepadaNya dan mendapat hidup
yang kekal”.
Khususnya perhatikan
ay 16 nya yang menunjukkan bahwa kebejatan Paulus sebelum ia menjadi kristen justru
akhirnya menjadi suatu contoh bagi orang bejat lainnya. Tentu saja bukan supaya mereka meniru kebejatan itu, tetapi supaya mereka melihat dalam diri Paulus, bahwa
orang bejatpun bisa diampuni asal mau percaya kepada Yesus. Dengan
dermikian ini menjadi suatu dorongan bagi orang-orang bejat yang lain untuk
percaya kepada Yesus, dan sekaligus menjadi suatu jaminan bahwa kalau mereka
mau percaya kepada Yesus, maka sama seperti Paulus merekapun akan diampuni.
Jadi kebejatan Paulus ada dalam Rencana Allah dan Providence of God,
dengan suatu maksud / tujuan yang baik.
Hal-hal lain yang
perlu diingat:
- Adanya
dosa memang menunjukkan kasih / kemurahan Allah secara
lebih menyolok, karena kalau tidak ada dosa, kita tidak bisa melihat
bagaimana Allah mengampuni manusia berdosa melalui salib.
- Adanya
dosa juga menunjukkan kesabaran Allah, yang tidak langsung menghukum pada waktu
melihat dosa (bdk. Ro 2:4).
- Adanya
dosa juga lebih bisa menunjukkan keadilan dan kesucian Allah, dan kebencian
Allah terhadap dosa.
- Herman Hoeksema:“It is therefore much better to say that the Lord also in His counsel hates sin and determined
that that which He hates should come to pass in order to reveal His hatred”
(= Karena itu lebih baik berkata bahwa Tuhan juga dalam rencanaNya membenci dosa dan menentukan hal itu supaya apa yang Ia benci itu terjadi sehingga Ia bisa menyatakan kebencianNya atas hal itu) - ‘Reformed Dogmatics’, hal 158.
Jadi jelas dari semua
contoh di atas ini bahwa dosa akhirnya memang bisa membawa kemuliaan bagi
Allah!
Catatan: Tetapi awas, ini tidak berarti bahwa kita boleh / harus berbuat dosa
karena hal itu toh akhirnya membawa kemuliaan bagi Allah. Bandingkan dengan
kata-kata Paulus dibawah ini.
- Ro 3:7-8
- “Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi
kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? Bukankah
tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: ‘Marilah kita
berbuat jahat, supaya yang baik timbul dari padanya.’ Orang semacam itu sudah
selayaknya mendapat hukuman”.
- Ro 6:1-2 - “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?”.
Bersambung ke Bagian 7
No comments:
Post a Comment