Oleh : John Owen
[Bagian 2]...Bapa ‘mengirim Puteranya dalam kemiripan daging yang berdosa, dan karena dosa, telah menghukum dosa didalam daging, sehingga kebenaran hukum Taurat dapat digenapi didalam kita, “ Roma 8:3,4 “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa……
“Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu,” Mazmur 2:7-8. Bapa berkata kepada Yesus, “"Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu;” karena “ Tuhan telah bersumpah, dan tidak mengubahnya,Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek," Mazmur 110:1,4. Bapa telah menunjuk Yesus menjadi “sebagai yang berhak menerima segala yang ada,” Ibrani 1:2, telah “menetapkan dia menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan mati,” Kisah Para Rasul 10:42; karena untuk inilah dia telah “ditetapkan sebelum penciptaan dunia ini, “ 1 Petrus 1:20……
…proklamasi mulia yang Bapa buat pada kelahiran Yesus, ketika Bapa “menyiapkan baginya sebuah tubuh,” Ibrani 10:5 “tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku,” membawa yang diperanakannya kedalam dunia, dan mengatakan,” Semua malaikat Allah harus menyembah Dia," (Ibrani 1:6),
kesempurnaan ke-Tuhan-annya yang sepenuhnya memadai, sebagai satu dengan Bapanya dalam hal natur ilahinya: karena kemuliaannya adalah “kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,” Yohanes 1:14 . Dia “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,” Filipi 2:6
… Dan nabi tersebut berseru,” mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam,” ayat 5. Bahkan sehubungan dengan penglihatan ini, rasul Yohanes mengatakan,” Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia,” Yohanes 12:41. Yang mana kemuliaan tersebut adalah ἐκένωσε - ekéno̱se , dia seperti itu telah mengosongkan dirinya untuk sebuah alasan, ketika dia didapati dalam wujud atau kondisi “mengambil rupa seorang hamba, taat sampai mati, “ Filipi 2:7-8; mengesampingkan kemuliaan yang menyertai ke-Tuhanan-nya, sehingga tidak terlihat keluar memiliki “wujud, atau keindahan, atau ketampanan, sehingga dia seharusnya diinginkan,” Yesaya 53:2. Tetapi kepenuhan ini tidak kita tangkap, kepenuhan itu tidak dihadirkan pada Yesus, tetapi pada dasarnya dimiliki oleh Yesus, yang secara kekal adalah Anak Tunggal Bapa.
Agen atau pencipta utama karya penebusan kita, dan merupakan hal utama yang secara istimewa bersumber dari pribadi Bapa.
I. Agen
dan pencipta utama dalam karya hebat penebusan kita adalah
Tritunggal yang terberkati sepenuhnya; karena semua
pekerjaan-pekerjaan itu secara eksternal
berasal dari Tritunggal (Bapa, Anak dan Roh Kudus) secara utuh dan dimiliki secara setara oleh setiap
pribadi, cara keberadaan natura/ substansi Tritunggal dan peran masing-masing
tiga pribadi Tritunggal yang berbeda
menjadi hal yang diobservasi.
Memang benar ada bermacam- macam, instrumental lain menghasilkan tindakan memberikan persembahan korban kepada Tuhan, atau lebih tepatnya sengsara Kristus adalah karya yang tidak dapat dilekatkan sebagai bersumber pada Tritunggal;-- karena terkait dengan Bapa, isu terkait upaya yang diikhtiarkan Tritunggal untuk dilakukan sungguh teramat bertentangan dengan niat mereka, dan pada akhirnya Tritunggal tidak berbuat apa-apa atas sengsara yang menimpa Kristus tetapi hal ini “untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu,” Kisah Para Rasul 4:28; dan dalam kaitannya dengan Kristus, Tritunggal tidak memiliki jalan selain menyelesaikan apa yang telah ditentukan untuk dicapai, bagi Yesus sendiri untuk menyerahkan nyawanya dan tidak ada yang dapat mengambil nyawanya dari dirinya, Yohanes 10:17,18 “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku” : sehingga Tritunggal dikecualikan dalam pertimbangan ini. Dalam hal pribadi-pribadi Tritunggal kudus, merupakan pencipta bersama dari seluruh karya, Kitab suci telah mengemukakan perbuatan-perbuatan yang jelas berbeda dan bermacam-macam atau operasi-operasi yang secara istimewa ditugaskan pada Tritunggal; dimana dalam hal ini, mengacu pada kelemahan kita dalam hal pemahaman, kita harus mempertimbangkan secara sendiri-sendiri dan terpisah; yang juga akan kita lakukan, memulai dengan Tritunggal yang ditautkan kepada Bapa.
II.Dua tindakan khas terdapat didalam karya penebusan kita oleh darah Yesus, dimana harus dan secara tepat ditugaskan pada pribadi Bapa:-- Pertama, pengiriman Puteranya kedalam dunia untuk pekerjaan ini. Kedua, peletakan penghukuman sehubungan dengan dosa kita pada diri Yesus.
1. Bapa mengasihi dunia, dan mengirimkan Puteranya untuk mati: Dia”telah mengirimkan Puteranya kedalam dunia sehingga dunia melalui dia dapat diselamatkan,” Yohanes 3:16-17.
-
Bapa ‘mengirim Puteranya dalam kemiripan daging yang berdosa, dan karena dosa, telah menghukum dosa didalam daging, sehingga kebenaran hukum Taurat dapat digenapi didalam kita, “ Roma 8:3,4 “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.” Bapa “telah menentukan dia menjadi sebuah pendamaian melalui iman didalam darahnya,” Roma 3:25. Karena “ketika saatnya telah genap, Tuhan telah mengirimkan Puteranya, dikandung dari seorang wanita, dibuat berada dibawah hukum, untuk menebus mereka yang berada dibawah kuasa hukum, sehingga kita menjadi mungkin diangkat menjadi anak-anak,” Galatia 4:4-5. Jadi lebih dari dua puluh lima kali dalam Injil Yohanes ada disebutkan pengiriman ini; dan Juru selamat kita menggambarkan dirinya sendiri dengan ungkapan semacam ini, “Dia yang telah Bapa utus,” Yohanes 10:36; dan terkait Bapa dengan ungkapan semacam ini, “Bapa yang telah mengutus aku,” Yohanes 5:37.
Jadi tindakan mengutus Anak adalah tindakan yang tepat disematkan pada Bapa, mengacu pada janjinya bahwa dia akan “mengirimkan kepada kita seorang Juru selamat, seorang yang besar, untuk membebaskan kita,” Yesaya 19:20; dan pengakuan Juru selamat kita, “Dari dahulu tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi dan pada waktu hal itu terjadi Aku ada di situ." Dan sekarang, Tuhan ALLAH mengutus aku dengan Roh-Nya,” Yesaya 48:16. Oleh karena itu Bapa sendiri terkadang disebut Juru selamat kita : 1 Timotius 1:1, “menurut perintah Θεοῦ σωτῆρος ἡμῶν,” Theoú so̱tí̱ros i̱mó̱n –Allah Juru selamat kita.
Tetapi secara langsung ini sama dengan bagian paralel Titus 1:3, “Κατ’ ἐπιταγὴν τοῦ σωτῆρος ἡμῶν Θεοῦ - Kat' epitagí̱n toú so̱tí̱ros i̱mó̱n Theoú’—“sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita,” dimana tidak ada perantaraan partikel kata penghubung dapat memiliki tempat; gelar yang sama juga ada di bagian-bagian lain yang dilekatkan padanya, seperti Lukas 1:47, “dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” Seperti juga pada 1 Timotius 4:10, “karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya;” walaupun untuk yang terakhir ini tidak mengaitkannya dengan penebusan Allah melalui Kristus, tetapi berkait dengan penyelamatan dan pemeliharaan atas semua oleh providensianya-pemeliharaannya. Demikian juga dengan Titus 2:10, 3:4; Ulangan 32:15; 1 Samuel 10:19; Mazmur 24:5, 25:5; Yesaya 12:2, 40:10, 45:15; Yer 14:8; Mik 7:7; Habakuk 3:18; hampir semua nas-nas ini mereferensikan pengutusan Kristus, yang juga dibedakan menjadi 3 tindakan yang berbeda, yang secara berurutan harus kita bentangkan:--
[1].Sebuah pengenaan jabatan yang memiliki kekuasaan yaitu Pengantara/Mediator, dimana Kristus lebih lanjut secara sukarela mengambil bagi dirinya jabatan itu, secara rela menjalankan jabatan tersebut, oleh kebebasan yang Bapa miliki untuk mengalokasikannya dan menggunakan semacam superioritas, dimana Anak, walaupun “dalam rupa Allah”, “tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,” Filip1 2:6-8. Dan dari nas ini dapat memunculkan dua bagian:-
Memang benar ada bermacam- macam, instrumental lain menghasilkan tindakan memberikan persembahan korban kepada Tuhan, atau lebih tepatnya sengsara Kristus adalah karya yang tidak dapat dilekatkan sebagai bersumber pada Tritunggal;-- karena terkait dengan Bapa, isu terkait upaya yang diikhtiarkan Tritunggal untuk dilakukan sungguh teramat bertentangan dengan niat mereka, dan pada akhirnya Tritunggal tidak berbuat apa-apa atas sengsara yang menimpa Kristus tetapi hal ini “untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu,” Kisah Para Rasul 4:28; dan dalam kaitannya dengan Kristus, Tritunggal tidak memiliki jalan selain menyelesaikan apa yang telah ditentukan untuk dicapai, bagi Yesus sendiri untuk menyerahkan nyawanya dan tidak ada yang dapat mengambil nyawanya dari dirinya, Yohanes 10:17,18 “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku” : sehingga Tritunggal dikecualikan dalam pertimbangan ini. Dalam hal pribadi-pribadi Tritunggal kudus, merupakan pencipta bersama dari seluruh karya, Kitab suci telah mengemukakan perbuatan-perbuatan yang jelas berbeda dan bermacam-macam atau operasi-operasi yang secara istimewa ditugaskan pada Tritunggal; dimana dalam hal ini, mengacu pada kelemahan kita dalam hal pemahaman, kita harus mempertimbangkan secara sendiri-sendiri dan terpisah; yang juga akan kita lakukan, memulai dengan Tritunggal yang ditautkan kepada Bapa.
II.Dua tindakan khas terdapat didalam karya penebusan kita oleh darah Yesus, dimana harus dan secara tepat ditugaskan pada pribadi Bapa:-- Pertama, pengiriman Puteranya kedalam dunia untuk pekerjaan ini. Kedua, peletakan penghukuman sehubungan dengan dosa kita pada diri Yesus.
1. Bapa mengasihi dunia, dan mengirimkan Puteranya untuk mati: Dia”telah mengirimkan Puteranya kedalam dunia sehingga dunia melalui dia dapat diselamatkan,” Yohanes 3:16-17.
-
Credit :tannehillvalley.org |
Bapa ‘mengirim Puteranya dalam kemiripan daging yang berdosa, dan karena dosa, telah menghukum dosa didalam daging, sehingga kebenaran hukum Taurat dapat digenapi didalam kita, “ Roma 8:3,4 “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.” Bapa “telah menentukan dia menjadi sebuah pendamaian melalui iman didalam darahnya,” Roma 3:25. Karena “ketika saatnya telah genap, Tuhan telah mengirimkan Puteranya, dikandung dari seorang wanita, dibuat berada dibawah hukum, untuk menebus mereka yang berada dibawah kuasa hukum, sehingga kita menjadi mungkin diangkat menjadi anak-anak,” Galatia 4:4-5. Jadi lebih dari dua puluh lima kali dalam Injil Yohanes ada disebutkan pengiriman ini; dan Juru selamat kita menggambarkan dirinya sendiri dengan ungkapan semacam ini, “Dia yang telah Bapa utus,” Yohanes 10:36; dan terkait Bapa dengan ungkapan semacam ini, “Bapa yang telah mengutus aku,” Yohanes 5:37.
Jadi tindakan mengutus Anak adalah tindakan yang tepat disematkan pada Bapa, mengacu pada janjinya bahwa dia akan “mengirimkan kepada kita seorang Juru selamat, seorang yang besar, untuk membebaskan kita,” Yesaya 19:20; dan pengakuan Juru selamat kita, “Dari dahulu tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi dan pada waktu hal itu terjadi Aku ada di situ." Dan sekarang, Tuhan ALLAH mengutus aku dengan Roh-Nya,” Yesaya 48:16. Oleh karena itu Bapa sendiri terkadang disebut Juru selamat kita : 1 Timotius 1:1, “menurut perintah Θεοῦ σωτῆρος ἡμῶν,” Theoú so̱tí̱ros i̱mó̱n –Allah Juru selamat kita.
Tetapi secara langsung ini sama dengan bagian paralel Titus 1:3, “Κατ’ ἐπιταγὴν τοῦ σωτῆρος ἡμῶν Θεοῦ - Kat' epitagí̱n toú so̱tí̱ros i̱mó̱n Theoú’—“sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita,” dimana tidak ada perantaraan partikel kata penghubung dapat memiliki tempat; gelar yang sama juga ada di bagian-bagian lain yang dilekatkan padanya, seperti Lukas 1:47, “dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” Seperti juga pada 1 Timotius 4:10, “karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya;” walaupun untuk yang terakhir ini tidak mengaitkannya dengan penebusan Allah melalui Kristus, tetapi berkait dengan penyelamatan dan pemeliharaan atas semua oleh providensianya-pemeliharaannya. Demikian juga dengan Titus 2:10, 3:4; Ulangan 32:15; 1 Samuel 10:19; Mazmur 24:5, 25:5; Yesaya 12:2, 40:10, 45:15; Yer 14:8; Mik 7:7; Habakuk 3:18; hampir semua nas-nas ini mereferensikan pengutusan Kristus, yang juga dibedakan menjadi 3 tindakan yang berbeda, yang secara berurutan harus kita bentangkan:--
[1].Sebuah pengenaan jabatan yang memiliki kekuasaan yaitu Pengantara/Mediator, dimana Kristus lebih lanjut secara sukarela mengambil bagi dirinya jabatan itu, secara rela menjalankan jabatan tersebut, oleh kebebasan yang Bapa miliki untuk mengalokasikannya dan menggunakan semacam superioritas, dimana Anak, walaupun “dalam rupa Allah”, “tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,” Filip1 2:6-8. Dan dari nas ini dapat memunculkan dua bagian:-
Pertama : Pelaksanaan kebijakannya yang telah ditetapkan untuk dilakukan/dicapai, atau kebijakan kekalnya untuk menempatkan Anaknya yang berinkarnasi pada jabatan ini, dengan mengatakan kepadanya, “Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu,” Mazmur 2:7-8. Bapa berkata kepada Yesus, “"Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu;” karena “ Tuhan telah bersumpah, dan tidak mengubahnya,Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek," Mazmur 110:1,4. Bapa telah menunjuk Yesus menjadi “sebagai yang berhak menerima segala yang ada,” Ibrani 1:2, telah “menetapkan dia menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan mati,” Kisah Para Rasul 10:42; karena untuk inilah dia telah “ditetapkan sebelum penciptaan dunia ini, “ 1 Petrus 1:20., dan “ telah ditentukan, ὁρισθείς –oristhesis, menjadi Anak Allah dengan kuasa,” Roma 1:4,” Sehingga dia menjadi yang sulung diantara banyak saudara,” Roma 8:29. Saya tahu bahwa ini dalah sebuah tindakan yang telah ditegakan secara kekal dalam pikiran dan kehendak Tuhan, dan sebab itu jangan disejajarkan dalam tatanan lainnya, dimana semuanya itu sesaat, dan memiliki permulaan dan kesudahan waktu, tindakan ini adalah mata air, hal ini berdasarkan pada apa yang dinyatakan Yakobus, Kisah Para Rasul 15:18,” yang sudah memberitahukan hal itu sejak dahulu;” namun demikian, ini tidak menjadi bentuk yang tidak lazim dalam pembicaraan bahwa maksud/tujuan tersebut semestinya juga dipahami dalam penggenapan maksud/tujuan, disasarkan pada kebenaran dan bukan ketepatan, sehingga kita melewatkannya.
Kedua: Pelantikan aktual atau penerimaan formal Kristus kedalam jabatannya: “menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,” Yohanes 5:22; “Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus,” Kisah Para Rasul 2:36; “ menunjuk dia mengepalai rumah Allah,” Ibrani 3:1-6;-- yaitu “mengurapi yang maha kudus,” Daniel 9:24; Allah “mengurapi dia dengan minyak kesukaan melebihi teman-teman sekutumu,” Mazmur 45:7: karena pengkhususan aktual Kristus pada jabatannya dikatakan harus dilakukan dengan pemberian minyak suci, karena semua benda-benda kudus yang dahulu adalah tipe-tipe (lambing-lambang) Kristus, seperti tabut, altar, dan lain-lain yang telah dikhususkan dan ditahbiskan dengan meminyaki/mengurapi, Keluaran 30:25-28, dan lain-lain.
Karena hal ini juga memiliki kesaksian publik oleh malaikat-malaikat yang tak terbilang jumlahnya dari surga pada kelahirannya, telah dideklarasikan oleh salah satu dari banyak malaikat tersebut kepada para gembala. "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud,” Lukas 2:10,11;--dimana penyampaian pesan ini disertai dan dipenuhi dengan suka cita yang besar kemenangan pada seisi surga, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya,” Lukas 2:14; dengan suara yang menggema disuarakan dari kemuliaan sempurnaan, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" Matius 3:17, Matius 17:5; 2 Petrus 1:17. Jika hal-hal ini harus dibedakan dan ditempatkan pada tatanannya masing-masing,maka dapat dipertimbangkan dalam 3 tindakan berbeda:--
Pertama, proklamasi mulia yang Bapa buat pada kelahiran Yesus, ketika Bapa “menyiapkan baginya sebuah tubuh,” Ibrani 10:5 “tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku,” membawa yang diperanakannya kedalam dunia, dan mengatakan,” Semua malaikat Allah harus menyembah Dia," (Ibrani 1:6), mengirimkan malaikat-malaikat untuk memproklamasikan berita yang sebelumya telah kita kisahkan.
Kedua, Mengirimkan Roh yang dalam cara yang dapat dilihat, dalam wujud seekor merpati, untuk menyinari dia pada saat baptisannya, Matius 3:16, ketika Yesus disematkan dengan sebuah kepenuhan dari Bapa, untuk penyelesaian pekerjaan dan melaksanakan jabatan yang untuk itu Yesus telah dirancang, disertai dengan suara dimana Bapa memiliki Yesus dari surga sebagai satu-satunya yang dikasihi.
Ketiga, “Pemahkotaan Yesus dengan kemuliaan dan kehormatan,” dalam kebangkitan, kenaikan, dan duduk “disebelah kanan Yang Maha besar di tempat yang tinggi,” Ibrani 1:3; memosisikan “dia sebagai raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!” Mazmur 2:6; ketika semua kuasa telah diberikan kepada dia yang di surga dan yang di bumi, “ Matius 28:18, “Segala hal telah diletakan dibawah kakinya” Ibrani 2:7,8; dirinya sendiri ditinggi sedemikian tingginya, dan “sebuah nama diatas setiap nama telah diberikan kepadanya, sehingga…, Filip 2:9-11. Hal ini menyenangkan Bapa untuk menunjuk saksi-saksi dari semua hal tersebut;--malaikat-malaikat dari surga, Lukas 24:4, Kisah Para Rasul 1:10; orang mati keluar dari kubur-kubur, Matius 27:52; para rasul juga bagian dari saksi-saksi yang ditunjuk, Kisah Para Rasul 2:32; bersama mereka ada lebih dari 500 saudara-saudara,yang kepada mereka Yesus telah menampakan dirinya sekaligus kepada mereka, 1 Korintus 15:6. Jadi sedemikian mulianyalah Yesus telah dilantik menduduki jabatannya, dalam hal dan derajat tertentu karena itulah, Bapa berkata kepada Yesus,” Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi,” Yesaya 49:6.
Diantara dua tindakan ini saya menyatakan bahwa ada yang mengantarai yaitu dua macam janji Tuhan;--
satu, janji memberikan seorang Juru selamat kepada umatnya, seorang Pengantara, menurut maksudnya yang terdahulu, seperti Kejadian 3:15,” Benih perempuan ini akan menghancurkan kepala ular;” dan “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa,” Kejadian 49:10. Yang mana Yesus juga telah ditandai sebelumnya oleh banyak korban-korban dan tipe-tipe (gambaran/prafigur/lambang)lainnya, dengan prediksi-prediksi profetik:” Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat” 1 Petrus 1:10-12.
Dua adalah sebuah janji terkait memberlakukan keuntungan-keuntungan yang telah dibeli oleh Juru selamat ini yang telah dirancangkan sehingga akan mempercayai Yesus, diberikan pada kegenapan waktu, berdasarkan pada janji-janji terdahuku; yang disampaikan kepada Abraham, bahwa “ didalam benihnya semua keluarga di bumi akan diberkati,” dan membenarkan dirinya sendiri oleh iman yang sama, Kejadian 12:3, 15:6. Tetapi hal- hal ini cenderung untuk aplikasi sepenuhnya, yang setara, baik sebelum dan sesudah misi aktualnya.
[2] Tindakan kedua Bapa mengirim Anak adalah memperlengkapi Yesus dalam pengutusannya dengan sebuah kepenuhan akan semua karunia dan anugerah yang akan diperlukan untuk jabatan yang harus dia jalankan, pekerjaan yang harus dia laksanakan, dan penugasan dia dalam mengepalai rumah Tuhan. Tentu saja dalam diri Kristus terdapat dua macam kepenuhan dan kesempurnaan seluruh kesempurnaan rohani:--
Pertama, kesempurnaan ke-Tuhan-annya yang sepenuhnya memadai, sebagai satu dengan Bapanya dalam hal natur ilahinya: karena kemuliaannya adalah “kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,” Yohanes 1:14 . Dia “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,” Filipi 2:6; menjadi “ sahabat karib Tuhan,” Zakaria 13:7. Dari situlah kemuliaan itu tampak, Yesaya 6:3-4, ketika Serafim berseru satu sama lain, dan berkata, “Kudus, kudus, kudus Tuhan semesta alam; seluruh bumi penuh dengan kemuliaannya. Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.” Dan nabi tersebut berseru,” mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam,” ayat 5. Bahkan sehubungan dengan penglihatan ini, rasul Yohanes mengatakan,” Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia,” Yohanes 12:41. Yang mana kemuliaan tersebut adalah ἐκένωσε - ekéno̱se , dia seperti itu telah mengosongkan dirinya untuk sebuah alasan, ketika dia didapati dalam wujud atau kondisi “mengambil rupa seorang hamba, taat sampai mati, “ Filipi 2:7-8; mengesampingkan kemuliaan yang menyertai ke-Tuhanan-nya, sehingga tidak terlihat keluar memiliki “wujud, atau keindahan, atau ketampanan, sehingga dia seharusnya diinginkan,” Yesaya 53:2. Tetapi kepenuhan ini tidak kita tangkap, kepenuhan itu tidak dihadirkan pada Yesus, tetapi pada dasarnya dimiliki oleh Yesus, yang secara kekal adalah Anak Tunggal Bapa.
Kedua, kepenuhan yang ada didalam Kristus adalah sebuah kepenuhan yang dikomunikasikan/dihadirkan, yang ada didalam dia oleh ketentuan dari Bapanya, diberikan kepada dia untuk membuat dia pantas untuk karya dan jabatannya sebagaimana dia dahulu dan sekarang adalah “Pengantara/mediator antara Tuhan dan manusia, manusia Kristus Yesus, “ 1 Timotius 2:5; tidak saat dia adalah “Tuhan semesta alam,” tetapi saat dia adalah “Emmanuel, Tuhan beserta kita,” Matius 1:23; sebagai dia adalah seorang “putera yang telah diberikan kepada kita, disebut Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai, dimana lambang pemerintah ada di bahunya,” Yesaya 9:6. Ini adalah kepenuhan anugerah; kepenuhan yang bukan hal mendasar pada natur ke-Tuhanan-nya, tetapi kepenuhan yang telah melekat menjadi bagian tetap dan diinjeksikan kedalam kemanusiaannya yang seutuhnya , yang secara personal bersatu ; yang mana, walaupun tidak tak terbatas secara absolut, sebagaimana pribadi Tritunggal lainnya, namun memperluas dirinya sendiri ke semua kesempurnaan anugerah, baik dalam bagian-bagian dan tingkatan-tingkatan.
Tidak ada anugerah yang tidak ada dalam Kristus, dan setiap anugerah ada didalam dia dalam derajat yang tertinggi: sehingga apapun kesempurnaan anugerah, baik untuk sejumlah jenis atau keunggulan-keunggulannya masing-masing, yang diperlukan, ada menjadi bagian didalam dirinya, oleh penyatuan yang dilakukan oleh Bapanya untuk sepenuhnya tujuan ini, dan untuk penyelesaian pekerjaan yang telah dirancang; yang mana, walaupun (sebagaimana sebelumnya) ini tidak dapat secara sempurna dikatakan menjadi tidak terkirakan/terpikirkan, namun manusia Yesus tidak terbatas dan tidak berkesudahan.
Ada didalam dia seperti terang bagaikan sorot-sorot matahari, dan seperti air dalam sebuah mata air kehidupan yang tidak pernah dapat mengecewakan. Dia adalah “ kandil” yang dari sana “pipa emas yang menyalurkan cairan emas,” Zakaria 4:12, yang semuanya adalah miliknya; karena dia adalah “kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,”Kolose 1:18-19. Di dalam dia , dia telah menyebabkan “tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan,” Kolose 2:3; dan “dalam dia berdiam seluruh kepenuhan ke-Allah-an σωματικῶς so̱matikó̱s secara manusia,” secara substansi atau secara pribadi, Kolose 2:9; bahwa pada kepenuhannya kita dapat menerima seluruh anugerah demi anugerah,” Yohanes 1:16, dalam sebuah penyediaan yang berkesinambungan. Sehingga, menempatkan karya penebusan, dia menatap pada hal ini pertama-tama.
“Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,” Yesaya 61:1-2.
Dan ini adalah “pengurapan dengan minyak kesukaan” yang dia miliki “melebihi teman-teman sekutumu,” Mazmur 45:7; “Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya,” Mazmur 133:2, bahwa setiap orang ditutupi dengan jubah kebenaran sehingga dibuat menjadi bagian kebenaran.” Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN,” Yesaya 11:2; tidak dalam bentuk paket-paket dan permulaan-permulaan diletakan didalam kita,diproporsikan dengan takaran dan derajat-derajat pengudusan, tetapi dalam sebuah kepenuhan, karena “Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas,” Yohanes 3:34;-- yaitu, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, Efesus 4:13; karena kalau kepenuhan tersebut tidak dimanifestasikan dalam dia dan disatukan padanya sedikit-demi sedikit, sebab dia “makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya,” Lukas 2:52.
Disini juga ditambahkan “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi,” Matius 28:18; “Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya,” Yohanes 17:2. Yang mana kita dapat membaginya dalam banyak hal-hal khusus, tetapi sejauh ini apa yang telah disampaikan memadai untuk menjelaskan tindakan Tuhan dalam mengirimkan Anaknya.
[3] tindakan mengirim ini adalah masuknya Anak kedalam kovenan dan meneguhkan Anaknya dengan karya atau pekerjaan yang harus dilakukan, dan isu atau peristiwa terkait hal ini ada dua bagian:--
[1] Janji Bapa untuk melindungi dan membantu Yesus dalam menyelesaikan dan penggenapan sempurna dari seluruh hal yang telah direncanakan dan semua hal yang telah dialokasikan yang untuk itulah Yesus ditugaskan, atau hal mana yang harus dia laksanakan. Bapa melibatkan dirinya sendiri, yaitu pada bagiannya, terhadap pekerjaan Anaknya dalam karya agung penebusan, Bapa tidak akan menghendaki pertolongan bagi Yesus dalam saat-saat pencobaan, kekuatan dalam menghadapi perlawanan-perlawanan, semangat dalam menghadapi godaan-godaan, dan penghiburan bagi kita ditengah-tengah terror , yang bisa saja diperlukan atau mutlak ada untuk membantu dia melalui semua kesukaran-kesukaran hingga ahir dari sebuah penugasan yang teramat agung;-- pada saat mana dia menjalankan beban berat ini, begitu penuh dengan kesengsaraan dan kesukaran: karena Bapa sebelum pengikatan dirinya untuk menolong , apa yang dibutuhkan/diperlukan Bapa dari Yesus tidak kurang bahwa Yesus harus “menjadi seorang Juru selamat, dalam segala penderitaan yang menimpa umatnya,” Yesaya 63:8-9 ("Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.) : ya, walaupun dia adalah “sesama dari Tuhan semesta alam,” namun Yesus harus mengalami ‘pedang’ yang diarahkan melawan dia sebagai “gembala para domba, Zakaria 13:7; melalui pemerasan anggur sendirian, hingga pakaiannya menjadi merah,” Yesaya 63:2-3: ya, mengalami”luka, pukulan Tuhan, dan menderita; terluka karena pelanggaran-pelanggaran kita, dan luka karena kesalahan-kesalahan kita; dipukuli dan meratap; untuk membuat jiwanya sebagai sebuah persembahan untuk dosa, dan untuk menanggung kesalahan banyak orang,” Yesaya 63; tanpa penghiburan sedemikian rupa sehingga berteriak,”Allahku, Allahku mengapa engkau meninggalkanku?” Maz 22:1.
Tidak mengherankan, kemudian, jika terhadap pelaksanaan tugas ini, Tuhan telah menjanjikan untuk menjadikan “mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya,” Yesaya 49:2,3; sehingga walaupun “Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka, Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!,” Mazmur 2:2,4,6; Walaupun “Tukang-tukang bangunan membuang dia,” namun dia harus “menjadi batu penjuru,” untuk mengagumkan dan mencengangkan seluruh dunia, Mazmur 118:22,23; Matius 21:42, Markus 12:10, Lukas 20:17, Kisah Para Rasul 4:11,12, 1 Petrus 2:4; ya, dia akan “meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!” Yesaya 28:16, sehingga “barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk,”Matius 21:44.
Karenanya telah membangkitkan keyakinan diri bahwa Juru selamat kita dalam pencobaan-pencobaan terhebat dan tertingginya, telah menjadi dijaminkan berdasarkan pada keterlibatan Bapa dalam kovenan ini, terhadap sebuah pakta/perjanjian dengannya mengenai penebusan manusia, bahwa Bapa tidak akan pernah membiarkan dia sendiri atau meninggalkan dia. “Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi,” Yesaya 50:6.
Tetapi dengan keyakinan diri apakah, Juru selamat terberkati, telah melalui semua malu dan kesedihan ini! Mengapa, “Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? Sesungguhnya, mereka semua akan memburuk seperti pakaian yang sudah usang; ngengat akan memakan mereka,” Yesaya 50:7-9. Dengan jaminan ini dia telah dibawa sebagai seekor “anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya,” Yesaya 53:7: Karena “Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil,” I Petrus 2:23. Sehingga itulah dasar keyakinan diri Juru selamat kita dan jaminan dalam pelaksanaan karya yang hebat ini,dan sebuah motif yang kuat untuk menggunakan anugerah-anugerahnya yang telah diterima dalam keabadian, yaitu perjanjian dari Bapanya akan bantuan dan perlindungan yang terkemas kompak.
Bersambung ke Bagian 4
The Death of Death in the Death of Christ, Book I Chapter 3 “Of the agent or chief author of the work of our redemption”|diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment