By. Pdt. Budi Asali, M.Div
Materi Seminar : 9-10 September 2013
YUDAS ISKARIOT
I. YUDAS ISKARIOT: IDENTITAS DAN PENCAPAIANNYA.
1) Yudas Iskariot adalah anak laki-laki dari Simon Iskariot.
Yoh 6:71 - “Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak
Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di
antara kedua belas murid itu”.
2) Yudas Iskariot dipilih sendiri oleh Yesus untuk menjadi salah satu dari 12 murid / rasul.
Mat 10:1-4 - “(1) Yesus memanggil kedua belas muridNya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. (2) Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, (3) Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, (4) Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia”.
Yoh 6:70-71 - “(70) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’ (71) Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.
Pulpit Commentary
(tentang Mat 10:1-4):
“They
were only twelve; the Lord had chosen them to be with him. They had the
unspeakable privilege of his teaching, his example, his society, living always
in familiar intercourse with him. One would think it almost impossible to
cherish selfish thoughts and motives in the presence of that unearthly goodness.
But in that little company there was a traitor. Outwardly, he was very near to Christ;
inwardly, there was a great gulf between them. The heart of man is deceitful above
all things; in the midst of spiritual privileges it may be wholly estranged
from God. In the visible Church the evil are ever mingled with the good. There
was one traitor among the chosen twelve; there will sometimes be worldly and
wicked men in the ministry of the Church, sometimes in its highest places. We
must not be offended; it is what we are taught to expect”
[= Mereka hanya 12 orang; Tuhan telah memilih mereka untuk bersama-sama dengan Dia. Mereka mempunyai hak yang tak terkatakan dari pengajaranNya, teladanNya, persekutuanNya, selalu hidup dalam pergaulan / hubungan dengan Dia. Orang akan berpikir bahwa adalah hampir tidak mungkin untuk mempunyai pikiran-pikiran dan motivasi-motivasi yang egois dalam kehadiran dari kebaikan yang bukan duniawi itu. Tetapi dalam kelompok kecil itu di sana ada seorang pengkhianat. Secara lahiriah, ia sangat dekat dengan Kristus; secara batiniah / hati, di sana ada suatu jurang pemisah yang besar di antara mereka. Hati manusia bersifat penipu di atas segala sesuatu; di tengah-tengah dari hak-hak rohani adalah mungkin untuk sepenuhnya jauh dari Allah. Dalam ‘Gereja yang kelihatan’ orang-orang jahat selalu bercampur dengan orangorang baik. Di sana ada satu pengkhianat di antara 12 orang-orang yang dipilih; di sana kadang-kadang ada orang-orang duniawi dan jahat dalam pelayanan dari Gereja, kadang-kadang di tempat-tempat yang tertinggi. Kita tidak boleh tersandung; itu adalah apa yang kita diajarkan untuk harapkan].
Carravaggio-1958,oil on canvas National Gallery of Ireland, Dublin- bc.edu |
[= Mereka hanya 12 orang; Tuhan telah memilih mereka untuk bersama-sama dengan Dia. Mereka mempunyai hak yang tak terkatakan dari pengajaranNya, teladanNya, persekutuanNya, selalu hidup dalam pergaulan / hubungan dengan Dia. Orang akan berpikir bahwa adalah hampir tidak mungkin untuk mempunyai pikiran-pikiran dan motivasi-motivasi yang egois dalam kehadiran dari kebaikan yang bukan duniawi itu. Tetapi dalam kelompok kecil itu di sana ada seorang pengkhianat. Secara lahiriah, ia sangat dekat dengan Kristus; secara batiniah / hati, di sana ada suatu jurang pemisah yang besar di antara mereka. Hati manusia bersifat penipu di atas segala sesuatu; di tengah-tengah dari hak-hak rohani adalah mungkin untuk sepenuhnya jauh dari Allah. Dalam ‘Gereja yang kelihatan’ orang-orang jahat selalu bercampur dengan orangorang baik. Di sana ada satu pengkhianat di antara 12 orang-orang yang dipilih; di sana kadang-kadang ada orang-orang duniawi dan jahat dalam pelayanan dari Gereja, kadang-kadang di tempat-tempat yang tertinggi. Kita tidak boleh tersandung; itu adalah apa yang kita diajarkan untuk harapkan].
Penerapan: kalau saudara adalah orang seperti ini (lalang di antara gandum),
manusia memang mungkin sekali tidak bisa mengetahuinya, tetapi Tuhan maha tahu,
dan Ia pasti tahu siapa saudara sebenarnya!
3)
Yudas Iskariot juga diutus Yesus untuk memberitakan Injil, menyembuhkan orang
sakit, mengusir setan-setan, dan sebagainya.
Mat 10:5-15 - “(5) Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: ‘Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, (6) melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (7) Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. (8) Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. (9) Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. (10) Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. (11) Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. (12) Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. (13) Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. (14) Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. (15) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.’”.
Luk 9:1-6 - “(1) Maka Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. (2) Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, (3) kataNya kepada mereka: ‘Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. (4) Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. (5) Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.’ (6) Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat”.
Kis 1:17 - “Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.’”.
Jelas dari
teks-teks di atas ini bahwa Yudas
Iskariot juga termasuk di dalam 12 murid yang diutus dan diberi kuasa untuk
melakukan mujijat-mujijat / kesembuhan-kesembuhan / pengusiran setan dan
sebagainya. Dan jelas ia juga memberitakan Injil bersama dengan 11 murid yang
lain!
Matthew Henry (tentang
Yoh 6:70-71): “We
must not be too sure concerning any. God knows those that are his; we do
not. Observe here, (1.) Hypocrites and betrayers of Christ are no better than
devils. ... (2.) Many that are seeming saints are real devils. Judas had as
fair an outside as many of the apostles; his venom was, like that of the serpent,
covered with a fine skin. He cast out devils, and appeared an enemy to the devil’s
kingdom, and yet was himself a devil all the while. ... Note, Advancement
to places of honour and trust in the church is no certain evidence of saving
grace. ... Of the twelve that were chosen to an intimate conversation with
an incarnate Deity, as great an honour and privilege as ever men were chosen
to, one was an incarnate devil.”
[= Kita tidak boleh terlalu pasti / yakin berkenaan dengan siapapun. Allah mengenal mereka yang adalah kepunyaanNya; kita tidak. Perhatikan di sini, (1.) Orang-orang munafik dan pengkhianat-pengkhianat dari Kristus tidak lebih baik dari pada setan-setan. ... (2.) Banyak orang yang kelihatannya adalah orang-orang kudus adalah sungguh-sungguh setan-setan. Yudas sama bagusnya dari luar seperti banyak rasul-rasul itu; bisanya adalah seperti bisa ular, ditutupi dengan kulit yang bagus. Ia mengusir setan-setan, dan kelihatannya adalah seorang musuh bagi kerajaan setan, tetapi ia sendiri adalah seorang setan selama itu. ... Perhatikan, Kemajuan kepada tempat-tempat kehormatan dan dipercaya dalam gereja bukanlah bukti yang pasti tentang kasih karunia yang menyelamatkan. ... Dari 12 orang yang dipilih pada suatu hubungan intim dengan Allah yang berinkarnasi, suatu kehormatan dan hak ke pada mana manusia pernah dipilih, satu dari mereka adalah setan / iblis yang berinkarnasi.].
II. YUDAS ISKARIOT
HANYALAH ORANG KRISTEN KTP.
1)
Bukti-bukti bahwa Yudas Iskariot dari semula bukanlah orang kristen yang
sejati.
a) Yoh 6:64 - “Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.’ Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia”.
KJV: ‘But there are some of you that
believe not. For Jesus knew from the beginning who they were that
believed not, and who should betray him.’
(= Karena ada beberapa dari kamu
yang tidak percaya. Karena Yesus tahu dari semula siapa mereka yang tidak
percaya, dan siapa yang akan mengkhianati
Dia.).
Dalam Yoh
6:64 kata ‘ada’ (ay 64a), dan kata ‘siapa’ (ay 64b) ada dalam bentuk jamak,
dan berbicara tentang orang-orang yang tidak sungguh-sungguh percaya kepada
Yesus (jelas juga mencakup Yudas Iskariot), tetapi kata ‘siapa’ (ay 64c, saya beri garis bawah ganda) ada dalam bentuk
tunggal, dan itu menunjuk hanya kepada Yudas Iskariot.
Dari ayat
ini terlihat bahwa dari semula ketidakpercayaan dari orang-orang yang mengikuti
Dia, dan juga ketidakpercayaan dan pengkhianatan Yudas Iskariot sudah diketahui
oleh Yesus.
b) Yoh 6:70-71 - “(70) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’ (71) Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.
Saya kira
untuk mengerti komentar-komentar di bawah nanti kita perlu tahu konteks yang
mendahului Yoh 6:70-71 itu, dan karena itu saya berikan Yoh 6:66-69 di sini.
Yoh 6:66-69
- “(66) Mulai dari waktu itu banyak
murid-muridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. (67) Maka kata
Yesus kepada kedua belas muridNya: ‘Apakah kamu tidak mau pergi juga?’ (68)
Jawab Simon Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu
adalah perkataan hidup yang kekal; (69) dan kami telah percaya dan tahu, bahwa
Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.’”.
Matthew Henry (tentang
Yoh 6:70-71): “Peter
had undertaken for them all that they would be faithful to their Master. Now
Christ does not condemn his charity (it is always good to hope the best), but
he tacitly corrects his confidence. We must not be too sure concerning any. God
knows those that are his; we do not.”
(= Petrus telah menjawab untuk mereka semua bahwa mereka akan setia kepada Tuan / Guru mereka. Kristus tidak mengecam kasihnya (adalah selalu baik untuk mengharapkan yang terbaik), tetapi Ia secara implicit mengoreksi keyakinannya. Kita tidak boleh terlalu yakin berkenaan dengan siapapun. Allah mengenal mereka yang adalah milikNya; kita tidak.).
(= Petrus telah menjawab untuk mereka semua bahwa mereka akan setia kepada Tuan / Guru mereka. Kristus tidak mengecam kasihnya (adalah selalu baik untuk mengharapkan yang terbaik), tetapi Ia secara implicit mengoreksi keyakinannya. Kita tidak boleh terlalu yakin berkenaan dengan siapapun. Allah mengenal mereka yang adalah milikNya; kita tidak.).
Matthew Henry (tentang
Yoh 6:70-71): “
Many that are seeming saints are real devils. Judas had as fair an outside as
many of the apostles; his venom was, like that of the serpent, covered with a
fine skin. He cast out devils, and appeared an enemy
to the devil’s kingdom, and yet was himself a devil all the while. Not only he will
be one shortly, but he is one now. ... It is sad, and to be lamented, that
ever Christianity should be made a cloak to diabolism. ... The disguises of
hypocrites, however they may deceive men, and put a cheat upon them, cannot
deceive Christ, for his piercing eye sees through them. He can call those
devils that call themselves Christians, ...
There are those who are chosen by Christ to special services who yet prove
false to him: I have chosen you to the apostleship, for it is expressly
said that Judas was not chosen to eternal life (ch. 13:18), and yet one of you
is a devil. Note, Advancement to places of
honour and trust in the church is no certain evidence of saving grace. ‘We
have prophesied in thy name.’ ... In the most select societies on this side
heaven it is no new thing to meet with those that are corrupt. Of the twelve that were chosen to an intimate
conversation with an incarnate Deity, as great an honour and privilege as ever
men were chosen to, one was an incarnate devil. The historian lays an
emphasis upon this, that Judas was one of the twelve that were so dignified and
distinguished.”
[= Banyak yang terlihat sebagai orang-orang kudus adalah betul-betul Iblis-iblis. Yudas secara lahiriah / dari luar sama bagusnya seperti banyak rasul-rasul itu; bisanya adalah, seperti bisa ular, ditutupi dengan kulit yang bagus. Ia mengusir iblis / setan, dan terlihat sebagai seorang musuh bagi kerajaan iblis / setan, tetapi ia sendiri adalah iblis / setan selama itu. Bukan hanya ia akan menjadi iblis / setan dalam waktu yang singkat, tetapi ia adalah iblis / setan sekarang. ... Merupakan sesuatu yang menyedihkan, dan harus diratapi, bahwa kekristenan pernah dijadikan suatu jubah / selubung bagi karakter dari iblis / setan. ... Penyamaran dari orang-orang munafik, bagaimanapun mereka bisa menipu manusia, dan mencurangi mereka, tidak bisa menipu Kristus, karena mataNya yang menembus melihat melalui mereka. Ia bisa menyebut mereka iblis-iblis / setan-setan yang menyebut diri mereka sendiri orang-orang Kristen, ... Ada orang-orang yang dipilih oleh Kristus bagi pelayanan-pelayanan yang khusus tetapi yang terbukti palsu bagiNya: Aku telah memilih kamu pada kerasulan, karena dikatakan secara explicit bahwa Yudas tidak dipilih pada hidup yang kekal (pasal 13:18), tetapi satu dari kamu adalah iblis. Perhatikan, Kemajuan kepada tempat-tempat yang terhormat dan dipercaya dalam gereja bukanlah bukti yang pasti tentang kasih karunia yang menyelamatkan. ‘Kami telah bernubuat demi namaMu’ (Mat 7:22). ... Dalam masyarakat yang paling terpilih di sisi ini dari surga, bukanlah hal baru untuk menjumpai mereka yang jahat. Dari 12 orang yang dipilih pada suatu percakapan akrab dengan Allah yang berinkarnasi, yang merupakan kehormatan dan hak yang terbesar untuk mana manusia pernah dipilih, satu adalah iblis / setan yang berinkarnasi. Sang sejarawan meletakkan penekanan pada hal ini, bahwa Yudas adalah satu dari 12 orang yang begitu bermartabat dan terkemuka.].
[= Banyak yang terlihat sebagai orang-orang kudus adalah betul-betul Iblis-iblis. Yudas secara lahiriah / dari luar sama bagusnya seperti banyak rasul-rasul itu; bisanya adalah, seperti bisa ular, ditutupi dengan kulit yang bagus. Ia mengusir iblis / setan, dan terlihat sebagai seorang musuh bagi kerajaan iblis / setan, tetapi ia sendiri adalah iblis / setan selama itu. Bukan hanya ia akan menjadi iblis / setan dalam waktu yang singkat, tetapi ia adalah iblis / setan sekarang. ... Merupakan sesuatu yang menyedihkan, dan harus diratapi, bahwa kekristenan pernah dijadikan suatu jubah / selubung bagi karakter dari iblis / setan. ... Penyamaran dari orang-orang munafik, bagaimanapun mereka bisa menipu manusia, dan mencurangi mereka, tidak bisa menipu Kristus, karena mataNya yang menembus melihat melalui mereka. Ia bisa menyebut mereka iblis-iblis / setan-setan yang menyebut diri mereka sendiri orang-orang Kristen, ... Ada orang-orang yang dipilih oleh Kristus bagi pelayanan-pelayanan yang khusus tetapi yang terbukti palsu bagiNya: Aku telah memilih kamu pada kerasulan, karena dikatakan secara explicit bahwa Yudas tidak dipilih pada hidup yang kekal (pasal 13:18), tetapi satu dari kamu adalah iblis. Perhatikan, Kemajuan kepada tempat-tempat yang terhormat dan dipercaya dalam gereja bukanlah bukti yang pasti tentang kasih karunia yang menyelamatkan. ‘Kami telah bernubuat demi namaMu’ (Mat 7:22). ... Dalam masyarakat yang paling terpilih di sisi ini dari surga, bukanlah hal baru untuk menjumpai mereka yang jahat. Dari 12 orang yang dipilih pada suatu percakapan akrab dengan Allah yang berinkarnasi, yang merupakan kehormatan dan hak yang terbesar untuk mana manusia pernah dipilih, satu adalah iblis / setan yang berinkarnasi. Sang sejarawan meletakkan penekanan pada hal ini, bahwa Yudas adalah satu dari 12 orang yang begitu bermartabat dan terkemuka.].
c) Yoh 12:4-6 - “(4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: (5) ‘Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?’ (6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orangorang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.”.
KJV: ‘and had the bag’ (= dan memegang
kantong).
RSV/NASB: ‘had the money box’ (= memegang kotak uang).
NIV: ‘as keeper of the money bag’ (= sebagai penjaga kantong uang).
RSV/NASB: ‘had the money box’ (= memegang kotak uang).
NIV: ‘as keeper of the money bag’ (= sebagai penjaga kantong uang).
Lenski (tentang Yoh
12:6): “John
himself bares the root of Judas’ treachery. ‘Now he said this, not because he
cared for the poor, but because he was a thief and, having the box, was
carrying what was cast therein.’ Urging the needs of the poor without caring
for the poor, speaking the words of charity without a heart of charity, marks
the hypocrite. In this case hypocrisy is linked with secret criminality: Judas
actually was a thief. When this stealing was discovered we are not informed, but
John’s positive accusation is based on fact.”
(= Yohanes sendiri membuka / memperlihatkan
akar dari pengkhianatan Yudas. ‘Hal itu dikatakannya bukan karena ia
memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang
pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.’ Menekankan kebutuhan dari orang-orang miskin tanpa
mempedulikan orang-orang miskin, mengatakan kata-kata kasih tanpa suatu hati
dari kasih, menandai sang munafik. Dalam kasus ini kemunafikan dihubungkan
dengan kriminalitas rahasia / diam-diam: Yudas
sebetulnya adalah seorang pencuri. Kapan pencurian ini diketahui /
ditemukan tidaklah diberitahukan, tetapi tuduhan positif dari Yohanes
didasarkan pada fakta.).
The Biblical
Illustrator (New Testament) tentang Yoh 12:1-8: “Alabaster box and money box: -
Mark the striking contrast between the money box of Judas and the alabaster box
of Mary, his thirty pieces of silver and her three hundred denaries, his love
of money and her liberality, his hypocritical profession of concern for the poor,
and her noble deed for the Lord, his wretched end and her noble deed for the Lord”
(= Kotak
minyak narwastu dan kotak uang: - Perhatikan kontras yang menyolok antara kotak
uang Yudas dan kotak minyak narwastu Maria, 30 keping perak Yudas dan 300 dinar
Maria, kecintaan Yudas akan uang dan kedermawanan / kemurahhatian Maria,
pengakuan Yudas yang munafik tentang kepedulian terhadap orang-orang miskin,
dan tindakan mulia Maria untuk Tuhan, akhir Yudas yang buruk / menyedihkan dan
tindakan mulia Maria untuk Tuhan).
d) Yoh 13:10-11,18-19 - “(10) Kata Yesus kepadanya: ‘Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.’ (11) Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: ‘Tidak semua kamu bersih.’ ... (18) Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan rotiKu, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. (19) Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia”.
The Bible Exposition
Commentary: New
Testament (tentang Yoh 13:10): “John was careful to point out that Peter and
Judas were in a different relationship with Jesus. Yes, Jesus washed Judas’
feet! But it did Judas no good because he had not been bathed all over. Some
people teach that Judas was a saved man who sinned away his salvation, but that
is not what Jesus said. Our Lord made it very clear that Judas had never been
cleansed from his sins and was an unbeliever (John 6:64- 71)”
[= Yohanes
berhati-hati untuk menunjukkan bahwa Petrus dan Yudas ada dalam hubungan yang
berbeda dengan Yesus. Ya, Yesus mencuci kaki Yudas! Tetapi itu tidak membawa
kebaikan bagi Yudas karena ia belum dimandikan. Beberapa orang mengajarkan
bahwa Yudas adalah seseorang yang sudah diselamatkan, yang berbuat dosa
sehingga menjauhkan keselamatannya, tetapi itu bukanlah apa yang Yesus katakan.
Tuhan kita membuatnya sangat jelas bahwa Yudas tidak pernah dibersihkan dari
dosa-dosanya dan adalah orang yang tidak percaya (Yoh 6:64-71)].
The Bible Exposition
Commentary: New Testament (tentang Yoh 13:18): “It is important to note that Judas was not
a true believer; he was a hypocrite. He had never believed in Jesus (John
6:64-71), he had not been bathed all over (John 13:10-11), and he had not been
among the chosen ones whom the Father gave to the Son (John 13:18 and 17:12). How close a person can come to salvation and yet
be lost forever! Judas was even the treasurer of the group (John 12:6) and
was certainly held in high regard by his fellow disciples”
[= Merupakan
sesuatu yang penting untuk memperhatikan bahwa Yudas bukanlah seorang percaya
yang sejati; ia adalah seorang munafik. Ia tidak pernah percaya kepada Yesus
(Yoh 6:64-71), ia tidak pernah dimandikan seluruhnya (Yoh 13:10-11), dan ia
tidak berada di antara orang-orang pilihan yang Bapa berikan kepada Anak (Yoh
13:18) dan 17:12). Betapa dekat seseorang bisa datang
pada keselamatan tetapi terhilang selama-lamanya! Yudas bahkan adalah bendahara
dari kelompok itu (Yoh 12:6) dan pasti dipandang tinggi oleh sesama murid-muridnya].
2)
Hebatnya orang kristen KTP yang satu ini (Yudas Iskariot) tidak meninggalkan
Yesus pada saat banyak / semua orang kristen KTP yang lain meninggalkan Yesus!
Yoh 6:60-71 - “(60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: ‘Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?’ (61) Yesus yang di dalam hatiNya tahu, bahwa murid-muridNya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: ‘Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? (62) Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? (63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. (64) Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.’ Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. (65) Lalu Ia berkata: ‘Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepadaKu, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.’ (66) Mulai dari waktu itu banyak murid-muridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. (67) Maka kata Yesus kepada kedua belas muridNya: ‘Apakah kamu tidak mau pergi juga?’ (68) Jawab Simon Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; (69) dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.’ (70) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’ (71) Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu”.
Banyak orang
murtad karena ajaran keras / sukar itu.
2Tim 4:3-4 - “(3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. (4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.”.
Tetapi Yudas
Iskariot ‘tidak murtad’! Jadi, kalau di gereja ini ada ajaran keras dan saudara
‘tidak murtad’, belum tentu saudara bukan orang sejenis Yudas Iskariot!
William Hendriksen
(tentang Mat 10:4): “While
other people, when they felt that they could no longer agree with or even
tolerate Christ’s teachings, would simply disassociate themselves from him
(John 6:66), Judas remained, as if he were in full accord with him.” [=
Sementara
orang-orang lain, pada waktu mereka merasa bahwa mereka tidak bisa lebih lama
lagi menyetujui atau bahkan mentoleransi ajaran-ajaran Kristus, memutuskan
hubungan mereka sendiri dengan Dia (Yoh 6:66), Yudas tetap tinggal, seakan-akan
ia setuju sepenuhnya dengan Dia.].
Yoh 6:60,66 - “(60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: ‘Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?’ (66) Mulai dari waktu itu banyak murid-muridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.”.
3)
Tak ada yang tahu tentang ke-KTP-an Yudas Iskariot, kecuali Yesus sendiri. Yoh
13:21-30 –
“(21) Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.’ (22) Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkanNya. (23) Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihiNya, bersandar dekat kepadaNya, di sebelah kananNya. (24) Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: ‘Tanyalah siapa yang dimaksudkanNya!’ (25) Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepadaNya: ‘Tuhan, siapakah itu?’ (26) Jawab Yesus: ‘Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.’ Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. (27) Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: ‘Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.’ (28) Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. (29) Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. (30) Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam”.
a) Bagaimana bisa tak
ada yang tahu? Karena Yudas Iskariot begitu pintar dalam berpura-pura.
William
Hendriksen mengatakan bahwa pada waktu banyak murid meninggalkan Yesus, Yudas
tetap tinggal, berpura-pura menjadi murid yang sungguh-sungguh. Pada waktu
Maria mengurapi Yesus dengan minyak wangi, Yudas berpura-pura untuk peduli
dengan nasib orang-orang miskin. Pada waktu Yesus mengatakan ‘salah satu dari
kamu akan menyerahkan Aku’, Yudas ikut-ikutan dengan murid-murid yang lain dan
berkata ‘Bukan aku, ya Rabi?’.
Mat 26:21-22,25 - “(21) Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.’ (22) Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepadaNya: ‘Bukan aku, ya Tuhan?’ ... (25a) Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: ‘Bukan aku, ya Rabi?’”.
b) Sekalipun
murid-murid tak ada yang tahu tetapi Yesus tahu.
2Tim 2:19 - “Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: ‘Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya’ dan ‘Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.’”.
Bdk. Yoh 10:14 - “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal dombadombaKu dan
domba-dombaKu mengenal Aku”.
Bdk. Mat 7:21-23 - “(21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu
yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi
namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah
Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.
III. PENGKHIANATAN
YUDAS ISKARIOT.
1)
Yudas Iskariot makin lama makin memburuk, dan akhirnya mengkhianati Yesus.
a) Yudas Iskariot dan Iblis.
1. Yoh 13:2
- “Mereka sedang makan bersama, dan
Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk
mengkhianati Dia”.
Calvin (tentang Yoh
13:2): “There
is no wickedness, indeed, that is perpetrated by men, to which Satan does not
excite them, ... But though the lust of men is kindled into a fiercer flame by
Satan’s fan, still it does not cease to be a furnace; it contains the flame
kindled within itself, it receives with avidity the agitation of the fan, so
that no excuse is left for wicked men”
(= Memang tidak ada kejahatan, yang dilakukan
oleh manusia, pada mana Iblis tidak menggerakkan mereka, ... Tetapi sekalipun
nafsu manusia dinyalakan / dikobarkan menjadi nyala api yang lebih ganas oleh
kipas angin Iblis, tetap itu tidak berhenti menjadi sebuah tungku api; itu
mengandung nyala api yang dinyalakan / dikobarkan dalam dirinya sendiri, itu
menerima dengan kegemaran yang besar hasutan / pengobaran dari kipas angin,
sehingga tak ada dalih yang tertinggal bagi orang-orang jahat).
2. Yoh 13:27 - “Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: ‘Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.’”.
Calvin tidak
menganggap Yudas betul-betul kerasukan setan seperti orang di Gadara (Matius) /
Gerasa (Markus).
Bdk. Mark 5:1-13 - “(1) Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
(2) Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang
yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. (3) Orang itu diam di sana
dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan
rantai, (4) karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya
diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun
yang cukup kuat untuk menjinakkannya. (5) Siang malam ia berkeliaran di
pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya
dengan batu. (6) Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia
mendapatkanNya lalu menyembahNya, (7) dan dengan
keras ia berteriak: ‘Apa urusanMu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi?
Demi Allah, jangan siksa aku!’ (8) Karena sebelumnya Yesus mengatakan
kepadanya: ‘Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!’ (9) Kemudian Ia
bertanya kepada orang itu: ‘Siapa namamu?’ Jawabnya:
‘Namaku Legion, karena kami banyak.’ (10) Ia memohon dengan sangat supaya
Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. (11) Adalah di sana
di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, (12) lalu roh-roh itu meminta kepadaNya, katanya: ‘Suruhlah kami
pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!’ (13) Yesus mengabulkan
permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu
dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu
terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.”.
Memang jelas
bahwa Yudas tak kerasukan setan seperti orang Gerasa / Gadara ini. Dia tidak
mengamuk, memutuskan rantai dan sebagainya. Lalu ia kerasukan dalam arti apa?
Calvin mengatakan bahwa para murid yang sudah percaya Yesuspun sering dikatakan
‘percaya’ lagi, dan itu menunjukkan imannya bertumbuh / dikuatkan (Yoh 1:50
2:11 6:69 16:30). Demikian juga dengan Yudas. Dari tadi / semula ia sudah
dikuasai Iblis, tetapi sekarang pada waktu dikatakan ‘ia kerasukan Iblis’, maka itu hanya menunjukkan penguasaan yang lebih
penuh dari Iblis terhadap Yudas. Memang orang yang tidak percaya akan makin
lama makin memburuk! Selain Yudas Iskariot, contoh lain adalah raja Saul.
Bdk. 2Tim 3:13 - “sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka
menyesatkan dan disesatkan.”.
Matthew Henry (tentang
2Tim 3:13): “Observe,
As good men, by the grace of God, grow better and better, so bad men, through
the subtlety of Satan and the power of their own corruptions, grow worse and
worse. The way of sin is downhill; for such proceed from bad to worse, ‘deceiving
and being deceived.’ Those who deceive others do but deceive themselves; those
who draw others into error run themselves into more and more mistakes, and they
will find it so at last, to their cost.”
(= Perhatikan, sebagaimana orang-orang baik /
saleh, oleh kasih karunia Allah, bertumbuh makin lama makin baik, demikian juga orangorang jahat / buruk, melalui
kelicikan Iblis dan kuasa dari kejahatankejahatan mereka sendiri, bertumbuh makin
lama makin buruk. Jalan dari dosa adalah turun; karena yang seperti itu maju /
berjalan dari buruk menjadi yang lebih buruk, ‘menipu / menyesatkan dan ditipu
/ disesatkan’. Mereka yang menipu / menyesatkan orang-orang lain hanyalah
menipu / menyesatkan diri mereka sendiri; mereka yang menarik orang-orang lain
ke dalam kesalahan melarikan diri mereka sendiri ke dalam kesalahankesalahan yang
makin lama makin banyak, dan mereka akan mendapatinya demikian pada akhirnya, pada
/ atas kerugian mereka.).
Barnes’ Notes (tentang
2Tim 3:13): “This
is the general law of depravity - that if men are not converted, they are
always growing worse, and sinking deeper into iniquity. Their progress will be
certain, though it may be gradual,” (= Ini adalah hukum yang umum dari kebejatan -
bahwa jika orang-orang tidak bertobat, mereka
selalu menjadi lebih buruk, dan tenggelam makin dalam ke dalam kejahatan.
Kemajuan mereka adalah pasti, sekalipun itu bisa bertahap,).
John Owen: “Every unclean thought or glance
would be adultery if it could; every covetous desire would be oppression, every
thought of unbelief would be atheism, might it grow to its head” (= Setiap pikiran
/ pandangan mata yang najis akan menjadi perzinahan kalau memungkinkan; setiap
keinginan yang tamak akan menjadi penindasan, setiap pikiran tentang
ketidakpercayaan akan menjadi atheisme, kalau hal itu bisa tumbuh sampai
puncaknya) - ‘The Works of
John Owen’, vol 6 (‘Temptation and Sin’), hal 12.
John Owen: “It is modest, as it were, in its
first motions and proposals, but having once got footing in the heart by them,
it constantly makes good its ground, and presseth on to some farther degrees in
the same kind” (= Pada gerakan dan usul mula-mula dosa itu sopan, tetapi
sekali mendapat tempat berpijak dalam hati kita, dosa itu merperkokoh
posisinya, dan terus menekan ke tingkat yang lebih jauh) - ‘The Works of John Owen’, vol 6 (‘Temptation
and Sin’), hal 12.
Bdk. Ef 4:27 - “dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.”.
NIV: ‘and do not give the devil a foothold.’
(= dan janganlah memberi Iblis tempat berpijak).
b) Yudas Iskariot menjual Yesus dengan hanya 30 keping perak.
Luk 22:3-6 -
“(3) Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas,
yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. (4) Lalu pergilah
Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan
berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
(5) Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk
memberikan sejumlah uang kepadanya. (6) Ia menyetujuinya, dan mulai dari
waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka
tanpa setahu orang banyak”.
Mat 26:14-16
- “(14) Kemudian pergilah seorang dari
kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
(15) Ia berkata: ‘Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan
Dia kepada kamu?’ Mereka membayar tiga puluh
uang perak kepadanya. (16) Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang
baik untuk menyerahkan Yesus”.
Mark 14:11 -
“Mereka sangat gembira waktu
mendengarnya dan mereka berjanji akan
memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk
menyerahkan Yesus”.
Catatan: Matius mengatakan ‘membayar’ tetapi
Markus dan Lukas mengatakan ‘berjanji / bermupakat untuk membayar / memberi
uang’. UBS New Testament Handbook Series dalam tafsirannya tentang Mat 26:15
mengatakan bahwa dalam bahasa Yunani kata kerja itu memang bisa diartikan
‘setuju untuk membayar’ atau ‘menawarkan’. Jadi, tak ada kontradiksi dalam hal
ini.
1. Inisiatif penjualan
Yesus datang dari Yudas, bukan dari pihak tokoh-tokoh Yahudi.
Matthew Henry (tentang
Mat 26:15): “Here
is the proffer which he made to the chief priests; he went to them, and said,
What will ye give me? v. 15. They did not send for him, nor make the proposal
to him; they could not have thought that one of Christ’s own disciples should
be false to him. Note, There are those, even among Christ’s followers, that are
worse than any one can imagine them to be, and want nothing but opportunity to show
it”
(= Di
sini ada tawaran halus yang ia buat kepada imam-imam kepala; ia pergi kepada
mereka, dan berkata, Apa yang akan kamu berikan kepadaku? ay 15. Mereka tidak memanggilnya,
ataupun membuat suatu usul / tawaran kepadanya; mereka tidak bisa memikirkan
bahwa salah satu dari murid-murid Kristus sendiri bisa tidak setia kepadaNya. Perhatikan, Di sana ada orang-orang, bahkan di antara
pengikut-pengikut Kristus, yang adalah lebih buruk dari pada siapapun bisa
bayangkan, dan tidak membutuhkan apapun kecuali kesempatan untuk menunjukkannya).
2. Bahayanya ketamakan
/ cinta uang.
Adam Clarke (tentang
Yoh 6:71): “When
a man forsakes the living God, and gives way to avarice, which appears to have
been the case with Judas, he is fit for anything in which Satan may choose to
employ him. Beware of the love of money! The cursed lust of gold induced a
disciple of Christ to betray his God: and has it not been the ruin of millions
since? ... Because the ointment that prefigured the death of our Lord was not
applied just as Judas would have it, he took offence; betrayed and sold his
master; ... Behold the fruit of covetousness! To what excesses and miseries the
love of money may lead, God alone can comprehend. If any man love the world,
the love of the Father is not in him”
(= Pada waktu seseorang meninggalkan Allah
yang hidup, dan menyerah kepada ketamakan, yang kelihatannya merupakan kasus
dari Yudas, ia cocok untuk apapun dalam mana Iblis memilih untuk
menggunakannya. Waspadalah tentang cinta kepada uang! Nafsu yang terkutuk
terhadap emas menyebabkan seorang murid Kristus mengkhianati Allahnya; dan
tidakkah itu merupakan kehancuran dari jutaan orang sejak saat itu? ... Karena pengurapan yang menggambarkan lebih dulu
kematian Tuhan kita tidak digunakan sebagaimana Yudas menginginkannya, ia
tersinggung; mengkhianati dan menjual Tuan / Gurunya; ... Lihatlah buah
dari ketamakan!Pada perbuatan-perbuatan yang keterlaluan dan
keburukan-keburukan apa cinta akan uang bisa membimbing, hanya Allah yang bisa
mengertinya. Jika siapapun mencintai uang, cinta kepada Bapa tidak ada di dalam
dia.).
Mat 6:24 - “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.’”.
Catatan: untuk bagian saya garis-bawahi itu,
perhatikan bahwa dalam Injil Matius, cerita tentang pengurapan Yesus dengan
minyak wangi itu (Mat 26:7-13) langsung disusul dengan cerita tentang Yudas Iskariot
mendatangi para imamimam kepala dan mengusulkan penjualan / penyerahan Yesus
kepada mereka, dengan imbalan uang (Mat 26:14-16).
3. Nilai dari 30 keping
perak.
William Barclay mengatakan bahwa ‘uang perak’ (piece
of silver) dalam bahasa Yunani adalah ARGURIA, dan 1 arguria setara dengan upah
orang bekerja dalam 4 hari. Jadi Yudas menjual Yesus seharga gaji orang bekerja
selama 120 hari (4 bulan)! A. T. Robertson juga mengatakan bahwa 30
keping perak itu setara dengan 120 dinar, upah buruh harian selama 120 hari
kerja.
Adam Clarke
dan A. T. Robertson menambahkan bahwa 30 keping perak adalah harga seorang
budak!
Kel 21:32 - “Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu, dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu”.
Jadi, karena tak berhasil mendapatkan minyak
wangi / narwastu yang berharga 300 dinar itu, Yudas Iskariot lalu menjual Yesus
dengan harga 120 dinar!
4. Perbandingan dengan
Esau yang menjual hak kesulungannya.
Ibr 12:16 - “Janganlah ada orang yang menjadi cabul
atau yang mempunyai nafsu yang rendah
seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.”.
KJV: ‘profane’ (= kotor / duniawi).
RSV: ‘irreligious’ (= tidak religius).
NIV/NASB: ‘godless’ (= jahat).
RSV: ‘irreligious’ (= tidak religius).
NIV/NASB: ‘godless’ (= jahat).
The Biblical
Illustrator (New Testament) tentang Yoh 13:18: “‘Esau for one morsel of meat sold his
birthright.’ But Judas sold Christ! For a man to sell his soul for some passing
paltry profit is enough to make him infamous. But Judas sold Christ!”
(= ‘Esau
untuk satu potong daging menjual hak kesulungannya’. Tetapi Yudas menjual
Kristus! Bagi seseorang untuk menjual jiwanya untuk suatu keuntungan remeh yang
berlalu / tidak kekal adalah cukup untuk membuatnya mendapatkan nama buruk.
Tetapi Yudas menjual Kristus!).
5. Orang Kristen bisa
menjual Kristus dengan banyak cara, seperti:
a
Menggunakan kuasa gelap dalam pekerjaan sehingga sukses secara luar biasa, mendapatkan
kenaikan pangkat dan sebagainya.
b Kawin
dengan orang agama lain yang kaya dan pindah ke agama pasangannya itu.
c Bolos
gereja demi suatu bisnis yang menjanjikan banyak uang.
d Mencuri di
gereja!
e Dan
sebagainya.
c) Yudas Iskariot menyerahkan Yesus dengan sebuah ciuman.
Luk 22:47-48
- “(47) Waktu Yesus masih berbicara
datanglah serombongan orang, sedang muridNya yang bernama Yudas, seorang dari
kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk
menciumNya. (48) Maka kata Yesus kepadanya: ‘Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak
Manusia dengan ciuman?’”.
2)
Pengkhianatan Yudas Iskariot ini adalah sesuatu yang sudah dinubuatkan dalam
Alkitab, dan juga ditetapkan dalam Rencana Allah.
Yoh 13:18 - “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan rotiKu, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku”.
Mat 26:24 - “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’”.
Luk 22:21-23 - “(21) Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini. (22) Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!’ (23) Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian”.
Dari
ayat-ayat ini bisa kita simpulkan bahwa:
a)
Pengkhianatan oleh Yudas Iskariot sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci karena hal
itu sudah ditentukan dalam Rencana kekal dari Allah. Jadi, nubuat (ramalan)
hanya merupakan suatu penyingkapan dari rencana kekal dari Allah.
b) Sekalipun
hal itu pasti terjadi, sebagaimana Allah menentukannya, tetapi Yudas tetap bertanggung
jawab atas dosa pengkhianatan itu.
IV. PENYESALAN YUDAS
ISKARIOT DAN SIKAP TOKOH-TOKOH YAHUDI TERHADAP-NYA.
Mat 27:3-10 - “(3) Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, (4) dan berkata: ‘Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.’ Tetapi jawab mereka: ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!’ (5) Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (6) Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: ‘Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.’ (7) Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. (8) Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah. (9) Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: ‘Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, (10) dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku.’”.
1)
Yudas Iskariot menyesal dan mengembalikan uang perak.
Mat 27:3-4a
- “(3) Pada waktu Yudas, yang menyerahkan
Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia
mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan
tua-tua, (4a) dan berkata: ‘Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang
yang tak bersalah.’”.
Efek / hasil
positif dari penyesalan Yudas Iskariot, pengembalian uang yang ia lakukan, dan
pengakuan tentang Yesus yang ia berikan.
Pengakuan Yudas Iskariot tentang ketidakbersalahan Kristus, merupakan sesuatu yang sangat penting. Si pengkhianat itu sendiri mengakui, bahwa dia telah berdosa, dan bahwa Kristusnya tidak bersalah!
Pengakuan Yudas Iskariot tentang ketidakbersalahan Kristus, merupakan sesuatu yang sangat penting. Si pengkhianat itu sendiri mengakui, bahwa dia telah berdosa, dan bahwa Kristusnya tidak bersalah!
2)
Reaksi imam-imam dan tua-tua (tokoh-tokoh agama Yahudi) terhadap penyesalan
Yudas Iskariot dan pengembalian uang.
a)
Tak peduli dengan penyesalan Yudas Iskariot.
Mat 27:4 - “dan berkata: ‘Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.’ Tetapi jawab mereka: ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!’”.
Bukankah
mereka, apalagi imam-imam, seharusnya menangani orang berdosa yang telah
mengakui dosanya? Tetapi apa yang mereka katakan? Mereka berkata: ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu
sendiri!’.
Akibat
reaksi mereka: Yudas melemparkan uang itu ke Bait Allah, dan lalu pergi untuk menggantung
diri.
Mat 27:5 - “Maka iapun melemparkan uang perak itu ke
dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri”.
b)
Menolak untuk menerima pengembalian uang.
Mat 27:6 - “Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: ‘Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.’”.
Memang
Perjanjian Lama melarang untuk menerima uang hasil dosa.
Bdk. Ul 23:18 - “Janganlah kaubawa upah sundal atau uang semburit ke dalam rumah TUHAN, Allahmu, untuk menepati salah satu nazar, sebab keduanya itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.’”.
Barnes’ Notes (tentang
Mat 27:6): “It
is remarkable that they were so scrupulous now about so small a matter,
comparatively, as putting this money in the treasury, when they had no remorse
about ‘murdering an innocent’ man, and crucifying him who had given full
evidence that he was the Messiah. People are often very scrupulous in ‘small’
matters, who stick not at great crimes”
[= Merupakan sesuatu yang luar biasa bahwa
mereka sekarang begitu teliti tentang hal yang, dalam perbandingan, begitu
kecil, seperti memasukkan uang ini ke dalam perbendaharaan (dari Bait Allah),
pada waktu mereka tidak mempunyai penyesalan tentang ‘pembunuhan seorang yang
tak bersalah’, dan menyalibkan Dia yang telah memberikan bukti yang penuh bahwa
Ia adalah sang Mesias. Orang-orang sering sangat teliti dalam persoalan-persoalan
‘kecil’, tetapi tidak segan-segan melakukan / tidak menghentikan
kejahatan-kejahatan yang besar].
Contoh: Dalam kasus saya vs Pdt. Sutjipto Subeno, begitu banyak orang
mengkritik saya karena tulisan saya kasar dsb, tetapi mereka membiarkan pendeta
brengsek itu memfitnah saya!
3)
Yudas Iskariot menyesal, tetapi menggantung diri.
Ay 3a,5: “(3a) Pada waktu Yudas, yang menyerahkan
Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. ... (5) Maka iapun melemparkan uang perak itu ke
dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.”.
a) Menyesal, tetapi
menggantung diri.
Memang ada 2
macam penyesalan / kesedihan karena dosa.
2Kor 7:10 - “Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.”.
Penyesalan /
kesedihan Yudas Iskariot jelas termasuk yang kedua, dan karena itu penyesalannya
bukanlah penyesalan yang sungguh-sungguh.
Matthew Henry (tentang
Mat 27:1-10): “the
same devil that with the help of the priests drew him to the sin, with their
help drove him to despair. Secondly, He became his own executioner; ‘He hanged
himself;’ ... Judas had a sight and sense of sin, but no apprehension of the
mercy of God in Christ, and so he pined away in his iniquity. His sin, we may
suppose, was not in its own nature unpardonable: there were some of those
saved, that had been Christ’s betrayers and murderers; ... And some have said,
that Judas sinned more in despairing of the mercy of God, than in betraying his
Master’s blood”
(= Iblis yang sama yang dengan pertolongan
dari imam-imam menariknya kepada dosa, dengan pertolongan mereka mendorongnya
pada keputusasaan. Kedua, Ia menjadi algojo dirinya sendiri; ‘Ia
menggantung dirinya sendiri’; ... Yudas melihat dan merasa tentang dosanya, tetapi ia tidak mempunyai pengertian tentang belas
kasihan Allah dalam Kristus, maka ia merana dalam kesalahannya. Dosanya,
kita bisa menganggap, dalam sifat dasarnya sendiri bukanlah dosa yang tidak
bisa diampuni: ada beberapa orang dari mereka yang selamat, yang telah menjadi pengkhianat-pengkhianat
dan pembunuh-pembunuh Kristus; ... Dan beberapa orang telah berkata, bahwa Yudas lebih berdosa dalam keputusasaannya tentang
belas kasihan Allah, dari pada dalam mengkhianati darah Tuan /Gurunya).
b) Pembahasan ayat yang
kelihatannya saling bertentangan / kontradiksi berkenaan dengan kematian Yudas
Iskariot.
Yudas
Iskariot bunuh diri dengan gantung diri (Mat 27:5) atau jatuh tertelungkup dan isi
perutnya keluar (Kis 1:18)?
Mat 27:5 - “Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri”.
Kis 1:18 - “Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar”.
Pengharmonisan: Biarpun sepintas lalu kedua ayat ini
bertentangan, tetapi sebetulnya tidak ada problem dalam pengharmonisannya.
Boleh dikatakan semua penafsir beranggapan bahwa Yudas menggantung diri di
sebuah pohon yang dahannya menjulur ke atas sebuah jurang. Pada waktu ia mati,
dahan itu tidak kuat menahan berat badannya sehingga lalu patah, dan dahan dengan
mayat Yudas jatuh ke jurang, jatuh tertelungkup, sehingga perutnya terbelah dan
isi perutnya tertumpah keluar.
V. NASIB AKHIR DARI
YUDAS ISKARIOT.
1)
Yudas Iskariot selamat / masuk surga?
Adam Clarke
menganggap bahwa ada kemungkinan kalau
Yudas Iskariot selamat! Tetapi saya menganggap ini sebagai suatu kegilaan.
2)
Yudas Iskariot masuk neraka.
Ada banyak
ayat yang menunjukkan hal ini:
a) Yoh 17:12
- “Selama Aku bersama mereka, Aku
memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan
kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang
binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah
yang tertulis dalam Kitab Suci”.
KJV/RSV/NASB/ASV/NKJV:
‘the son of perdition’ (= anak
kebinasaan / neraka).
Matthew Poole (tentang
Yoh 17:12): “As
‘the son of death,’ 2Sam. 12:5, signifies one appointed to die, or that deserveth
to die; and ‘the child of hell,’ Matt. 23:15, siginifies one who deserveth
hell; so the son of perdition may either signify one destined to perdition, or
one that walketh in the high and right road to perdition, or rather both; one
who being passed over in God’s eternal counsels, as to such as shall be saved,
hath by his own wilful apostacy brought himself to eternal perdition, or into
such a guilt as I know thou wilt destroy him”
(= Seperti ‘anak kematian’, 2Sam 12:5,
menunjuk kepada orang yang ditetapkan untuk mati, atau orang yang layak untuk
mati; dan ‘anak neraka’, Mat 23:15, menunjuk kepada orang yang layak masuk
neraka; demikian juga ‘anak kebinasaan / neraka’ bisa menunjuk kepada seseorang
yang ditentukan untuk kebinasaan / neraka, atau seseorang yang berjalan dalam
jalan yang menuju kebinasaan / neraka, atau mungkin keduanya; seseorang yang
dilewati dalam rencana kekal Allah berkenaan dengan orang-orang yang akan
diselamatkan, dan yang dengan\ kemurtadannya sendiri yang disengaja, membawa
dirinya sendiri pada kebinasaan kekal, atau ke dalam suatu kesalahan yang akan
menyebabkan Allah menghancurkannya) - hal 369.
William Hendriksen
(tentang Yoh 17:12):
“‘The
son of perdition (a Semitism; cf. Matt. 23:15; 2Thess. 2:3) is the utterly lost
one, designated unto perdition. That Judas was meant is clear from a comparison
of passages: 6:71; 13:2,18,26,30; 15:2,6. ... Though, on the one hand, Judas
was fully responsible, on the other hand, this deed was included in the divine
decree from eternity, and in prophecy. ... Hence, when the disciples hear Jesus
speaking to the Father about the accomplishment of his task with respect to
them, and the fulfilment of prophecy even in the case of the son of perdition,
they are strengthened in their faith, and begin to realize that nothing and no
one ever defeats the divine purpose”
[= Anak kebinasaan / neraka (suatu istilah
Semitic; bdk. Mat 23:15; 2Tes 2:3) adalah orang yang hilang sama sekali,
ditetapkan untuk kebinasaan / neraka. Bahwa Yudas yang dimaksudkan adalah jelas
dari perbandingan teks-teks: 6:71; 13:2,18,26,30; 15:2,6. ... Sekalipun di satu
sisi, Yudas sepenuhnya bertanggungjawab, tetapi di sisi lain, tindakan ini
telah tercakup dalam ketetapan ilahi dari kekekalan, dan dalam nubuatan. ... Karena
itu, pada waktu para murid mendengar Yesus berbicara kepada Bapa tentang
pencapaian dari tugasNya berkenaan dengan diri mereka, dan penggenapan nubuat
bahkan dalam kasus ‘anak kebinasaan / neraka’, mereka dikuatkan dalam iman
mereka, dan mulai menyadari bahwa tidak ada apapun dan siapapun yang pernah
menggagalkan rencana Allah] - hal 358.
b) Mark
14:21 - “Anak Manusia memang akan pergi
sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang
olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah
lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’”.
Mat 26:24 - “Anak Manusia memang akan pergi sesuai
dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya
Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik
bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’”.
- Ini
menunjukkan bahwa doktrin tentang neraka sebagai tempat penghukuman kekal,
memang benar, dan doktrin yang disebut ‘annihilation’
(= pemusnahan), yang dipercayai oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan
Saksi Yehuwa, adalah salah bahkan sesat!
- Ini juga
menunjukkan bahwa ayat-ayat seperti Yer 29:11 dan Ro 8:28, hanya berlaku untuk
anak-anak Tuhan yang sejati / orang-orang pilihan.
Yer 29:11 - “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan
apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan.”.
Ro 8:28 - “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”.
c) Kis 1:25
- “untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu
kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar
baginya.’”.
Matthew Henry (tentang
Kis 1:25): “...
from which Judas by transgression fell, threw himself, by deserting and
betraying his Master, from the place of an apostle, of which he was unworthy,
that he might go to his own place, the place of a traitor, the fittest place
for him, not only to the gibbet, but to hell - this was his own place. Note,
Those that betray Christ, as they fall from the dignity of relation to him, so they
fall into all misery. ... Dr. Whitby quotes Ignatius saying, There is appointed
to every man IDIOS TOPOS - a proper place, which imports the same with that of God’s
rendering to every man according to his works. And our Saviour had said that
Judas’s own place should be such that it had been better for him that he had never
been born (Matt 26:24) - his misery such as to be worse than not being. Judas
had been a hypocrite, and hell is the proper place of such; other sinners, as inmates,
have their portion with them, Matt 24:51”
[= ... dari mana Yudas oleh pelanggaran
jatuh, melemparkan dirinya sendiri, dengan meninggalkan dan mengkhianati Tuan /
Gurunya, dari tempat dari seorang rasul, tentang mana ia tidak layak, supaya ia
bisa pergi ke tempatnya sendiri, tempat dari seorang pengkhianat, tempat yang
paling cocok baginya, bukan hanya ke tiang gantungan, tetapi ke neraka - ini
adalah tempatnya sendiri. Perhatikan, Mereka yang mengkhianati Kristus, pada
waktu mereka jatuh dari kewibawaan dari hubungan dengan Dia, maka mereka jatuh
ke dalam semua kesengsaraan. ... Dr. Whitby mengutip Ignatius yang berkata, Di
sana ditetapkan bagi setiap orang IDIOS TOPOS - suatu tempat yang tepat / cocok,
yang maknanya sama dengan tempat yang Allah berikan kepada setiap orang sesuai
dengan perbuatanperbuatannya. Dan Juruselamat kita telah berkata bahwa tempat
Yudas sendiri haruslah sedemikian rupa sehingga adalah lebih baik seandainya ia
tidak pernah dilahirkan (Mat 26:24) - kesengsaraannya sedemikian buruk sehingga
lebih buruk dari pada ia tidak pernah ada. Yudas adalah seorang munafik, dan neraka
adalah tempat yang tepat / cocok bagi orang seperti itu; orang-orang berdosa
yang lain, sebagai orang-orang yang menghuni tempat yang sama, mempunyai bagian
mereka bersama mereka, Mat 24:51].
Mat 24:50-51
- “(50) maka tuan hamba itu akan datang
pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
(51) dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik.
Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.’”.
Percayalah
kepada Kristus dengan sungguh-sungguh, atau saudara akan bersamasama dengan
Yudas Iskariot untuk selama-lamanya di dalam neraka!
-AMIN-
No comments:
Post a Comment