Oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div
MASIH KURANGKAH PENDERITAAN KRISTUS?
KOLOSE 1:19-29
“Karena
seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan
segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di
sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Juga kamu
yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran
seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di
dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan
tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Sebab itu kamu harus bertekun
dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari
pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh
alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. Sekarang
aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan
dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan
Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat...”
I
Salib mendamaikan kita dengan Allah.
1)Kita (orang yang
belum percaya) membutuhkan pendamaian dengan Allah. Mengapa? Karena:
a) Kita
hidup jauh dari Allah (ay 21 bdk. Ef 2:12b - ‘tanpa Allah’).
b) Kita
memusuhi Allah dalam hati dan pikiran kita (ay 21).
1.‘dalam
hati dan pikiran’ (ay 21). Ini salah.
NASB: in mind
(= dalam pikiran).
NIV: in your mind
(= dalam pikiranmu).
2. Memusuhi Allah dalam pikiran ini tidak mesti diartikan bahwa
dalam pikirannya manusia itu betul-betul membenci Allah dan menganggap Allah
sebagai musuhnya. Tetapi maksudnya adalah bahwa kita selalu menginginkan hal-hal yang
tidak disenangi oleh Allah (bdk. Ro 8:7-8).