Disajikan oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div-
Tulisan ini dikutip dari buku 'Systematic Theology' tulisan Louis Berkhof, hal 537-540 (Libronix).
H. Karakter Tidak sempurna
pada Pengudusan dalam Hidup Ini
1. Pengudusan tidak sempurna dalam derajat/tahapan.
Ketika kita membicarakan pengudusan sebagai mahkluk yang tidak sempurna dalam hidup ini, kita tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa itu tidak sempurna pada bagian-bagian tertentu, seolah hanya satu bagian pada diri manusia kudus yang dihasilkan dalam regenerasi yang telah dipengaruhi. Adalah keseluruhannya, namun demikian manusia baru yang belum berkembang, yang harus bertumbuh menjadi manusia dalam derajat perkembangan yang penuh. Seorang anak yang baru lahir adalah, terlepas dari pengecualian-pengecualian, sempurna dalam bagian-bagian (tubuhnya), tetapi belum dalam derajat pengembangan/pertumbuhan sebagaimana yang diharapkan untuk terjadi. Sangatlah benar manusia baru itu adalah sempurna dalam bagian-bagian, tetapi tetap dalam kehidupan sekarang, tidak sempurna dalam derajat pembangunan rohani. Orang-orang Percaya harus bersaing dengan dosa selama mereka hidup, 1 Raja-Raja 8:46; Amsal 20:9; Pengkhotbah 7:20; Yakobus 3:2; 1 Yohanes 1:8.