F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Penyesatan Dalam Pengharapan (1) : Pengharapan Yang Tercemari Oleh Keinginan Duniawi!


Pengantar

 [Matius 4:18 – 5:16]
Dalam pelajaran pertama kita dalam serial ini, Saya menasehatkan agar anda jangan pernah  berupaya  mempelajari sebuah subyek semata dengan menggunakan  program konkordansi untuk mencari sebuah kata tertentu. Penggunaan kata  “pengharapan/hope” dalam  injil-injil adalah sebuah ilustrasi yang sangat baik. Seseorang dapat menjadi salah sepenuhnya untuk menyimpulkan bahwa hanya ada sedikit “pengharapan” didalam injil karena kata “hope” hanya ditemukan dua kali. 2 Permasalahan dalam injil-injil adalah: bahwa “hope” yang kita temukan adalah pengharapan yang keliru. Kita akan menemukan pengharapan-pengharapan (berharap pada kemungkinan-kemungkinan sebuah peristiwa terjadi)  sedemikian tingginya bergerak dalam hati  Israel pada masa pelayanan Tuhan kita Yesus Kristus di muka Bumi, tetapi mereka keliru dalam pengharapan-pengharapan, sebab didasarkan pada motif-motif dan harapan-harapan yang salah.


Jauh dari  “harapan” yang tidak dijumpai didalam injil-injil, saya menyarankan  pemahaman secara  tepat dalam memahami “pengharapan,” bahwa  “pengharapan” merupakan  salah satu kunci krusial untuk memahami apa yang sedang terjadi didalam injil-injil. Membaca Injil-Injil dari perspektif “pengharapan” bisa jadi merupakan sebuah cara baru dalam  pemikiran seluruh kehidupan Kristus, tetapi saya percaya bahwa ini lebih bernilai dalam hal waktu dan upaya untuk dijalankan. Dan sedemikianlah saya bersungguh-sungguh dalam pelajaran  ini, tentang subyek pengharapan didalam Injil-Injil.

Pengharapan Didalam 400 Tahun Kesunyian

Kitab Maleakhi diakhiri dengan kata-kata yang secara langsung berkaitan dengan nubuat  tampilnya Yohanes Pembatis dalam Injil-Injil :

4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. 4:6Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah. [Maleakhi 4]

Kita tahu ada kurun waktu 400 tahun kesunyian dari masa nubuat Maleakhi hingga ke masa waktu  kesunyian itu dikoyakan oleh deklarasi Yohanes “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 3:2)

Selama waktu sunyi itu, Roma menjadi sebuah kekuatan dunia yang dominan dan efektif memerintah Israel. Kita tahu ada sisa-sisa orang-orang  percaya yang setia seperti Simeon dan Hana 4  yang penuh harap menantikan kedatangan Messias. Tetapi selama kurun waktu itu, para pemimpin agama menjadi semakin korup. Pengharapan-pengharapan yang dimiliki hampir seluruh Israel lebih bersifat duniawi ketimbang berorientasi kepada surga.

Kesunyian Berakhir

Beberapa hal yang telah terjadi, membangkitkan pengharapan-pengharapan yang ilahi pada bangsa Israel, sementara bagi orang-orang lain hal ini malah menciptakan ketakutan didalam hati. Kejadian-kejadian pertama berkaitan dengan kelahiran Yohanes Pembaptis dan Tuhan yang berurusan dengan Zakaria, ayah Yohanes Pembaptis :


1:21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. 1:22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.[Lukas 1:21-22, penekanan oleh penulis]

1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 1:65  Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia. [Lukas 1:64-66]

Apa yang telah dialami oleh Zakaria telah menjadi perhatian yang mendalam pada sejumlah orang Israel, dan ini menciptakan sebuah rasa akan pengharapan. Mereka tidak memiliki internet dan teknologi maju lainnya; namun demikian. Gosip atau kabar terkait kelahiran Yohanes meyebar dengan cepat dan meluas. Tuhan sedang melakukan sesuatu, dan mereka tertarik untuk melihat apakah itu.

Kelahiran Yesus menambahkan rasa pengharapan pada Israel. Laporan para gembala tentang kunjungan malaikat yang mereka alami dan melihat Messias menarik perhatian mereka yang mendengar :

2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.  2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. [Lukas 2:17-18, penekanan oleh penulis]

Ketika Yesus dibawa ke bait suci, Simeon dan Hanna ada disana melihat Messias. Laporan yang diungkapkan oleh Hanna tidak diragukan menyebar ke bangsa Israel yang memiliki pengharapan :

2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. [Lukas 2:36-38, penekanan oleh manusia]

Pembantaian bayi-bayi di  perkampungan Bethlehem 5 pastilah menyebabkan banyak orang bertanya-tanya akan ancaman sehebat apakah yang menyebabkan Herodes mengambil tindakan semacam ini. Kemunculan Yesus di Bait Allah pada usia 12 pastilah juga  mengakibatkan mereka yang mendengarkan apa yang telah terjadi menjadi bertanya-tanya  akan kearah manakah semua kejadian ini.

2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. 2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. [Lukas 2:46-47]


Yesus dan Yohanes Pembaptis

Selama beberapa waktu, Yohanes telah memperingatkan orang-orang Israel bahwa Messias (dan penghakiman) telah datang, namun belum diketahui siapakah Messias itu.

3:1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: 3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" [Matius 3:1-2]

Perasaan akan harapan (pengaharapan) kini menjadi sangat tinggi bergelora dalam bangsa Israel,  sekalipun Yohanes tidak melakukan tanda-tanda ajaib,6 orang-orang berkumpul mengikuti dia di gurun.

Adalah baptisan Yesus yang mengkonfirmasi  identitas atau menegaskan siapakah Yesus sebagai Messias yang dijanjikan

1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 1:30  Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 1:31 Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." 1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. 1:33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. 1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."  [ Yohanes 1:29-34]

Ketika Yesus menampilkan dirinya dihadapan publik, Dia menggaungkan kata-kata Yohanes :

4:17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: /"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" [Matius 4:17]

Seiring perjalanan waktu, Yesus menjadi semakin populer—lebih terkenal daripada Yohanes Pembaptis, hal ini menyebabkan  perasaan sedih dan khawatir pada murid-muridnya namun tidak bagi Yohanes Pembaptis sendiri.7 Namun, setelah beberapa lama dalam tahanan Herodes, Yohanes pun mulai memberikan ruang bagi kekhawatiran dalam dirinya sendiri :

11:1 Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka. 11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, 11:3  lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" 11:4 Yesus menjawab mereka: /"Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: 11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. 11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku. [Matius 11:1-6]

Kita akan menimbang alasan kebimbangan Yohanes sesaat  lagi.

Yesus telah memanggil 12 orang menjadi murid-muridnya dan jaminan-jaminan yang pasti telah disiratkan atau dikatakan, jaminan-jaminan dimana pengharapan-pengharapan mereka pasti didapatkan. Misalnya, ada sebuah janji akan kehadirannya :

3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil [Markus 3:14]

Kemudian ada  janji akan penyediaan-Nya terhadap kebutuhan-kebutuhan mereka. Kita melihat hal ini dalam Lukas 5, dimana Yesus untuk pertama kali secara mujizar menyediakan sebuah tangkapan ikan yang melimpah, dan  tepat setelah itu memerintahkan mereka untuk meninggalkan jaring penangkap ikan dan mengikut Dia.8

Ketika Yesus mengutus 12 murid, semakin jelas bagi mereka bahwa Dia  memberikan kuasa kepada mereka untuk memproklamasikan injil, disertai dengan tanda-tanda dan mujizat-mujizat :

10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. [ Matius 10:7-10]

Yesus sepertinya  kemudian menjanjikan baik berkat-berkat di dunia dan surga :

10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, 10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.”[ Markus 10:29-30, penekanan oleh penulis]

Sementara Ia telah memberikan janji tertentu terkait berkat-berkat duniawi, Yesus tidak menjanjikan ‘damai dan kemakmuran: dimasa kini. Dia tidak memberikan dorongan kepada para pengikut potensialnya dengan memberitahukan kepada mereka tuntutan-tuntutan pemuridan. Yesus membuat  hal ini jelas kepada semua pengikutnya bahwa mengikuti Dia akan mendatangkan penganiayaan :

5:9  Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga 5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat 5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." 5:13 Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. [ Matius 5:9-15]


9:57  Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 9:58 Yesus berkata kepadanya:"Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." 9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain:"Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." 9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." 9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." 9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."[ Lukas 9:57-62]


10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.[Matius 10:38]

Dua belas murid Yesus sungguh-sungguh mengikuti Dia, tetapi kita tahu akan ada sebuah masa dimana mereka akan meninggalkan Dia. Alasan-alasan  mereka meninggalkan Yesus Kristus menjadi bukti sebagaimana kita diberitahukan tentang beberapa diskusi dan debat-debat diantara mereka sendiri.

22:24 Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. [Lukas 22:24]

10:35  Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" 10:36  Jawab-Nya kepada mereka: /"Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" 10:37  Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." 10:38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: /"Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" 10:39  Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. 10:40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." 10:41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. [Markus 10:35-41]

1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" [Kisah Para Rasul 1:6]

Sehingga, saya  yakin adalah aman/tidak  keliru untuk mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis dan  12 murid Yesus Kristus memiliki “pengharapan-pengharapan yang tinggi,” namun demikian mereka semua menjadi lemah dalam iman.9 Saya mengajukan sejumlah karakteristik umum antara Yohanes Pembaptis dan murid-murid Yesus yang menyebabkan mereka bermasalah seiring perjalanan waktu dan prospek masa depan yang tidak terlalu menjanjikan daripada apa yang mereka harapkan, yaitu harapan-harapan mereka yang duniawi. Berikut ini adalah beberapa alasan untuk “goyahnya pengharapan-pengharapan”  Yohanes Pembaptis dan murid-murid Yesus :

  1. Mereka telah gagal untuk menyadari bahwa Messias harus datang ke dunia untuk kedua kalinya, dengan sebuah  jedah interval waktu antara kedatangan pertama yang telah terjadi dan kedatangan kedua yang masih dinantikan—sebuah hal yang tidak dianggap begitu penting ketika kita meninjau kebelakang dari  titik pandang sejarah. Dengan kalimat lain, mereka telah gagal untuk memahami bahwa Messias  telah datang satu kali untuk memberikan keselamatan kepada mereka yang memercayainya, dan bahwa dia akan datang kembali untuk menghakimi dunia (memberi upah kepada orang-orang percaya sejati dan membawa penghakiman kepada mereka yang menolak kebenaran10. Pada waktu itulah Dia akan menegakkan Kekuasaannya di dunia.

Saya tidak mengatakan ini untuk menuding mereka sehubungan dengan kegagalan ini sebagai sebuah misteri yang bahkan tidak diketahui  para nabi (dan Yohanes pembaptis adalah seorang nabi). Tetapi tidak mengetahui bahwa Messias  akan datang untuk kali ke dua, mereka mengharapkan Dia untuk melakukan penghakiman dan menegakan Kerajaannya di atas Bumi  selama kedatangannya yang pertama.

  1. Mereka nampaknya gagal untuk menangkap/memahami perlunya Yesus untuk mengalami penderitaan dan kematian diatas kayu salib di Kalvari, dan kemudian bangkit kembali. Jika telah diasumsikan bahwa Messias akan menegakan Kerajaannya di  Bumi ini pada kedatangannya yang pertama, maka tidak akan ada tempat bagi seorang Messias yang menderita. Ini bukan hanya menjadi masalah bagi Yohanes Pembaptis dan para murid; ini menjadi sebuah masalah bagi semua nabi dalam Perjanjian Lama :

    1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. 1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. [ 1 Petrus 1:10-11]

Tidak mengherankan Petrus merasa berkewajiban untuk menegor Yesus Kristus untuk membicarakan kedatangannya dan  penderitaan dan kematiannya di Yerusalem :

16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. 16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." [Matius 16:21-22]

  1. Perhatian mereka tertuju pada berkat-berkat didunia saat ini ketimbang pada berkat-berkat surgawi mendatang. Para murid terus saja menanyakan Yesus tentang kerajaan itu dan kapankah Kerajaan itu datang.11 Yesus telah mengatakan kepada mereka bahwa mereka akan duduk di 12 tahkta,12 dan mereka begitu ingin untuk melakukannya. Mereka bahkan berupaya untuk mendapatkan tempat-tempat teragung dan otoritas—di sebelah kanan dan sebelah kiri Yesus Kristus.

Anda  sangat sulit untuk mengecam para murid karena demikian inginnya untuk melihat kerajaan Tuhan di muka bumi datang. Tapi siapapun juga harus menyadari bahwa Yesus telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa menjadi seorang murid akan menuntut pengorbanan/ongkos (dalam makna dunia), membedakan antara “sekarang” dengan kesusahan-kesusahan dan pengorbanan-pengorbanan, dan  kerajaan yang akan ada “kelak,” dengan segala keuntungan-keuntungannya yang mulia. Ini tidak hendak mengatakan bahwa tidak akan ada berkat-berkat untuk  masa sekarang ini, tetapi Yesus tidak hendak membuat kita sulit  mengenali garis antara berkat-berkat  masa sekarang berserta  kesulitan-kesulitan dan berkat-berkat kekal. Jadi seorang murid harus hidup dalam masa sekarang ini dalam sebuah cara yang “mengarah ke kekayaan diatas” yang ada di surga.13

Setelah mengungkapkan kelemahan-kelemahan Yohanes Pembaptis dan para murid, kita diharapkan tidak boleh gagal untuk memandangan Tuhan  kita  menggunakan kerawanan-kerawanan ini dalam sebuah cara sehingga rencana penebusan ilahi digenapi. Adalah hal/keadaan yang diperlukan bagi para murid untuk meninggalkan Yesus sesaat. Cara ini  membuat mereka tidak dihukum mati bersama dengan Yesus.  Ungkapan kekecewaan yang mendalam terhadap orang yang sangat mereka andalkan dan keputusasaan menegaskan realita kebangkitan dan kuasa Roh Kudus. Penyangkalan Petrus terhadap Tuhannya secara ilahi didayagunakan sehingga memulihkan Petrus menjadi lebih baik, mampu memperkuat persaudaraannya.14 Maksud saya disini pada dasarnya untuk memperlihatkan bahwa para murid tidak menderita akibat pengharapan yang lemah, tetapi lebih karena akibat pengharapan-pengharapan yang palsu dari sebuah pengharapan yang disimpangkan. Pengharapan yang disimpangkan ini  lebih mirip pengharapan masa  yang berpusat pada diri sendiri, yang membawa kepada pembelokan peristiwa-peristiwa secara mendadak yang memuncak dengan seruan  massa itu untuk menyalibkan Yesus dan membebaskan Barabbas.

Bersambung ke Bagian 2

Hope in the Gospels (Matthew 4:18—5:16) Study By: Bob Deffinbaugh  | Martin Simamora







No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9