Kata-kata pertama Petrus sangat kuat, menandakan betapa seriusnya dosa Simon. J.B Philips menangkap aroma ini dalam sebuah terjemahan
yang hamper mendekati maksud yang terkandung didalam teks aslinya :
“Pergi ke neraka dengan dirimu dan uangmu”[ To hell with you
and your money] (Kisah Para Rasul 8:20)
Perkataan ini tentu
saja menyingkirkan keraguan atas keselamatan Simon. Jika orang ini
sungguh-sungguh diselamatkan, maka anda juga pasti aman selamanya, tetapi
kata-kata Petrus tidak akan memberikan kepadanya sebuah rasa jaminan yang palsu. Mari kita ingat bahwa
Petrus, dirinya sendiri, telah mendengarkan beberapa kata-kata koreksi yang
sangat kuat dari Yesus Kristus :
“Enyah dari hadapan-Ku, Setan!”[ “Get behind Me, Satan!”] (
Matius 16:23)
Bacalah lebih dahulu bagian-bagian sebelumnya :
Bacalah lebih dahulu bagian-bagian sebelumnya :
- Simon dan Simon (1) : Ketika Cultisme Menyusup Kedalam Gereja!
- Simon dan Simon (2) : Mentalitas Sihir dalam Diri Orang Kristen !
- Simon dan Simon (3) : Mentalitas Sihir dan Obsesi Pada Kuasa !
Tepat sebagaimana Petrus dipanggil “Setan” oleh Tuannya untuk mengekspresikan pikiran-pikiran dan hasrat-hasratnya,
sehingga Simon telah dinyatakan sebagai
seorang kafir/penganut pagan, karena ia
berperilaku demikian pada masa
itu.
Kecaman Petrus ini
menyengat, tetapi ini bukalah apa yang
sebenarnya kita harapkan. Simon tidak
ditegur karena motivasinya yang tidak benar, walaipun orang sulit meragukan
motif-motifnya yang tidak murni. Bukankah ia tidak menginginkan kemampuan untuk memberikan Roh Kudus sehingga dapat menghasilkan uang, atau
setidaknya memperoleh kuasa dan prestisius, dan untuk memajukan dirinya?
Saya menduganya juga demikian, tetapi
bukan ini yang dikecam oleh Petrus.
Tudingan Petrus bukan
pada motivasi Simon, tetapi pola pikirnya. Bukan pada sikapnya yang menjadi problem yang paling serius, tetapi
asumsi-asumsinya. Pada dasarnya adalah bahwa Simon telah berpikir bahwa ia
dapat membeli karunia Tuhan:
”Semoga perakmu binasa dengan dirimu, karena engkau berpikir kamu dapat memiliki karunia dari Tuhan dengan uang!”[ “May your silver perish with you, because you thought you could obtain the gift of God with money!”] Kisah Para Rasul 8:20
”Semoga perakmu binasa dengan dirimu, karena engkau berpikir kamu dapat memiliki karunia dari Tuhan dengan uang!”[ “May your silver perish with you, because you thought you could obtain the gift of God with money!”] Kisah Para Rasul 8:20
Kemampuan untuk
memberikan karunia dari Roh Kudus adalah sebuah pemberian, sebagaimana yang
saya mengerti, sebuah karunia yang
dibatasi bagi para rasul. Itu sebabnya mengapa Filipus tidak dapat
memberikan Roh Kudus agar turun kepada orang-orang Kudus Samaria. Ketika
Simon mencoba untuk membeli kemampuan
untuk memberikan Roh Kudus kepada
orang-orang lain, ia mendasarkan tindakannya pada asumsi bahwa karunia Tuhan
dapat dibeli dan dijual.
Mengapa soal ini menjadi sebuah masalah serius? Karena
adanya kesalahan pemahaman, sebuah
penyimpangan anugerah. Ada
sebuah hubungan yang bersifat langsung antara karunia-karunia rohani dan
anugerah. Faktanya, karunia-karunia rohani adalah “anugerah-anugerah.” Kata
yang digunakan untuk “karunia” adalah
kata yang digunakan untuk “anugerah. Karunia rohani apapun adalah sebuah
karunia anugerah. Itu berarti bahwa karunia rohani tidak dapat diperoleh atau
diamankan oleh upaya manusia. Itu sebabnya mengapa karunia-karunia diberikan
dalam kedaulatan :
Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
Karunia-karunia Roh dan karunia keselamatan semuanya adalah
karunia-karunia dalam makna yang sama bahwa keduanya adalah karunia-karunia
anugerah, keduanya adalah karunia-karunia yang dianugerahkan dari Tuhan yang
sebenarnya tak patut bagi kita, tetapi secara berdaulat diberikan pada manusia,
tanpa pertimbangan kelayakan seseorang menerimanya. Tak satupun karunia Tuhan yang pernah pantas diterima
oleh sipenerima, dan oleh sebab itu kita harus selalu mengucap syukur kepada Tuhan atas
pemberian-pemberian ini. Demikian juga,
kita tidak pernah bisa memiliki kebanggaan ats karunia apapun yang kita terima.
Inilah sebabnya mengapa dosa Simon sangat serius. Ini adalah
sebuah dosa melawan anugerah itu sendiri, dan olehnya sebuah jenis dosa yang
sangat serius. Kata-kata Petrus dimaksudkan untuk mengguncangkan Simon, untuk
menandai kejahatan pada
tindakan-tindakannya dan mendatangkan pertobatan. Sebagaimana saya memahami
kata-kata pada ayat-ayat 21 dan 22, Petrus tidak berbicara terlalu banyak
mengenai keberdosaan Simon secara umum, tetapi lebih cenderung dalam hal-hal dosa spesifik, dosa
mencoba untuk membeli karunia Tuhan.
Dosa inilah yang disorot, dan inilah dosa dimana Simon harus bertobat dan
mencari pengampunan dan pemulihan Tuhan.
Kecaman Petrus mengambil
terminology dalam Ulangang 29:18.(118) Perhatikan bahwa teks ini dalam
konteksnya yang lebih luas :
Bukan hanya dengan kamu saja aku mengikat perjanjian dan sumpah janji ini, tetapi dengan setiap orang yang ada di sini pada hari ini bersama-sama dengan kita, yang berdiri di hadapan TUHAN, Allah kita, dan juga dengan setiap orang yang tidak ada di sini pada hari ini bersama-sama dengan kita. Sebab kamu ini tahu, bagaimana kita diam di tanah Mesir dan bagaimana kita berjalan dari tengah-tengah segala bangsa yang negerinya kamu lalui, dan kamu sudah melihat dewa kejijikan dan berhala mereka, yakni kayu dan batu, emas dan perak itu, yang ada terdapat pada mereka. Sebab itu janganlah di antaramu ada laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan racun atau ipuh. Tetapi apabila seseorang pada waktu mendengar perkataan sumpah serapah ini menyangka dirinya tetap diberkati, dengan berkata: Aku akan selamat, walaupun aku berlaku degil--dengan demikian dilenyapkannya baik tanah yang kegenangan maupun yang kekeringan-- maka TUHAN tidak akan mau mengampuni orang itu, tetapi murka dan cemburu TUHAN akan menyala atasnya pada waktu itu; segenap sumpah serapah yang tertulis dalam kitab ini akan menghinggapi dia, dan TUHAN akan menghapuskan namanya dari kolong langit. TUHAN akan memisahkan orang itu dari segala suku Israel supaya dia mendapat celaka, sesuai dengan segala sumpah serapah perjanjian yang tertulis dalam kitab hukum Taurat ini.
Bukan hanya dengan kamu saja aku mengikat perjanjian dan sumpah janji ini, tetapi dengan setiap orang yang ada di sini pada hari ini bersama-sama dengan kita, yang berdiri di hadapan TUHAN, Allah kita, dan juga dengan setiap orang yang tidak ada di sini pada hari ini bersama-sama dengan kita. Sebab kamu ini tahu, bagaimana kita diam di tanah Mesir dan bagaimana kita berjalan dari tengah-tengah segala bangsa yang negerinya kamu lalui, dan kamu sudah melihat dewa kejijikan dan berhala mereka, yakni kayu dan batu, emas dan perak itu, yang ada terdapat pada mereka. Sebab itu janganlah di antaramu ada laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan racun atau ipuh. Tetapi apabila seseorang pada waktu mendengar perkataan sumpah serapah ini menyangka dirinya tetap diberkati, dengan berkata: Aku akan selamat, walaupun aku berlaku degil--dengan demikian dilenyapkannya baik tanah yang kegenangan maupun yang kekeringan-- maka TUHAN tidak akan mau mengampuni orang itu, tetapi murka dan cemburu TUHAN akan menyala atasnya pada waktu itu; segenap sumpah serapah yang tertulis dalam kitab ini akan menghinggapi dia, dan TUHAN akan menghapuskan namanya dari kolong langit. TUHAN akan memisahkan orang itu dari segala suku Israel supaya dia mendapat celaka, sesuai dengan segala sumpah serapah perjanjian yang tertulis dalam kitab hukum Taurat ini.
Konteks firman
peringatan ini adalah kala mendekati
jalan masuk Israel
kedalam tanah perjanjian. Tuhan telah membuat sebuah perjanjian (kesepakatan)
dengan umatnya, sebuah perjanjian yang berisikan janji-janji berkat-Nya jika
mereka mematuhi perintah-perintahnya, tetapi
janji-janji penghakiman jika mereka memberontak melawan-Nya dengan
mengabaikan hokum-hukumnya. Umat Tuhan telah diberikan hukum untuk membedakan
mereka dari bangsa-bangsa disekeliling mereka. Berperilaku seperti
bangsa-bangsa lain adalah perbuatan mengabaikan perjanjian Tuhan, dan menjadi
”sumber yang menghasilkan buah beracun dan pahit.” Ini pasti mendatangkan penghakiman Tuhan.
No comments:
Post a Comment