Ex-Ex Gay
Selama beberapa tahun ini, orang yang telah meninggalkan kehidupan homoseksualitasnya secara perlahan namun pasti mendapatkan tempat untuk menceritakan kisah-kisah mereka. Kata yang terucap dari mereka : Berubah adalah mungkin!Dan ada juga suara-suara yang frustrasi dan jiwa-jiwa terkelabui yang berupaya melepaskan diri dari homoseksualitas, yang berupaya untuk berubah, dan menyerah. Bahkan ada nama untuk mereka ini : "Ex ex Gay."
Kisah-kisah mereka sungguh teramat menyakitkan, dan beberapa diantara mereka bahkan kehilangan iman mereka untuk mengatasi masalah ini. Apa yang telah terjadi?
Baiklah saya pikir, hal yang sama telah terjadi kepada orang yang mencoba AA (Alcoholics Anonymous- sebuah perkumpulan informal untuk mantan pecandu alkohol dalam upaya mengatasi kecanduan alkohol) namun tidak dapat menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol, atau mereka yang berupaya mengikuti pelatihan penurunan berat badan tetapi gagal menurunkan berat badan. Saya memiliki seorang teman yang ikut dalam workshop Penurunan Berat Badan, dan sama sekali tidak berdampak pada dirinya. Problemnya adalah, dia tidak pernah berkomitmen untuk "mati terhadap dirinya sendiri," untuk menggunakan sebuah istilah rohani lama (2). Dia tidak pernah menangkap dalam dirinya berkata ,"Yesus saya memilih dirimu ketimbang makanan. Saya memilih sebuah hubungan yang kudus denganmu daripada keinginanku atas sebuah hubungan yang tidak sehat. Dan saya akan melakukan apapun juga yang diperlukan agar memungkinkan Tuhan untuk mengubah hatiku."
Banyak orang yang telah berupaya untuk mengubah homoseksualitasnya dapat memenangkan kontes-kontes berdoa dan membaca alkitab mereka. Mereka memeng sungguh-sungguh telah berusaha keras. Tetapi doa-doa mereka kerap salah arah :" Tuhan, ubahlah aku. Ambilah hasrat-hasratku. Biarlah aku mulai menyukai orang-orang yang berlawan jenis dengan aku." Sayangnya, sebagaimana yang dimaksudkan didalam doa ini, doa semacam ini lebih mirip mencoba menyingkirkan tanaman liar dandelion dihalaman
treehugger.com |
belakang rumahmu dengan mesin pemotong rumput. Tanaman liar ini akan tumbuh kembali karena anda tidak menyingkirkannya pada akar-akarnya. Penyebab dasar sebuah orientasi homoseksual bukan genetik atau pilihan; menjadi terluka adalah respon yang keliru. Ini soal melindungi diri seseorang dan berupaya mendapatkan kebutuhan legitimasi yang bersesuaian dengan jalan-jalan Tuhan yang tidak pernah dikehendaki. Perubahan sejati hanya dapat terjadi dengan upaya sungguh-sungguh menundukan diri terhadap Tuhan, membolehkan Dia membongkar luka-luka dalam dan kebutuhan hatinya, yang berarti menghadapi rasa sakit yang mengerikan, dan mengundang Tuhan untuk membawa kesembuhan kepada luka-luka tersebut. Itu sebabnya mengapa intimasi dengan Kristus adalah jawaban.
Seorang teman yang bijak mengamati bahwa homoseksualitas adalah buah dari cara-cara yang berdosa dalam mengatasi kekecewaan--berdosa karena cara-cara itu menjauhkan kita dari Dia yang dapat menyembuhkan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, berdosa karena cara-cara tersebut menempatkan kita di sentral semesta dan kita tidak sepantasnya ada disana. Yesuslah yang pantas.
Saya berharap anda dapat melihat bahwa perubahan sejati adalah sulit dan melakukannya menuntut sebuah upaya besar karena perubahan membutuhkan motivasi yang kuat, kerja keras, dan ketekunan. Tetapi ratusan mantan homoseksual telah mendapatkan sebuah derajat perubahan yang besar, menetapkan diri untuk tidak terlibat dalam perilaku-perilaku homoseksual, mengurangi godaan-godaan homoseksual, memperkuat identitas maskulin atau feminin, mengoreksi gaya-gaya yang menyimpang terkait dengan anggota-anggota sesama jenis atau lawan jenis. Beberapa mantan homoseksual menikah dan beberapa lagi tidak, tetapi menikah bukanlah ukuran baku; pertumbuhan rohani dan kepatuhan adalah ukuran baku.
Pada dasarnya, berubah adalah mungkin
selesai.
Keterangan
(2) istilah ini pada dasarnya tidak alkitabiah, tetapi konsepnya ya. Lihat Roma 6
Can Homosexuals Change? Study By: Sue Bohlin, Probe Ministry | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment