[Roma 6:1-11]
Saat kita hendak mempelajari firman Tuhan pagi ini, Saya mendapatkan diri saya tak kuasa untuk membaca teks 2 Korintus, bab 5 ayat 17. Terakhir kali saya berkhotbah kita mempelajari ayat ini, kita telah mempelajarinya dalam konteks surat atau espistel yang luar biasa ini dalam bab ini. Kita telah mempelajari detail-detail ayat-ayat ini dan ayat-ayat yang mendahuluinya. Dan saya benar-benar telah mengkhotbahkan keseluruhannya. Tetapi didalam hari-hari semenjak saya merenungkan secara mendalam mengenai pernyataan yang luar biasa yaitu : jika seseorang berada didalam Kristus, ia adalah sebuah ciptaan baru. Inilah bagian yang saya belum siap untuk meninggalkannya.
Saya tidak hendak untuk membahas pernyataan ini dalam kontekks yang khusus ini. Saya ingin membahasnya dalam konteks kehidupan Kekristenan kita.
Saat kita hendak mempelajari firman Tuhan pagi ini, Saya mendapatkan diri saya tak kuasa untuk membaca teks 2 Korintus, bab 5 ayat 17. Terakhir kali saya berkhotbah kita mempelajari ayat ini, kita telah mempelajarinya dalam konteks surat atau espistel yang luar biasa ini dalam bab ini. Kita telah mempelajari detail-detail ayat-ayat ini dan ayat-ayat yang mendahuluinya. Dan saya benar-benar telah mengkhotbahkan keseluruhannya. Tetapi didalam hari-hari semenjak saya merenungkan secara mendalam mengenai pernyataan yang luar biasa yaitu : jika seseorang berada didalam Kristus, ia adalah sebuah ciptaan baru. Inilah bagian yang saya belum siap untuk meninggalkannya.
Saya tidak hendak untuk membahas pernyataan ini dalam kontekks yang khusus ini. Saya ingin membahasnya dalam konteks kehidupan Kekristenan kita.
Jika saya diperkenan saya hendak mengangkatnya keluar dari teks dalam epistel ini dan membawa kita semua untuk memperhatikannya demi kepentingan diri kita sendiri. Jika seseorang didalam Kristus, dia adalah ciptaan baru. Kita telah berbicara banyak mengenai doktrin pembenaran-justifikasi baru-baru ini. Pembenaran atau "Justification" berbicara tentang apa yang Tuhan katakan mengenai orang yang meletakan imannya didalam Kristus. Tuhan berkata mereka benar secara hukum, mereka benar, permusuhan antara Tuhan dan mereka yang percaya telah berakhir dan mereka diterima masuk kedalam surganya dan kedalam keluarganya.
Tuhan berkata bahwa karena ia telah memasukan/mengalirkan kedalam diri orang-orang percaya kebenaran yang hanya dimiliki Kristus-Kebenaran Kristus. Pembenaran kemudian adalah sebuah tindakan Tuhan dimana ia mendeklarasikan seorang yang berdosa menjadi benar berdasarkan pemberian kebenaran yang dimiliki Kristus kepada orang berdosa itu. Kita telah membicarakan hal ini. Faktanya kita menitikberatkan hal ini. Tetapi ada sebuah bahaya dalam penitikberatan doktrin pembenaran ini dan itu adalah bahwa anda mungkin berpikir bahwa keselamatan sepenuhnya sebuah deklarasi dan bukan sebuah transformasi. Dan itu sebabnya menjadi penting untuk tak hanya membicarakan tentang justifikasi, tetapi juga tentang regenerasi atau konversi atau transformasi.
Dan itulah yang dikatakan 1 Korintus 5 Ayat 17."Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." Penting bagi kita untuk memahami bahwa keselamatan melibatkan transformasi. Dan ketika anda ingin melihat kehidupanmu untuk memeriksa kondisi rohanimu, dan anda mungkin bertanya apakah anda seorang kristen atau bukan, anda tidak melihat kepada momen-momen dimasa lalu dimana anda telah mengucapkan sebuah doa tertentu. Dan seseorang telah berkata kepadamu Tuhan akan menyatakan dirimu secara forensik, judisial bahwa anda benar, jika anda ingin mengetahui apakah anda seorang Kristen, anda harus melihat kehidupanmu untuk memeriksa bahwa bukti-bukti transformasi termanifestasi.
Tidaklah cukup untuk menengok kembali pada beberapa momen yang pernah terjadi ketika anda memanjatkan sebuah doa karena Yakobus mengesampingkan hal ini, Iman, tanpa perbuatan adalah mati.
Seorang Kristen memang memiliki sebuah pengakuan iman akurat secara teologia yang kokoh yang mengatakan ia mengaku percaya kepada Kristus dan meletakan imannya didalam Kristus dan menerima karya penebusan Kristus untuk kepentingan dirinya. Dan datang kehadapan Tuhan dalam pertobatan untuk menerima kasih karunia Tuhan yang diberikan kepada mereka yang percaya kepada Kristus. Kandungan semacam ini memang harus ada disana, namun tak hanya bahwa kandungan ini harus ada disana, bukti transformasi harus ada disana dan itu caranya anda memeriksa realitas atau kenyataan kondisi rohanimu.
Kadang kala ketika kita membicarakan hal Pembenaran, kita akan berasumsi bahwa jika pada titik tertentu kita memanjatkan sebuah doa dan Tuhan telah mendeklarasikan diri kita benar, cukup itu sajalah yang perlu diingat. Dan fakta atas hal ini adalah : keselamatan tidak hanya sebuah deklarasi, keselamatan juga adalah transformasi. Sehingga dengan demikian anda adalah ciptaan baru. Anda bukan lagi anda yang seperti biasanya. Inilah hal yang ingin saya bagikan kepada anda pagi ini. Karea saya ingin anda mengerti bahwa inilah jantung iman kristen yang absolut.
Setiap hal yang kita lakukan sebagai orang-orang Kristen, setiap hal terkait inti kehidupan Kristen, kita menghasilkan transformasi dan dimana transformasi itu tidak terjadi, tidak ada pembenaran.
Dan demikian jugalah dengan bukti dari kehidupan yang telah mengalami transformasi yang menyatakan realitas/kenyataan justifikasi. Justifikasi bukan sesuatu yang anda alami. Justifikasi adalah deklarasi oleh Tuhan. Transformasi adalah sesuatu yang anda alami. Dan itulah cara bagi anda mengenali kondisi rohani anda dengan mengamati kehidupan anda untuk mencari bukti transformasi.
Sekarang Paulus sedang berbicara transformasi ini pada bagian ini yang telah kita pelajari dalam 2 Korintus, Bab 5. Paulus sudah mulai membahasnya pada ayat 14. Dan ia membicarakan hal ini pada ayat 15. Ia berbicara tentang mati dan bangkit, dimana ia berbicara tentang transformasi bagaikan sebuah ulat yang menjadi kepompong dan mati dan kehidupan yang keluar dari kepompong itu sungguh-sunggu berbeda.
Pada ayat 16 ia berkata sejak seseorang mengalami transformasi ia tidak dapat lagi melihat orang yang sama lagi. Ia tidak menghakimi siapapun berdasarkan dagingnya dan ia tentu saja tidak menilai Kristus berdasarkan dagingnya sebagaima yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Seluruh perspektif hidupnya telah diubahkan secara total. Dan inilah yang dialami oleh siapapun yang ada didalam Kristus. Setiap hal berubah dari dalam keluar.
Hal-hal lama telah berlalu dan lihatlah hal-hal baru telah datang. Kerinduan-kerinduan baru, hasrat-hasrat baru, kasih yang baru,belas kasih yang baru, pengertian baru akan hal yang sempurna, perspektif-perspektif yang baru, segala sesuatunya adalah baru.
Bersambung
Alive Through Christ's Death, John MacArthur | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment