Packer menutup komentar kecilnya dengan berkata, “Tidak terbantahkan lagi bahwa inilah tugas
besar itu, menyingkirkan diri anda dari
nas-nas kitab suci.” Menyingkirkan presuposisi-presuposisi atau berbagai praduga dari dalam nas-nas tersebut.
Menyingkirkan semua ide dan perilaku anda dari dalam bagian-bagian firman Tuhan
dan membiarkan bagian-bagian itu mengatakan isinya melalui anda. Packer pada
halaman lain dalam artikel yang sama
menuliskan, “ Berkhotbah yang tidak memperlihatkan otoritas ilahi baik dalam
isi dan cara menyampaikan bukanlah
substansinya tetapi hanyalah bayangan dari hal yang sesungguhnya,” kutipan
selesai disini. Pernyataan yang hebat. Berkhotbah adalah menjadi suara dimana
melaluinya Tuhan memerintahkan dan hanya sebagai pengkhotbah yang tunduk kepada
Firman baru dia dapat memerintahkan
apapun…apapun.
Baca bagian-bagian sebelumnya :
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 1 : Berkata dengan Otoritas
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 2 : Darimana Sumbernya?
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 3 : Jangan Ada Orang Yang Menganggap Anda Rendah
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 4 : Kita Tidak Memilikinya, Yesus Sumber Otoritas!
Baca bagian-bagian sebelumnya :
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 1 : Berkata dengan Otoritas
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 2 : Darimana Sumbernya?
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 3 : Jangan Ada Orang Yang Menganggap Anda Rendah
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 4 : Kita Tidak Memilikinya, Yesus Sumber Otoritas!
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 5 : Hanya Firman Tuhan Yang Disampaikan, Jangan Yang Lain!
Saya sangat percaya Tuhan berkeinginan penyampaian firman
yang berotoritas. Saya sungguh sangat percaya bahwa Tuhan menginginkan
kita untuk berbicara secara langsung kepada jiwa-jiwa manusia
dalam bentuk orang kedua, anda. Dan
sedihnya hanya ada sedikit saja yang melakukannya pada hari ini, sedikit.
Dan halangan terbesar yang biasanya
adalah pengkhotbahnya. Ini untuk saya.
Kembali Packer menuliskan dalam artikel di jurnal lainnya, “
Proyeksi diri membahayakan dan
mengerosikan otoritas. Jika melalui
kata-katanya dan perilaku penyampaiannya si pengkhotbah memfokuskan
perhatian pada dirinya sendiri, jadi ia memperagakan beberapa model khotbah yang memasukan
dirinya secara mendalam atau memuaskan dirinya sendiri ketimbang respon yang
menundukan diri kepada Firman yang dia proklamasikan, dia sedang menghalangi kehadiran
semua kemungkinan penyaluran otoritas
ilahi.”
Dia
mengatakan hal ini, “James Denning berkata,” Anda tidak dapat menyampaikan impresi
secara bersamaan baik anda adalah seorang pengkhotbah yang hebat dan Yesus Kristus adalah
seorang Juru selamat yang hebat. Tentukan pilihanmu. “Proyeksikan atau mengedepankan Tuhan, memperkenalkan
Kristus harus mengungguli atas proyeksi diri sendiri pada hari itu jika anda ingin memiliki sebuah sisi otoritas ilahi dalam penyampaian
firman yang anda lakukan.
Saya akui bahwa perintah semacam ini bukan apa yang ingin didengar orang. Dan saya
akui bahwa saya secara pribadi menjalani bagian berat yang tidak
mudah karena saya merasa inilah panggilan Tuhan yang harus saya lakukan. Saya
ingin melakukannya dalam anugerah, saya ingin melakukannya dalam cara yang
kasih. Tetapi saya tidak dapat mengaburkan Firman Tuhan yang hidup dan saya
harus memberitakannya dengan otoritas, bukan dengan otoritasku, bukan otoritas
yang berasal dari gereja atau sebuah jabatan, tetapi otoritas yang berasal dari
Firman Tuhan. Tetapi bukankah kita hidup di lingkungan anti otoritas hari
ini ? Orang sudah terbiasa dengan penyampain firman yang miskin. Mereka
terbiasa dengan pengharapan-pengharapan yang rendah . Mereka sekedar datang,
dengan minat ala kadarnya, secara psikologi mereka melakukan beberapa penilaian
terhadap khotbah. Orang yang kasar atau tidak santun, suka menghakimi,
nampaknya tidak sensitif dan tidak dapat
menangkap penyampaian firman. Mereka yang
khususnya menyenangi spontanitas dalam khotbah-khotbah, khotbah
yang tidak membelenggu pendengarnya.
Mereka sungguh tidak memiliki cita rasa untuk khotbah yang dipersiapkan dengan baik,
khotbah yang mengandung tantangan yang tajam, kaya, memberikan wawasan yang
tinggi, provokatif, pemikiran yang mendalam tentang kebenaran. Dan ketika anda
memberikan kepada mereka teologi dalam dosis besar, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan
dengan khotbah semacam ini karena mereka tidak
memiliki kategori apapun untuk dapat
mengikutinya. Ini bagaikan bahasa asing. Dan bukankah kita hidup dalam sebuah hari ketika semangat anti otoritas hadir? Maksud saya,
setiap orang melawan setiap otoritas.
Sehingga bukanlah waktu yang baik menjadi pengkhotbah
yang otoratif dari sudut pandang dunia. Tetapi saya tidak
harus memberi jawaban kepada mereka.
Saya hanya harus memberikan jawaban kepada Tuhan yang telah memanggilku untuk
mengkhotbahkan Firman-Nya.
Paulus telah mengatakan kepada Titus dan semua kita adalah pengkhotbah-pengkhotbah
hal-hal ini. Katakan, nasehatkan dan peringatkan/tegur dengan tulus dengan
semua otoritas dan jangan ada seorangpun yang merendahkan dirimu.
Selesai
The Authority of God’s Word, by John MacArthur | Martin
Simamora
No comments:
Post a Comment