Ini membawa kita ke fakta yang ke tiga, juga masih di Roma Bab 6 Ayat 6 bahwa kita tidak boleh lagi menjadi budak dosa. Ini adalah fakta bukan permohonan. Pahamkah anda? Satu fakta membawa kita ke fakta lainya. Fakta pertama kita sudah mati, yang bermakna bahwa dominasi manusia lama, kuasa kendali dosa menjadi tidak beroperasi. Sehingga kita tidak lagi budak-budak dosa. Perbudakan telah dihancurkan, bukan berarti dosa sudah tidak ada lagi disana.
Maksudnya kita tidak lagi budak dosa. Ayat 17, atau dari Ayat 16."Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah!" Ayat 17"Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran."
Kesemuanya dapat disimpulkan dengan mengatakan bahwa manusia lama adalah budak dosa; manusia baru adalah budak kebenaran. itulah perubahanya. Manusia lama berada dalam kesepakatan sempurna dengan daging yang berdosa, manusia baru berada dalam ketidaksepakatan yang sempurna dengan daging yang berdosa. Tidak ada lagi ikatan. Ayat 7 menyimpulkannya. "Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa." Ketika anda mati didalam Kristus, anda dimerdekakan dari tirani dosa-dosa. Dominasi kendali kedaulatan dosa telah dihancurkan. Itu dikatakan Ayat 14 "Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia."
Sehingga manusia yang dibenarkan tidak hanya dideklarasikan benar, tetapi dibebaskan dari dominasi kuasa dosa. Seorang yang telah dikuduskan dibebaskan kepada dominasi kuasa kebenaran. Itu sebabnya pertama-tama Yohanes berkata jangan lanjutkan perbuatan dosa sebagai pola kesinambungan dosa yang tak terputuskan. Sekarang mengikuti logika Paulus, kita sudah dibenamkan kedalam Kristus. Poin satu. Yang kedua, kita kemudian dibenamkan kedalam kematian dan kebangkitannya. Poin dua. Akibat dari poin dua bahwa entitas dosa yang mendominasi dan mengendalikan kita telah ditaklukan menjadi tidak beroperasi, tidak lagi memegang kendali. Kebenaran sekarang memegang kendali, tetap masih bertarung dengan tubuh daging yang belum ditebus.
Dan Paulus belum usai dengan pemikirannya. Ia ingin membawanya satu langkah lagi Roma 6 Ayat 8 sampai 10 "Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah."
Dan inilah langkah ke empat dalam logikanya. Mulai sekarang, kita hidup untuk Tuhan. Setiap hal diarahkan kesana. Kita ingin memuji dia; kita ingin mengasihi dia. Kita ingin mengagumi dia; kita ingin menyembah. Kita ingin memberi bagi dia. Kita ingin melayani dia. Kita ingin mematuhi hukumnya. Memproklamasikan firmannya. Anda berkata tetapi saya tidak melakukannya sebagaimana seharusnya, tetapi anda tahu bahwa itulah jerit dari dalam hatimu. Dan ketika anda berdosa, anda merasa bersalah dan jiwa anda menderita karena hal itu melawan manusia baru anda.
Sekarang kerinduan-kerinduan anda benar. Sekarang hasrat-hasrat anda benar. Lahir dari manusia baru dan semuanya berbenturan dengan hasrat jahat yang ada didalam daging anda. Disanalah terbentang pertempuran. Tetapi jika anda bukan seorang Kristen, tidak akan ada pertempuran semacam ini. Jika anda memang Kristen, ada sebuah pertempuran yang sesungguhnya sedang berlangsung. Paulus merangkum semuanya ini dalam Ayat 11. "Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus." Anda bukan sekedar seseorang yang dideklarasikan benar; anda adalah seseorang yang telah ditransformasi secara total. Dan anda sekarang hidup dalam hidup yang baru. Kristus telah mematahkan kuasa dosa; ia sudah masuk kedalam kehidupan anda dan membuat anda memiliki kebenaran Tuhan didalam dia.
Anda telah dibangkitkan untuk menghidupi kehidupan orang berdosa yang dibenarkan. Sebuah kehidupan yang sepenuhnya baru sama sekali. Kehidupan lama telah berakhir, lenyap, anda telah mati terhadapnya. Dan anda telah bangkit dari kematian pembenaran, sudah ditransformasi, hukum tidak dapat lagi menyentuhmu. Hukuman dosa sudah dibayar. Dan dia yang dibuat menjadi berdosa telah membuat anda menjadi benar. Sekarang anda berkata baiklah saya belum sampai, tidak anda belum sampai, belum ada satupun dari kita yang sampai/selesai. Kita masih bertarung dengan daging, itu sebabnya dalam Roma 8 kita berseru untuk penebusan tubuh sehingga kita dapat memiliki keseluruhan paket. Kepenuhan keselamatan masih menantikan kita.
Tetapi ini poin yang saya ingin untuk anda pahami, seorang Kristen pada dasarnya tidak hanya mendapatkan pengampunan, seorang Kristen bukan hanya seorang yang mendapatkan surga, bukan sekedar seorang yang menerima Roh Kudus. Ia adalah seorang yang menjadi seseorang yang dahulu tidak dimilikinya. Ia adalah seorang yang kudus, seorang anak Tuhan, sebuah karya terbesar ilahi, seorang anak Terang. Seorang anak yang dilahirkan, warga kerajaan surga. Bukan hanya secara posisi, bukan hanya secara yudisial, tetapi yang senyata-nyatanya. Menjadi seorang Kristen adalah menjadi ciptaan baru. Itulah kita. Dan itulah yang kita lihat sebagai kita melihat kehidupan kita. Saya tidak melihat kehidupanku sendiri sebagai sempurna sebagaimana yang dibayangkan. Saya melihat dosa dalam kehidupanku, tetapi saya membencinya. Itu adalah bukti naturku yang baru. John Newton seorang yang teramat sangat berdosa sudah diubahkan oleh Anugerah yang mengagumkan. Dan sudah menuliskan begitu banyak himne seperti Amazing Grace. Satu hal bahwa ia tak hanya menulis sesuatu yang tidak ada didalam himnologinya, merangkumkan apa yang dikatakan Paulus.
Ini apa yang dikatakan John Newton. : Saya bukan sebagaimana saya seharusnya. Saya bukan apa yang saya inginkan. Saya bukan apa yang saya harapkan saya menjadi. Tetapi oleh salib Yesus Kristus, Aku bukan aku yang dulu. Itulah ciptaan baru. Hadiah yang luar biasa.
Selesai
Alive Through Christ's Death, John MacArthur | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment