GEREJA
KRISTEN INJILI NUSANTARA (GKIN)
"REVIVAL"
"REVIVAL"
Kebaktian Minggu : Jam 09.00 di Hotel Sylvia Lt.4; Pemahaman
Alkitab : Rabu, Jam 17.00 di Hotel Dewata
Khotbah Minggu, 17 Juni
2012
Serial Khotbah 7 Jemaat
(Part 3b)
Kuil Trajan, Pergamus- wikipedia.org |
PERGAMUS
: GEREJA YANG BERDIAM DI TAKHTA IBLIS
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
Wah 2:12-17
– (12) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah
firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: (13) Aku tahu di
mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang
kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada
zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di
mana Iblis diam. (14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau:
di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi
nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan
persembahan berhala dan berbuat zinah. (15) Demikian juga ada padamu
orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. (16) Sebab itu
bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan
memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (17) Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat:
Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna
yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di
atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh
yang menerimanya."
Pada bagian sebelumnya kita sudah membahas 2 hal tentang
jemaat Pergamus yakni :
- Kota dan jemaat Pergamus.
Di mana kota ini adalah pusat penyembahan berhala di Asia pada masa itu dan karena itulah ia dikatakan sebagai takhta Iblis (ayat 13).
- Pujian kepada jemaat
Pergamus.
Di mana jemaat ini dipuji Kristus karena 2 hal yakni karena mereka tinggal menetap di takhta Iblis itu dan mereka menunjukkan kesetiaan kepada nama Kristus di tengah-tengah penderitaan dan aniaya.
Sekarang kita akan melanjutkan pembahasan kita tentang
jemaat Pergamus ini dan ada 1 hal saja yang akan kita bahas sebagai sambungan
dari pembahasan sebelumnya (sisanya akan dibahas lagi pada bagian 3) :
III. TEGURAN TERHADAP JEMAAT PERGAMUS.
Kristus bukan hanya memuji jemaat Pergamus tetapi Ia juga
memberikan teguran pada mereka dan teguran ini terkait dengan adanya ajaran
sesat di dalam jemaat Pergamus yakni ajaran Bileam dan ajaran pengikut
Nikolaus.
Wah 2:14-15 - (14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan
terhadap engkau: di antaramu adabeberapa orang yang menganut ajaran Bileam,
yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya
mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. (15)
Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran
pengikut Nikolaus. Kata-kata “di antaramu ada beberapa orang” dan “ada
padamu orang-orang” menunjukkan bahwa tidak seluruh jemaat Pergamus yang
terlibat dalam ajaran-ajaran sesat melainkan hanya sebagaian saja.
Wah 2:14-15 - (14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan
terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran
Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya
mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. (15)
Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang
kepada ajaran pengikut Nikolaus. Juga menarik untuk diketahui bahwa kata “menganut”
di dalam ayat 14 dan kata “berpegang” di dalam ayat 15 menggunakan
kata Yunani yang sama dengan kata “berpegang” dalam ayat 13 yakni “KRATEO”.
Wah 2:13-15 - (13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di
sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang (KRATEO) kepada nama-Ku,
dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas,
saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis
diam. (14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu
ada beberapa orang yang menganut (KRATEO) ajaran Bileam, yang memberi
nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan
persembahan berhala dan berbuat zinah. (15)
Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang
(KRATEO) kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Ini berarti bahwa kalau sebagian jemaat berpegang dengan
erat pada nama Kristus (ayat 13), maka sebagian yang lain justru berpegang erat
dengan cara yang sama pada ajaran Bileam (ayat 14) dan / atau pada ajaran
pengikut Nikolaus (ayat 15). Nah kalau begitu bagaimana sesungguhnya ajaran Bileam
dan pengikut Nikolaus ini?
a. Bileam dan ajarannya.
Sudah pasti nama Bileam di sini dikaitkan dengan Bileam di
dalam Perjanjian Lama, yakni seorang nabi atau lebih tepat dukun yang diminta
oleh Balak (raja Moab) untuk
mengutuk bangsa Israel
(Bil 22-25). Hanya saja Bileam tidak bisa mengucapkan kutuk-kutuknya kepada Israel karena ada intervensi langsung dari Tuhan
sehingga ia justru bukan mengucapkan kata-kata kutuk pada Israel malah
kata-kata berkat. Bandingkan :
Ul 23:5 - Tetapi TUHAN, Allahmu, tidak mau mendengarkan Bileam dan TUHAN, Allahmu, telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu, karena TUHAN, Allahmu, mengasihi engkau.
Yos 24:9-10 – (9) Ketika itu Balak bin Zipor, raja Moab, bangkit berperang melawan orang Israel.
Disuruhnya memanggil Bileam bin Beor untuk mengutuki kamu.
(10) Tetapi Aku tidak mau mendengarkan Bileam, sehingga ia pun memberkati
kamu. Demikianlah Aku melepaskan kamu dari tangannya.
Di dalam Bilangan 25 kita mendapati cerita bahwa ada banyak
orang Israel
yang terlibat
perzinahan dengan perempuan-perempuan Moab, dan lalu perempuan-perempuan Moab itu membujuk mereka sehingga mereka
terlibat dalam penyembahan berhala dan makan makanan berhala yang diperuntukkan
bagi dewa-dewa Moab.
Bil 25:1-3 – (1) Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa
itu berzinah dengan
perempuan-perempuan Moab. (2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke
korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban
itu dan menyembah allah orang-orang itu. (3) Ketika Israel berpasangan
dengan Baal-Peor, …”
Ini jelas membuat Tuhan menjadi sangat murka dan
memerintahkan kepada Musa untuk
membunuh dan menggantung semua orang Israel yang berzinah itu dan menyembah berhala Moab.
Bil 25:4-5 – (4) lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Tangkaplah semua orang yang mengepalai bangsa itu dan gantunglah
mereka di hadapan TUHAN di tempat terang, supaya murka TUHAN yang
bernyala-nyala itu surut dari pada Israel." (5) Lalu berkatalah
Musa kepada hakim-hakim Israel:
"Baiklah masing-masing kamu membunuh orang-orangnya yang telah berpasangan
dengan Baal-Peor."
Akibatnya jumlah orang yang terbunuh pada saat itu begitu
banyak yakni sebanyak 24.000 orang.
Bil 25:9 - Orang yang mati karena tulah itu ada dua
puluh empat ribu orang banyaknya.
Bilangan 25 hanya menceritakan peristiwa ini saja tanpa
menjelaskan ada apa di balik semua ini dan mengapa sampai begitu banyak orang Israel bisa terlibat perzinahan dengan perempuan-perempuan
Moab
itu dan bahkan penyembahan berhala? Tetapi belakangan dari kata-kata Musa di Bil
31:16, kita tahu bahwa Bileamlah otak di balik semuanya ini.
Bil 31:16 - Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat
Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam
hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN.
Dari sini kita bisa ketahui bahwa setelah tidak berhasil
mengutuk Israel,
rupanya Bileam
memberikan nasihat kepada raja Moab
(Balak) untuk melakukan strategi / siasat menjebak bangsa Israel dengan menyuruh perempuan-perempuan Moab menggoda orang-orang Israel dan melibatkan
mereka pada perzinahan dan penyembahan berhala. Itulah sebabnya teks kita
berbunyi demikian :
Wah 2:14 – “…Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak
untuk menyesatkan orang Israel,
supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
KJV: ‘who taught Balac to cast a stumblingblock
before the children of Israel’
(= yang mengajar Balak untuk memberikan batu sandungan di depan anak-anak
Israel).
Budi Asali - Siasat
setan semacam itu tetap banyak digunakan pada jaman sekarang. Ia
memancing kita dengan hal-hal duniawi yang nikmat, seperti
seks, uang, kesenangan lain, tetapi begitu kita mulai menikmati hal-hal itu,
jerat / jebakan setan itu bekerja dan menghancurkan kita. Karena itu
hati-hatilah dengan segala sesuatu yang nikmat!
Dari kisah ini kita bisa simpulkan bahwa yang disebut
ajaran Bileam adalah ajaran yang
menawarkan suatu kompromi antara kebenaran dan kejahatan,
antara dosa dan kesucian, antara Tuhan dan berhala.
Bil 25:2-3 – (2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa
itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari
korban itu dan menyembah allah orang-orang itu. (3) Ketika Israel
berpasangan dengan Baal-Peor, …”
TL - Maka Israelpun berdamping dengan Baal Peor, …”
Kata-kata : “Israel berpasangan / berdamping
dengan Baal-Peor” menunjukkan adanya
kompromi agama / kepercayaan yang terjadi di kalangan orang
Israel.
Mereka mau menyembah Yahweh tapi pada saat yang sama mau juga menyembah
Baal-Peor (dewa orang Moab).
Ini iman pluralisme dan perhatikan bahwa Tuhan begitu murka dengan iman pluralisme semacam ini.
Ini iman pluralisme dan perhatikan bahwa Tuhan begitu murka dengan iman pluralisme semacam ini.
George Eldon Ladd :
Dalam teks kita Bileam adalah model mula-mula dari mereka yang berkompromi
dalam penyembahan berhala dan ketidakbermoralan. (Commentary on the
Revelation of John, hal 47).
Jakob P.D. Groen –
“…ajaran Bileam adalah ajaran damai antara kaum kafir dan bangsa
TUHAN, antara gereja palsu dan gereja benar. (Aku
Datang Segera – Tafsiran Kitab Wahyu, hal. 49). Nah, ajaran semacam ini
ternyata dianut oleh sebagian jemaat Pergamus.
Wah 2:14 - Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap
engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang
memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya
mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Kalau begitu apakah sesungguhnya yang terjadi di dalam
jemaat Pergamus? Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa kota Pergamus adalah pusat penyembahan
berhala pada saat itu. Di sana
ada penyembahan dewa Zeus dengan altarnya yang besar sekali, ada kuil
penyembahan dewa kesehatan dan pengobatan Asclepius, dan juga ada kuil
penyembahan kaisar-kaisar Romawi.
Itulah sebabnya Pergamus disebut takhta Iblis (Wah 2:13).
Dalam kota yang
kafir seperti ini godaan untuk terlihat di dalam aktifitas-aktifitas agama
kafir seperti pesta-pesta kafir cukup besar dan kuat.
William Hendriksen :
Perdagangan mempunyai dewa penjaga / pelindung yang disembah pada pesta-pesta
itu. Penolakan untuk bergabung dalam pesta-pesta ini sering berarti bahwa
seseorang akan kehilangan pekerjaannya dan langganannya; dan ia akan menjadi
orang buangan / orang yang diusir dari masyarakat. (The Book of
Revelation, hal. 67).
Akibat dari ini sebagian jemaat Pergamus mulai tergoda
untuk berkompromi dan ikut terlibat di dalam pesta-pesta kafir, ikut makan
daging yang telah dipersembahkan kepada berhala, dan bahkan ikut
mempersembahkan dupa / kemenyan kepada berhala.
George Eldon Ladd :
Sekalipun orang-orang Kristen Pergamum berpegang erat-erat pada nama Yesus dan
tidak meninggalkan iman mereka kepada-Nya di bawah tekanan dari ancaman penganiayaan,
mereka membiarkan / mengijinkan moral kafir mempengaruhi mereka. Commentary
on the Revelation of John, hal 47).
Ini dianggap sebagai perzinahan, perzinahan rohani.
Wah 2:14 - Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap
engkau: di antaramu ada
beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi
nasihat kepada Balak untuk
menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan
persembahan berhala dan berbuat zinah.
Dalam hal ini, mereka sama seperti orang-orang Israel yang berzinah dengan perempuan-perempuan Moab dan ikut
makan makanan berhala dan terlibat dalam penyembahan Baal-Peor.
Nah, terhadap jemaat-jemaat seperti ini, ternyata gereja
Pergamus tidak tegas. Bahkan beberapa orang penting di dalam jemaat Pergamus
merasa bahwa hal itu tidak apa-apa mengingat toh berhala itu sebenarnya tidak
ada dan memakan makanan berhala itu tidak ada salahnya. Mereka mengacu pada
ajaran Paulus :
1 Kor 8:4,6,8 – (4) Tentang hal makan daging persembahan
berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah
lain dari pada Allah yang esa."… (6) namun bagi kita hanya ada
satu Allah saja, yaitu Bapa, … dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus,… (8)
"Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita
tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau
kita makan."
Dengan demikian ajaran mereka ini menjadi dukungan bagi
jemaat-jemaat untuk berkompromi dengan ibadah-ibadah kafir yang ada di Pergamus
dengan cara ikut terlibat di dalam pesta-pesta kafir dan makan makanan-makanan
yang dipersembahkan kepada berhala tetapi tetap menjadi orang Kristen.
Orang-orang dengan ajaran seperti inilah yang disebut : “menganut ajaran
Bileam”. Dan dalam hal inilah Tuhan Yesus menegur jemaat Pergamus.
Wah 2:14 - Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap
engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang
memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya
mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Terkait dengan masalah ini, perlu juga kita bahas sedikit
tentang masalah makan makanan berhala. Apakah diperbolehkan atau tidak? Jika mengacu
pada ajaran Paulus di dalam 1 Kor 8 sebagaimana yang dikutip di atas
kelihatannya makan makanan berhala bukanlah suatu masalah/dosa karena toh sesungguhnya
tidak ada Allah lain daripada Allah yang esa. Memang benar! Sebetulnya makan persembahan
berhala tidak membawa keuntungan ataupun kerugian rohani apa pun bagi kita (1Kor
8:8), kecuali kalau mereka makan dengan kepercayaan tertentu pada makanan itu
(1Kor 8:7).
1 Kor 8:7-8 – (7) Tetapi bukan semua orang yang mempunyai
pengetahuan itu. Ada
orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu
sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati
nurani mereka itu dinodai olehnya. (8) "Makanan tidak membawa kita
lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita
makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
Tetapi pada waktu kita makan persembahan berhala, itu bisa
membuat orang lain jatuh ke dalam dosa dengan ikut makan sambil percaya pada
makanan itu. Karena itulah Paulus mengatakan jangan makan persembahan berhala
(1Kor 8:9-13).
1 Kor 8:9-13 – (9) Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini
jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah. (10) Karena apabila orang
melihat engkau yang mempunyai "pengetahuan", sedang duduk makan di
dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan
untuk makan daging persembahan berhala? (11) Dengan jalan demikian orang yang
lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena
"pengetahuan"mu. (12) Jika engkau secara demikian berdosa terhadap
saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada
hakekatnya berdosa terhadap Kristus. (13) Karena itu apabila makanan
menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau
makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan
bagi saudaraku.
Selanjutnya Paulus lalu memberikan beberapa situasi tentang
makan persembahan berhala, dan boleh atau tidaknya kita makan dalam situasi
tersebut :
- Makan daging persembahan
berhala dalam upacara penyembahan berhala dari agama kafir, ini jelas
dilarang.
1 Kor 10:21-22 – (21) Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat. (22) Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
- Makan daging bekas
persembahan berhala yang lalu dijual di pasar, di mana kita tidak bias tahu
mana daging yang bekas persembahan dan mana yang tidak, maka ini
diperbolehkan.
1 Kor 10:25-26 – (25) Kamu boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. (26) Karena: "bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan.
- Makan suguhan yang
diberikan oleh orang yang mengundang kita. Ini terbagi dalam 2 kemungkinan.
Kalau orang yang mengundang itu tidak mengatakan apa-apa (apakah makanan itu
bekas persembahan berhala atau bukan), maka kita boleh makan apa saja yang
dihidangkan.
1 Kor 10:27 - Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani.
Tetapi kalau orang yang mengundang itu berkata bahwa itu adalah persembahan berhala, maka itu tidak boleh dimakan.
1 Kor 10:28-33 – (28) Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan berhala!" janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani. (29) Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberatan hati nuranimu sendiri, tetapi keberatankeberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata: "Mengapa kebebasanku harus ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain? (30) Kalau aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang berkata jahat tentang aku karena makanan, yang atasnya aku mengucap syukur?" (31) Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (32) Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. (33) Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
Jadi inilah aturannya! Persoalannya adalah para pengajar di
jemaat Pergamus itu justru
mengajarkan sedemikian rupa sehingga sebagian jemaat
menjadi terseret dan ikut ke dalam pesta-pesta kafir di mana di sana mereka turut makan
makanan-makanan berhala dan itu dianggap Tuhan sebagai perzinahan rohani.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus menegur mereka karena di antara mereka ada yang
menganut ajaran Bileam.
b. Ajaran Pengikut Nikolaus.
Ajaran pengikut Nikolaus ini sebelumnya sudah muncul juga
di jemaat Efesus.
Wah 2:6 - Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci
segala perbuatan pengikutpengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
Tetapi bedanya adalah jemaat Efesus membenci ajaran ini
sedangkan jemaat Pergamus justru berpegang pada ajaran ini.
Wah 2:15 - Demikian juga ada padamu orang-orang yang
berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Perhatikan bahwa yang dibicarakan di sini bukanlah ajaran
Nikolaus melainkan ajaran
pengikut Nikolaus. Jadi kelihatannya yang bermasalah
bukanlah Nikolaus sendiri tetapi para pengikutnya. Lalu siapa itu Nikolaus itu?
Tidak ada kejelasan tentang orang ini. Ada banyak orang yang mengatakan bahwa
Nikolaus ini sama dengan Nikolaus yang merupakan salah satu dari 7 diaken dalam
Kis 6:1-6, yang lalu menjadi sesat, tetapi banyak juga yang menentang pandangan
ini. Saya juga tidak setuju dengan pandangan demikian. Biar pun tidak ada kejelasan
tentang Nikolaus, ajaran pengikutnya cukup dikenal.
Simon Kistemaker –
Walaupun informasi tentang orang-orang ini sangat kurang, kami
beranggapan bahwa gaya
hidup para pengikut Nikolaus ini bercirikan dosa-dosa amoralitas seksual, makan
makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dan penyelewengkan ajaran para
Rasul (2:14-16). Dalam hal penekanan terhadap kebebasan Kristen, tampaknya
mereka telah mengajarkan bahwa aktifitas fisik yang menyangkut seks dan makanan
bukan merupakan dosa.
William Barclay -
Irenaeus memberi keterangan mengenai kelompok Nikolaus bahwa
"mereka hidup dengan mengikuti hawa nafsu yang tidak
dibatasi" (Against Heresies,
1.26.3)…. The Apostolic Constitutions (6:8)
menjelaskan bahwa pengikut Nikolaus "tidak mempunyai rasa malu dalam
hal yang kotor". Clement dari Aleksandria mengatakan bahwa mereka
"menenggelamkan diri sendiri ke dalam kenikmatan bagaikan binatang
kambing ... mengikuti kehidupan yang penuh kenikmatan diri" namun, ia
tidak menimpakan semua kesalahan pada diri Nikolaus, sebab para
pengikutnyalah yang menyalahgunakan atau menyimpangkan perkataannya "bahwa
daging harus disiksa". Maksud Nikolaus yang sebenarnya ialah
bahwa tubuh harus dikuasai; para penyesat menyimpangkannya sehingga maknanya
menjadi : tubuh dapat digunakan untuk hal apa pun yang memalukan sesuai dengan
keinginan manusia (The Miscellanies 2:20). Ajaran pengikut Nikolaus
jelas merusak kehidupan. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu
1-5, hal. 99-100).
Herman Hoeksema:
Bukannya mustahil bahwa pengikut Nikolaus ini adalah orang yang anti hukum,
orang yang dengan sengaja mengajar bahwa tidak jadi soal bagaimana orang
Kristen hidup di dunia ini karena Kristus telah menggenapi hukum dan bagaimana
pun juga Adam yang lama pasti akan dihancurkan. Mereka tidaklah terlalu teliti
/ cermat berkenaan dengan hidup mereka.... Singkatnya, mereka adalah segolongan
orang yang dengan ajaran dan hidup mereka mengancam untuk menghapuskan
perbedaan antara gereja dan dunia di Pergamus, ... (Behold He Cometh, hal.
89-90).
Tetapi mengapa mereka bisa mengajarkan demikian? Barclay
mengatakan bahwa dasar
pemikiran mereka adalah :
v
Hukum Taurat sudah
tidak berlaku, dan karena itu orang Kristen boleh berbuat sekehendak mereka.
v
Tubuh ini jahat dan
karena itu bagaiman apun seseorang hidup, itu tidak mempengaruhinya.
v
Orang Kristen dibela
oleh kasih karunia Allah, sehingga tidak akan ada ruginya sekalipun hidup
berdosa.
Akibat dari ajaran semacam ini maka sejumlah orang Kristen
di Pergamus merasa bahwa tidak ada salahnya mereka terlibat di dalam
aktifitas-aktifitas kafir Pergamus termasuk di dalamnya adalah memakan
makanan-makanan berhala dan terlibat dalam dosa-dosa seks yang hebat. Jadi pada
dasarnya ajaran pengikut Nikolaus ini mempunyai muara yang sama dengan ajaran Bileam
di mana keduanya mengajarkan kompromi antara gereja dan dunia, antara terang
dan gelap, antara Tuhan dan berhala, antara kesucian dan dosa. Dan sesungguhnya
ini adalah ajaran yang berbahaya bagi gereja Tuhan.
William Barclay - Bagi
Yohanes, kelompok Nikolaus ini lebih buruk dibanding penyembah berhala karena
mereka adalah “musuh di dalam rumah sendiri”. Para
pengikut Nikolaus tidak siap untuk menjadi berbeda; dipandang dari sudut
praktis, mereka adalah bahaya terbesar dibanding semua bidat, karena,
seandainya ajaran mereka sukses, dunialah yang akan mengubah kekristenan dan
bukan kekristenan yang mengubah dunia. (Pemahaman Alkitab Setiap
Hari : Wahyu 1-5, hal.101).
Itulah sebabnya Tuhan Yesus sangat membenci ajaran pengikut
Nikolaus ini.
Wah 2:6 - Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci
segala perbuatan pengikutpengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
Dari semua penjelasan ini terlihat bahwa Tuhan menegur
jemaat Pergamus karena 2 hal :
- Karena beberapa orang
di antara mereka tidak siap untuk hidup berbeda dengan dunia.
Tadi sudah saya jelaskan bahwa karena tekanan yang dihadapi orang Kristen di Pergamus sangat kuat maka beberapa orang jemaat akhirnya melibatkan diri di dalam berbagai upacara dan aktifitas agama-agama kafir, termasuk hadir di dalam pertemuan-pertemuan mereka dan turut makan makanan-makanan berhala. Demikian juga sejumlah jemaat dipengaruhi oleh doktrin dari pengikut Nikolaus yang lalu hidup secara tidak bermoral di hadapan Tuhan.
Semua ini menunjukkan bahwa mereka tidak siap untuk hidup secara berbeda dengan dunia di mana mereka tinggal. Mereka justru cenderung untuk menghilangkan perbedaan itu dan menyamakan dirinya dengan orang-orang kafir. Inilah dosa / kejatuhan sebagian jemaat Pergamus dan karena itulah Tuhan menegur mereka. Ingat bahwa orang Kristen dipanggil untuk hidup secara berbeda dengan dunia ini.
Rom 12:2 - Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Efs 4:17 - Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
Mat 5:46 - Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Di sini terlihat bahwa Tuhan menghendaki suatu gaya hidup yang berbeda daripada kehidupan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Ini tidak berarti bahwa orang Kristen harus hidup berbeda dengan dunia ini dalam segala hal. Misalnya kalau orang dunia makan nasi maka orang Kristen harus makan batu, kalau orang dunia naik mobil maka orang Kristen harus naik keledai / dokar, kalau orang dunia pakai HP maka orang Kristen tidak boleh pakai, lalau orang dunia nonton bola maka orang Kristen tidak boleh nonton bola, dll. Tidak! Kita hanya harus hidup berbeda dengan dunia ini dalam hal-hal yang bersifat dosa.
Misalnya kalau orang dunia suka berdusta, maka orang Kristen tidak boleh berdusta, kalau orang dunia suka menyontek, maka orang Kristen tidak boleh menyontek, kalau orang dunia sering korupsi, maka orang Kristen tidak boleh korupsi, kalau orang dunia suka menggunakan kata-kata kotor dan memfitnah, maka orang Kristen tidak boleh menggunakan kata-kata kotor dan memfitnah, kalau orang dunia membenci dan mendendam, maka orang Kristen harus mengasihi dan mengampuni, bahkan musuh sekalipun, dll. Kita dipanggil untuk hidup berbeda dengan dunia dalam hal-hal seperti ini.
Persoalannya adalah banyak orang Kristen persis seperti sebagian jemaat Pergamus yang tidak siap untuk hidup berbeda dengan dunia. Mereka justru berkompromi dan berusaha menyamakan dirinya dengan dunia ini. Mengapa? Karena hidup berbeda dengan dunia ini bias mengakibatkan orang Kristen kehilangan teman, kehilangan pekerjaan, kehilangan pelanggan, kehilangan keuntungan, dll.
Sebaliknya hidup mirip dengan dunia atau bersahabat dengan dunia, kompromi dengan dunia akan membuat seseorang mendapatkan banyak sahabat, keuntungan, dll. Persoalannya adalah Firman Tuhan berkata :
Yak 4:4 – “…Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Karena itu jika kita mau hidup sama seperti dunia, berkompromi dengan dunia, bersahabat dengan dunia, maka pada hakikatnya kita membuat diri kita sendiri menjadi musuh Allah. Ini perlu dicamkan karena terlalu banyak orang Kristen yang kehilangan kesaksian kristianinya atau “terangnya” karena hidup secara tidak berbeda dan berkompromi dengan dunia ini bahkan hidup lebih buruk dari dunia ini.
Saya pernah membaca berita bola yang menceritakan tentang pemain sepak bola dari klub Manchester City bernama Yaya Toure yang menolak merayakan kemenangan klubnya dengan meminum sampanye. Ketika ia diberikan sampanye oleh teman-temannya yang Kristen, ia justru berkata : “Saya seorang Muslim dan karena itu saya tidak minum minuman keras”.
Menurut saya ini sesuatu yang seharusnya memalukan bagi orang Kristen karena seolah-olah itu mau berkata bahwa memang orang Kristen menghalalkan minum minuman keras seperti itu. Ini disebbakan karena teman-temannya yang Kristen tidak menunjukkan ciri khas mereka sebagai Kristen.
Seharusnya kita tidak demikian! Kita harus meneladani kehidupan Nuh yang sekalipun hidup di tengah-tengah bangsa yang bejad, tetapi ia bisa menampilkan hidup yang berbeda dengan mereka.
Kej 6:9 - Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
Maukah saudara menampilkan hidup yang berbeda dengan kehidupan dunia di sekitar saudara? Kalau orang-orang di sekitar saudara suka berdusta, apakah saudara mau tidak berdusta? Kalau orang-orang di sekitar saudara bekerja mencari uang dengan cara yang tidak jujur (misalnya korupsi), apakah saudara mau bekerja mencari uang dengan jujur (tidak korupsi)? Kalau orang-orang di sekitar saudara menyontek pada saat ulangan / ujian, apakah saudara mau jujur dan tidak menyontek? Kalau orang-orang di sekitar saudara suka bergosipdan memfitnah orang lain, apakah saudara mau tidak terlibat di sana? Kalau orang-orang di sekitar saudara suka menggunakan kata-kata kotor, maukah saudara tidak menggunakannya?, dll.
Memang tidak gampang untuk hidup secara Kristen di tengah-tengah dunia yang kafir, tidak gampang untuk hidup secara Kristen di tengah-tengah keluarga kafir / Kristen KTP, dan tidak gampang untuk hidup secara Kristen di tengah-tengah gereja yang penuh dengan orang Kristen KTP. Tetapi kita harus tetap berusaha dengan pertolongan Tuhan. Kita harus bertekad untuk hidup berbeda dari dunia ini. Kita harus bertekad untuk tidak berkompromi dengan dunia ini. Ingat nasihat Firman Tuhan :
2 Kor 6:14-17 – (14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? (16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. (17) Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
Gereja Tuhan atau jemaat Tuhan harus hidup berbeda dengan dunia ini dan dengan demikian ia dapat menerangi kegelapan dunia ini. Maukah saudara?
- Karena mereka membiarkan adanya ajaran sesat di dalam gereja
mereka.
Sudah jelas bahwa ajaran Bileam dan ajaran pengikut Nikolaus adalah ajaran sesat. Bukan hanya sesat dalam doktrin, tetapi juga sesat di dalam praktek hidup. Tetapi mengapa ajaran sesat seperti ini bisa timbul dan bahkan dianut / dipegang oleh beberapa orang jemaat?
Menurut saya ini disebabkan karena jemaat Pergamus tidak kuat di dalam pengajaran yang alkitabiah. Kita sudah melihat bahwa ajaran Bileam yang berkembang di Pergamus adalah ajaran yang dihasilkan dari penafsiran yang salah terhadap pengajaran Paulus terkait dengan berhala-berhala dan makan makanan berhala (1 Kor 8). Demikian juga ajaran pengikut Nikolaus adalah penyimpangan dari ajaran Paulus tentang kebebasan orang Kristen dari hukum Taurat dan beradanya orang Kristen di bawah kasih karunia. Benarlah kata Petrus :
2 Pet 3:15-16 – (15) “…Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. (16) … Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
Tetapi mengapa semua ini bisa terjadi? Sekali lagi itu disebabkan karena jemaat Pergamus tidak kuat di dalam pengajaran doktrin-doktrin Kristen. Seandainya saja jemaat ini terdidik dengan baik secara doktrinal, saya percaya mereka tidak akan mudah terseret oleh 2 ajaran sesat ini. Mereka tidak sama dengan jemaat Efesus yang sangat kuat di dalam doktrin.
Wah 2:2 – “… Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta
Mereka memang setia berpegang kepada nama Tuhan ketika mereka hidup di tengah-tengah takhta Iblis, dan untuk itu mereka telah dipuji. Tetapi mereka sangat lemah dalam urusan pengajaran Firman Tuhan, dan untuk ini mereka dikritik dan ditegur oleh Tuhan Yesus.
Semua ini mengajarkan pada kita betapa pentingnya pengajaran Firman Tuhan / doktrin Kristen di dalam gereja Tuhan. Sayangnya 90% gereja saat ini tidak mengajarkan doktrin Kristen.
Khotbah-khotbah dari mimbar-mimbar gereja hanya melulu tentang soal praktis, moral dan etika. Bahkan ada banyak pendeta yang sebenarnya tidak paham doktrin Kristen.
Lebih parah daripada itu, khotbah-khotbah hanya dipenuhi lelucon-lelucon saja dan para pengkhotbahnya sudah merasa puas kalau jemaat bisa tertawa terpingkal-pingkal mendengar lelucon mereka. Ini namanya khotbah ala OVJ (Opera Van Java).
Karena itu jangan heran kalau banyak orang sudah tua di dalam gereja itu tetapi tidak mengerti ajaran-ajaran dasar kekristenan bahkan bisa jadi mereka menganut ajaran yang salah / sesat seperti yang terjadi pada jemaat Pergamus.
Gereja-gereja seperti ini mungkin akan dipenuhi banyak jemaat, dan pengkhotbah-pengkhotbahnya mungkin akan menjadi idola banyak orang dan laris di manamana, tetapi camkan ini, Tuhan sangat tidak senang dengan gereja seperti ini. Tuhan mau gerejanya tekun dan kuat di dalam pengajaran Firman Tuhan. Gereja-gereja masa kini harus meneladani jemaat mula-mula :
Kis 2:42 - Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
KJV - And they continued stedfastly in the apostles' doctrine and fellowship, and in breaking of bread, and in prayers.
Untuk itu pendeta-pendeta / pengkhotbah-pengkhotbah / penginjil-penginjil / guru-gurunya harus mengerti doktrin. Setelah mengerti doktrin, harus mau mengkhotbahkan / mengajarkan doktrin kepada jemaat (entah lewat khotbah minggu ataupun kelas Pemahaman Alkitab).
Jemaat dan majelisnya juga harus mau mendengar khotbah yang bersifat doktrin atau mau mengikuti kelas Pelajaran Alkitab yang mengajarkan doktrin-doktrin (walaupun ini agak berat dan membutuhkan waktu yang lama).
Jikalau semua kita melakukan itu
maka gereja kita akan menjadi kuat di dalam ajaran dan tidak mudah diseret oleh
ajaran-ajaran sesat yang bagaimana pun juga. Biarlah kita belajar dari kelemahan jemaat Pergamus
dan tidak jatuh pada lubang yang sama di mana mereka telah jatuh.
- AMIN -
- AMIN -
No comments:
Post a Comment