Kisah Para Rasul 16:1-10
Maka
rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan
untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia
bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan
Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada
mereka diserahkan surat
yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari
saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang
berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang
di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan
menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan
mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus
yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena
nama Tuhan kita Yesus Kristus. (Kisah Para Rasul 15:22-26)
Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada
Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah
memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka."
Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan
tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan
mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Hal
itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas
membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah
diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia
sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ. (36-41)
Paulus
datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius;
ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya
seorang Yunani. Timotius ini dikenal
baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium, dan Paulus mau, supaya dia
menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena
orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah
orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota
ke kota Paulus
dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para
penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.
Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah
besar jumlahnya. (Kisah Para Rasul 16: 1-5)
Mereka
melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah
mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi
Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya,
katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus
melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke
Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah
telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. (6-10)
Pengantar
Mempelajari kisah yang diinspirasikan mengenai pertentangan
antara Paulus dan Barnabas dan akibat
yang muncul yaitu perpisahan mereka, saya mulai bertanya-tanya bagaimana
insiden ini jika diberitakan dimasa
kini. Sebagai contoh, anggaplah “ Pertentangan tajama” diberitakan di salah
satu majalah-majalah tabloid yang anda
lihat di took-toko groseri pada rak
penjualan yang dipajang pada pintu
keluar took. Saya dapat melihat tajuk
utamanya terbaca “ PAULUS MENYUDUTKAN BARNABAS—BARNABAS MEMISAHKAN DIRI!”
atau bayangkan bagaimana peristiwa ini
dikabarkan dalam sebuah Rilis
Media Gedung Putih : “BARNABAS MENERIMA
TANTANGAN PERAN BARU DI
SIPRUS—TEMAN-TEMAN LAMA ENGGAN TURUT AMBIL BAGIAN.” Jika ini hanyalah kisah
dongeng, maka akan terbaca seperti ini :”Dan dua sahabat ahirnya mencapai kesepakatan dan hidup berbahagia
pada ahirnya.”
Lukas telah memilih untuk
untuk mengisahkan berpisahnya
Paulus dan Barnabas dalam sebuah cara yang berbeda. Lukas tidak menjadikannya
kisah yang sensasional atau melakukan perubahan kisah yang sebenarnya pada
catatannya. Dia menyampaikan sebuah catatan yang sangat singkat pada
peristiwa-peristiwa ini dan kemudia berlanjut terus.
Saya telah mengajarkan teks ini sebelumnya dalam beberapa
kesempatan. Selagi saya sedang mempersiapkan artikel ini, saya perlu
mengakui pada diri saya sendiri bahwa
saya merasa tidak nyaman dengan teks ini. Faktanya, saya merasa tidak nyaman
dengan interpretasi saya sendiri pada kejadian dimasa lampau ini. Sebelumnya,
saya memiliki pandangan atau posisi bahwa baik Paulus dan Barnabas tidak
bersalah; sesungguhnya; keduanya benar. Masing-masing sebenarnya menjalankan
karunia rohani. Tetapi agaknya penjelasan semacam ini nampak mengabaikan semua
fakta-faktanya. Mari pertama-tama kita melihat pada teks yang menggambarkan
ketaksepakatan antara Paulus dan Barnabas, dan kemudian saya akan
memberitahukan kepada anda mengapa hal ini
membuat saya tidak nyaman.
Kebuntuan
Kisah Para Rasul 15:36-41
Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada
Barnabas: "Baiklah kita kembali
kepada saudara-saudara kita di setiap kota,
di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan
mereka." Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi
Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah
meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan
mereka. Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah
dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. Tetapi Paulus
memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih
karunia Tuhan berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan
jemaat-jemaat di situ.
Yudas dan Silas, ikut serta bersama dengan Paulus dan
Barnabas, mendatangi Antiokia membawa surat
dari para pemimpin di Yerusalem. Yudas dan Silas telah menghabiskan waktu
bersama-sama melayani di Antiokia dan kemudian kembali ke Yerusalem. Paulus dan
Barnabas tinggal di Antiokia selama beberapa waktu. Pada ahirnya Paulus
menyarankan pada Barnabas bahwa mereka kembali ke jemaat-jemaat telah dibangun
oleh mereka. Ini bukan sekedar panggilan
sosial (“mendatangi/mengunjungi”)
yang telah dia pikirkan. Ini merupakan kunjungan pastoral. Kata yang
diterjemahkan sebagai “mengunjungi” pada ayat 36 bermakna lebih dari sekedar
mampirnya seorang teman yang berkunjung. Pertimbangkan dua konteks lainnya
dimana istilah yang sama ini diterapkan :
“ketika
Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam
penjara, kamu mengunjungi Aku “ (Matius 25:36, penekanan oleh penulis)
“"Terpujilah
Tuhan, Allah Israel,
sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,” (Lukas
1:68, penekanan oleh penulis)
Ibadah
yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi
yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya
sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. (Yakobus 1:27, penekanan oleh penulis)
Paulus mempedulikan kesejahteraan mereka yang telah beriman
kepada Yesus Kristus dalam perjalanan
misionarisnya yang terdahulu. Dia tahu bahwa para penganut Judaisme akan
berupaya membujuk orang-orang percaya baru
ini untuk melakukan sunat dan melanjutkan Hukum Musa. Dia ingin
menyampaikan surat
dari para pemimpin Yerusalame dan untuk melayani orang-orang kudus ini. Ini
lebih dari sekedar sebuah kunjungan persahabatan. Ini adalah sebuah kunjungan
tindak lanjut.
Barnabas menyetujui kesepakatan dalam misi ini, dan ia
lebih dari sekedar mau untuk mendampingi Paulus pada perjalanan ini. Tetapi dia
bersikukuh bahwa sepupunya(4), Markus Yohanes, dapat turut menemani mereka. Paulus sangat tidak
setuju dengan usulan ini. Paulus tidak mau membawa serta Markus Yohanes ikut
serta ketika ia meninggalkan mereka di Pampilia dan tidak turut serta dengan
mereka untuk melayani dimana mereka telah dipanggil . Paulus dan Barnabas ada
di “Garda depan,” dan ini adalah tempat
yang sangat berbahaya. Markus Yohanes
pernah gagal melalui ujian, dan Paulus tidak mau mengambil resiko yang
sama untuk kedua kali.
Lukas tidak menyajikan
banyak rincian disini, dan kita
tidak perlu mencari hal-hal yang melampaui fakta-fakta yang ia sajikan. Tetapi
Lukas memang menginformasikan kepada kita bahwa mereka memiliki “perselisihan yang tajam.” Ini bukanlah
percakapan yang biasa-biasa; ini adalah sebuah perbedaan opini yang sangat
kuat, dengan perbedaan-perbedaan yang tidak dapat dipertemukan. Dan sebab itu
keduanya harus berjalan sendiri-sendiri, nampaknya mereka tidak pernah lagi
melayani bersama-sama. Barnabas membawa Markus Yohanes ke Siprus. Kita tidak
diberitahu bahwa ia memilih mitra yang
lain dalam pelayanan, tidak juga ia
kembali ke Siprus untuk melakukan apa yang Paulus dan Silas akan lakukan di
Asia Kecil. Barnabas lenyap begitus saja dari pandangan. Paulus memilih Silas
untuk menemaninya pada perjalanan pelayanannya yang kedua. Silas pernah melayani bersama Paulus sebelumnya di
Antiokia ( Kisah Para Rasul 15:25-27,32).
Silas juga dikenal sebagai Silvanus. (5) Paulus dan Silas memang dipandang anugerah Tuhan oleh orang-orang percaya di
Antiokia dan mengutus mereka.
Bersambung
The Great Debates (Acts 16:1-10), Study By: Bob Deffinbaugh| Martin Simamora
Bersambung
The Great Debates (Acts 16:1-10), Study By: Bob Deffinbaugh| Martin Simamora
No comments:
Post a Comment