F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Gereja Waspadalah (3) : PARA PENYESAT Adalah PEMBOHONG Yang Hidupnya Bagaikan Pesohor!

In Pictures: 11 Ways To Sniff Out A Liar - Forbes.com
Dampak  Beruntun dari Guru-Guru Palsu :”Mereka Mengacaukan Banyak Keluarga”

Karena pernyataan yang singkat dan langsung kepada pokoknya, tidak jelas apakah istilah “keluarga” disini meerujuk kepada gereja-gereja sebagai struktur  atau merujuk keluarga-keluarga didalam gereja. Jika keluarga disini merujuk pada  struktur atau organisasi gereja, maka ini menggambarkan pengaruh yang luar biasa buruknya dari guru-guru palsu yang telah diberikan kesempatan untuk mengajar (bandingkan dengan peringatan di  2 Yohanes 7-11), jika kata “keluarga” merujuk pada  keluarga-keluarga, maka ini dapat memperlihatkan pada efek pengajaran palsu  yang dibawa kedalam rumah dan kedalam lingkup keluarga dan dipromosikan oleh para ayah sebagai kepala rumah tangga.

 Bacalah terlebih dahulu bagian-bagian ini sebelumnya:

Kata Yunani untuk “keluarga-keluarga” adalah kata berbentuk plural "oikos" yang berarti “rumah, rumah tangga, keluarga.” Kata oikos kerap  merujuk pada sebuah keluarga yang bisa meliputi pembantu-pembantu rumah tangga. Namun pernyataan ini dapat juga merujuk pada doktrin yang diusung guru-guru palsu, melawan konsep-konsep alkitabiah terkait rumah tangga atau keluarga.” Menimbangnya dengan Titus 2:1-10, pengajaran mereka menghasilkan sebuah perendahan terhadap pengakuan pola-pola perilaku dalam ragam  hubungan sosial. Demikian juga  halnya dengan kata “seluruh” disini  hendak menunjukan bahwa pengaruh doktrin itu  bersifat menyeluruh…”67 “Kekacauan”  berasal dari kata yang jarang digunakan dalam bahasa Yunani “anatrepo” yang berarti “membelokan/melencengkan, mengecewakan, menghancurkan, merusakan.” Penekanan kata ini pada efek-efeknya  yang merusak secara luar biasa  pada  banyak keluarga  atau rumah tangga.

Kebiasaan Hidup Guru-Guru Palsu, “Selalu Berbohong,  Binatang buas, Pelahap malas,”

Dengan pernyataan,” Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas,” Rasul Paulus sedang menyebutkan seorang Kreta terdahulu dan  guru agama-agama  purba dengan tujuan untuk menyibakan karakter dan kebiasaan hidup para guru palsu itu sendiri


Guru-guru palsu Kreta ini  secara keseluruhan lebih berbahaya karena  mereka dikenal dengan tabiatnya yang memangsa orang-orang. Sebagai bukti, Paulus mengutip sebaris kalimat dari Epimenides (abad ke 6-5 Sebelum Masehi), seorang  yang dihormati di Kreta sebagai seorang sastrawan, nabi dan reformator agama. Alkitab versi NIV mengatakanya, “Salah satu dari nabi-nabi mereka,”menyatakan bahwa Kreta berbangga dengan sejumlah nabi seperti mereka, sebuah nilai yang tidak diperlihatkan oleh Paulus. Aslinya bagian  ini berbunyi, “Salah satu dari mereka, nabi mereka sendiri,”menekankan bahwa tuduhan yang disebutkan itu berasal dari seseorang yang memiliki pengetahuan yang sangat baik mengenai masyarakatnya sendiri dan yang ditinggikan oleh mereka sebagai seorang “nabi.”

Paulus bersedia mengambil  evaluasi semacam ini agar dapat menggarisbawahi otoritasnya terhadap penilaiannya yang sangat tajam. Kutipan ini membangun sebuah  gambaran  yang  memperlihatkan bahwa  Paulus bukanlah seorang  yang anti terhadap orang Kreta. Hal ini membuat orang-orang Kreta berada dalam dilema yang tajam. Orang –orang Kreta harus mengakui  kebenaran fakta tuduhan Paulus terkait diri mereka atau menyangkalinya dan membuat nabi mereka sendiri menjadi seorang pembohong. 68

Pada zaman kuno, kalimat ,”mempermainkan orang Kreta” berarti “berbohong” atau “to Cretanize (yun. Kretizein) bermakna “berbohong.” Pada ayat selanjutnya  Paulus akan menegaskan pernyataan mengenai penduduk Kreta adalah benar, yang mengingatkan kepada kita sebuah kebenaran yang penting. Tanpa anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus, semua masyarakat dan budaya cenderung melanjutkan karekater mereka yang telah terjatuh kedalam dosa. Alexis de Tocqueville (1805-1859) , seorang  pelancong Prancis, sejarahwan, dan politisi  melakukan  perjalanan ke Amerika untuk melihat apa yang membuat Amerika kokoh dan berdasarkan pengamatan-pengamatannya, dia diyakinkan bahwa sumber  kebesaran Amerika terletak di mimbar-mimbar yang bersalutkan kebenaran. “Alexis memberikan  apresiasi positif yang begitu besar terhadap kesuksesan Amerika yang begitu besar, terhadap karakteristiknya yang religius; Negara ini kemudian disebut sebuah Negara dengan  “jiwa yang berasal dari gereja.”69 Kini, kita nyaris kehilangan semua karakter tersebut karena kita  terus melenceng dan semakin melenceng saja dari Tuhan dan Alkitab. Salah satu dari berbagai produk  moderenisasi yang menghancurkan adalah bahwa keyakinan-keyakinan,  nilai-nilai luhur dan tradisi-tradisi yang dahulu pernah menghidupi bangsa ini, bangsa Amerika yang disiplin dan menjaga dirinya—hal-hal yang  sejak lama telah menjadi sentral bagi karakter demokrasi Amerika—sekarang  kehilang kekuatan pendorong untuk membentuk ata mengarahkan budaya kita sebagai yang pernah terjadi dimasanya.

Pernyataan Paulus, dengan meminjam perkataan seorang nabi mereka sendiri merupakan sebuah bukti, tudingan yang sangat menyengat! Disini  dahulu ada sebuah kelompok orang , seperti juga lazimya yang kita lihat di Amerika masa kini, yang pada dasarnya hidup  sesuai selera  mereka. Dan kata –kata sifat yang digunakan disini sangat menghujam.


Guru-guru palsu ini tidak hanya   sekedar “pembohong-pembohong,” tetapi juga “selalu pembohong-pembohong”, tidak hanya “binatang-binatang,” tetapi “binatang-binatang buas,” tidak hanya “pelahap-pelahap,” tetapi “pelahap-pelahap yang malas.” Sebagaimana dikemukakan oleh Wiersbe,” Mereka  adalah para selebriti/pesohor, bukan pelayan-pelayan. Mereka menjalani kehidupan selebiriti dengan biaya/uang yang berasal dari para pengikutnya, dan (wajar bagi karakter manusia) para pengikut mereka menyukainya!”70. Bukankah ini adalah sebuah gambaran yang mengisahkan apa yang sedang kita saksikan berlangsung dewasa ini dan  kerap terjadi dengan mengatasnamakan Kekristenan?

 
Bersambung ke Bagian 4

Study By: J. Hampton Keathley, III | Martin Simamora

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9