F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Pengharapan. Show all posts
Showing posts with label Pengharapan. Show all posts

0 Mengapa, Mengapakah Tuhan, Engkau Berpangku Tangan, Berdiam dan Membiarkannya???

Oleh : Matt Slick, M.Div


Mengapa, Mengapakah Tuhan, Engkau Berpangku Tangan, Berdiam dan Membiarkannya???



Penasaran  serta juga kritik-kritik  dari orang-orang Kristen, menanyakan pertanyaan ini. Jika Allah itu maha kuasa dan maha kasih, lantas mengapa Dia  membiarkan kejahatan dan penderitaan dalam dunia ini? Berbagai jawaban telah diberikan namun secara permanen menuntaskan isu ini tidaklah mungkin karena sebanyak jawaban yang kita kemukakan, memunculkan pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut. Namun demikian, lemahnya kemampuan kita untuk menjawab pertanyaan secara sempurna tidaklah bermakna bahwa kita tidak dapat menawarkan solusi-solusi. Tentu saja, saya tidak  hendak menyatakan  dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara definitif, tetapi saya dapat menawarkan solusi-solusi.

0 Ora Et Labora

Oleh :Pdt. Budi Asali, M.Div

ORA ET LABORA
-
Biblical illustrations by Jim Padgett, courtesy of Sweet Publishing, Ft. Worth, TX, and Gospel Light, Ventura, CA. Copyright 1984 - wikimedia.org

Kebaktian   G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

Minggu, tgl 27 Oktober 2013, pk 08.00



Kej 32:1-32 - “(1) Yakub melanjutkan perjalanannya, lalu bertemulah malaikat-malaikat Allah dengan dia. (2) Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia: ‘Ini bala tentara Allah.’ Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim. (3) Sesudah itu Yakub menyuruh utusannya berjalan lebih dahulu mendapatkan Esau, kakaknya, ke tanah Seir, daerah Edom. (4) Ia memerintahkan kepada mereka: ‘Beginilah kamu katakan kepada tuanku, kepada Esau: Beginilah kata hambamu Yakub: Aku telah tinggal pada Laban sebagai orang asing dan diam di situ selama ini. (5) Aku telah mempunyai lembu sapi, keledai dan kambing domba, budak laki-laki dan perempuan, dan aku menyuruh memberitahukan hal ini kepada tuanku, supaya aku mendapat kasihmu.’ (6) Kemudian pulanglah para utusan itu kepada Yakub dan berkata: ‘Kami telah sampai kepada kakakmu, kepada Esau, dan iapun sedang di jalan menemui engkau, diiringi oleh empat ratus orang.’ (7) Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa sesak hati; maka dibaginyalah orang-orangnya yang bersama-sama dengan dia, kambing dombanya, lembu sapi dan untanya menjadi dua pasukan. (8) Sebab pikirnya: ‘Jika Esau datang menyerang pasukan yang satu, sehingga terpukul kalah, maka pasukan yang tinggal akan terluput.’ (9) Kemudian berkatalah Yakub: ‘Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu - (10) sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hambaMu ini,

0 Kasih Pada Allah Yang Tiada Toleransi

Oleh: Melissa Kruger


Kasih Pada Allah Yang Tiada Toleransi

Credit: Brent Staples- The New York Times
Toleransi. Budaya elit memuji moralitas baik ini di setiap lingkungan sekolah, saluran-saluran media, dan workshop pelatihan kerja.  Tampaknya tak ada  jalan yang  lebih benar untuk mengasihi orang lain daripada sepenuhnya menerima setiap  hal  tentang mereka. Orang-orang Kristen kerap telah bergabung dalan  gelombang besar nilai arus utama ini dan kerap lama dikenal karena penerimaan  opini-opini dan gaya –daya hidup  orang lain. Pada permukaan ini  terlihat menjadi kebaikan moral yang positif, satu yang menjadi contoh sangat baik  mengenai hidup orang-orang Kristen.


Tetapi pernahkan kamu mempertimbangkan bahwa tolerasi tidak pernah didorong dalam Alkitab? Buah Roh memasukan kasih dan kebaikan, tetapi hilang dari daftar tersebut adalah toleransi. Faktanya, orang-orang Kristen tidak dipanggil untuk bertoleransi, karena kita melayani Allah  yang intoleran.

0 KRISTUS YANG TERBAIK


By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Khotbah Minggu : 22 September 2013
KRISTUS YANG TERBAIK

Khotbah yang akan saya sampaikan hari ini tidak didasarkan pada satu atau beberapa ayat yang dieksposisi tetapi sebuah penelusuran terhadap satu kitab secara umum yakni Surat Ibrani. Karena itu tidak ada teks tertentu yang dibaca di awal khotbah ini tetapi saya akan kutipkan banyak ayat dari Surat Ibrani ini di dalam pembahasannya. Saya akan membagi

khotbah ini dalam beberapa pembahasan :

I. HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI TENTANG SURAT IBRANI.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang Surat Ibrani ini :

a. Kapan Surat Ibrani ini ditulis?

Dari isinya, kelihatannya Surat Ibrani ini ditulis untuk orang-orang Kristen Yahudi yang hidup pada generasi kedua kekristenan. Untuk orang-orang Yahudi karena hamper seluruh isi surat ini membicarakan berbagai macam hal yang berkaitan dengan agama dan peribadatan agama Yahudi seperti hari Sabat (pasal 4), imam besar (pasal 4,7,8), Bait Allah (pasal 9), sistem korban (pasal 10), dll - yang pasti tidak akan dipahami oleh orang non Yahudi. Untuk orang Yahudi Kristen yang hidup pada generasi kedua kekristenan karena mereka dibedakan dari para rasul yang adalah generasi pertama dari kekristenan.

0 SEBUAH PENGHARAPAN PASTI AKAN MASA DEPAN

Oleh : Dr. R.C Sproul

"...Saya sedang membicarakan manusia  sabar  yang paling terkenal di sepanjang masa—Ayub. Jika pernah ada seorang pria dipanggil untuk menggantungkan imannya dan  pengabdiannya kepada Tuhan ditengah-tengah  penderitaan, itu adalah Ayub...

...Ayub bukan sabar dalam arti bahwa dia memiliki sebuah senyum plastik  pada wajahnya dan bersiul-siul disepanjang kesengsaraan dan penderitaan. Sebaliknya, Ayub sabar dalam arti bahwa dia telah melakukan dua hal: dia telah bergantung pada Tuhan dan dia telah menolak untuk mengutuk Tuhan.


...Ditengah-tengah kesengsaraan yang luar biasa buruk dia berteriak,”Walaupun dia (Tuhan) membunuhku, aku akan berharap padanya”..."


S
aya telah  berbicara di  lebih banyak konferensi-konferensi daripada apa yang dapat saya ingat, dan salah satu peristiwa yang sangat  menarik dari  acara-acara tersebut adalah  menandatangani buku para peserta acara yang  mendatangi para pembicara konferensi dan para pembicara menandatangani buku-buku mereka.  Hal menandatangani ini  sebuah kesempatan khusus karena  mereka sekilas menunjukan dampak pada diri mereka  dari kata-kata yang telah disampaikan oleh pembicara. Saya telah bercakap-cakap dengan para seminaris, para ibu yang telah bercucu,para pebisnis, dan siapa saja yang dapat kamu pikirkan selama menandatangani buku-buku ini. Pada satu kesempatan, anak-anak bahkan memberikanku gambar-gambar yang mereka gambarkan untukku.

0 PERINGATAN KEPADA ORANG KAYA



Khotbah Minggu : 8 September 2013

PERINGATAN KEPADA ORANG KAYA


Yak 5:1-6 - “(1) Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! (2) Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! (3) Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. (4) Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. (5) Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. (6) Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu”.

Bagian ini jelas sekali menyerang orang-orang kaya. Tetapi perlu diingat bahwa Kitab Suci tidak menyerang semua orang kaya. Dalam Luk 16:19-31 memang dikatakan bahwa Lazarus yang miskinlah yang masuk ke surga, sedangkan orang kayanya masuk ke neraka (itu pun karena Lazarusnya beriman dan orang kayanya tidak). Tetapi juga dikatakan dalam bagian itu bahwa di surga juga ada Abraham yang juga adalah orang kaya.

0 YESUS TERTIDUR PULAS DENGAN KEPALANYA DI ATAS BANTAL (Bagian 3 Selesai)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 2] "...Tuhan adalah perisai kita, dan upah kita yang luar biasa hebat. Karenanya kemudian, mestikah kita takut? Tuhan semesta beserta dengan kita, Allah Yakub adalah tempat perlindungan kita. Bagi orang percaya, damai bukan keyakinan yang sifatnya mungkin: Yesus telah menjaminkan untuk  menikmati “damai sempurna” … Ketika anugerah telah membuat kita menjadi penguasa-penguasa atas ketakutan-ketakutan kita, maka barulah kita dapat mengambil sebuah bantal dan tertidur lelap ditengah-tengah badai…”

Cedar Island  Fery
Credit : The Hull Truth Boating Forum


III.
Saya  telah mengatakan kepadamu tentang  ketenangan sang Guru dan  kegagalan murid-murid; sekarang mari kita berpikir tentang KETENANGAN  HEBAT YANG YESUS TELAH CIPTAKAN. “ Ada sebuah ketenangan besar.”


Perkataan Yesus telah menghasilkan ketenangan. Mereka berkata  jika minyak dituangkan keatas air maka perairan tersebut akan menjadi  halus, dan saya kira ada beberapa  kebenaran dari pernyataan itu; tetapi kebenaran sesungguhnya dalam  kisah ini adalah : jika Tuhan berkata, maka badai  tunduk menjadi  tenang, sehingga  ombak-ombak laut menjadi tenang.



Hanya diperlukan Yesus untuk  berucap didalam hati setiap  dari diri kita,dan segera saja datang damai Tuhan, yang melampaui seluruh pemahaman, akan memiliki diri kita. Tidak peduli seberapa suram murungmu, ataupun  seberapa mencekam takutmu, Yesus dapat secara seketika menciptakan sebuah ketenangan  hebat  yang kokoh.

0 YESUS TERTIDUR PULAS DENGAN KEPALANYA DI ATAS BANTAL (Bagian 2)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 1]... tetapi ketakutan telah mendesak diri mereka; dan oleh karena itulah mereka telah membangunkannya, mengucapkan kata-kata yang tidak ramah dan tidak kasih: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" (Markus 4:38)… Haruskah Dia dituding dengan  tudingan yang tak berperasaan , bahwa Yesus membiarkan murid-murid-Nya yang setia binasa kala Dia memiliki kuasa untuk  melepaskan mereka? Sayangnya kita juga telah  melakukan kesalahan dengan melontarkan tudingan-tudingan  semacam itu!

  
Kapal menerjang badai di Laut Bering
Credit : NOAA


II
. Tetapi perhatikan disini, PERBEDAAN ANTARA SANG GURU DAN MURID-MURIDNYA; karena meskipun Yesus dalam sebuah ketenangan yang hebat, para murid ada dalam badai yang hebat. Disini kita melihat kegagalan para murid. Mereka seperti halnya kita, dan kita sering kali seperti halnya  mereka.


Mereka telah memberikan jalan untuk takut. Merekat  sangat takut kapal itu  akan tenggelam, dan bahwa mereka semua akan binasa. Sehingga  hal ini menghasilkan rasa takut, mereka telah melupakan alasan-alasan kokoh untuk berani  yaitu yang sedang  terbaring sangat dekat dengan mereka; karena, kebenarannya, mereka  memang aman. Kristus ada turut dalam kapal, dan jika  kapal ini tenggelam, Dia pun  akan tenggelam bersama-sama  dengan mereka.

0 YESUS TERTIDUR PULAS DENGAN KEPALANYA DI ATAS BANTAL

Oleh : Charles H Spurgeon

Apapun yang terjadi, Dia  telah menyerahkannya kedalam tangan  sang Pemelihara agung; dan apakah lagi yang lebih dibutuhkan? Jika seorang penjaga telah ditempatkan untuk menjaga rumahku, jika aku tidak dapat mempercayai dia untuk menjaga?“Lemparkanlah bebanmu kepada Tuhan (Maz 55:22)…Disini, mari kita teladani Yesus. Milikilah keyakinan diri seperti anak kecil kepada Bapa yang agung. Yesus telah beristirahat di buritan kapal, memilih sebuah bantal, sepenuhnya membaringkan diri diatas bantal, dan tidur; dan sekalipun kapal itu dipenuhi dengan air, dan  diombang-ambingkan sedemikian  hebatnya. Yesus tetap tidur. Tidak ada yang dapat merusak damai pada jiwa yang tenang



Di buritan perahu itu, Yesus sedang tidur dengan kepala-Nya di atas bantal. Pengikut-pengikut-Nya membangunkan Dia. Mereka berkata, "Bapak Guru, apakah Bapak tidak peduli, kita celaka?"  Yesus bangun, lalu membentak angin itu, dan berkata kepada danau, "Diam, tenanglah!" Angin pun reda, dan danau menjadi sangat tenang
. –Markus 4:38-39
 



 

Yesus membawa murid-murid berserta-Nya naik kedalam sebuah kapal untuk mengajarkan sebuah pengajaran praktis. Adalah sebuah hal tersendiri untuk menyampaikan kepada  orang-orang  mengenai kesatuan kita dengan mereka (murid-murid), dan tentang bagaimana mereka seharusnya menjalankan iman mereka dalam saat yang  berbahaya, dan mengenai keamanan mereka yang nyata dalam bahaya yang terlihat nyata, tetapi adalah hal lainnya lagi, dan hal yang jauh lebih baik, untuk turut masuk kedalam kapal bersama dengan  mereka untuk merasakan teror badai dan kemudian bangun dan menghardik angin badai dan berkata kepada laut, “Damai, jadilah  tenang.” Yesus telah memberikan semacam  pelajaran  Taman Kanak-Kanak  kepada murid-murid-Nya, dan ini adalah sebuah khotbah dalam perbuatan, dimana kebenaran telah dibuat menjadi terlihat nyata dihadapan murid-murid. Pengajaran semacam ini telah menghasilkan sebuah efek yang mengagumkan terhadap kehidupan mereka.  


Semoga kita mendapatkan pelajaran dari peristiwa ini!

0 Kunjungan-Kunjungan Misterius (Bagian 2 Selesai)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 1]…Jika kamu merindukan Tuhan, Dia terlebih lagi merindukanmu. Tidak pernah ada orang berdosa yang memiliki setengah saja hasrat untuk Kristus seperti Kristus berhasrat  terhadap orang  berdosa…. Jika engkau gundah gulana akan hadirat-Nya, kegundahan itu adalah bukti bahwa Dia ada bersama denganmu. Dia ada bersama denganmu saat ini: oleh karena itu jadilah tenang dalam senang… Sudahkah hatimu  saat ini beserta Dia, dan Dia akan kerap mengunjungimu, sampai kamu setiap hari  akan berjalan  bersama Tuhan, sebagaimana yang telah  dilakukan Henok (Kejadian 5:21-24; Ibrani 11:5),dan pada gilirannya  setiap  hari  kerja menjadi hari perjalanan  bersama Tuhan, setiap rumah tinggal menjadi tempat beribadah. Amin.

 
K
etika  kunjungan Tuhan pertama kepada kita di malam hari, itu hal yang  sangat serupa dengan Yohanes, ketika Tuhan  mengunjungi dia di pulau kecil yang disebut Patmos.  Yohanes memberitahukan kepada kita, “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati” (Wahyu 1:17). Ya, bahkan ketika kita mulai melihat bahwa Dia telah menyingkirkan dosa kita, dan melenyapkan  kesalahan kita  melalui kematian-Nya, kita merasa seolah-olah kita tidak sanggup untuk menatap kembali, karena kita telah demikian  kejamnya kepada sahabat terbaik kita.

0 Kunjungan-Kunjungan Misterius (Bagian 1)



Oleh : Charles H Spurgeon

Memeriksa dengan tajam,  tatapan sekelebat  mata  Yesus, tatapan  yang telah menyingkapkan dosaku, dan telah menyebabkanku pergi dan meratap  pedih. Seperti kala Tuhan mengunjungi Adam, dan memanggil dia berdiri telanjang dihadapan Tuhan, seperti itu jugalah aku , kebenaranku telah dilucuti dihadapan wajah Tuhan yang maha tinggi. Namun kunjungan itu  tidak berakhir disini; karena sebagaimana Tuhan telah menyematkan pakaian pada  moyang pertama kita dengan  kulit hewan, demikian juga Dia telah  menutupi ketelanjanganku dengan kebenaran yang berasal dari pengorbanannya yang agung…. Lihatlah! Kapal itu mulai menurun, terus  menurun oleh muatan ikan yang berat, sampai air  mengancam untuk menelannya, dan Petrus, dan ikan tersebut, dan semuanya. Kemudian Petrus jatuh tersungkur di  lutut Yesus, dan berteriak, “Pergilah dariku; karena aku adalah seorang yang sangat berdosa, O  Tuhan!” (Lukas 5:8).

Kemudian Petrus jatuh tersungkur di  lutut Yesus,
dan berteriak, “Pergilah dariku; karena aku adalah
seorang yang sangat berdosa, O  Tuhan!
” (Lukas 5:8).
Biblical illustrations : by Jim Padgett, courtesy of
Sweet Publishing, Ft. Worth, TX, and Gospel Light,
Ventura, CA. Copyright 1984



Engkau datang menyelidiki aku di waktu malam.”—Mazmur 18:3

Ini adalah sebuah tema untuk ketakjuban bahwa  Tuhan yang mulia  mau mengunjungi manusia yang sangat berdosa.” Apakah manusia, sehingga Engkau mempedulikannya? Dan anak manusia, sehingga engkau telah mengujunginya?” Sebuah kunjungan ilahi adalah sebuah suka cita  yang harus dihargai manakala diistimewakan dengan hal ini. Daud  berbicara  tentang hal ini dalam keseriusan yang besar. Sang Pemazmur tidak sekedar menuangkan semata perkataan; tetapi dia telah menuliskan dalam istilah-istilah yang gamblang, sehingga tulisan ini dapat dikenali    oleh segenap generasi: “Engkau telah mengunjungiku  pada malam hari.”  

0 AYUB DAN AKU (Bagian 2 SELESAI)



Oleh :  Prof.Dr. Gary R. Habermas


[Bagian 1]“Jawablah aku sekali lagi—kamu tidak terlihat  sungguh memahami maksudku. Apakah  kamu sungguh-sungguh percaya bahwa Aku telah membangkitkan Yesus dari kematian?” “Pasti aku percaya, tetapi…”“Dan kamu memiliki  alasan untuk berpikir bahwa aku masih memegang kendali atas  alam semesta ini?” “Ya…aku  berpikir  engkau memang memegang kendali, Tuan. Aku tidak memiliki alasan untuk mempertanyakan hal itu.” “Kemudian bukankan demikian juga halnya dengan masalahmu, meskipun kamu tidak mengetahui mengapa engkau menderita, aku masih memegang kendali?”……

Ilustrasi: Ekonomi Eropa Masih Mencekam,
sebuah kemencekaman yang menguatirkan dan entah kapan berakhir
"Merkel's Stealth Plan to Keep Euro Crisis From Exploding Again"
Credit: businessweek.com


Jadi bagaimana aku dapat benar-benar menerapkan pengetahuan ini  kepada  berbagai situasi ketika aku  tidak  tahu mengapa hal-hal ini telah terjadi  dalam cara demikian? Dalam kesempatan-kesempatan ini, saya  menyelesaikannya dengan mengingatkan diriku sendiri  apa yang telah aku ketahui tentang Tuhan. Pendekatan ini dapat  dalam berbagai bentuk. Subyek-subyek perenungan dapat mencakup atribut-atribut Tuhan, kebenaran tentang surga, sejumlah janji-janji Tuhan, atau aspek-aspek lain Firman-Nya.


Tetapi mengacu kepada lebih dari setengah lusin buku-buku yang telah kutulis dimana aku telah menulis pada subyek kebangkitan Yesus,pemikiran-pemikiranku  hampir selalu diikuti dengan sebuah jejak –jejak kebangkitan Yesus. Hal ini selalu memberikanku pemulihan instan selama masa-masa sulit di masa lampau. Tetapi dapatkah hal yang sama dihasilkan  pada situasi Debbie? Atau akankah gagal untuk menghasilkan manfaat-manfaat yang diinginkan kali  ini?

0 AYUB & AKU

Oleh :  Prof.Dr. Gary R. Habermas


Tetapi bahkan ketika  aku tidak dapat memahami semuanya, atau ketika Tuhan  ... begitu diamnya, aku juga tahu bahwa aku masih harus mempercayainya. Mengapa? Karena aku telah mengetahui lebih jauh tentang Tuhan dan Ayub tidak. Dia bahkan tidak memiliki  Kitab suci, ini satu hal penting. Saya juga menderita, walaupun, dijamin, tidak pada skala yang telah dialami oleh Ayub. Walau demikian, aku telah bergulat dengan sejumlah kebingungan-kebingungan: Akankah Debbie diambil dari kami? Mengapa dia harus menderita seperti ini? Tuhan tidaklah membisu  Dia telah mengungkapkan  kepadaku mengenai  penyakit kankernya tinggal menghitung waktu saja.

Ilustrasi: seorang anak SYRIA  berjalan diantara kota yang kini jadi puing
Credit: miror.co.uk


Kerap kali  selama masa sakit Debbie, selagi dia terbaring di   tempat tidur kami di lantai atas, saya merenungkan kasus Ayub, orang percaya dalam Perjanjian Lama yang telah bergulat dengan  sebuah penderitaan berdosis keras. Ini adalah sebuah perenungan  berulang-ulang dalam kehidupanku.   Sama sekali bukan berarti   bahwa saya  telah  berpikir menderita sehebat yang telah diderita Ayub. Hanya saja bahwa saya telah kerap menulis dan menguliahkan orang terkenal ini yang namanya hampir sinonim dengan rasa sakit, terus terang saja, saya ingin tahu jika pelajaran-pelajaran yang telah saya pelajari dalam cara  yang bagaimanapun dapat diterapkan pada situasiku.

0 Menjelaskan Kebangkitan Yesus : Kebangkitan Teori-Teori Halusinasi Terkini (Bagian 2 Selesai)

Oleh :  Prof.Dr. Gary R. Habermas


[Bagian 1]…”Tidak ada indikasi bahwa baik Yakobus atau Paulus, khususnya, merindu  untuk melihat Yesus. Ketakpercayaan mereka adalah sebuah dasar yang lemah untuk memproduksi halusinasi-halusinasi! Yakobus  si skeptik dan Paulus si penganiaya merupakan halangan-halangan yang luar biasa kerasnya  bagi tesis-tesis halusinasi! Sekali lagi, mengatakan selain ini adalah semata merupakan sebuah  terkaan yang terpisah dari data yang historis.”


Kekacauan Konversi, Kent telah  mengajukan pendapat bahwa Paulus telah mengalami sebuah kekacauan konversi ( ini adalah sebuah  kondisi kesehatan jiwa, lebih mendalam lihat di sini —ditambahkan oleh editor Anchor), sebuah kondisi kejiwaan yang ditandai   oleh  gejala-gejala yang bersifat fisik seperti kebutaan  atau kelumpuhan  dengan  tidak berfungsinya neurologis (terkait dengan syaraf) sepesifik atau kondisi-kondisi kesehatan serius. Hal semacam ini disebabkan oleh pergolakan jiwa didalam dirinya, konflik, keraguan, dan perasaan bersalah. Goulder sepakat mengenai Paulus, tetapi menambahkan bahwa Petrus dan yang lainnya juga mengalami problem yang sama.


Tetapi kembali, kita harus merangkaikan hipotesis-hipotesis kita dengan fakta-fakta, dan berbagai problem yang menentang interpretasi ini juga.

0 Pastor Dr. John Piper : “Saya Merasa Jijik dengan Injil Kemakmuran!”


Oleh : Pastor Dr. John Piper


Para pengkhotbah kemakmuran ini memiliki  pesawat-pesawat jet pribadi terbang  jauh ke Afrika, Filipina, lalu mereka mendarat,mengumpulkan orang banyak di stadion yang disesaki ratusan ribu orang yang kondisi ekonominya memprihatinkan lantas  dikatakan untuk percaya kepada Yesus agar menjadi kaya dan seluruh kebutuhanmu akan dipenuhi, tidak akan  lagi ada mengalami kegagalan dan bla..bla..bla. Lantas naik ke pesawat jet  pribadinya  dengan kantong penuh uang  kembali ke rumahnya. Ini jahat.



Jadi mengapa saya  merasa begitu tidak suka dengan apa yang disebut Injil Kemakmuran? Ada sebuah jawaban yang mudah tetapi sebelum saya mengutarakannya, biarkan saya mendefinisikannya  sedikit terlebih dahulu. Injil Kemakmuran ini ada diatas sebuah  kontinum dari yang paling radikal hingga apa yang kita sebut lebih lunak, ringan. Dan  pandangan paling radikal pada dasarnya mengatakan “Tuhan menginginkan anda kaya!” Dan anda harus bermitra dengan Dia melalui iman untuk mengejar kekayaan.

0 Menjelaskan Kebangkitan Yesus : Kebangkitan Teori-Teori Halusinasi Terkini (Bagian 1)


Oleh :  Prof.Dr. Gary R. Habermas

“Zusne dan Jones berpendapat bahwaharapan” dan “kegembiraan emosionil” adalah “prasyarat-prasyarat” sebelum sebuah kelompok semacam ini mengalami apa yang akan terjadi (halusinasi  kelompok) orang-orang percaya perdana telah diperhadapkan  langsung dengan realisme  yang gamblang pada kematian  tak terduga dan belum lama  menimpa sahabat terbaik mereka, yang telah mereka harapkan  akan menyelamatkan Israeldalam rangkaian pukulan-pukulan  yang menimpa  fisik Yesus, penyaliban, dan terlihat tanpa daya, respon normal atas situasi ini adalah menjadi takut, hilangnya kepercayaan, dan depresi



Abstrak

Setelah selama hampir  satu abad dalam tidur semu, sejumlah hipotesis-hipotesis  alternatif  yang naturalistik terkait kebangkitan Yesus  muncul kembali dalam publikasi baru-baru ini. Serupa dengan situasi di akhir abad ke 19, halusinasi dan pendekatan-pendekatan subyektif terkait lainnya kembali paling popular dikalangan para pengeritik. Kita akan mensurvei beberapa formulasi-formulasi terkini. Kemudian kita akan menawarkan sejumlah kritik-kritik, baik kepada pendekatan-pendekatan subyektif sebagai sebuah keseluruhan, serta juga sebagai   dua isu inklusif. Kita akan  mengungkapkan bahwa strategi-strategi alternatif ini gagal menjelaskan  kesejarahan  penampakan-penampakan kebangkitan Yesus untuk sejumlah alasan, bahkan ketika dinilai  oleh standar-standard  yang telah diterima secara kritis.

0 Yesus Adalah Seorang Pemimpin yang Buruk Sekali, Mengacu Pada Berbagai Standard Kepemimpinan Terkini

Oleh : Chris Rosebrough


(1) Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: (2) Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.(3) Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." (Markus 8:1-3)

 

Mengacu pada standard-standard “Kepemimpinan Gereja” terkini, Yesus adalah seorang pemimpin tak becus yang nyata-nyata tidak menyatu dengan  kebutuhan-kebutuhan “pengalaman menyembah” di era dan budaya-Nya. Faktanya, ketika anda membaca biografi-biografi Perjanjian Baru, anda tidak akan membaca tentang Yesus sedang mendiskusikan filosopi-filosopi kepemimpinan terkini, strategi-stratgi church branding, praktek-praktek pemasaran  gereja atau ide-ide termuktahir untuk merancang dan menciptakan lingkungan-lingkungan audio visual yang holistik  untuk membantu menciptakan suasana hati yang sempurna bagi  jemaat untuk  mencapai sebuah pengalaman menyembah.


Alih-alih, ketika anda membaca Perjanjian Baru  maka anda akan menjumpai bahwa Yesus sedang mengajar di  luar ruangan dan peristiwa-peristiwa Yesus mengajar jauh dari mempertimbangkan sensitifitas para pendengarnya. Ketika anda membandingkan  praktek-praktek kepemimpinan Yesus dengan prinsip-prinsip kepemimpinan baru yang diimprovisasi ala Rick Warren, Bil Hybels, Leadership Network dan  yang lainnya, maka anda mau tidak mau harus menyimpulkan bahwa Yesus sepenuhnya gagal sebagai seorang pemimpin dan berada dalam  kegelapan kala terkait dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan target pasar-Nya.

0 Yesus Kristus, Dia yang Diurapi

Oleh : Dr. R.C Sproul


Messiah
. Mashiach pada gilirannya berkaitan dengan kata kerja  Ibrani masach, yang berarti “mengurapi.” Oleh karena itu, ketika Perjanjian Baru berbicara Yesus Kristus, hendak mengatakan “Yesus sang Mesias,” yang secara harfiah bermakna, “ Yesus  Dia yang diurapi.”…. Tetapi orang Israel   mengharapkan  individual yang telah dijanjikan itu tidak sekedar menjadi seorang mesiah tetapi sang Mesiah, … menjadi Nabi, Imam, dan Raja mereka.


Di seluruh Perjanjian Baru, kita menemukan banyak  gelar bagi Yesus dari Nazaret—“Anak Allah,” “Anak Manusia,” “Tuan,” dan lain-lain. Akan tetapi, gelar yang diberikan kepada Yesus yang paling sering dalam Perjanjian Baru adalah yang  familiar bagi kita, tetapi ada satu yang tidak kita mengerti dengan baik.  Itu adalah gelar “Kristus.”



Mengapa saya mengatakan kita tidak memahami gelar ini secara baik? Dikatakan demikian karena “Kristus”  kerap digunakan  bersama dengan “ Yesus”  sehingga kita cenderung berpikir bahwa Kristus adalah nama belakangnya. Akan tetapi , “Kristus” bukan sebuah nama kedua bagi Yesus; Dia   dikenal sebagai “Yesus Bar-Yusuf,” artinya “Yesus , putera Yusuf.”  Sebaliknya, “Kristus” adalah gelar tertinggi. Tetapi apakah maknanya?

0 Hari Ini Dalam Firman : Anak Daud Agung yang Lebih Hebat

Oleh : Precept Austin


Bagian 4...“Mengetahui bahwa Yesus adalah “Putera Daud” adalah esensial karena  Messias yang  Telah Dijanjikan Tuhan harus seorang keturunan Daud… Herodes  begitu bodohnya berpikir bahwa dia dapat “mengecoh” Tuhan dengan membunuh semua bayi laki-laki yang diperkirakan seumuran dengan Yesus ( Matius 2:13-18). Tetapi Tuhan memelihara Mesias yang telah dipilihnya…”

Matius 1:1-16   2 Samuel 7:8-16


Yesus Kristus, anak Daud
Matius 1:1


HARI INI DALAM FIRMAN


Filem “Anna dan the King” menghadirkan kisah nyata Anna Leonowens, yang datang dari India ke Siam ( Thailand) untuk menjadi  perawat dan pendidik  anak-anak  Raja Mongkut. Dalam sebuah  adegan yang mengharukan, keberanian dan kreatifitas Anna telah menyelamatkan anak-anak Raja dari kematian yang pasti di tangan calon perebut takhta. Pentingnya anak-anak ini sangat jelas—mereka  adalah  representasi masa depan negeri tersebut.


Sejarah memiliki kisah-kisah lain tentang anak-anak raja yang dililindungi. Faktanya, silsilah Yesus ( Matius 1:1-17; Lukas 3:23-38) mewakili banyak cara-cara mengagumkan bahwa Tuhan secara setia menjaga garis  silsilah raja yang sejati, termasuk kisah kakek-nenek Daud, Rut dan Boas.

0 Harapan-Harapan Lama


Oleh : Dr. Iain Duguid

Ketika Yesus tiba pada khotbah kerajaan Allah, Dia berbicara  dengan latar belakang  harapan-harapan dalam Perjanjian Lama. Dia telah memproklamasikan  pemerintahan Tuhan diatas bumi dalam sebuah cara yang baru dan kongkrit: Tuhan sendiri telah datang dan tinggal diantara manusia untuk membawa hasil tujuan kekal-nya yaitu memiliki sebuah    umat bagi-Nya sendiri. Kedatangan-Nya akan membawa kebenaran, damai, dan suka cita dalam Roh Kudus ( Lukas 4:18-19).

Harapan- trekearth


Ketika Yesus memulai pelayanannya di muka bumi, dia  telah memulainya dengan “memproklamasikan injil kerajaan” (Matius 4:23). Namun  dimanapun dalam Injil-Injil kita tidak menemukan Yesus memberikan sebuah definisi yang jelas mengenai kerajaan tersebut. Alasannya sederhana : Yesus tidak perlu mendefiniskan apakah yang dimaksudkan dengan kerajaan tersebut, karena para pendengarnya adalah mereka yang terdidik baik dalam Perjanjian Lama. Teka-teki bagi mereka dicoba untuk dijawab dengan bagaimana kedatangan Yesus  itu sesuai atau selaras dengan  harapan-harapan Perjanjian Lama. Itu sebabnya belakangan Yesus mengatakan, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya” (Matius 13:52). Kerajaan Allah, atau kerajaan surga sebagaimana disebut dalam catatan Matius, adalah sesuatu yang lama sekaligus baru. Itu adalah konsep yang sama tuanya dengan penciptaan itu sendiri, namun dengan kedatangan Kristus,  kerajaan ini telah tiba di bumi dalam sebuah cara yang sama sekali baru. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi asal-usul kuno terkait kerajaan Tuhan dan  mencermati bagaimana  kerajaan ini diperbarui dan diselesaikan dalam pribadi dan karya Yesus Kristus.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9