F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Perspektif. Show all posts
Showing posts with label Perspektif. Show all posts

0 Sebuah Tinjauan Pada Teologia Berbahaya



Oleh: Martin Simamora

“Apakah Anda Sudah  Paham Arti  Hidup Di Dalam Kristus ? Dan Hidup Di Dalam Adam ?”

"Ilustrasi"


Seorang pendeta menyatakan ini, dalam sebuah grup bertema “Kristen,” di facebook, bahwa kehidupan seorang Kristen itu harus di dalam Kristus, bukan di dalam Adam. Sekarang, apanya sih yang membuat pandangan ini berbahaya? 

Bukankah itu benar?!



Satu hal yang wajib untuk diperhatikan bagi siapapun yang membaca atau mendengarkan sebuah pengajaran baik buku-buku rohani atau pengajaran seorang pendeta dalam media apapun juga, adalah memeriksanya apakah sesuai dengan Kitab Suci, sekalipun terlihat mirip dengan apa yang pernah kita dengar atau baca, namun benarkah Kitab Suci memaparkannya sebagaimana ujaran atau pengajaran pendeta tersebut.  Bahkan  seorang rasul Paulus pun ketika mengajar, dia memastikan bahwa apa yang disampaikannya itu memang ada tertulis di dalam Kitab Suci. Mari terlebih dahulu melihat pada Paulus:


1Korintus 15:3- Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;


Alkitab  juga memberikan contoh yang baik dan dapat menjadi teladan bagi kita, bagaimana jemaat memperhatikan dan meneliti secara seksama apa saja yang disampaikan oleh para pengajarnya, memeriksa berdasarkan Kitab Suci, yaitu Tanakh, karena pada waktu itu belum ada apa yang disebut perjanjian baru:

Kisah Para Rasul 17:10-12 Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi. Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.

Sebaik apapun pada apa yang menjadi nasihat, dan seluhur apapun ajakan, dorongan, atau nasihat, namun bila itu terlepas dari kebenaran yang telah disampaikan oleh Yesus Kristus kepada para rasul-Nya, dan diteruskan oleh para rasul-Nya kepada mereka yang belum pernah mendengarkan injil, maka pengajaran itu harus dikatakan sebagai pengajaran yang tak memiliki dasar-dasar kebenaran. Sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pendeta yang bertujuan untuk mengajak orang Kristen agar tidak hidup di dalam dosa, namun membangun nasihat itu di atas dasar yang salah. Dasar yang sama sekali tak diletakan baik oleh Yesus ataupun para rasul.


Hal ini yang menjadi problem yang sangat serius dalam ajarannya, bahkan mengabaikan siapakah Yesus dan siapakah Adam, sehingga pengajarannya menjadi: “siapakah yang ingin anda ikuti? Apakah mengikut Adam ataukah mengikut Kristus? Benarkah Surat Roma,yang juga menjadi rujukan pendeta tersebut, sedang membicarakan mengikut Adam atau mengikut Kristus? 

0 Takluk Kepada Taurat







Khotbah Minggu : 2 Februari 2014
TAKLUK KEPADA HUKUM TAURAT
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.


Dua minggu berturut-turut kita sudah membahas kisah pengungsian Yesus ke Mesir terkait dengan pembunuhan anak-anak Betlehem oleh Herodes hingga kembalinya ke Israel dan menetap di Galilea dan dikenal sebagai Yesus Orang Nazaret (Mat 2:13-23).

Pembahasan itu cocok dari sisi kronologi Injil Matius yang menempatkan kisah pengungsian ke Mesir itu persis setelah peristiwa kelahiran Yesus dan kunjungan para majus. Tetapi seperti saya jelaskan bahwa kunjungan orang majus tidak terjadi persis pada hari Yesus dilahirkan melainkan kira-kira 1 tahun setelah Ia dilahirkan dan dengan demikian pengungsian ke Mesir juga terjadipada waktu yang sama maka sesungguhnya dalam menulis Injilnya, Matius meloncat 1 tahun tanpa ada informasi apa-apa tentang Yesus dalam kurun waktu 1 tahun itu.

0 HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (2)




Khotbah Tahun Baru : Minggu, 5 Januari 2014

HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (2)
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

 
Credit : Philip Stephen,  dailymail.co.uk
Pada tanggal 31 Desember kemarin saya sudah berbicara tentang kemurahan Tuhan di mana sudah saya jelaskan bahwa kemurahan Tuhan sama artinya dengan kebaikan Tuhan, Tuhan menyatakan kemurahan-Nya dalam seluruh ciptaan-Nya seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia secara umum dan orang-orang percaya / beriman dan respon kita kepada kemurahan Tuhan adalah ucapan syukur dan memuji Tuhan. Setelah khotbah itu ada orang yang SMS dan bertanya : “Jikalau Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada manusia dengan memberikan makan dan minum, lalu mengapa ada manusia yang sampai mati kelaparan seperti orang-orang di Afrika?” Pertanyaan ini membuat saya memikirkan lebih dalam tentang masalah kemurahan Tuhan ini, dan karena itu saya merasa perlu menambahkan beberapa hal yang berkaitan dengan kemurahan Tuhan ini. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu saya tambahkan dalam pembahasan tentang masalah kemurahan Tuhan ini :

0 HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (1)




Khotbah Kunci Tahun : 31 Desember 2013
HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (1)
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
 
"Lumba-Lumba berburu ikan-ikan Sardine"
Credit: thesun.co.uk


Tema kita dalam ibadah Kunci Tahun pada malam ini adalah “KEMURAHAN TUHAN”. Alkitab banyak berbicara tentang kemurahan Tuhan ini.


Maz 27:4 - Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Maz 90:17 - Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

Rom 2:4 - Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dankelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntunengkau kepada pertobatan?

Lalu apa sebenarnya arti dari “kemurahan” itu? Ini perlu dijelaskan karena tidak semua orang memahaminya. Pernah dalam acara tanya jawab “Kutahu Yang Kupercaya” di radio, seorang bertanya pada saya : “Pak, apa arti kata-kata dalam doa "Ya Bapa yang Maha murah." Kalaukata 'murah' saja sudah rendah lalu kita bilang “Bapa yang Maha murah”, apa ini tidak menunjukkan sikap kurang sopan kepada Tuhan?” Kata “murah” di sini bukan sebagai kontras dengan kata “mahal” karena kalau demikian bagaimana kita mengartikan kata-kata dalam Rom 2:4 di atas : “kekayaan kemurahan-Nya”. Kata Yunani yang diterjemahkan dengan “kemurahan” adalah “CHRESTOTES” yang secara hurufiah bisa diartikan sebagai kebaikan. Itulah sebabnya kata “CHRESTOTES” ini kadang diterjemahkan kemurahan, kadang diterjemahkan kebaikan.

0 Aksi Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati

Oleh; Martin Simamora



Aksi  Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati
Ilustrasi. Auro Boeralis- Credit: NASA


Satu hal yang telah kita pelajari adalah bahwa oleh karena pelanggaran atas ketetapan Allah berupa sebuah larangan bagi Adam dan Hawa di taman Eden, maka keduanya, seketika mereka melanggarnya, mereka PASTI MATI  (Baca Kejadian 2:16-17), tanpa dapat ditunda, dikoreksi, dibatalkan. Dengan kata lain, tidak ada  ruang toleransi  atas  pelanggaran ketetapan  TUHAN, berupa larangan. Ya, dalam derajat tertentu, ini semacam larangan yang sama sekali tidak membutuhkan verifikasi terlebih dahulu, sebelum konsekuensi pelanggaran (MATI) terjadi, sebab larangan ini  pada dasarnya berkata MELANGGAR = MATI. Dalam hal ini, sebuah fakta penting yang paling mendasar  adalah:  MANUSIA TELAH MATI SEKETIKA dan DIUSIR DARI TAMAN EDEN  (Baca Kejadian 3:23:24), sebagai akibat pelanggaran ketetapan TUHAN. 


Dua  hal ini, dua  fakta inimerupakan fakta yang amat mematikan, sebab dapat dikatakan  kedua manusia ini walau masih  bernafas, walau masih memiliki “trio”  andalan mereka (perihal  “trio” ini dapat anda temukan dalam artikel ini ) sebenarnya tidak bisa  berharap dan melakukan apapun juga untuk  memiliki sebuah probabilitas yang rasional dan yang mungkin untuk dilakukan  bagi mereka, untuk memulihkan situasi mematikan ini. Dengan  kata lain, apa yang rasional dan mungkin untuk dilakukan oleh manusia agar dapat HIDUP KEMBALI atau BANGKIT DARI KEMATIAN  ini?

0 Seserius Apakah Semua Manusia Tanpa Kecuali, Memerlukan Juru Selamat?

Oleh : Martin Simamora



Seserius Apakah  Semua Manusia Tanpa Kecuali, Memerlukan Juru Selamat?

Tahun yang baru, adalah tahun  yang tak terelakan didahului oleh  kelahiran sang Juru selamat kedalam dunia, Allah yang turun kedalam dunia – Yesus telah lahir, sudah masuk dalam sejarah manusia. Kelahirannya  melalui perawan Maria disebabkan oleh Roh Kudus, oleh Allah sendiri! Perawan, oleh Roh Kudus- sebuah konsepsi  janin yang tidak lazim sebab diakibatkan  oleh Roh Kudus, datang dari Allah! Sebuah tahun dikatakan baru, pada dasarnya, bukan sekedar perubahan angka dari 2013-2014. Adanya tahun yang baru, pada dasarnya, diakibatkan oleh kunjungan Allah kepada manusia sebagai Juru selamat, sebuah Era Baru telah terjadi. Ini adalah sebuah peristiwa megah, kudus dan  ajaib bagi dunia (Ibrani 1:1-6) : kini ada pengharapan yang pasti akan keselamatan.  Kalau malaikat-malaikat HARUS menyembah dia yang lahir di Betlehem, maka pasti ada sebuah peristiwa megah dan sekaligus mendebarkan bagi semua manusia. Bukan karena kedatangan-Nya maka manusia kini dimungkinkan untuk melakukan upaya-upaya untuk selamat secara mandiri,  sebab jika demikian adanya maka tidak ada yang dapat dikatakan megah dan ajaib, apalagi sampai perlu Yesus mati di kayu salib, cukuplah dia datang saja sebagai seorang Guru atau Nabi.  Dalam hal ini, Allah telah memastikan sebuah keselamatan  dalam sebuah cara yang mutlak dan pasti. Tetapi, menurut anda, apakah semua manusia tanpa kecuali, memerlukan  Juru selamat?

0 Allah Yang Berdaulat, Bagian Kita (Kehendak Bebas) & Bagian Allah dalam Konversi

Oleh : Martin Simamora



Allah Yang Berdaulat, Bagian Kita (Kehendak Bebas) & Bagian Allah dalam Konversi


Bacalah lebih dulu bagian2
Konversi (Conversion) secara literal berarti “berbalik.” Ketika kita berbalik menuju satu hal, maka kita harus menjauh atau meninggalkan sesuatu yang lain. Ketika kita berbalik pada Yesus, kita harus menjauh dari dosa. Alkitab menyebut  menjauh, meninggalkan dosa adalah “bertobat” dan berbalik atau mengarahkan diri kepada Yesus adalah “iman.” Karena itulah,  pertobatan dan iman adalah dua hal yang  komplementer. Baik pertobatan dan iman diindikasikan dalam  1 Tesalonika 1:9 :

Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar.”

BISSemua orang itu berbicara tentang bagaimana kalian menerima kami ketika kami dahulu datang kepadamu. Mereka berbicara mengenai bagaimana kalian meninggalkan berhala-berhala dan datang kepada satu-satunya Allah yang hidup untuk mengabdi kepada-Nya.”

NIVfor they themselves report what kind of reception you gave us. They tell how you turned to God from idols to serve the living and true God


Seorang Kristen akan meninggalkan cara-cara lamanya dan setiap hal yang berhubungan dengan agama palsu sebagai  akibat dari sebuah konversi yang sejati (genuine) menjadi Kristen. Sederhananya, menjadi Kristen, anda harus percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang telah mati bagi dosamu dan telah bangkit kembali. Anda harus setuju, bahwa anda adalah seorang pendosa yang membutuhkan keselamatan, dan anda harus percaya di dalam Yesus saja untuk menyelamatkanmu. Ketika anda berbalik dari dosa dan datang kepada Kristus, janji-janji Allah untuk menyelamatkan anda dan  memberikan anda  Roh Kudus, yang akan membuat anda sebagai seorang ciptaan baru (Bandingkan dengan Roma 10:9-10, I Korintus 15:1-4, 2 Korintus 5:16-18, Lukas 24:45-47 , 1 Yohanes 2:19-27).

0 Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 4

Oleh : Martin Simamora


Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun  Bukan Seorang Yang Diselamatkan  oleh Yesus?
Lukas 2:8-20
"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:..." - Credit : Leeds Museums and Galleries


Bacalah lebih dulu bagian3

Yesus Sumber Keselamatan. Apakah Satu-Satunya?

Tahukah anda, kalau dikatakan satu-satunya, maka artinya anda tidak dimungkinkan untuk memikirkan adanya sebuah alternatif. Jika dikatakan ‘satu-satunya,’ itu berarti sebuah fakta yang sangat unik. Persis seperti ketika  saya mengatakan bahwa Natan adalah  ‘satu-satunya’ anak yang saya miliki, anakku. Mengatakan bahwa Natan adalah  ‘satu-satunya’ anakku maka memang hanya dia saja yang akan tercatat dalam Kartu Keluarga dan  semua hal yang  berhubungan dengan dokumen sipil yang direkam oleh negara. Sehingga tidak mungkin ada anak  lain, selain Natan, tidak akan pernah ada anak lain yang akan  saya akui sebagai satu-satunya anak kandung saya. Tidak akan pernah juga Natan memiliki seorang adik atau kakak, dan pastilah Natan mengetahui bahwa dialah satu-satunya anak ayah dan ibunya.


Yesus sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, pun adalah sebuah fakta bukan sebuah argumentasi apalagi hanya sebuah konsep yang dibatasi oleh apapun juga. Mengatakan Yesus satu-satunya sumber keselamatan adalah sebuah realita, bukan  realita yang diadakan dunia oleh manusia-manusia tetapi sebuah realita yang datang dari surga, sebuah ketetapan dari surga kepada dunia, sebuah ketetapan dari Yang Maha Tinggi kepada dunia. Ketika surga mengatakan bahwa Yesus adalah sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, maka HANYA Yesus saja sumber itu dan secara bersamaan dia bukanlah sebuah opsi atau semata variabel  kala anda berbicara mengenai keselamatan, ini juga mencakup konsekuensi-konsekuensi penolakan oleh setiap manusia untuk  percaya kepadanya.

0 Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 3

Oleh : Martin Simamora



Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun  Bukan Seorang Yang Diselamatkan  oleh Yesus?

 
The good old days: British soldiers in Lucknow, India, 1857. Britain ruled India from 1857 -
when it took over from the British East India Company - to 1947.
Credit : CanadianContent
Bacalah lebih dulu bagian  3
Sekalipun Yesus Kristus sendiri mengatakan demikian, namun menjawab “tidak” atas pertanyaan “Apakah orang baik masuk surga, meskipun bukan seorang yang  diselamatkan oleh Yesus? Akan terdengar sangat sempit, sangat tidak menghargai nilai kebaikan yang dimiliki seseorang, dan kejam apalagi menyangkut  seorang tokoh dengan ketokohan yang dihargai dunia  misalnya. Namun  mengacu pada pernyataan Yesus dalam Yohanes 5:24, jelas bahwa persoalan masuk surga  atau tidak, dapat dipastikan mustahil diupayakan oleh manusia termasuk perbuatan baik dan kebaikannya. Ini mengacu pada: MENDENGAR   PERKATAAN YESUS DAN PERCAYA PADA BAPA  YANG MENGUTUS YESUS, dan satu hal yang membuat PASTI bahwa manusia MUSTAHIL untuk dapat  masuk ke surga tanpa memiliki sebuah relasi yang  khusus (beriman kepada-Nya) adalah fakta yang  AKAN DAN PASTI terjadi  jika seseorang menjadi beriman pada Yesus, yaitu :   SUDAH PINDAH DARI MAUT KEDALAM HIDUP  .

Pindah dari maut ke hidup adalah mustahil terjadi melalui perbuatan baik atau kebaikan anda, namun tidak mustahil bagi Yesus untuk mengakibatkannya. Inilah kunci pemahaman  yang harus saya dan anda dan siapapun  miliki, atau dengan kata lain saya dan anda harus paham terlebih dahulu bahwa saya  dan anda mati secara rohani walau anda itu baik, hebat, cerdas, tokoh  keadilan, teladan kebaikan. Matinya anda (akibat dosa)  membuat semua itu sia-sia dihadapan Tuhan, tidak bernilai apapun!

0 Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 2

Oleh : Martin Simamora



Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun  Bukan Seorang Yang Diselamatkan  oleh Yesus?



Bacalah lebih dulu bagian 1


Mengapa   pada dasarnya dalam benak orang-orang Kristen, soal  masuk surga   atau neraka adalah hal yang teramat esensial untuk dianggap omong kosong apalagi hanya sekedar teori? Secara sederhana, Alkitab mengatakan bahwa kesudahan manusia setelah kehidupannya dimuka bumi hanyalah berujung pada dua kondisi kekekalan , entah berakhir di neraka atau di surga. Orang Kristen  juga secara umum percaya bahwa kondisi kekekalan tersebut amat terkait erat dengan faktor Yesus Kristus, atau dengan kata lain Yesus Kristus adalah determinator/Penentu mutlak atas kondisi kekekalan seperti apakah yang akan dijalani seorang manusia setelah usai hidupnya di muka bumi ini.

Sejumlah ayat dalam  Perjanjian Baru menunjukan secara gamblang dan sulit  untuk dibantah bahwa Yesus Kristus adalah determinator  absolut.  Ketika saya mengatakan determinator absolut maka yang dimaksud adalah :bahwa orang Kristen tidak dapat sama sekali mengurangi, mengekang, memperlakukannya sebagai variabel,  mengurungnya dalam  lingkup waktu/tempat dan kemasakinian, memperlakukannya hanya sebagai salah satu opsi  penentu keadaan kekal kesudahan hidup setiap manusia. Tulisan ini bukan sebuah kajian mendalam apalagi sebuah eksposisi yang ketat, namun sebuah perspektif  yang hendak memunculkan sejumlah hal kritikal untuk setiap kecenderungan-kecenderungan berpikir manusia yang melawan perkataan, fakta dan tindakan Yesus Kristus terkait perihal ini. Tetapi tentu saja sudut pandang saya sebagai penulis adalah :Yesus Kristus  adalah Allah yang datang ke dalam DUNIA dengan mengambil rupa manusia, sehingga perkataannya (kebenaran yang disampaikannya) adalah ya dan amin dan kekal.

0 Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus?

Oleh : Martin Simamora




Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun  Bukan Seorang Yang Diselamatkan  oleh Yesus?



Orang baik. Seperti apakah orang baik itu?  Mengapa  kata “baik” itu sendiri ketika dilekatkan pada  “orang” menjadi sedemikian bernilai tinggi atau setidak-tidaknya dalam benak kebanyakan orang dikatakan bahwa orang ini pantas untuk masuk ke surga. Sungguh teramat sulit untuk memahami bahwa orang baik harus masuk neraka.   Lagian dikatakan Tuhan itu kasih, Tuhan itu menyukai kebaikan dan membenci kejahatan sehingga bila orang baik  tersebut  sampai masuk neraka,bukankah itu mengingkari jati diri Tuhan yang kasih, Tuhan yang  membenci kejahatan.

Dunia yang diwarnai kejahatan, kebencian, perang, pertikaian dan  ada banyak daftar yang dapat kita buat mengenai semua bentuk negatif  ( kebanyakan orang  tidak akan memandang fakta ini sebagai perwujudan dosa)  telah membuat manusia semakin menyadari bahwa kebaikan, orang baik dan perbuatan baik adalah  barang yang langka, mahal dan langka.  Sebuah nilai emas mulai terbangun di dunia yang  dipenuhi kejahatan dan  hal-hal buruk dan ini melahirkan  individu-individu dan tokoh-tokoh  dalam masyarakat bahkan dalam skala dunia oleh karena kebaikan dan perbuatan baik yang dilahirkannya.  Saya tidak menentang kebaikan dan perbuatan baik, bahkan Tuhan pun  tidak menentang  perbuatan baik itu sendiri.

0 Datangnya Raja Damai Kedalam Dunia Yang Gemar Berperang

Oleh : Dr. Allen Ross


Datangnya Raja Damai Kedalam Dunia  Yang Gemar Berperang
War is normally measured by its final outcome, but many individual heroes gave up their lives for the Arab side during the 1967 Six-Day War. (Image courtesy AP)

Pengantar Editor
Kalau saya mengatakan  Dunia  Yang Gemar Berperang, tidak hendak mengatakan seolah  perang adalah sebuah  kegemaran populis layaknya sebuah hal yang menyehatkan apalagi menyejukan hati dan pikiran. Ada satu pepatah  latin  kuno yang berbunyi  Si vis pacem, para bellum  yang  artinya ‘If you want peace, prepare for war’ atau ‘jika anda ingin damai, bersiaplah untuk perang’, tak kecuali bagi  negara kita melalui mantan Panglima  Republik Indonesia TNI Djoko Santoso, dalam sebuah  kesempatan strategis terpaksa mengumandangkannya. Sederhananya, perang adalah instrumen  vital, strategis dan lekat dengan nilai patriotisme bela negara.  [ si vis pacem para  bellum ini dikaitkan dengan  Flavius Vegetius Renatus, yang menulis  "De re militari" (390 B.C.E.) : "Qui desiderat pacem, bellum praeparat; nemo provocare ne offendere audet quem intelliget superiorem esse pugnaturem , dalam bahasa Inggris  berarti : "Whosoever desires peace prepares for war; no one provokes, nor dares to offend, those who they know know to be superior in battle]

Bahkan dalam perkembangannya di era  perang moderen dengan instrumentasi elektronik yang memampukan persenjataan-persenjataan menjadi cerdas, perang telah dimungkinkan menjadi intrumen utama yang kadang mengabaikan diplomasi dalam politik internasional, saat diplomasi dianggap tidak manjur. Ya… perang kini telah berubah menjadi alat “diplomasi berdarah atau diplomasi non damai” atau dikenal sebagai “pre-emptive strike” atau sebuah serangan yang terukur pada target-target spesifik dan strategis, dilakukan untuk merespon atau menetralisir ancaman  sebelum menjadi kenyataan! Untuk melumpuhkan kapabilitas sebuah negara untuk menjalankan niatnya yang dinilai membahayakan keamanan sebuah kawasan atau sekutu dari negara-negara kuat. Itulah mengapa judul yang saya munculkan berbunyi demikian. Tentu   perang bukanlah indikator minimal dalam mengukur derajat damai, sebab pertama-tama tentulah konflik adalah sebuah hal minimal yang mendahului sebuah kondisi menuju (potensi) perang.
***

0 Pastor Kong Hee Berkata : ” Bapa, Bapa, kenapa, Tuhanku, Tuhanku, kenapa engkau telah meninggalkanku dan melemparkanku kepada anjing-anjing?”

Oleh : Martin Simamora

Pastor Kong Hee beserta isteri
Credit :xinmsn news

'Father, Father, why, my God, my God, why have you forsaken me and thrown me to the dogs?' atau dalam bahasa Indonesia seperti  pada judul diatas merupakan kutipan dari sebuah video khotbah  Pastor Kong Hee di Youtube dengan akun pengguna “anointedforworship” , sebagaimana dilansir oleh sg.news.yahoo.com, yang saat ini masih dalam pemeriksaan pengadilan atas  tuduhan penyalahgunaan wewenang dan kepercayaan sebagai tindakan kriminal yang membuatnya harus berurusan dengan pemerintah negara Singapura dalam hal ini kepolisian dan pengadilan setempat.


Tentu saja khotbah tersebut menimbulkan kontroversi baru dikehidupan pendeta dari sebuah gereja besar dan kaya, City Harvest Church. Entah apa yang mendasari Kong Hee mengindentikkan  apa yang sedang dialaminya dengan  apa yang  dialami oleh Yesus Kristus (Tuhan yang mengambil rupa manusia) di kayu salib dengan mengutip perkataan Yesus yang keempat? Sementara dirinya masih diperiksa pengadilan . Entah siapa yang dimaksud dengan anjing-anjing? Jika yang dimaksudkan dengan anjing-anjing adalah para penegak hukum atau pemerintah tentu sebuah pernyataan yang sangat tidak pantas dan patut disayangkan.

0 Pastor Dr. John Piper : “Saya Merasa Jijik dengan Injil Kemakmuran!”


Oleh : Pastor Dr. John Piper


Para pengkhotbah kemakmuran ini memiliki  pesawat-pesawat jet pribadi terbang  jauh ke Afrika, Filipina, lalu mereka mendarat,mengumpulkan orang banyak di stadion yang disesaki ratusan ribu orang yang kondisi ekonominya memprihatinkan lantas  dikatakan untuk percaya kepada Yesus agar menjadi kaya dan seluruh kebutuhanmu akan dipenuhi, tidak akan  lagi ada mengalami kegagalan dan bla..bla..bla. Lantas naik ke pesawat jet  pribadinya  dengan kantong penuh uang  kembali ke rumahnya. Ini jahat.



Jadi mengapa saya  merasa begitu tidak suka dengan apa yang disebut Injil Kemakmuran? Ada sebuah jawaban yang mudah tetapi sebelum saya mengutarakannya, biarkan saya mendefinisikannya  sedikit terlebih dahulu. Injil Kemakmuran ini ada diatas sebuah  kontinum dari yang paling radikal hingga apa yang kita sebut lebih lunak, ringan. Dan  pandangan paling radikal pada dasarnya mengatakan “Tuhan menginginkan anda kaya!” Dan anda harus bermitra dengan Dia melalui iman untuk mengejar kekayaan.

0 Yesus Adalah Seorang Pemimpin yang Buruk Sekali, Mengacu Pada Berbagai Standard Kepemimpinan Terkini

Oleh : Chris Rosebrough


(1) Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: (2) Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.(3) Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." (Markus 8:1-3)

 

Mengacu pada standard-standard “Kepemimpinan Gereja” terkini, Yesus adalah seorang pemimpin tak becus yang nyata-nyata tidak menyatu dengan  kebutuhan-kebutuhan “pengalaman menyembah” di era dan budaya-Nya. Faktanya, ketika anda membaca biografi-biografi Perjanjian Baru, anda tidak akan membaca tentang Yesus sedang mendiskusikan filosopi-filosopi kepemimpinan terkini, strategi-stratgi church branding, praktek-praktek pemasaran  gereja atau ide-ide termuktahir untuk merancang dan menciptakan lingkungan-lingkungan audio visual yang holistik  untuk membantu menciptakan suasana hati yang sempurna bagi  jemaat untuk  mencapai sebuah pengalaman menyembah.


Alih-alih, ketika anda membaca Perjanjian Baru  maka anda akan menjumpai bahwa Yesus sedang mengajar di  luar ruangan dan peristiwa-peristiwa Yesus mengajar jauh dari mempertimbangkan sensitifitas para pendengarnya. Ketika anda membandingkan  praktek-praktek kepemimpinan Yesus dengan prinsip-prinsip kepemimpinan baru yang diimprovisasi ala Rick Warren, Bil Hybels, Leadership Network dan  yang lainnya, maka anda mau tidak mau harus menyimpulkan bahwa Yesus sepenuhnya gagal sebagai seorang pemimpin dan berada dalam  kegelapan kala terkait dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan target pasar-Nya.

0 Mengapa Pemerintah Bukan Jawaban ?


Ilustrasi : Parpol peserta pemilu Indonesia 2014

John Adams, Presiden Amerika Serikat kedua berkata, “Kita tidak memiliki pemerintah yang dipersenjatai dengan  kekuatan yang mampu bertarung dengan  dengan  nafsu-nafsu  manusia yang tak memiliki kekang moralitas dan agama. Ketamakan, ambisi, balas dendam, atau kenekatan, akan menghancurkan senar-senar terkuat Undang-Undang Dasar kita seperti seekor Paus yang menerobos sebuah jaring.  Konstitusi kita  telah dibuat hanya untuk orang yang bermoral dan religius. Konstitusi kita sepenuhnya tidak memadai untuk  memerintah  selain daripada itu.”

Tidakkah anda  menangkapnya? ” Konstitusi kita  telah dibuat hanya untuk orang yang bermoral dan religius.” Itulah alasan Amerika Serikat dan banyak negara-negara lain di dunia dalam keadaan yang  buruk sekali. Dunia kita telah menjadi semakin jahat. Meskipun sebagian besar  orang di dunia percaya kepada keberadaan Tuhan, sebuah mayoritas yang menjalankan kehidupan mereka seolah-olah Tuhan tidak ada meningkat.  Meskipun prinsip-prinsip yang sama juga berlaku pada negara-negara lain, untuk sebagian besar dari artikel ini, kita akan mendiskusikan Amerika Serikat secara spesifik.

0 Pencarian Juru Selamat Sekuler yang Sia-Sia


Ilustrasi dari hadiono.wordpress.com

Pepatah  lama berkata “ jangan pernah diskusikan agama atau politik” dengan cepat menjadi sebuah  pernyataan yang  mubazir sebab bagi banyak orang politik telah menjadi agama mereka. Meskipun mereka yang tidak percaya  kepada Tuhan menunjukan tanda-tanda bahwa Amerika dan negara-negara lain sedang  menjadi Negara-negara yang kurang religius, kebenarannya adalah : bahwa agama sedang berkembang dimana-mana—hanya saja bukan jenis agama  seperti kebanyakan orang pikirkan kala istilah ini digunakan[1].


Kebenaran absolutnya adalah :  ketika anda mengadakan pemakaman Tuhan seseorang akan selalu menggantikan posisi-Nya. Orang ini setiap waktu akan   berupaya untuk berkuasa dengan janji-janji pembebasan bagi audiensnya dari berbagai ketakutan-ketakutana dan masalah-masalah yang sedang menjangkiti masyarakat. Mereka akan selalu menghadirkan diri mereka sendiri sebagai seorang  juru selamat  bagi   masyarakat yang sedang membutuhkan dan mencarinya  dalam keadaan putus asa.

0 Apakah Kristus Satu-Satunya Jalan?-1 (Bagian 3): Apakah Eksklusif Salah ?

Untuk memahaminya secara lebih baik, bacalah bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh : Dr. Kenneth Boa



Kini saya bergerak ke area berikutnya. Anggaplah  bahwa jalan itu sempit  sehingga jalan seperti ini pasti keliru. Inilah mengapa ada  tiga asumsi dasar  keliru yang dibuat. Satu bahwa ketulusan membuat sesuatu  menjadi benar. Kedua  bahwa keyakinan membuat sesuatu benar. Terakhir, bahwa eksklusifitas membuat sesuatu salah. Saya menyatakan disini bahwa  hal-hal ini tidak sepenuhnya benar  dalam apa yang diungkapkan.


Mari kita bicara  mengenai ketulusan. Ingat Charlie Brown dan  bagaimana dia mengatakan, bagaimana bisa  kita kehilangan (kalah) begitu banyak pertandingan padahal kita  begitu tulus? Inilah idenya. Dapatkah anda memberikan kepada saya sebuah fakta bantahan  yang menunjukan beberapa orang yang tulus tetapi salah  dalam ketulusan? Bagaimana dengan David Koresh sebagai sebuah contoh? Berangkali pada contoh-contoh terburuk kita semua dapat berpikir tentang apakah Jim Jones di Guyana beserta dengan lebih dari 900 orang meminum Koll-Aid yang telah diracun. Nah, orang-orang ini sungguh tulus ketika mereka melakukannya. Tak seorangpun memaksa mereka untuk melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak mereka atau memelintir tangan mereka tetapi mereka tulus dan secara tulus menjadi  salah.  Ada sejumlah kasus dimana orang dapat menjadi salah didalam ketulusan--atas apa yang dia lakukan.

0 Kelahiran Yesus Kristus - Bagian 2 Selesai


Anak Laki-Laki dari Bethlehem


Salah satu kekejaman keji dalam sejarah manusia adalah pembunuhan bayi-bayi Bethlehem oleh Herodes yang Agung.  Tetapi benarkah peristiwa ini sungguh terjadi?


Pada bab ke dua dalam injil Matius, kita membaca bahwa ketika  Herodes yang Agung mendengar kelahiran Messias “ dia menjadi  terkejut berserta seluruh Yerusalem.” Kemudian ketika  orang majus tidak  kembali untuk menyampaikan laporan kepadanya, dia menjadi marah dan memerintahkan semua bayi laki-laki hingga usia 2 tahun yang ada  di dan sekitar  Yerusalem dibunuh!


Tiga pertanyaan melintas  dalam pikiran selagi kita menimbang  insiden sadis ini : Pertama, berapa banyakkah  bayi yang sebenarnya telah dibunuh  Herodes? Kedua, berapakah usia Yesus ketika  hal ini terjadi? Dan terakhir, mengapa tidak ada catatan sejarahwan purba lainnya mengenai pembantaian ini? Dengan kata lain, apakah pembantaian bayi Bethlehem benar-benar  terjadi?



Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya di sini
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9