Oleh: Martin Simamora
“Apakah Anda
Sudah Paham Arti Hidup Di Dalam Kristus ? Dan Hidup Di Dalam
Adam ?”
"Ilustrasi" |
Seorang pendeta
menyatakan ini, dalam sebuah grup bertema “Kristen,” di facebook, bahwa kehidupan
seorang Kristen itu harus di dalam Kristus, bukan di dalam Adam. Sekarang, apanya
sih yang membuat pandangan ini berbahaya?
Bukankah itu benar?!
Satu hal yang wajib untuk
diperhatikan bagi siapapun yang membaca atau mendengarkan sebuah pengajaran
baik buku-buku rohani atau pengajaran seorang pendeta dalam media apapun juga,
adalah memeriksanya apakah sesuai dengan Kitab Suci, sekalipun terlihat mirip dengan apa yang pernah kita dengar atau baca, namun benarkah Kitab Suci memaparkannya sebagaimana ujaran atau pengajaran pendeta tersebut. Bahkan
seorang rasul Paulus pun ketika mengajar, dia memastikan bahwa apa yang
disampaikannya itu memang ada tertulis di dalam Kitab Suci. Mari terlebih
dahulu melihat pada Paulus:
1Korintus
15:3- Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang
telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah
dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
Alkitab juga memberikan contoh yang baik dan dapat
menjadi teladan bagi kita, bagaimana jemaat memperhatikan dan meneliti secara
seksama apa saja yang disampaikan oleh para pengajarnya, memeriksa berdasarkan
Kitab Suci, yaitu Tanakh, karena pada waktu itu belum ada apa yang disebut
perjanjian baru:
Kisah
Para Rasul 17:10-12 Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ
menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke
Berea. Setibanya di situ pergilah mereka
ke rumah ibadat orang Yahudi. Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik
hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu
dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk
mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak
di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara
perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.
Sebaik apapun pada apa
yang menjadi nasihat, dan seluhur apapun ajakan, dorongan, atau nasihat, namun
bila itu terlepas dari kebenaran yang telah disampaikan oleh Yesus Kristus
kepada para rasul-Nya, dan diteruskan oleh para rasul-Nya kepada mereka yang
belum pernah mendengarkan injil, maka pengajaran itu harus dikatakan sebagai
pengajaran yang tak memiliki dasar-dasar kebenaran. Sebagaimana yang dilakukan oleh seorang
pendeta yang bertujuan untuk mengajak orang Kristen agar tidak hidup di dalam
dosa, namun membangun nasihat itu di atas dasar yang salah. Dasar yang sama
sekali tak diletakan baik oleh Yesus ataupun para rasul.
Hal ini yang menjadi
problem yang sangat serius dalam ajarannya, bahkan mengabaikan siapakah Yesus
dan siapakah Adam, sehingga pengajarannya menjadi: “siapakah yang ingin anda
ikuti? Apakah mengikut Adam ataukah mengikut Kristus? Benarkah Surat Roma,yang
juga menjadi rujukan pendeta tersebut, sedang membicarakan mengikut Adam atau
mengikut Kristus?