Oleh : DR. Keith Krell
4.Pengejaran Allah yang Kasih (Kejadian 4:9-16), Kain dengan bodohnya berpikir bahwa dia dapat menyembunyikan dosanya dari Allah. Dia sedang mengikuti jejak-jejak kaki ayahnya (Kejadian 3:8). Namun demikian, Tuhan masih mencari Kain sama seperti Tuhan telah mencari Adam dan Hawa. Tuhan adalah seorang pencari. Setelah dosa Kain yang berbahaya, Tuhan melakukan hal yang tidak terpikirkan—Tuhan berdialog dengan Kain. Tuhan berbicara dengan anugerah, bukan murka. Tuhan berkata kepada Kain,”Dimanakah Habel saudaramu?” Kain merespon dengan berkata, “Aku tidak tahu.” Kain memulainya dengan sebuah nada berdosa dengan berdusta kepada Tuhan. Kain yang lemah mengatakan kepada Tuhan yang maha tahu, bahwa dia tidak tahu dimanakah saudaranya Habel berada. Yang benar saja! Fakta bahwa Kain dapat menyangkal tanpa perasaan apa yang telah dia perbuat dan memperlihatkan sebuah ketidakpedulian yang sepenuh hati terhadap saudaranya secara erat bertalian dengan ketidakpedulian pria terhadap wanita dalam Kejadian 3:12, dimana si pria dengan dinginnya berkata kepada pasangannya sebagai “perempuan itu” dan menimpakan semua kesalahan kepadanya, dengan demikian menyingkapkan sebuah ketiadaan total intimasi dan keberpasangan yang sejak semua telah menjadi karakter hubungan mereka.
Untuk memperlihatkan betapa buruknya situasi ini, Kain melanjutkan dengan
mengatakan pepatah terkenal ini, “Apakah Aku penjaga saudaraku?” Ini adalah
sebuah kesalahan tragis pada pihak Kain.
Sekarang, bila saya adalah Tuhan, Aku akan
menghanguskan Kain tepat dimana di berdiri!Tetapi Tuhan tidak melakukannya!Sebaliknya,
Tuhan menanyai Kain sebuah pertanyaan
selanjutnya yang merupakan pertanyaan
sama terhadap Hawa (3:13)
:”Apakah yang
telah engkau lakukan?” Tidakah engkau akan membenci Kain saat ini?
Tuhan lantas berhenti mengajukan pertanyaan-pertanyan dan berkata, “Suara darah
saudaramu sedang berteriak kepada-Ku
dari tanah itu” (4:10).
Ini adalah sebuah kalimat kunci. Kata “kepadaku” mendemonstrasikan betapa
seriusnya Tuhan menyikapi pembunuhan tingkat
pertama ini. Ketika seseorang membunuh seorang bayi, seorang anak, atau
seorang dewasa yang diciptakan dalam
citra Tuhan (Kejadian
1:26; 9:6), darah korban berseru kepada Tuhan!Dosa tidak dapat ditutupi
dari Tuhan. Dosa dapat disembunyikan dari manusia, tetapi tidak dari Tuhan.
Dosa rahasia di bumi merupakan skandal terbuka di surga!
Sebagai sebuah konsekuensi dari tindakan Kain melakukan dosa dengan sengaja, Tuhan mengutuk dia ( Kejadian 4:11-12), seperti halnya Dia telah mengutuk si ular ( Kejadian 3:14) dan tanah ( Kejadian 3:17-19). Menyedihkan! Musa mencatat kata-kata tragis ini:” Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi" [Paralelisme antara Adam dan Kain berlanjut dengan tema penulis tentang pengasingan Kain dari Tanah tersebut. Hubungan awal Adam dengan tanah tersebut sangatlah intim:Dia telah diciptakan “dari debu tanah itu”(Kejadian 2:7),dan perannya adalah untuk “mengerjakan tanah” itu (Kejadian 2:5,15 bandingkan juga dengan 3:23). Kain juga memulai sebuah hubungan yang intim dengan tanah tersebut: Dia adalah seorang “pengolah” tanah itu (4:2) dan membawa kehadapan Tuhan persembahan dari “buah/hasil tanah itu” (4:3).Dikarenakan pelanggaran Adam, tanah tersebut akan dikutuk, sehingga tanha itu juga menghasilkan rumput liar memaksa Adam berpayah-payah agar dapat makan (Kejadian 3:17-19). Penghukuman Kain bahkan lebih keras: Ketika dia mengolah tanah itu, tanah itu tidak akan lagi memberikan hasil baginya (4:12), dan dia akan diusir dari hadapan tanah tersebut (4:14).]. Ini merupakan kejadian pertama dimana manusia “dikutuk.” Penghukuman tertinggi bagi seorang Ibrani bukanlah kematian, tetapi pengasingan, sebuah kehilangan dari akar-akarnya.
Pada Kejadian 4:13-14 “Kata Kain
kepada TUHAN: "Hukumanku [Kata yang diterjemahkan “hukuman” (avon)
dibagian lain selalu diterjemahkan “kesalahan” (bandingkan dengan 1 Sam 20:1; 1 Raja 17:18; Ayub 7:21; 14:17;
31:33; Maz 38:19). Hal ini memberikan sebuah pemahaman bahwa Kain sedang
mengekspresikan penyesalan dan pertobatan.] itu lebih besar dari pada yang dapat
kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan
tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka
barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."
Keberatan-keberatan Kain dibumbui dengan
penggunaan tujuh kata ganti orang. Kain hanya memikirkan dirinya sendiri. Tidak ada rasa takut atau hormat
terhadap Tuhan, tiada penyesalan atas hilangnya nyawa orang yang tidak
bersalah, tiada kesedihan atas dosa, dan tidak ada pemikiran terhadap orang
tuanya yang kehilangan seorang putera
secara tragis melalui pembunuhan dan
akan mengalami kehilangan putera satunya lagi melalui pemberontakan. Hanya ada
satu hal yang memenuhi dirinya. Si pembunuh ini takut dibunuh. Dia yang
membunuh salah satu dari keluarganya
sekarang harus waspada terhadap siapapun
sanak saudaranya[Hamilton, The Book of Genesis, 233.].
Kejadian 4:15, Tuhan berkata kembali kepada Kain, “Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda [Para penafsir telah menginterpretasikan “tanda” Kain dalam sejumlah cara. 1. Paralysis. Pandangan ini berpijak pada makna dua kata yang digunakan untuk menerjemahkan “tanda”dalam Septuaginta. 2. Kata YHWH “Yahweh.” Pandangan ini berasal daru sebuah interpretasi penafsir Yahudi kuno. 3.Sebuah tanduk panjang muncul dari tengah-tengah dahi Kain. Interpretasi ini berasal dari penafsir Yahudi lainnya , dan banyak lukisan-lukisan abad pertengahan yang menggambarkan hal ini. 4. Beberapa pihak lain mengidentifikasikan tanda ini pada pribadinya, berangkali bahkan pada namanya. Pandangan ini terlihat sebagai parallel dengan tanda-tanda lain yang mengidentifikasi dan melindungi para pembawa tanda dimana Alkitab merujuknya (bandingkan dengan Yehe 9:4; Wah 7:3; 13:16-18; 14:1). 5.Sebuah verifikasi dari janji Tuhan untuk Kain. Teks ini tidak mengidentifikasikan atau memberitahukan apakah tanda itu , tetapi tanda itu menjadi semacam indikasi yang segera bahwa Tuhan telah memberikan Kain jaminan bahwa dia tidak akan mati (bandingkan dengan Kej 21:13, 18; 27:37; 45:7, 9; 46:3 dengan kej 21:14; 44:21). Pandangan ini berpijak pada makna umum “tanda” dalam Perjanjian Lama (bandingkan dengan Judg 6:36-40; 2 Raja 2:9-12; dan lain-lain), diumana konstruksi Ibrani mendukung hal ini. Lihat Constable, Notes on Genesis, 63-64.] pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.” Tuhan melanjutkan untuk memperlihatkan anugerah dan belas kasih-Nya—bahkan kepada Kain! Tuhan telah memberikan kepada Kain sebuah tanda sebelum penghakiman dilaksanakan. Tidakah ini persis seperti Yesus Kristus?
Program Tuhan selalu terlihat disertai dengan kemurahan sebelum penghakiman. Betapa beruntungnya kita bahwa seperti inilah Tuhan itu. Jika tidak demikian, kita sudah lama dimatikan sejak dulu! Tak peduli apa yang telah engkau lakukan, Tuhan menghendaki sebuah hubungan denganmu. Tidak ada dosa yang telah engkau lakukan yang terlampau besar bagi Tuhan. Dia akan menerimamu JIKA anda menerima korban Anak-Nya bagi dosamu. Kita tidak tahu apakah “tanda” itu. Beberapa orang telah menduga tanda itu adalah sesuatu pada tubuh Kain (semisal tato) , yang lain berpendapat gaya rambut. Salah satu dari para rabi era kuno berpendapat bahwa tanda itu adalah seekor anjing yang menemani Kain pada pengembaraannya. Anjing tersebut menjami Kain akan perlindungan Tuhan dan menakutkan para penyerang[R. Kent Hughes, Genesis: Beginning & Blessing (Wheaton, IL: Crossway, 2004), 107.]. Yang lainnya berpikir itu adalah semacam tanda didalam dunia eksternal, seperti sebuah ketakutan yang amat kuat dalam membunuh manusia lainnya[Kata “tanda” (oth) pada bagian lain secara khusus merujuk pada sebuah kejadian eksternal (Misal Keluaran 10:2). Eaton, Genesis 1-11, 108.]. Mengakhirinya, Tuhan menempatkan sebuah tanda pada Kain sebelum Tuhan mengusirnya. Ini akan melindungi Kain dari pembalasan. Disini kembali belas kasih sebelum penghakiman.
Kejadian 4:15, Tuhan berkata kembali kepada Kain, “Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda [Para penafsir telah menginterpretasikan “tanda” Kain dalam sejumlah cara. 1. Paralysis. Pandangan ini berpijak pada makna dua kata yang digunakan untuk menerjemahkan “tanda”dalam Septuaginta. 2. Kata YHWH “Yahweh.” Pandangan ini berasal daru sebuah interpretasi penafsir Yahudi kuno. 3.Sebuah tanduk panjang muncul dari tengah-tengah dahi Kain. Interpretasi ini berasal dari penafsir Yahudi lainnya , dan banyak lukisan-lukisan abad pertengahan yang menggambarkan hal ini. 4. Beberapa pihak lain mengidentifikasikan tanda ini pada pribadinya, berangkali bahkan pada namanya. Pandangan ini terlihat sebagai parallel dengan tanda-tanda lain yang mengidentifikasi dan melindungi para pembawa tanda dimana Alkitab merujuknya (bandingkan dengan Yehe 9:4; Wah 7:3; 13:16-18; 14:1). 5.Sebuah verifikasi dari janji Tuhan untuk Kain. Teks ini tidak mengidentifikasikan atau memberitahukan apakah tanda itu , tetapi tanda itu menjadi semacam indikasi yang segera bahwa Tuhan telah memberikan Kain jaminan bahwa dia tidak akan mati (bandingkan dengan Kej 21:13, 18; 27:37; 45:7, 9; 46:3 dengan kej 21:14; 44:21). Pandangan ini berpijak pada makna umum “tanda” dalam Perjanjian Lama (bandingkan dengan Judg 6:36-40; 2 Raja 2:9-12; dan lain-lain), diumana konstruksi Ibrani mendukung hal ini. Lihat Constable, Notes on Genesis, 63-64.] pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.” Tuhan melanjutkan untuk memperlihatkan anugerah dan belas kasih-Nya—bahkan kepada Kain! Tuhan telah memberikan kepada Kain sebuah tanda sebelum penghakiman dilaksanakan. Tidakah ini persis seperti Yesus Kristus?
Program Tuhan selalu terlihat disertai dengan kemurahan sebelum penghakiman. Betapa beruntungnya kita bahwa seperti inilah Tuhan itu. Jika tidak demikian, kita sudah lama dimatikan sejak dulu! Tak peduli apa yang telah engkau lakukan, Tuhan menghendaki sebuah hubungan denganmu. Tidak ada dosa yang telah engkau lakukan yang terlampau besar bagi Tuhan. Dia akan menerimamu JIKA anda menerima korban Anak-Nya bagi dosamu. Kita tidak tahu apakah “tanda” itu. Beberapa orang telah menduga tanda itu adalah sesuatu pada tubuh Kain (semisal tato) , yang lain berpendapat gaya rambut. Salah satu dari para rabi era kuno berpendapat bahwa tanda itu adalah seekor anjing yang menemani Kain pada pengembaraannya. Anjing tersebut menjami Kain akan perlindungan Tuhan dan menakutkan para penyerang[R. Kent Hughes, Genesis: Beginning & Blessing (Wheaton, IL: Crossway, 2004), 107.]. Yang lainnya berpikir itu adalah semacam tanda didalam dunia eksternal, seperti sebuah ketakutan yang amat kuat dalam membunuh manusia lainnya[Kata “tanda” (oth) pada bagian lain secara khusus merujuk pada sebuah kejadian eksternal (Misal Keluaran 10:2). Eaton, Genesis 1-11, 108.]. Mengakhirinya, Tuhan menempatkan sebuah tanda pada Kain sebelum Tuhan mengusirnya. Ini akan melindungi Kain dari pembalasan. Disini kembali belas kasih sebelum penghakiman.
Pada Kejadian 4:16, kita membaca
kata-kata sedih ini:”Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di
tanah Nod [Kain menetap di tanah Nod,yang berarti, “mengembara” (bandingkan
dengan. Kejadian 4:12b).], di sebelah timur Eden.” Satu pertanyaan yang diajukan disini adalah : Apakah Kain bertobat? Berangkali tidak. Nas-nas
Perjanjian Baru secara seragam berbicara
mengenai Kain dalam kaliamt-kalimat negatif seperti “jalan Kain” (Yudas 1) dan Kain “seperti Kain, yang berasal
dari si jahat dan yang membunuh adiknya”(1 Yohanes 3:12). Hidupnya dikontraskan dengan “Habel yang benar”
(Matius 23:35). Namun
demikian, kita tidak tahu apa yang telah
terjadi pada dirinya pada akhirnya [Walau keturunan-keturunan Kain terdampak oleh apa yang telah dia lakukan
(Kejadian 4:17-24), sangat mengagumkan untuk dicatat bahwa nama anak pertama Kain, Henok, yang
berarti “dedikasi,” atau “penyucian” atau “permulaan.” Kata ini berbicara sebuah
permulaan baru. Nama ini dapat bermakna bahwa Kain menginginkan permulaan
kembali dan membangun sebuah hidup baru bagi dirinya]. Dia berangkali
telah merespon Tuhan. Kain tidak diluar anugerah Tuhan[Hughes, Genesis:
Beginning & Blessing, 107.] dan tidak juga anda.
[Penting
untuk dicatat bahwa dosa Adam (Kejadian
3:6-7) berkembang ke membunuh antra saudara dengan saudara (Kejadian 4:1-16),
dan kemudian menuju masyarakat yang
busuk/rusak (Kejadian 4:17-26)]
5.Kisah dua manusia ini (Kejadian 4:17-26). Pada Kejadian 4:17, kita ketahui dengan baik merupakan sebuah bukti teks yang digunakan para skeptik. Ayat tersebut dibaca:” Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.” Tentu saja, pertanyaannya jelas: Darimanakah Kain mendapatkan isteri? Jawabannya sangat sederhana: Kain menikahi saudara perempuannya (atau sangat mungkin seorang kemenakan). Alkitab mengatakan Adam “memiliki anak-anak laki-laki dan anak –anak perempuan lainnya” (Kejadian 5:4). Faktanya, karena Adam hidup selama 930 tahun ( Kejadian 5:5), dia memiliki banyak waktu untuk memiliki banyak sekali anak-anak! Kain dapat menikahi salah satu dari banyak saudara-saudara perempuan, atau bahkan seorang keponakan, jika dia menikah setelah saudara-saudara atau saudari-saudarinya memiliki anak-anak perempuan dewasa. Terlepas dari ini, salah satu dari saudara-saudaranya akan menikahi seorang saudara perempuan. Pernikahan antara saudara-saudara kandung pada mulanya tidak terhindarkan jika seluruh ras manusia berasalah dari satu pasangan. Pernikahan antara kakak beradik dan saudara dekat tidak dilarang sampai datangnya Hukum Musa, yang terbentuk ribuan tahun kemudian (Imamat 18:6-18). Belum ada ketidaksempurnaan genetik pada permulaan ras manusia. Tuhan menciptakan Adam secara genetik sempurna (Kejadian 1:27). Kerusakan-kerusakan genetik diakibatkan dari kejatuhan dan hanya berlangsung secara bertahap, melalui sebuah periode-periode waktu yang panjang.
Pada Kejadian 4:18-19, kita membaca mengenai seorang manusia dengan nama “Lamekh” yang menjadi orang pertama yang beristeri dua-bigamis. Beristeri dua merupakan hal umum di dunia kuno Timur Dekat, tetapi hal ini bukanlah kehendak Tuhan (bandingkan dengan Kejadian 2:24; Matius 19:4-5). Namun demikian, Tuhan mendiamkan, sebagaimana yang telah dia lakukan dalam banyak budaya-budaya yang tidak Dia setujui (misal perceraian, menikahi selir, poligami dan lain-lain)[ Pengamatan Hamilton, “Pastilah, tidaka ada teguran dari Tuhan yang ditujukan kepada Lamekh atas pelanggaran kesepakatan pernikahan. Kisah ini semata dicatat. Tetapi ini adalah kasus pada hampir semua Ilustrasi Perjanjian Lama. Abraham tidak dikecam berkumpul kebo dengan Sarah dan Hagar, tidak juag menegur Yakub karena menikahi secara beruntun Lea dan Rahel.Walau demikian, kenyataannya hamper setiap rumah tangga yang poligami [sic] dalam Perjanjian Lama mengalami pengalaman yang paling tidak menyenangkan dan porak poranda karena ini hanylah hubungan yang tidak permanen. Pertarungan didalam rumah tangga mengakibatkan penghancuran.” Hamilton, The Book of Genesis Chapters 1-17, 238. Bandingkan dengan Ulangan 21:15-17.]; tetapi Tuhan tidak senang dengan pelanggaran pada kovenan pernikahan ini.
Pada Kejadian 4:20-24, kita melihat bahwa Kain telah menjadi makmur walaupun dia telah memberontak melawan Tuhan. Kemakmuran Kain membuat dia menghasilkan kota-kota, musik, senjata-senjata dan penerapan agrikultural—singkat kata peradaban[Allen P. Ross, Creation & Blessing (Grand Rapids: Baker, 2002 [1988]), 164.]. Bahkan diantara orang-orang yang tidak saleh Tuhan mengizikan perkembangan dan kemajuan. Ini merupakan bagian dari kebaikan-Nya terhadap seluruh umat manusia. Ini merupakan indikasi lainnya tentang anugerah Tuhan. Keturunan-keturunan Kain memimpin pembangunan kota-kota, pengembangan musik, pemuktahiran agrikultural, penciptaan senjata-senjata, dan penyebaran peradaban.
5.Kisah dua manusia ini (Kejadian 4:17-26). Pada Kejadian 4:17, kita ketahui dengan baik merupakan sebuah bukti teks yang digunakan para skeptik. Ayat tersebut dibaca:” Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.” Tentu saja, pertanyaannya jelas: Darimanakah Kain mendapatkan isteri? Jawabannya sangat sederhana: Kain menikahi saudara perempuannya (atau sangat mungkin seorang kemenakan). Alkitab mengatakan Adam “memiliki anak-anak laki-laki dan anak –anak perempuan lainnya” (Kejadian 5:4). Faktanya, karena Adam hidup selama 930 tahun ( Kejadian 5:5), dia memiliki banyak waktu untuk memiliki banyak sekali anak-anak! Kain dapat menikahi salah satu dari banyak saudara-saudara perempuan, atau bahkan seorang keponakan, jika dia menikah setelah saudara-saudara atau saudari-saudarinya memiliki anak-anak perempuan dewasa. Terlepas dari ini, salah satu dari saudara-saudaranya akan menikahi seorang saudara perempuan. Pernikahan antara saudara-saudara kandung pada mulanya tidak terhindarkan jika seluruh ras manusia berasalah dari satu pasangan. Pernikahan antara kakak beradik dan saudara dekat tidak dilarang sampai datangnya Hukum Musa, yang terbentuk ribuan tahun kemudian (Imamat 18:6-18). Belum ada ketidaksempurnaan genetik pada permulaan ras manusia. Tuhan menciptakan Adam secara genetik sempurna (Kejadian 1:27). Kerusakan-kerusakan genetik diakibatkan dari kejatuhan dan hanya berlangsung secara bertahap, melalui sebuah periode-periode waktu yang panjang.
Pada Kejadian 4:18-19, kita membaca mengenai seorang manusia dengan nama “Lamekh” yang menjadi orang pertama yang beristeri dua-bigamis. Beristeri dua merupakan hal umum di dunia kuno Timur Dekat, tetapi hal ini bukanlah kehendak Tuhan (bandingkan dengan Kejadian 2:24; Matius 19:4-5). Namun demikian, Tuhan mendiamkan, sebagaimana yang telah dia lakukan dalam banyak budaya-budaya yang tidak Dia setujui (misal perceraian, menikahi selir, poligami dan lain-lain)[ Pengamatan Hamilton, “Pastilah, tidaka ada teguran dari Tuhan yang ditujukan kepada Lamekh atas pelanggaran kesepakatan pernikahan. Kisah ini semata dicatat. Tetapi ini adalah kasus pada hampir semua Ilustrasi Perjanjian Lama. Abraham tidak dikecam berkumpul kebo dengan Sarah dan Hagar, tidak juag menegur Yakub karena menikahi secara beruntun Lea dan Rahel.Walau demikian, kenyataannya hamper setiap rumah tangga yang poligami [sic] dalam Perjanjian Lama mengalami pengalaman yang paling tidak menyenangkan dan porak poranda karena ini hanylah hubungan yang tidak permanen. Pertarungan didalam rumah tangga mengakibatkan penghancuran.” Hamilton, The Book of Genesis Chapters 1-17, 238. Bandingkan dengan Ulangan 21:15-17.]; tetapi Tuhan tidak senang dengan pelanggaran pada kovenan pernikahan ini.
Pada Kejadian 4:20-24, kita melihat bahwa Kain telah menjadi makmur walaupun dia telah memberontak melawan Tuhan. Kemakmuran Kain membuat dia menghasilkan kota-kota, musik, senjata-senjata dan penerapan agrikultural—singkat kata peradaban[Allen P. Ross, Creation & Blessing (Grand Rapids: Baker, 2002 [1988]), 164.]. Bahkan diantara orang-orang yang tidak saleh Tuhan mengizikan perkembangan dan kemajuan. Ini merupakan bagian dari kebaikan-Nya terhadap seluruh umat manusia. Ini merupakan indikasi lainnya tentang anugerah Tuhan. Keturunan-keturunan Kain memimpin pembangunan kota-kota, pengembangan musik, pemuktahiran agrikultural, penciptaan senjata-senjata, dan penyebaran peradaban.
Pada Kejadian 4:23-23, Lamekh
berkata kepada isteri-isterinya,” "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri
Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang
laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku
sampai bengkak; sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh
tujuh puluh tujuh kali lipat."[ Generasi-generasi ke-7 dari Adam sampai
Kain dan Set, Lamekh yang jahat (Kejadian 4:19-24) dan Henokh yang saleh
(5:24), tampil dalam kontras yang tajam satu sama lain. Yang pertama mengalami
kematian, yang kedua-Henokh tidak mengalami kematian]. Lamekh yang
adalah cicit cucu buyut Kain, menuliskan sekeping puisi, tetapi betapa buruknya
puisi ini!Itu adalah sebuah lagu.
Orang dapat
dengan mudah melihat bahwa baris-barisnya parelel dan puitis. Lamekh sedang
menyanyikan sebuah lagu. Tetapi apakah yang sedang dia lantunkan? Dia sedang
melantunkan poligami,pembunuhan dan balas dendam. Ini adalah sebuah “lagu
pedang” dimana Lamekh menggunakan kekerasan sebagai sebuah simbol kehormatan.
Tuhan mengizinkan para pembuat instrumen musik untuk
tampil, tetapi mereka menyalahgunakan
kebudayaan mereka untuk mempromosikan kekerasan. Beginilah para pria dan
wanita menggunakan budaya mereka. Tuhan memperbolehkan kehidupan keluarga, musik,
dan teknologi tetapi bagaimana manusia menggunakan berkat-berkat-Nya? Manusia
menyalahgunakan berkat-berkat-Nya! Musik luar biasa! Namun musik dapat
digunakan juga untuk tujuan yang jahat[Eaton, Genesis 1-11, 115.]
Apakah anda menyadari pengaruh media pada dirimu dan anak-anakmu? Pikirkanlah tentang banyak lagi-lagu yang popular saat ini. Lagu-lagu itu penuh dengan kekerasan, seks dan diri sendiri. Bagaimana dampak pada televisi? Apakah anda tahu bahwa rata-rata keluarga di Amerika menonton TV 6,5 jam setiap hari?Satu cara membuat angka astronomikal ini masuk akal adalah mempertimbangkan hal ini: Rata-rata anak menghabiskan 9.000 jam setahun di sekolah tetapi 1.500 jam setahun menonton TV[Data statistik berasal dari “Faith Highway” (http://outreach.faithhighway.com.)]
[Tepat ketika berbagai hal terlihat menjadi jauh dari harapan, Tuhan menjulurkan tangan kedaulatan dan janji-Nya]
Pada Kejadian 4:25-26, Musa menulis,” Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya." Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.” Secara jelas , 4:25-26 tidak semestinya disalahmengerti sebagai sebuah sekuel 4:17-24. Silsilah Kain tidak berlanjut sampai enam generasi sebelum Adam mengasuh seorang anak lagi. Anak-anak Kain makmur dan telah mendirikan dunia baru setelah kejatuhan. Namun demikian,mereka tidak tercakup dalam silsilah “benih” Mesianik (bandingkan dengan Kejadian 3:15). Penulis Kejadian beralih ke halaman lain dengan kelahiran “keturunan lain di tempat Habel” (4:25). Kelahiran strategis ini menyingkapkan bahwa “benih” ini akan berlanjut melalui keturunan Set. Nama Set, dari kata kerja Ibrani yang diterjemahkan “diberikan-dikabulkan” dan bermakna “ menetapkan atau menempatkan,” mengekspresikan iman Hawa bahwa Tuhan akan terus menyediakan benih meskipun mati[Waltke, Genesis, 101.]
Setelah kelahiran Enos (putera Set), dicatat bahwa “kemudian manusia mulai memanggil nama TUHAN.” Anak kalimat “memanggil nama Tuhan” biasanya merujuk kepada proklamasi daripada doa dalam Pentateukh[ Penggunaan ungkapan ini dalam Pentateukh mendukung ide proklamasi ketimbang doa (bandingkan dengan Kejadian 12:8;Keluaran 34:6; Imamat 1:1). Arti sem, “nama,” juga memerlukan interpretasi, karena kata itu pada dasarnya diikuti dengan nama itu sendiri. Kata “nama” juga merujuk pada karakteristik-karakteristik dan atribut-atribut (lihat Yesaya 9:6). Ide dari baris kalimat ini adalah : bahwa orang mulai menyatakan proklamasi mengenai natur Tuhan (“Mulai memproklamasikan Tuhan dengan nama”). Ross, Creation & Blessing, 169.]. Disini hal ini berangkali merujuk pada permulaan penyembahan bersama nama TUHAN. Ini merupakan peresmian penyembahan yang sebenarnya( bandingkan dengan Kejadian 12:8; 13:4; 16:13; 21:33; 26:25). Enos berarti “kelemahan” dan dalam kelemahannya dia beralih kepada Tuhan dengan petisi dan puji-pujian (Maz 149:6). Manusia tidak akan berdoa sampai dia mengenali kelemahan manusianya dan ketidakberdayaan dan kebergantungan sepenuhnya kepada Tuhan. Sehingga anak pertama Kain dan para penerusnya menjadi pionir peradaban, sementara itu anak pertama Set dan para penerusnya menjadi pionir menyembah Tuhan.
Akankah anda merendahkan dirimu, mengakui kelemahan-kelemahanmu, dan beralih kepada kepada Tuhan untuk mendapatkan kekuatan-Nya. Sebagaimana Paulus menulis dalam Perjanjian Baru, “…Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.” (1 Korintus 1:25)
"Raising Cain" (Genesis 4:1-26) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
Apakah anda menyadari pengaruh media pada dirimu dan anak-anakmu? Pikirkanlah tentang banyak lagi-lagu yang popular saat ini. Lagu-lagu itu penuh dengan kekerasan, seks dan diri sendiri. Bagaimana dampak pada televisi? Apakah anda tahu bahwa rata-rata keluarga di Amerika menonton TV 6,5 jam setiap hari?Satu cara membuat angka astronomikal ini masuk akal adalah mempertimbangkan hal ini: Rata-rata anak menghabiskan 9.000 jam setahun di sekolah tetapi 1.500 jam setahun menonton TV[Data statistik berasal dari “Faith Highway” (http://outreach.faithhighway.com.)]
[Tepat ketika berbagai hal terlihat menjadi jauh dari harapan, Tuhan menjulurkan tangan kedaulatan dan janji-Nya]
Pada Kejadian 4:25-26, Musa menulis,” Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya." Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.” Secara jelas , 4:25-26 tidak semestinya disalahmengerti sebagai sebuah sekuel 4:17-24. Silsilah Kain tidak berlanjut sampai enam generasi sebelum Adam mengasuh seorang anak lagi. Anak-anak Kain makmur dan telah mendirikan dunia baru setelah kejatuhan. Namun demikian,mereka tidak tercakup dalam silsilah “benih” Mesianik (bandingkan dengan Kejadian 3:15). Penulis Kejadian beralih ke halaman lain dengan kelahiran “keturunan lain di tempat Habel” (4:25). Kelahiran strategis ini menyingkapkan bahwa “benih” ini akan berlanjut melalui keturunan Set. Nama Set, dari kata kerja Ibrani yang diterjemahkan “diberikan-dikabulkan” dan bermakna “ menetapkan atau menempatkan,” mengekspresikan iman Hawa bahwa Tuhan akan terus menyediakan benih meskipun mati[Waltke, Genesis, 101.]
Setelah kelahiran Enos (putera Set), dicatat bahwa “kemudian manusia mulai memanggil nama TUHAN.” Anak kalimat “memanggil nama Tuhan” biasanya merujuk kepada proklamasi daripada doa dalam Pentateukh[ Penggunaan ungkapan ini dalam Pentateukh mendukung ide proklamasi ketimbang doa (bandingkan dengan Kejadian 12:8;Keluaran 34:6; Imamat 1:1). Arti sem, “nama,” juga memerlukan interpretasi, karena kata itu pada dasarnya diikuti dengan nama itu sendiri. Kata “nama” juga merujuk pada karakteristik-karakteristik dan atribut-atribut (lihat Yesaya 9:6). Ide dari baris kalimat ini adalah : bahwa orang mulai menyatakan proklamasi mengenai natur Tuhan (“Mulai memproklamasikan Tuhan dengan nama”). Ross, Creation & Blessing, 169.]. Disini hal ini berangkali merujuk pada permulaan penyembahan bersama nama TUHAN. Ini merupakan peresmian penyembahan yang sebenarnya( bandingkan dengan Kejadian 12:8; 13:4; 16:13; 21:33; 26:25). Enos berarti “kelemahan” dan dalam kelemahannya dia beralih kepada Tuhan dengan petisi dan puji-pujian (Maz 149:6). Manusia tidak akan berdoa sampai dia mengenali kelemahan manusianya dan ketidakberdayaan dan kebergantungan sepenuhnya kepada Tuhan. Sehingga anak pertama Kain dan para penerusnya menjadi pionir peradaban, sementara itu anak pertama Set dan para penerusnya menjadi pionir menyembah Tuhan.
Akankah anda merendahkan dirimu, mengakui kelemahan-kelemahanmu, dan beralih kepada kepada Tuhan untuk mendapatkan kekuatan-Nya. Sebagaimana Paulus menulis dalam Perjanjian Baru, “…Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.” (1 Korintus 1:25)
---Selesai---
"Raising Cain" (Genesis 4:1-26) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment