foto : singularityhub.com |
Inventor dan
futuris Ray Kurzweil masih sangat meyakini dalam prediksinya bahwa pada tahun
2030an, komputer-komputer seukuran sel darah akan berintegrasi-menyatu dengan otak manusia dan secara
dramatis meluaskan kapasitas kognitif otak manusia jauh melampaui 300 juta pola
pengenal neocortex pada otak kita, sebuah jumlah yang besar namun menjadi
terlihat usang.
Dan
mengapakah Kurzweil tidak semestinya
menjadi yakin akan hal ini? Dengan perhitungannya, diamemang benar sekitar 86 persen mengenaiwaktunya, dan perhitungannya bukanlah perhitungan yang dapat dikatakan
meleset seperti perkiraan kita semua akan mengendarai sendiri mobil kita
seperti halnya saat ini.
mybrainnotes.com |
Perbincangan,
yang telah direkam untuk siaran nasional, dengan cakupan yang luas, sehubungan dengan pengaruh Kurzweil pada teknologi dan hampir semua
diskusi apapun terkait seperti apakah
rupa dunia 30 tahun dari sekarang. Sebagian besar, Kurzweil menjauhi berita utama
yang melesatkan implikasi-implikasi filosopis dan etika dari prediksi-prediksinya, yang paling
utama bahwa Komputasi Super akan menciptakan sebuah kecerdasan makro cyber dimana kesadaran manusia akan hidup selamanya.
(Sebagaimana yang saya bayangkan banyak dari anda akan memberikan catatan dalam
bagian komentar, itu adalah penyederhanaan yang terlampau berlebihan dan
gegabah dari karya Kurzweil yang mempesona) sebaliknya, Kurzweil telah
memfokuskan pada fundamental-fundamental sain dibalik Bagaimana Menciptakan sebuah Pikiran, dan bagaiaman
teknologi yang ada saat ini sudah secara
hebat memperbesar 300 juta pengenal yang lemah, yang secara alamiah telah
diberikan kepada kita.
Kurzweil mengatakan bahwa prediksi-prediksi terakhirnya dibangun disekeliling teorinya : Pattern Recognition of Mind (PRTM), yang menggambarkan proses-proses kognitif kita sebagai sebuah rangkaian dari aktifitas-aktifitas yang bersarang. Dalam How To Create a Mind, dia menyatakan contoh bagaimana hampir semua orang berjuang untuk membaca alphabet dari bagian akhir ke awal, walaupun komponen-komponen informasi tersebut secara jelas tersimpan dalam neocortex. Tetapi pola---atau jauh lebih tepat, ribuan pola-pola secara potensi—dimana neocortex menghubungkan data-data tersebut adalah hal inti dari kecerdasan, baik manusia atau artifisial.
Teori ini didasarkan pada karya inovatif Kurzweill sendiri pada software karakter optikal dan pengenal pidato-suara manusia, dan sebuah teori sejenis yang telah diterapkan pada sebagian besar program Watson,super komputer yang mengalahkan timmanusia-para pemenang Jeopardy! Dan memenangkannya. Kurzweil membela proyek Watson dari kritisme-kritisme yang dilemparkan bahwa super computer pada dasarnya menjalankan analisa-analisa yang bersifat statistik bertentangan dengan pemrograman terspesialisasi. Watson pada dasarnya “membaca” 200 juta halaman Wikipedia untuk membangun toko pengetahuan, dan secara statistik menganalisanya yang kerjanya telah dipolakan menurut model-model hirarki hubungan data pada otak manusia (Kurzweil menyebutnya Hierarchical Hidden Markup Models pada karyanya : pengenal pidato-bahasa). Kurzweil cepat memberikan catatan bahwa Watson tidaklah sebaik rata-rata manusia ketika tiba pada pemahaman sebuah halaman tunggal Wikipedia; ini adalah kemampuan untuk menyimpan dalam kuantitas masif dan menghubungkan secara cepat, inilah yang membuat komputer ini begitu “cerdas.” Dia menyatakan bahwa segera, teknologi yang dikembangkan dari proyek Watson akan dapat membantu para dokter dalam mendiagnosa penyakit-penyakit, karena dokter tidak memiliki cukup waktu atau pengenal-pengenal pola untuk membaca dan secara cepat mengingat puluhan juta halaman riset medikal.
Dan dia juga yakin bahwa Law ofAccelerating Returns akan terus menjadi kekuatan sesungguhnya untuk komputasi, walaupun Intel kini memprediksi Hukum Moore akan kembali ke jalurnya pada 2022 atau lebih ( jika anda belum membaca artikelPeter Cochrane yang sangat bagus di TechRepublic, bacalah sekarang).Kurzweil menggambarkan struktur3D Intel untuk transistor-transistor sebagai paradigma keenam Accelerating Returns (dengan Moore masuk pada nomor lima) yang akan terus mendorong pertumbuhan secara eksponensial dalam kekuatan komputasi dan membawa kita kepada Keistimewaan Teknologi dimana setiap orang begitu bergairah (atau ketakutan) akan hal ini.
Pada 2030an atau 2040an, dia melihat komputer-komputer mikro telah ditanamkan secara non invasif dalam otak yang akan bertindak sebagai sebyah tatapmuka dengan sebuah penyimpan data “awan” dan daya pemrosesan—ini akan seperti memiliki lima atau 10 neocortex berdasarkan kebutuhan. Dan mengingat bahwa otak orang dewasa kerap harus menulis ulang contoh-contoh data untuk “mempelajari” hal-hal baru, dimana hal itu tidak akan menjadi terlampau berbeda dengan penggunaan kita terhadap computer-komputer eksternal untuk menyimpan dan memproses data pada hari ini. Menjelajahi smartphonenya disepanjang presentasi yang berjam lamanya, dia secara berulang menggambarkan perangkat-perangkat semacam ini sebagai “perluasan-perluasan otak.”
TechRepublic| Martin Simamora
Kurzweil mengatakan bahwa prediksi-prediksi terakhirnya dibangun disekeliling teorinya : Pattern Recognition of Mind (PRTM), yang menggambarkan proses-proses kognitif kita sebagai sebuah rangkaian dari aktifitas-aktifitas yang bersarang. Dalam How To Create a Mind, dia menyatakan contoh bagaimana hampir semua orang berjuang untuk membaca alphabet dari bagian akhir ke awal, walaupun komponen-komponen informasi tersebut secara jelas tersimpan dalam neocortex. Tetapi pola---atau jauh lebih tepat, ribuan pola-pola secara potensi—dimana neocortex menghubungkan data-data tersebut adalah hal inti dari kecerdasan, baik manusia atau artifisial.
Teori ini didasarkan pada karya inovatif Kurzweill sendiri pada software karakter optikal dan pengenal pidato-suara manusia, dan sebuah teori sejenis yang telah diterapkan pada sebagian besar program Watson,super komputer yang mengalahkan timmanusia-para pemenang Jeopardy! Dan memenangkannya. Kurzweil membela proyek Watson dari kritisme-kritisme yang dilemparkan bahwa super computer pada dasarnya menjalankan analisa-analisa yang bersifat statistik bertentangan dengan pemrograman terspesialisasi. Watson pada dasarnya “membaca” 200 juta halaman Wikipedia untuk membangun toko pengetahuan, dan secara statistik menganalisanya yang kerjanya telah dipolakan menurut model-model hirarki hubungan data pada otak manusia (Kurzweil menyebutnya Hierarchical Hidden Markup Models pada karyanya : pengenal pidato-bahasa). Kurzweil cepat memberikan catatan bahwa Watson tidaklah sebaik rata-rata manusia ketika tiba pada pemahaman sebuah halaman tunggal Wikipedia; ini adalah kemampuan untuk menyimpan dalam kuantitas masif dan menghubungkan secara cepat, inilah yang membuat komputer ini begitu “cerdas.” Dia menyatakan bahwa segera, teknologi yang dikembangkan dari proyek Watson akan dapat membantu para dokter dalam mendiagnosa penyakit-penyakit, karena dokter tidak memiliki cukup waktu atau pengenal-pengenal pola untuk membaca dan secara cepat mengingat puluhan juta halaman riset medikal.
Dan dia juga yakin bahwa Law ofAccelerating Returns akan terus menjadi kekuatan sesungguhnya untuk komputasi, walaupun Intel kini memprediksi Hukum Moore akan kembali ke jalurnya pada 2022 atau lebih ( jika anda belum membaca artikelPeter Cochrane yang sangat bagus di TechRepublic, bacalah sekarang).Kurzweil menggambarkan struktur3D Intel untuk transistor-transistor sebagai paradigma keenam Accelerating Returns (dengan Moore masuk pada nomor lima) yang akan terus mendorong pertumbuhan secara eksponensial dalam kekuatan komputasi dan membawa kita kepada Keistimewaan Teknologi dimana setiap orang begitu bergairah (atau ketakutan) akan hal ini.
Pada 2030an atau 2040an, dia melihat komputer-komputer mikro telah ditanamkan secara non invasif dalam otak yang akan bertindak sebagai sebyah tatapmuka dengan sebuah penyimpan data “awan” dan daya pemrosesan—ini akan seperti memiliki lima atau 10 neocortex berdasarkan kebutuhan. Dan mengingat bahwa otak orang dewasa kerap harus menulis ulang contoh-contoh data untuk “mempelajari” hal-hal baru, dimana hal itu tidak akan menjadi terlampau berbeda dengan penggunaan kita terhadap computer-komputer eksternal untuk menyimpan dan memproses data pada hari ini. Menjelajahi smartphonenya disepanjang presentasi yang berjam lamanya, dia secara berulang menggambarkan perangkat-perangkat semacam ini sebagai “perluasan-perluasan otak.”
TechRepublic| Martin Simamora
No comments:
Post a Comment