Bacalah terlebih dahulu bagian pertama dan kedua dari serial perkuliahan oleh R.C Sproul
Tibet - maxgarber.com |
Kata Pengantar:
Salah satu doktrin-doktrin utama yang kita jumpai ketika kita mulai membaca Kitab suci adalah: bahwa manusia diciptakan dalam citra Tuhan. Meskipun doktrin ini dalam bab-bab pertama Genesis/Kejadian memberitahukan kepada kita banyak hal mengenai manusia, juga memberitahukan kepada kita sesuatu tentang Tuhan. Dalam pelajaran ini, DR. Sproul mengeksplorasi bagaimana keserupaan kita dengan Tuhan membuat bahasa yang dapat dimengerti mengenai Tuhan menjadi mungkin.
Tujuan-Tujuan Belajar
- Untuk memperkenalkan konsep citra Tuhan.
- Menjadi mampu mendefinsikan tiga bentuk berbeda dalam bahasa.
- Menjadi mampu menjelaskan penggunaan analogi dalam hubungannya dengan bahasa kita mengenai Tuhan.
Kutipan-Kutipan
Our greatest claim to nobility is our created capacity to know God, to be in personal relationship with him, to love him and to worship him. — John R.W. Stott
Klaim kita yang terbesar untuk kualitas kemuliaan adalah kapasitas kita yang telah diciptakan untuk mengenal Tuhan, berada dalam hubungan personal dengan dia, untuk mencintai dia dan untuk menyembah dia.—John R.W Stott
No bodily eye hath ever, or can possibly see Him. Neither can the eye of understanding
perfectly reach
Him.—
Thomas Hodges
Tak satu mata manusiapun pernah, atau dapat secara memungkinkan melihat Dia. Tidak juga dapat mata pemahaman secara sempurna menjangkau Dia. – Thomas Hodges
Kerangka Kuliah
A. Kita diciptakan dalam citra Tuhan –imago Dei.
Tak satu mata manusiapun pernah, atau dapat secara memungkinkan melihat Dia. Tidak juga dapat mata pemahaman secara sempurna menjangkau Dia. – Thomas Hodges
Kerangka Kuliah
A. Kita diciptakan dalam citra Tuhan –imago Dei.
- Hal ini mengatakan sesuatu tentang kita, namun juga mengatakan sesuatu tentang Tuhan.
- Jika ada dalam beberapa hal ada sebuah kemiripan antara mahluk-mahluk manusia dan mahluk ilahi, maka hal itu menjadi penting dalam upaya kita untuk belajar sesuatu tentang Tuhan.
B.Semua bahasa yang kita gunakan untuk menggambarkan Tuhan dalam bentuk bahasa manusia atau antropomorphis.
- Dalam Perjanjian Lama kita melihat bahasa yang kaya, membumi telah digunakan untuk menggambarkan Tuhan.
- Membandingkan perbedaannya, kita cenderung menggunakan kategori-kategori abstrak dan merujuk Tuhan sebagai “mencukupi dirinya sendiri,” sebagai contoh.
- Orang dibingungkan ketika mereka berpikir bahwa yang pertama adalah sebuah contoh bahasa kiasan tetapi yang kedua bukan.
- Keduanya adalah istilah-istilah manusia, dan kedua-keduanya sangat bermakna.
C. Thomas Aquinas memiliki perhatian atas bahasa yang kita gunakan untuk menggambarkan Tuhan.
-
Aquinas telah mengidentifikasi tiga cara dasar dimana kita cenderung untuk
menggunakan bahasa ketika sedang
menggambarkan hal-hal yang kita lihat
dalam dunia kita.
a.Bahasa univocal—ketika sebuah kata diterapkan untuk dua hal berbeda dan maknanya tetap sama persis.
b. Bahasa equivocal—ketika sebuah kata diterapkan pada hal-hal yang berbeda dan penerapannya mengubah artinya secara radikal.
c. Bahasa analogis—ketika sebuah kata digunakan untuk menggambarkan dua hal berbeda dan makna kata berubah secara proporsional untuk membedakan mahluk-mahluk yang sedang digambarkan.
- Pengilustrasian : Ketika saya mengatakan “Saya memiliki seekor anjing yang
baik,” ini tidak berarti sama dengan ketika saya berkata “Clay adalah
seorang yang baik.”
- Ketika saya mengatakan bahwa Tuhan adalah
baik, kita sedang menggunakan sebuah istilah manusia.
- Ada sebuah kemiripan antara kebaikan manusia dan kebaikan ilahi, tetapi
bukan sebuah identitas mutlak.
- Kebaikan Tuhan secara tak terbatas
melampaui kebaikan paling tinggi yang dapat kita bayangkan diantara manusia.
- Kemahlukan Tuhan tidak sepadan dengan kemahlukan kita.
- Poinnya adalah bahwa setiap analogi yang kita gunakan runtuh jika kita memaksakannya terlampau jauh.
- Augustine/Agustinus berkata bahwa apapun yang kita afirmasikan tentang Tuhan secara
analogi, kita harus tolak secara univocal.
- Menurut Aquinas, semua bahasa kita mengenai Tuhan terbatas, tetapi bukannya
tak bermakna. Bahasa kita tidak equivocal. Adas sebuah dasar yang nyata untuk
mengkomunikasikan informasi yang
terpercaya dan memadai.
- Tuhan sedang diturunkan martabatnya kala dibicarakan dalam level kita, atau
seperti kata Calvin, “ Dia sedang diucapkan
secara tidak sempurna.”
- Kita harus memahami batas-batas pembicaraan kita mengenai Tuhan, tetapi kita juga harus berjaga terhadap skeptisme karena Kekristenan adalah sebuah agama yang diwahyukan.
Pertanyaan-Pertanyaan Studi (Pilihan Berganda)
1. Apakah arti dari frasa latin imago Dei?
a. Citra Tuhan
b.Membayangkan Tuhan
c. Atribut-atribut Tuhan
d. Eksistensi Tuhan
2. Siapakah Teolog yang DR. Sproul sebutkan yang telah menganalisa tipe-tipe bahasa berbeda yang manusia gunakan untuk mengatakan berbagai hal?
a. John Calvin
b. Augustine
c. Thomas Aquinas
d. Anselm
3. Ketika sebuah kata digunakan untuk menggambarkan dua hal berbeda dan maknanya tetap sama persis, tipe bahasa ini disebut ____________________________ .
a. Bahasa analogis
b. Bahasa univocal
c. Bahasa antropomorphis
d. Bahasa Equivocal
4. Ketika sebuah kata diterapkan untuk hal-hal yang berbeda dan penerapannya mengubah maknanya secara radikal, tipe bahasa ini disebut _________________________ .
a. Bahasa Univocal
b. Bahasa Antropomorphis
c. Bahasa analogis
d. Bahasa Equivocal
5. Ketika sebuah kata digunakan untuk menggambarkan dua hal berbeda dan makna kata tersebut berubah proporsional untuk membedakan hal yang sedang digambarkan, tipe bahasa ini disebut ____________________________________________ .
a. Bahasa equivocal
b. Bahasa Univocal
c. Bahasa Analogis
d. Bahasa Antropomorphis
6. Jika kita katakan bahwa seorang manusia adalah baik dan kita mengatakan bahwa Tuhan adalah baik, tipe bahasa apakah yang sedang kita gunakan?
a. Bahasa analogis
b. Bahasa Equivocal
c. Bahasa Univocal
d. Bahasa Antropomorphis
7. Siapakah yang mengatakan apapun yang kita afirmasi tentang Tuhan secara analogis, kita haris menolak secara univocal?
a. Jonathan Edwards
b. Thomas Aquinas
c. John Calvin
d. Augustinus
8.Siapakah yang telah mengilustrasikan penurunan martabat Tuhan dengan membicarakannya pada level kita dengan mengatakan “ Dia sedang diucapkan secara tidak sempurna?”
a. Thomas Aquinas
b. John Calvin
c. Augustine
d. Martin Luther
Studi Alkitab
- Bacalah Kejadian 1:26-28. Apakah yang sedang diindikasikan oleh teks itu sendiri dengan manusia telah diciptakan dalam citra dan kemiripan dengan Tuhan?
- Apa yang dikatakan Kejadian 1:26-28 mengenai kita manusia? Apa yang dikatakan teks kepada kita tentang Tuhan?
- Bacalah Kolose 1:15. Kristus dikatakan menjadi citra dari Tuhan yang tidak terlihat. Apakah perbedaan antara Kristus sebagai “citra Tuhan” dan Adam sebagai “citra Tuhan”? Apakah kesamaan-kesamaannya?
- Bacalah Roma 8:29 dan 2 Korintus 3:18. Bagaimanakah nas-nas dari Kitab Suci ini berhubungan dengan doktrin “citra Tuhan”?
- Apa sajakah analogi-analogi Tuhan yang dapat menjadi berbahaya jika ditekankan terlampau jauh?
- Berikanlah setidaknya satu contoh biblikal yang mengilustrasikan pernyataan Augustine bahwa apapun yang kita afirmasi tentang Tuhan secara analogis, kita harus tolak secara univocal.
Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi
- Mengapakah doktrin citra Tuhan demikian penting dalam upaya-upaya kita untuk belajar mengenai Tuhan?
- Mengapa penting untuk mengingat bahwa meskipun bahasa abstrak umum kita mengenai Tuhan adalah antropomorphis?
- Diskusikanlah kategorisasi bahasa oleh Aquinas. Apakah pengklasifikasian ini membantu? Apakah pengklasifikasiannya akurat? Jelaskan.
- Augustine (Agustinus) berkata bahwa apapun yang kita afirmasi mengenai Tuhan secara analogis, kita harus tolak secara univocal. Apakah anda setuju atau tidak setuju? Pertahankanlah jawabanmu.
Aplikasi
- Pernahkah anda mempertimbangkan apakah maknanya bagi anda telah diciptakan dalam citra Tuhan?
- Bagaimana diskusi tentang tipe-tipe yang berbeda bahasa manusia menolong anda selagi anda sedang berupaya mengenali Tuhan secara lebih intim?
- Apakah reaksi anda terhadap pengetahuan bahwa Tuhan menurun martabatnya ke level kita untuk berkomunikasi dengan kita?
Bacaan yang Dianjurkan untuk Studi Lebih Lanjut
Hoekema, Anthony, Created in God’s Image
Bersambung ke bagian IV : AKU ADALAH Yang Agung
The Attribtes of God | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment