Citra Hubble Telescope- Google |
Pengantar
Dalam Kitab Amsal kita membaca, “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian” (Amsal 9:10). Agar menjadi takut akan TUHAN, kita harus mengenal sesuatu tentang siapakah Dia. Sebuah hasrat untuk mengenal lebih lagi tentang Tuhan seharusnya menjadi hasrat setiap orang Kristen. Namun demikian kita tidak pernah boleh mencari pengetahuan semacam ini dengan motivasi yang salah. Studi tentang natur dan atribut-atribut Tuhan merupakan salah satu dari banyak studi yang paling mengagumkan menginspirasi yang dapat dialami manusia siapapun juga dia, namun kedalaman subyek ini telah membawa banyak orang menjadi besar kepala dan dipenuhi dengan kebanggaan.
Sebagai
seorang Kristen mulai belajar lebih lagi hal tentang natur dan atribut-atribut
( karakteristik yang memang ada melekat pada dirinya-red), respon yang semestinya
adalah menjadi pengaguman yang penuh kerendahan hati, pujian, dan sembah.
Pengetahuan akan Tuhan yang telah
dimiliki oleh orang Kristen tidak dapat menjadi sebuah tujuan didalam mengenal
Tuhan itu sendiri. Mengenal Tuhan harus membuat menjadi lebih dekat kepada Tuhan dalam iman yang
mengasihi. Ada jutaan orang saat ini
yang, seperti halnya orang-orang
Atena zaman kuno, yang menyembah sebuah “ tuhan yang tidak dikenal.”
Orang Kristen tidak boleh menjadi salah satu dari mereka. Orang Kristen
dipanggil untuk mengenal Tuhan, untuk mengasihi Tuhan, untuk takut akan Tuhan,
dan untuk menyembah Tuhan.
Semoga seri
ini memampukan anda untuk terus bertumbuh dalam pengenalan dan takut pada Tuhan
yang hidup.
Cone Es Krim dan Studi tentang
Tuhan
Pesan Pengantar
Siapakah Tuhan, dan bagaimana kita sebagai manusia yang terbatas memahami Dia? Dalam pelajaran ini, Dr. Sproul mengeksplorasi cara-cara dimana orang-orang percaya berpikir tentang Tuhan. Sproul memperkenalkan doktrin Tuhan yang Mustahil untuk Dipahami dan natur bahasa manusia dalam upayanya untuk mengekspresikan secara bermakna natur Tuhan.
Siapakah Tuhan, dan bagaimana kita sebagai manusia yang terbatas memahami Dia? Dalam pelajaran ini, Dr. Sproul mengeksplorasi cara-cara dimana orang-orang percaya berpikir tentang Tuhan. Sproul memperkenalkan doktrin Tuhan yang Mustahil untuk Dipahami dan natur bahasa manusia dalam upayanya untuk mengekspresikan secara bermakna natur Tuhan.
Tujuan-Tujuan Belajar
1. Untuk memahami natur gambar-gambar kita yang terbatas tentang Tuhan
2. Menjadi dapat mendefinisikan doktrin Tuhan yang Tidak dapat dipahami
3. Untuk memperkenalkan gagasan bahasa antropomorphis.
4. Untuk memahami pentingnya tidak sekedar mengenal tentang Tuhan, tetapi pentingnya mengenali Tuhan itu sendiri.
Kutipan-Kutipan
1. Untuk memahami natur gambar-gambar kita yang terbatas tentang Tuhan
2. Menjadi dapat mendefinisikan doktrin Tuhan yang Tidak dapat dipahami
3. Untuk memperkenalkan gagasan bahasa antropomorphis.
4. Untuk memahami pentingnya tidak sekedar mengenal tentang Tuhan, tetapi pentingnya mengenali Tuhan itu sendiri.
Kutipan-Kutipan
We know God but as men born blind know the fire: they know that there is such a thingas fire, for they feel it warm them, but what it is they know not. So, that there is a God weknow, but what He is we know little, and indeed we can never search Him out to perfection; a finite creature can never fully comprehend that which is infinite. — Thomas Manton
Kita mengenal Tuhan namun sebagai orang-orang yang terlahir buta mengenal api: mereka tahu bahwa ada hal semacam itu sebagai api, karena mereka merasakan api menghangatkan mereka, tetapi apakah api itu tidaklah mereka ketahui. Jadi, bahwa ada seorang Tuhan yang kita kenal, tetapi apakah dia, kita hanya mengetahui sedikit, dan memang benar kita tidak pernah dapat menyelediki dia secara sempurna; sebuah ciptaan yang terbatas tidak dapat pernah sepenuhnya memahami Dia yang tidak terbatas itu. – Thomas Manton
There is infinitely more in God than the tongues of men or angels can express.— Thomas Brooks
Ada lebih lagi secara tak terbatas didalam Tuhan daripada lidah-lidah manusia atau malaikat-malaikat dapat mengekspresikan. – Thomas Brooks
Kerangka Kuliah
A. Pengantar- Permainan Cone Es Krim
- Pejamkanlah mata anda dan cobalah untuk membayangkan sebuah gambar visual cone atau kerucut es krim kesukaanmu.
- Jenis seperti apakah yang kamu telah bayangkan?
- Poin permainan ini adalah untuk melihat bahwa kita dapat, faktanya, menciptakan gambar-gambar mental dalam mata pikiran kita.
B. Permainan – Bagian Dua
-
Pejamkan mata anada dan pikirkanlah gambar-gambar yang konkrit; apa yang kamu
visualkan ketika kamu berpikir tentang Allah Bapa?
a. Sebuah gambar dari Sistine Chapel
b.Terang
c.Sebuah Pelangi
d.Seorang gembala
e.Kristus
- Eksperimen ini telah dilakukan dalam sejumlah pengaturan dengan beragam kelompok umur dan jenis-jenis orang yang berbeda, namun demikian sulit untuk mengidentifikasi secara jelas sebuah perbedaan didalam jenis-jenis jawaban yang diberikan.
- Kala terkait dengan kemampuan kita untuk membayangkan karakter Tuhan dan untuk memikirkan secara konkrit tentang Tuhan, manusia-manusia cenderung untuk berpikir serupa.
C. Memeriksa jawaban-jawaban yang umum dari Permainan ini
- Seorang yang lanjut usia diatas sebuah takhta—Banyak orang yang memiliki gambaran ini, tetapi apakah kita percaya bahwa Tuhan sungguh-sungguh seorang yang lanjut usia seperti citra di Sistine Chapel? Tidak.
- Terang—Walaupun ini adalah sebuah gambar umum yang biblikal, apakah Tuhan identik dengan terang? Tidak.
- Sebuah Pelangi—Pelangi adalah sebuah tanda kovenan Tuhan dengan Nuh, tetapi apakah Tuhan sebuah pelangi? Tidak.
- Seorang gembala—Ini juga adalah sebuah gambar biblikal yang mengkomunikasikan aspek-aspek karakter Tuhan, tetapi apakah kita percaya bahwa Tuhan adalah seorang gembala secara literal? Tidak.
- Kristus—Yesus memang mengatakan bahwa mereka yang telah melihat Dia telah melihat Bapa, tetapi Kristus tidak identik dengan Bapa.
D. Apakah yang kita pelajari dari eksperimen ini?
- Apapun gambar mengenai Tuhan yang kita miliki mengenai Bapa tidak dapat secara menyeluruh merengkuh esensi-Nya.
- Namun semua gambar yang kita miliki mengatakan sesuatu yang penuh makna mengenai Tuhan bagi kita.
- Hal ini penting karena ketika kita mulai mempelajari Tuhan, hal paling pertama yang diajarkan pada kita dibawah judul “theology proper” merupakan doktrin Tuhan yang mustahil untuk dipahami.
a. Istilah “Tuhan yang mustahil untuk dimengerti” dapat menjadi sesuatu yang menyesatkan.
b. Istilah ini tidak bermakna bahwa kita tidak memiliki jalan mengetahui apapun juga mengenai Dia.
c. Istilah ini bermakna bahwa tidak ada pikiran manusia yang dapat secara utuh memahami apakah Tuhan itu secara keseluruhan.
d. Istilah ini bermakna bahwa pengetahuan kita tidak lengkap.
E. Doktrin-doktrin yang kita pelajari diungkapkan dengan konsep-konspe; konsep-konsep diekspresikan dalam kata-kata dan kata-kata ini adalah simbol-simbol.
- Kata “Tuhan” adalah sebuah simbol
- Baik kata “Tuhan” dan juga vokal yang berbunyi “ Tuhan” tidak merangkum Tuhan.
- Tuhan bukanlah kata “Tuhan.”
- Bahkan pernyataan-pernyataan kita yang benar mengenai Tuhan bukanlah Tuhan.
- Apa yang ingin kita lakukan pada ahirnya dalam belajar teologia bukan sekedar untuk mengetahui tentang Tuhan, tetapi untuk mengenal Tuhan.
F. Satu hal umum diantara semua gambar-gambar yang dimunculkan orang dengan penggambarannya adalah antropomorphis.
- Bahasa antropomorphis dikomunikasikan dalam bentuk-bentuk manusia.
- Semua bahasa kita mengenai Tuhan adalah antropomorphis karena kita adalah antropoi—mahkluk-mahkluk manusia.
Pertanyaan-Pertanyaan Studi (Pilihan Ganda)
1. Poin Permainan “Cone Es Krim” R.C adalah untuk melihat bahwa kita dapat, faktanya,menciptakan ____________________________ didalam mata pikiran kita.
a. Konsep-konsep Teologi
b. Gambar-gambar mental
c. Konsep-konsep yang komprehensif mengenai Tuhan
d. Bahasa antropomorphis
2. Setelah melakukan “Cone Es Krem” pada sejumlah grup, R.C. menyimpulkan bahwa ketika hal ini terkait dengan kemampuan kita untuk membayangkan karakter Tuhan dan untuk memikirkan secara konkrit tentang Tuhan, kita memiliki sebuah kecenderungan untuk menjadi agak _________________ .
a. Serupa
b. Abstrak
c. Berbeda
d. Samar-samar
3. Hal paling pertama yang kita ajarkan dibawah judul “theology proper” adalah doktrin _________________ Tuhan.
a. Ketakterbatasan
b. Ketakterpahaman
c. Kekudusan
d.Mustahil untuk dimengerti
4.”Mustahil untuk dimengerti” bermakna_______________________________ .
a. Tidak ada pikiran manusia yang dapat memahami Tuhan sepenuhnya secara keseluruhan.
b. Manusia tidak memiliki cara mengenali apapun juga mengenai Tuhan.
c. Pengetahuan manusia mengenai Tuhan adalah menyeluruh.
5. Doktrin-doktrin yang kita pelajari diungkapkan dalam _____________________________ .
a. Simbol-simbol
b. Antropomorphisme
c. Konsep-konsep
d. Analogi-analogi
6. Kata “Tuhan” adalah _______________________________ .
a. Sebuah antropomorphisme
b. Tidak dapat dipahami
c. Sebuah simbol
d. Semua yang diatas ini
7. Bahkan pernyataan-pernyataan kebenaran kita mengenai Tuhan bukan atau tidak_______________ .
a. Tuhan
b. Kebenaran
c. Memadai
d.Selaras
8. _______________bahasa adalah bahasa yang dikomunikasikan dalam bentuk-bentuk manusia.
a. Simbolik
b. Antropomorpik
c. Antopologis
d.Metafora
Studi Alkitab
1. Poin Permainan “Cone Es Krim” R.C adalah untuk melihat bahwa kita dapat, faktanya,menciptakan ____________________________ didalam mata pikiran kita.
a. Konsep-konsep Teologi
b. Gambar-gambar mental
c. Konsep-konsep yang komprehensif mengenai Tuhan
d. Bahasa antropomorphis
2. Setelah melakukan “Cone Es Krem” pada sejumlah grup, R.C. menyimpulkan bahwa ketika hal ini terkait dengan kemampuan kita untuk membayangkan karakter Tuhan dan untuk memikirkan secara konkrit tentang Tuhan, kita memiliki sebuah kecenderungan untuk menjadi agak _________________ .
a. Serupa
b. Abstrak
c. Berbeda
d. Samar-samar
3. Hal paling pertama yang kita ajarkan dibawah judul “theology proper” adalah doktrin _________________ Tuhan.
a. Ketakterbatasan
b. Ketakterpahaman
c. Kekudusan
d.Mustahil untuk dimengerti
4.”Mustahil untuk dimengerti” bermakna_______________________________ .
a. Tidak ada pikiran manusia yang dapat memahami Tuhan sepenuhnya secara keseluruhan.
b. Manusia tidak memiliki cara mengenali apapun juga mengenai Tuhan.
c. Pengetahuan manusia mengenai Tuhan adalah menyeluruh.
5. Doktrin-doktrin yang kita pelajari diungkapkan dalam _____________________________ .
a. Simbol-simbol
b. Antropomorphisme
c. Konsep-konsep
d. Analogi-analogi
6. Kata “Tuhan” adalah _______________________________ .
a. Sebuah antropomorphisme
b. Tidak dapat dipahami
c. Sebuah simbol
d. Semua yang diatas ini
7. Bahkan pernyataan-pernyataan kebenaran kita mengenai Tuhan bukan atau tidak_______________ .
a. Tuhan
b. Kebenaran
c. Memadai
d.Selaras
8. _______________bahasa adalah bahasa yang dikomunikasikan dalam bentuk-bentuk manusia.
a. Simbolik
b. Antropomorpik
c. Antopologis
d.Metafora
Studi Alkitab
- Apakah gambar-gambar yang lebih umum secara biblikal mengenai Tuhan? Berikanlah contoh-contoh spesifik.
- Apakah kebenaran dasar yang telah dikomunikasikan oleh setiap gambar-gambar itu? Dimanakah analogi antaran gambar dan Tuhan roboh?
- Apakah yang Yesus maksudkan ketika dia berkata kepada Filipus, “Dia yang telah melihat Aku telah melihat Bapa” (Yohanes 14:9)?
- Bagaimana kita mengetahui dari Kitab suci bahwa Tuhan yang mustahil dimengerti tidak berarti Tuhan tidak dapat mengkomunikasikan kebenaran mengenai Dirinya sendiri kepada manusia?
- Apakah yang hendak dikatakan nas-nas
firman berikut ini tentang perbedaan antara
mengetahui tentang Tuhan dan mengenal Tuhan itu sendiri?
a. Yohanes 5:39-40
b. Yakobus 2:19
c. 1 Yohanes 2:3-6 - Apakah contoh-contoh spesifik bahasa antropomorpik dalam Kitab suci? Apakah
akurat untuk mengatakan bahwa seluruh Alkitab itu sendiri ditulis dalam bahasa
antropomorpik sedikit banyaknya?
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi
- Jika semua bahasa manusia mengenai Tuhan adalah antropomorpik, apakah kata “Tuhan” itu sendiri anthropomorpik? Apakah hal ini hendak mengatakan bahwa kata “Tuhan” adalah bahasa dalam bentuk manusia tentang Tuhan?
- Apakah gambar-gambar yang anda miliki mengenai Bapa sama dengan gambar-gambar yang didiskusikan dalam kuliah? Dapatkah observasi-observasi umum itu diterapkan?
- Mengapa kita memiliki semacam kesulitan pada waktu membayangkan Bapa? Apakah kita memiliki kesukaran yang sama dalam membentuk sebuah gambar mental terkait Anak?
- Apakah anda percaya adalah mungkin untuk mengatakan atau memikirkan tentang Tuhan tanpa membentuk beberapa jenis gambar mental? Jika kita melakukannya, apakah kita sedang melanggar perintah Tuhan kedua?
Aplikasi
- Apakah gambar mentalmu tentang Tuhan yang mengkomunikasikan kepada anda mengenai pemahamanmu atas Tuhan?
- Apakah gambar mentalmu mengenai Tuhan yang mengkomunikasikan kepadamu mengenai dirimu sendiri? Mengapa anda berpikir cara ini menggambarkan Tuhan?
- Bagaimana anda dapat sepenuhnya menjadi lebih menyelaraskan konsepmu mengenai Tuhan terhadap kebenaran tentang Tuhan itu sendiri?
Bacaan-bacaan yang Dianjurkan Untuk Studi Lebih Lanjut
Bavinck, Herman. The Doctrine of God
Bray, Gerald. The Doctrine of God
Bersambung ke Bagian 2 : Sempurna Secara Sempurna
The Attributes of God, PDF- 70 pages | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
Bersambung ke Bagian 2 : Sempurna Secara Sempurna
The Attributes of God, PDF- 70 pages | diterjemahkan oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment